DI SUSUN OLEH:
AHRIANI
Kelas : X IPS 3
NIS : 185166
Puji syukur marilah kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT dimana ialah yang
memberikan kita nikmat kesempatan nikmat kesehatan lebih lebih yang dinamakan nikmatul
yang diharapkan ). Namun saya telah berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan yang
terbaik dari pada yang terbaik. Untuk itu komentar, kritikan serta saran sangat kami perlukan
sebagai referensi belajar kami baik sekarang ini mau pun dimasa yang akan datang.
Salawat serta salam marilah kita kirimkan kepada junjungan kita sang pemimpin
padang pasir ialah baginda muhammad SAW. Ialah rasul yang membawa kita dari zaman
kebodohan menuju zaman kecerdasan dan semoga terlimpahkan pula kepada sahabat-
sahabatnya serta mudah-mudahan terlimpahkan pula kepada umatnya, yakni kita semua.
Terima kasih
Bantaaeng 04/03/2019
Penyusun AHRIANI
LATAR BELAKANG
Manusia tercipta memiliki akal dan nafsu, sehingga bisa menghasilkan cipta, rasa, dan karsa.
Dengan hal tersebut, manusia berpotensi menghasilkan budaya. Budaya juga merupakan
suatu cara hidup yang berkembang dan dimiiki bersama oleh sebuah kelompok orang dan
Negara indonesia adalah negara yang tidak diragukan lagi keanekaragaman kebudayaannya.
Keanekaragaman inilah yang menjadikan bangsa ini unik dan menjadi banyak perhatian para
budayawan luar untuk datang dan mempelajarinya. Tidak hanya bali dan kebudayaannya saja
yang dikenal di luar negeri baik itu australia, jepang, amerika, malaysia dan lain-lain.terdapat
lebih dari 300 kelompok etnik atau suku bangsa di indonesia. Jika bali sudah dikenal didunia
maka di provinsi sulawesi selatan ada tempat yang mulai menarik perhatian dunia yaitu
Daerah kajang berbeda dengan daerah yang ada didaerah lain, di tengah era globalisasi atau
modern saat ini daerah kajang tidak terpengaruh semua itu. Daerah kajang masih tetap
menjunjung tinggi kebudayaannya. Berdasarkan keadaan yang saya liat disana, bagwa
masyarakat adat ammatoa kajang merupakan sebuah masyarakat dimana dalam kehidupannya
sangat memegang kuat tradisi dan pola hidup yang senantiasa harmonis dengan alam. Mereka
menyeleksi teknologi yang masuk ke dalam kawasan adat. Mereka memiliki satu orang
pemimpin adat yang disebut ammatoa. Yang berarti bapak atau yang dituakan. Ammatoa
memegang kepemimpinan seumur hidup sejak setelah ia dinobatkan melalui upacara adat.
Mereka memakai pakaian dengan dominasi warna hitam., dan memiliki nasehat / peraturan
adat “ pasang ri kajang “ yang dipesankan secara turun temurun dari ammatoa pertama. Dari
keunikan inilah, kami selaku peneliti tertarik melakukan penelitian langsung ke ammatoa
KABUPATEN BULUKUMBA Pada hari minggu 10 januari 2019. Tepat jam 7:56 saya
sudah sampai di sekolah SMA NEGERI 3 BANTAENG, di sana semua teman-teman telah
berkumpul sambil menunggu teman-teman yang belum sampai. Mereka semua menggunakan
pakaian serba hitam, selain itu banyak teman-teman yang membawa makanan atau cemilan
dari rumah. Setelah lama menunggu akhirnya guru pembimbing pun mengumpulkan semua
siswa-siswi yang ikut ke kajang , setelah di kumpulkan. Guru pembimbing pun memberikan
arahan kepada seluruh siswa-siswi yang ikut penelitian, dan sebelum berangkat guru pun
memimpin semua siswa-siswi untuk membaca doa. Setelah membaca doa kami pun naik ke
Tepat jam 8:22 kami sudah berada di dalam bus, dan mulai berangkat dari Masjid
Nurul Yaqin Tanetea. Di saat itu semua teman-teman sedang sibuk masing-masing
mencatat untuk penelitian nanti. Jam 8:25 suasana menjadi harmonis karena perjalanan kami
didampingi dengan pesonananya laut pa’jukukang yang terpapar indah membentang. Yang
membuktikan kalau memang indonesia adalah kesatuan nusantara , namun hal yang
membuat saya miris, memang pantai itu terkenal dengan biota-biota lautnya. Namun ada hal
yang menghilangkan sedikit pesonanya, yakni terdapat beberapa sampah yang terpapar di
sepanjang laut pa’jukukang. Tepat di menit itu juga terdapat nelayan yang sedang mencari
nafkah di laut sana.Tepat jam 8:36 suasana semakin heboh dengan tersajinya sebuah music
yang heboh, selain itu teman-teman juga sedang memperebutkan gula-gula dan makanan
yang di bawa oleh salma. Perjalanan semakin terwarnai karena sinar matahari tembus ke
dalam bus kami. Walaupun banyak teman-teman yg mengeluh karena panas dan AC di bus
kami juga tidak menyala. Namun kami tetap menikmatinya. Di jam 8:40 kami merasa
kelelahan karena bus yang kami tumpangi antri untuk mengisi solar,di pom bensin Marina.
