Anda di halaman 1dari 45

MAWARIS

Posted by Bustamam Ismail on December 11, 2007

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar terjadinya perpecahan, bahkan pertumpahan darah
antara sesama saudara atau kerabat dalam masalah memperebutkan harta waris. Sehubungan dengan
hal itu, jauh sebelumnya Allah telah mempersiapkan dan menciptakan tentang aturan-aturan membagi
harta waris secara adil dan baik. Hamba Allah diwajibkan melaksanakan hukum-Nya dalam dalam semua
aspek kehidupan. Barang siapa membagi harta waris tidak sesuai dengan hukum Allah akan
menempatkan mereka di neraka selama-lamanya. Lihat Al-Qur’an on line di google

Firman Allah swt.

Artinya:” Dan barang siapa mendurhakai Allah dan rasul-Nya dan melanggar ketentuan-ketentuan-Nya,
niscaya Allah memasukkan ke dalam api neraka sedang ia kekal di dalamnya dan baginya siksa yang
menghinakan ” (Q.S. An Nisa: 14)

A. Ketentuan Mawaris

Mawaris ialah cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari cara-cara pembagian harta waris. Mawaris
disebut juga faraidh karena mempelajari bagian-bagian penerimaan yang sudah ditentukan sehingga ahli
waris tidak boleh mengambil harta waris melebihi ketentuan. Adapun hukum mempelajarinya ialah
fardhu kifayah.

1. Sebab-sebab seseorang menerima hartawarisan


menurut Islam ialah sebagai berikut:

a. Adanya pertalian darah dengan yang meninggal(mayat) baik pertalian ke bawah ataupun ke atas.

b.Hubungan pernikahan, yaitu suami atau isteri.

c.Adanya pertalian agama.Contoh jika seorang hidup sebatang kara, lalu meninggal maka harta waris
masuk baitul mal.

d.Karena memerdekakan budak.

2. Sebab-sebab seseorang tidak mendapat harta waris ialah

sebagai berikut

a.Hamba(budak) ia tidak cakap memiliki sebagaimana firman Allah swt. berikut. Lihat Al-Qur’an on line
di google

Artinya: ” Allah membuat perumpamaan dengan seorang hamba sahaya yang dimiliki yang tidak dapat
bertindak terhadap sesuatupun dan seorang yang Kami beri rezki yang baik dari Kami, lalu dia
menafkahkan sebagian dari rezki itu secara sembunyi dan secara terang-terangan, adakah mereka itu
sama? Segala puji hanya bagi Allah, tetapi kebanyakan mereka tiada mengetahui” ( Q.S. An-Nahl:75).

b. Pembunuh, orang yang membunuh tidak dapat mewarisi harta dari yang dibunuh. Sabda Rasulullah
SAW.

Artinya: ”Yang membunuh tidak dapat mewarisi sesuatu dari yang dibunuhnya”
(H.R. Nasai)

c. Murtad dan kafir, orang yang keluar dari Islam, yaitu antara pewaris atau yang mati, murtad salah
satunya.

3. Syarat berlakunya pewarisan ada tiga:

a. Adanya yang meninggal dunia, baik secara hakiki atau hukmi.

b. Adanya harta warisan.

c. Tidak penghalang untuk menerima harta warisan.

B. AHLI WARIS

Ahli Waris ialah orang yang berhak menerima warisan, ditinjau jenisnya dapat dibagi dua, yaitu zawil
furud dan ashobah.

Ahli ada dua jenis lelaki dan perempuan .

1. Ahli Waris lelaki terdiri dari.

Anak laki-laki

Cucu laki-laki sampai keatas dari garis anak laki-laki.

Ayah

Kakek sampai keatas garis ayah


Saudara laki-laki kandung

Saudara laki-laki seayah

Saudara laki-laki seibu

Anak laki-laki saudara kandung sampai kebawah.

Anak laki-laki saudara seayah sampai kebawah.

Paman kandung

Paman seayah

Anak paman kandung sampai kebawah.

Anak paman seayah sampai kebawah.