Rasa panas,dan lelah itu pun semakin terasa karena bus kami yang antri paling belakang.
Tepat jam 8:43 antrian pun berakhir dan bus yang kami tumpangi pun mendapat giliran untuk
mengisi solar. Tepat jam 8:46 kami pun melanjutkan perjalanan. Di saat perjalanan saya
Tepat jam 8:48 kami pun memasuki area kab. BULUKUMBA yang di tandai dengan
gerbang perbatasannya tepat di LEMBANG BARUGA. Tepat di jam itu pula terhampar
sawah yang di dalamnya terdapat banyak sapi yang berkeliaran mencari makanan untuk
mengisi perutnya yang mungkin kelaparan ! hahh.. Oke lanjut. Tepat jam 8:53 terlihat dari
yang berprestasi. Tepat jam 8:55 saya melihat ada tempat pembangkit listrik tepatnya di
Kapas. Tepatnya jam 9:02 di pinggir jalan terdapat tempat makan / penjualan seperti cafe,
alfamart, dan warung-warung di pinggir jalan. Tepat jam 9:11 kamipun berada di Terminal
panrita lopi Bulukumba dan tempat pemadam kebakaran yang ada di sampingnya. Dan
sekitar beberapa menit di saat itu terlihat MAAL PARIWISTA BULUKUMBA. Tepat jam
9:17 semua teman-teman terombang ambing akibat rasa penasaran. Saat suasana mulai diam
sawal memulai keributan dengan berpindah-pindah tempat duduk. Di perjalanan ini terdapat
Tak lama kemudian tepat jam 9:24 perjalanan kami tersuguhi dengan pesona alam
bulukumba yang terpapar liar didalam sana, wahh! Sungguh besar ciptaan allah. Tepat jam
9:55 kami pun kembali tersuguhkan dengan pesona pohon karet yang membentang rapi di
wilayah itu. Di jam yang sama kami merasa takjub dengan keindahan alam panrita lopi
yang sangat terasa alami di mata yang melihatnya. Di jam 10:14 kami pun memasuki
gerbang kawasan kec.kajang, di perjalanan itu suasana yang tadinya heboh berubah
menjadi suasana yang senyap. Tepat jam 10:33 kami pun sampai di masjid AT-TAIDID
KAJANG, Sebelum berangkat ke desa ammatoa terlebih dahulu kami singgah meminta izin
kepada KEPDES kajang terlebih dahulu, bukan hanya meminta izin banyak teman-teman
Tepat jam 10:43 kami pun kembali melanjutkan perjalanan, tepat ke gerbang tempat
masuk dalam kawasan ammatoa. Tak lama kemudian tepat jam 10:51 kami pun sampai
dimana teknologi tidak bisa di fungsikan lagi.suasana menjadi deg-degan tercampur rasa
penasaran yang mengguncang jiwa kami. Kami pun mulai memasuki kawasan AMMATOA,
sebelum turun di bus semua teman teman telah melepas alas kakinya telebih dahulu. Namun
sebelumnya kami mendapat pengarahan dari pemandu sebelum masuk ke area sana dan juga
dilakukan doa bersama berharap allah memberkahi dan melindungi sepanjang perjalanan
kami di kawasan ammatoa. Setelah berdoa, kami pun mulai berjalan dengan kondisi yang
Di saat itulah kami tersuguhi dengan pesona-pesona alam yang tumbuh subur nan
mempesona , bukan hanya hal itu yang membuat kami kagum, kami pun merasakan udara
segar karena hadirnya pohon-pohon yang ada di sepanjang jalan ( hutan ). Bukan hanya itu
kami juga merasa segar / sedikit kesakitan karena kehadiran terapi kaki dadakan atau jalan
yang kami lalui di penuhi bebatuan yang yang agak tajam dan besar serta dilengkapi dengan
tanah yang becek. Setelah sampai di sebuah tempat kami sedang antri karena jumlah kami
terlalu banyak, dan untuk masuk kesana harus jumlah orang yang sedikit,untuk mengurangi
keributan / kebisingan . jadi pihak pemandu membagi kami menjadi kelompok delegasi
pertama serta ke dua, jadi kami pun harus menunggu giliran kami. Di dalam kawasan ini
Pinang
Kelapa
Nira
Bambu
Pisang
Nangka
Dan kemiri
Saya juga melihat batu yang tersusun rapi yang di susun seperti pondasi yang sebagian
besarnya yang dibentuk untuk dijadikan sebagai tempat mandi, baik untuk kaum laki-laki
kuburan ) dimana kuburannya terbilang unik karena masih berbaur tradisional tanpa
Tak lama kemudian kami pun mulai memasuki rumah ammatoa namun sebelum
masuk kami sempatkan mencuci kaki kami di seember baskon, kemudian naiklah kami tahap
demi tahap keatas rumah ammatoa. Saat memulai pertanyaan-pertanyaan kami, kami
diarahkan pemandu sebelum bertanya kami dituntut agar menggunakan kata pembuka berupa
“ tabe’ ammatoa eroka kutaknang”. Selepas itu barulah kita boleh bertanya. Pada waktu itu
saya mendapat kesempatan untuk bertanya kepada ammatoa namun ammatoa mengatakan
kepada sang pemandu ( i kaumo angsambungi ) yang berarti kamu saja yang menjawabnya
dan seketika pemandu tersebut menjawab petanyaan-pertanyaan kami. Selepas dari itu kami
pun beranjak pergi dari rumah ammatoa dikarenakan delegasi ke dua sudah mau masuk.