Suami

Laki-laki yang memerdekakan

2. Ahli Waris wanita terdiri dari

Anak perempuan

Cucu perempuan sampai kebawah dari anak laki-laki.

Ibu

Nenek sampai keatas dari garis ibu

Nenek sampai keatas dari garis ayah

Saudara perempuan kandung

Saudara perempuan seayah

Yang Saudara perempuan seibu.

Isteri

Wanita yang memerdekakan


Ditinjau dari sudut pembagian, Ahli waris terbagi dua yaitu : Ashhabul furudh dan Ashobah.

1. Ashabul furudh yaitu orang yang mendapat bagian tertentu. Terdiri dari

Yang dapat bagian ½ harta.

a. Anak perempuan kalau sendiri

b. Cucu perempuan kalau sendiri

c. Saudara perempuan kandung kalau sendiri

d. Saudara perempuan seayah kalau sendiri

e. Suami

Yang mendapat bagian ¼ harta

a.Suami dengan anak atau cucu

b.Isteri atau beberapa kalau tidak ada

anak atau cucu


Yang mendapat 1/8

Isteri atau beberapa isteri dengan anak

atau cucu.

Yang mendapat 2/3

a.dua anak perempuan atau lebih

b.dua cucu perempuan atau lebih

c.dua saudara perempuan kandung atau lebih

d.dua saudara perempuan seayah atau lebih

.Yang mendapat 1/3

<!–[if !supportLists]–>a. <!–[endif]–>Ibu jika tidak ada anak, cucu dari grs anak laki-laki, dua saudara
kandung/seayah atau seibu.

<!–[if !supportLists]–>b. <!–[endif]–>Dua atau lebih anak ibu baik laki-laki atau perempuan
Yang mendapat 1/6

<!–[if !supportLists]–>a. <!–[endif]–>Ibu bersama anak lk, cucu lk atau dua atau lebih saudara
perempuan kandung atau perempuan seibu.

<!–[if !supportLists]–>b. <!–[endif]–>Nenek garis ibu jika tidak ada ibu dan terus keatas

<!–[if !supportLists]–>c. <!–[endif]–>Nenek garis ayah jika tidak ada ibu dan ayah terus keatas

<!–[if !supportLists]–>d. <!–[endif]–>Satu atau lebih cucu perempuan dari anak laki-laki bersama satu
anak perempuan kandung

<!–[if !supportLists]–>e. <!–[endif]–>Satu atau lebih saudara perempuan seayah bersama satu saudara
perempuan kandung.

<!–[if !supportLists]–>f. <!–[endif]–>Ayah bersama anak lk atau cucu lk

<!–[if !supportLists]–>g. <!–[endif]–>Kakek jika tidak ada ayah

<!–[if !supportLists]–>h. <!–[endif]–>Saudara seibu satu orang, baik laki-laki atau perempuan.

2. Ahli waris ashobah yaitu para ahli waris tidak mendapat bagian tertentu tetapi mereka dapat
menghabiskan bagian sisa ashhabul furud. Ashobah terbagi tiga jenis yaitu ashabah binafsihi, ashobah
bighairi dan ashobah menghabiskan bagian tertentu
Ashobah binafsihi adalah yang ashobah dengan sndirinya. Tertib ashobah binafsihi sebagai berikut:

<!–[if !supportLists]–>a. <!–[endif]–>Anak laki-laki

<!–[if !supportLists]–>b. <!–[endif]–>Cucu laki-laki dari anak laki-laki terus kebawah

<!–[if !supportLists]–>c. <!–[endif]–>Ayah

<!–[if !supportLists]–>d. <!–[endif]–>Kakek dari garis ayah keatas

<!–[if !supportLists]–>e. <!–[endif]–>Saudara laki-laki kandung

<!–[if !supportLists]–>f. <!–[endif]–>Saudara laki-laki seayah

<!–[if !supportLists]–>g. <!–[endif]–>Anak laki-laki saudara laki-laki kandung sampai kebawah

<!–[if !supportLists]–>h. <!–[endif]–>Anak laki-laki saudara laki-laki seayah sampai kebawah

<!–[if !supportLists]–>i. <!–[endif]–> Paman kandung

<!–[if !supportLists]–>j. <!–[endif]–>Paman seayah

<!–[if !supportLists]–>k. <!–[endif]–>Anak laki-laki paman kandung sampai kebawah

<!–[if !supportLists]–>l. <!–[endif]–>Anak laki-laki paman seayah sampai kebawah


<!–[if !supportLists]–>m. <!–[endif]–>Laki-laki yang memerdekakan yang meninggal

Ashobah dengan dengan saudaranya

<!–[if !supportLists]–>a. <!–[endif]–>Anak perempuan bersama anak laki-laki atau cucu laki.

<!–[if !supportLists]–>b. <!–[endif]–>Cucu perempuan bersama cucu laki-laki

<!–[if !supportLists]–>c. <!–[endif]–>Saudara perempkuan kandung bersama saudara laki-laki kandung


atau saudara laki-laki seayah.

<!–[if !supportLists]–>d. <!–[endif]–>Saudara perempuan seayah bersama saudara laki-laki seayah.

Menghabiskan bagian tertentu

<!–[if !supportLists]–>a. <!–[endif]–>Anak perempuan kandung satu orang bersama cucu perempuan
satu atau lebih (2/3).

<!–[if !supportLists]–>b. <!–[endif]–>Saudara perempuan kandung bersama saudara perempuan seayah


(2/3)

<!–[if !supportLists]–>C. <!–[endif]–>Harta yang harus dikeluarkan


Harta yang harus dikeluarkan sebelum dibagikan kepada ahli waris:

<!–[if !supportLists]–>1. <!–[endif]–>Biaya jenazah

<!–[if !supportLists]–>2. <!–[endif]–>Utang yang belum dibayar

<!–[if !supportLists]–>3. <!–[endif]–>Zakar yang belum dikeluarkan

<!–[if !supportLists]–>4. <!–[endif]–>Wasiat

<!–[if !supportLists]–>D. <!–[endif]–>Hajib dan mahjub

<!–[if !supportLists]–>1. <!–[endif]–>Nenek dari garis ibu gugur haknya karena adanya ibu.

<!–[if !supportLists]–>2. <!–[endif]–>Nenek dari garis ayah gugur haknya karena adanya ayah dan ibu

<!–[if !supportLists]–>3. <!–[endif]–>Saudara seibu gugur haknya baik laki-laki ataupun perempuan oleh:

<!–[if !supportLists]–>a. <!–[endif]–>anak kandung laki/perempuan

<!–[if !supportLists]–>b. <!–[endif]–>cucu baik laki-laki/perempuan dari garis laki-laki

<!–[if !supportLists]–>c. <!–[endif]–>bapak


<!–[if !supportLists]–>d. <!–[endif]–>kakek

<!–[if !supportLists]–>4. <!–[endif]–>Saudara seayah baik laki-laki/perempuan gugur haknya oleh :

<!–[if !supportLists]–>a. <!–[endif]–>ayah

<!–[if !supportLists]–>b. <!–[endif]–>anak laki-laki kandung

<!–[if !supportLists]–>c. <!–[endif]–>cucu laki-laki dari garis laki-laki

<!–[if !supportLists]–>d. <!–[endif]–>Saudara laki-laki kandung

<!–[if !supportLists]–>5. <!–[endif]–>Saudara laki-laki/perempuan kandung gugur haknya oleh:

<!–[if !supportLists]–>a. <!–[endif]–>anak laki-laki

<!–[if !supportLists]–>b. <!–[endif]–>cucu laki-laki dari garis anak laki-laki

<!–[if !supportLists]–>c. <!–[endif]–>ayah

<!–[if !supportLists]–>6. <!–[endif]–>Jika semua ahli waris itu laki-laki yang dapat bagian ialah.