Namun sebelumnya kami sempatkan untuk berjabat tangan kepada ammatoa beserta
mentri-mentrinya. Tepat jam 13:23 kurang lebih kami keluar dari tempat ( wilayah adat
ammatoa ) . pengalaman yang kami bawa dari sana adalah arsip yang patut di bingkikan dan
kisah-kisah atau cerita orang sana yang perlu di bagikan kepada orang-orang yang belum
pernah kesana. Itu menurut saya!. Jam 14:00 kami pun makan bersama. Tepat jam 14: 43
kami pun berangkat dari kompleks ammatoa kembali kerumah masing-masing. Ke seruan
pun dimulai kembali, musik kembali mengiringi keseruan kelas kami. Teman-teman mulai
ikut bernyanyi dan berjoget mengikuti musik. Tepat jam 15:05 kami pun keluar dari gerbang
kec. Kajang, yakni kawasan adat ammatoa. Lepas dari itu tepat jam 15:15 kami
menyempatkan diri untuk singgah di suatu spot foto yakni pohon karet bulukumba.
Dimana foto itu akan kami simpan dan akan kami sejarahkan di dalam hidup kami.
Tepat jam 15:26 kami pun melanjutkan perjalanan kami sehabis mampir dipohon karet,
katangka bulukumba. Hati terasa sangat gembira setelah sekian lama perjalanan kami.
Kami pun kembali dengan sejumlah utaran-utaran peristiwa yang menurut saya banyak
seiring perjalanan waktu, bus kami pun semakin heboh karena suara musik yang mulai besar,
dan teman-teman yang sudah mulai sepeti orang gila yang menyanyi tapi tidak tau lirik, haha!
Dan semakin dekat ke tempat awal banyak teman-teman yang menghentikan bus karena
rumahnya telah sampai. Karena keseruan menyanyi dan berjoget banyak teman-teman yang
lupa mencatat untuk diary perjalanannya. Saya pun sampai lupa hehe..! tepat jam 5: 04 kami
pun sampai ketempat awal mula kami berangkat, yaitu SMA NEGERI 3 BANTAENG.
KESIMPULAN
tampuk kepemimpinan sepanjang hayatnya sejak dinobatkan menjadi kepala adat yang
kemudian jika sudah meninggal digantikan oleh keturunannya. Masyarakat adat ammatoa
memiliki ciri khas tersendiri. Dimulai dari pakaian yang dia gunakan sampai dengan bentuk
rumah masyarakat setempat. Dalam kesehariannya, masyarakat adat ammatoa identik dengan
pakaian yang berwarna hitam. Globalisasi pun tidak dapat memengaruhi kebiasaan
Saran
adat ammatoa.
Cukup sekian diary yang sempat saya rangkaikan, lebih dan kurangnya mohon dimaafkan.
Karena dalam hal ini saya hanyalah manusia biasa yang jauh dari kata sempurna , mudah-
mudahan diary ini bisa digunakan atau diarsipkan sebagai modul pembelajaran atau sebagai
kawasan adat ammatoa di kajanng ,bukankah pengalaman adalah sejuta pelopor itu sangat
dibutuhkan, bukan untuk hari ini saja tapi untuk di ceritakan kepada generasi berikutnya, dari
hal yang bisa saya tangkap bahwasanya indonesia memang kaya akan budaya sukunya yang
LAMPIRAN
DOKUMENTASI