<!–[if !supportLists]–>a. <!–[endif]–>suami

<!–[if !supportLists]–>b. <!–[endif]–>ayah


<!–[if !supportLists]–>c. <!–[endif]–>anak laki-laki

<!–[if !supportLists]–>7. <!–[endif]–>Jika semua ahli waris itu semuanya perempuan dan ada semua,
maka yang dapat warisan ialah:

<!–[if !supportLists]–>a. <!–[endif]–>Isteri

<!–[if !supportLists]–>b. <!–[endif]–>Anak perempuan

<!–[if !supportLists]–>c. <!–[endif]–>Cucu perempuan

<!–[if !supportLists]–>d. <!–[endif]–>Ibu

<!–[if !supportLists]–>e. <!–[endif]–>Saudara perempuan kandung

<!–[if !supportLists]–>8. <!–[endif]–>Urutan pembagian antara saudara laki-laki kandung/ saudara laki-
laki seayah sampai kebawah dan urutan paman kandung / paman seayah sampai kebawah.

<!–[if !supportLists]–>a. <!–[endif]–>Saudara laki-laki kandung menggugurkan saudara seayah( L/P )

<!–[if !supportLists]–>b. <!–[endif]–>Saudara laki-laki seayah menggugurkan anak lk saudara kandung

<!–[if !supportLists]–>c. <!–[endif]–>Anak laki-laki saudara kandung menggugurkan anak lk saudara


seayah
<!–[if !supportLists]–>d. <!–[endif]–>Anak laki-laki saudara seayah menggugurkan cucu lk saudara
kandung.

<!–[if !supportLists]–>e. <!–[endif]–>Cucu laki-laki saudara kandung menggugurkan cucu lk saudara


seayah dts

<!–[if !supportLists]–>f. <!–[endif]–>Cucu laki-laki saudara seayah menggugurkan Paman kandung

<!–[if !supportLists]–>g. <!–[endif]–>Paman kandung menggugurkan paman seayah

<!–[if !supportLists]–>h. <!–[endif]–>Paman seayah menggugurkan anak laki-laki paman kandung

<!–[if !supportLists]–>i. <!–[endif]–>Anak laki-laki paman kandung menggugurkan anak lk paman seayah

<!–[if !supportLists]–>j. <!–[endif]–>Anaklaki-laki paman seayah menggugurkan cucu lk paman kandung

<!–[if !supportLists]–>k. <!–[endif]–>Cucu laki-laki paman kandung menggugurkan cucu lk paman


seayah.

demikian seterusnya.

<!–[if !supportLists]–>E. <!–[endif]–>Warisan dalam UU No 7 Tahun 1989

Hukum waris dalam Islam ialah berasal dari wahyu Allah dan diperjelas oleh rasulNya. Hukum waris ini
diciptakan untuk dilaksanakan secara wajib oleh seluruh umat Islam. Semenjak hukum itu diciptakan
tidak pernah mengalami perubahan, karena perbuatan mengubah hukum Allah ialah dosa. Semenjak
dsahulu sampai sekarang umat Islam senantiasa memegang teguh hukum waris yang diciptakan Allah
yang bersumber pada kitab suci Al-Qur’an dan Hadits Rasulullah.

Dalam Undang undang no 7 Tahun 1989, hukum waris itu dicamtumkan secara sistematis dalam 5 bab
yang tersebar atas 37 fasal dengan perincian sebagai berikut:

Bab. I terdiri atas 1 pasal , ketentuan umum.

Bab. II terdiri atas 5 pasal, berisi tentang ahli waris

Bab. III. Terdiri atas 16 pasal, berisi tentang besarnya bagian ahli waris

Bab. IV terdiri atas 2 pasal, berisi tentang aul dan rad.

Bab. V terdiri atas 13 pasal, berisi masalah wasiat

Demikianlah selayang pandang tentang Undang-Undang no 7 tahun 1989, Prinsipnya sama dengan
hukum yang bersumber dengan Al-Qur’an dan Hadits.

F. Cara menghitung dan membagikan warisan.

1. soal

A.meninggal dunia harta waris Rp 66.000.000.00. Ahli waris terdiri dari kakek,bapak, dan 2anak laki-laki.
Berapa bagian masing-masing?

Jawab.
Bapak dapat bagian 1/6 Rp 66.000.000.00 = Rp 11.000.000.00

2 anak laki-laki adalah asobah Rp 66.000.000.00- Rp 11.000.000.00= Rp 55.000.000.00

seorang anak laki-laki adalah Rp 55.000.000.00 = Rp 27.500.000.00

Kakek terhalang oleh ayah

LATIHAN

<!–[if !supportLists]–>A. <!–[endif]–>Berilah tanda silang( x) pada salah satu huruf a,b,c,d atau e di
depan jawaban yang

paling tepat !

1. Ahli waris yang dapat bagian tertentu disebut….

<!–[if !supportLists]–>a. <!–[endif]–>arham

<!–[if !supportLists]–>b. <!–[endif]–>furudul muqaddaroh

<!–[if !supportLists]–>c. <!–[endif]–>asabah


<!–[if !supportLists]–>d. <!–[endif]–>wala’

<!–[if !supportLists]–>e. <!–[endif]–>murtad

<!–[if !supportLists]–>2. <!–[endif]–>Berikut ini orang-orang yang menerima warisan, kecuali….

<!–[if !supportLists]–>a. <!–[endif]–>anak

<!–[if !supportLists]–>b. <!–[endif]–>cucu

<!–[if !supportLists]–>c. <!–[endif]–>saudara perempuan

<!–[if !supportLists]–>d. <!–[endif]–>mertua

<!–[if !supportLists]–>e. <!–[endif]–>isteri

<!–[if !supportLists]–>3. <!–[endif]–>Ilmu yang mempelajari tentang cara-cara membagi harta warisan
terhadap ahli waris yang berhak menerima dalam agama Islam disebut….

<!–[if !supportLists]–>a. <!–[endif]–>Ilmu tahid

<!–[if !supportLists]–>b. <!–[endif]–>Ilmu fikih

<!–[if !supportLists]–>c. <!–[endif]–>Ilmu faraid


<!–[if !supportLists]–>d. <!–[endif]–>Ilmu kalam

<!–[if !supportLists]–>e. <!–[endif]–>Ilmu tafsir

<!–[if !supportLists]–>4. <!–[endif]–>Undang-undang yang mengatur masalah pembagian waris di


negara kita adalah…

<!–[if !supportLists]–>a. <!–[endif]–>UU No 7 Tahun 1989

<!–[if !supportLists]–>b. <!–[endif]–>UU No 10 Tahun 1975

<!–[if !supportLists]–>c. <!–[endif]–>UU No 17 Tahun 1989

<!–[if !supportLists]–>d. <!–[endif]–>UU No 5 Tahun 1989

<!–[if !supportLists]–>e. <!–[endif]–>UU No 9 Tahun 1989

<!–[if !supportLists]–>5. <!–[endif]–>Seorang isteri ditinggal mati suaminya dan ia meninggalkan anak,
maka besar bagiannya adalah…

<!–[if !supportLists]–>a. <!–[endif]–>seperdua

<!–[if !supportLists]–>b. <!–[endif]–>seperdelapan

<!–[if !supportLists]–>c. <!–[endif]–>seperempat


<!–[if !supportLists]–>d. <!–[endif]–>sepertiga

<!–[if !supportLists]–>e. <!–[endif]–>seperenam

<!–[if !supportLists]–>6. <!–[endif]–>Berikut ini adalah faktor yang menyebabkan seseorang


memperoleh harta waris, kecuali…

<!–[if !supportLists]–>a. <!–[endif]–>keluarga

<!–[if !supportLists]–>b. <!–[endif]–>perkawinan

<!–[if !supportLists]–>c. <!–[endif]–>memerdekakan

<!–[if !supportLists]–>d. <!–[endif]–>hakim agama

<!–[if !supportLists]–>e. <!–[endif]–>seagama

<!–[if !supportLists]–>7. <!–[endif]–>Berikut ini ahli waris yang mendapat bagian setengah,kecuali…..

<!–[if !supportLists]–>a. <!–[endif]–>anak perempuan tunggal, tidak ada anak laki-laki

<!–[if !supportLists]–>b. <!–[endif]–>saudara perempuan tunggal yang sebapak

<!–[if !supportLists]–>c. <!–[endif]–>saudara perempuan tunggal seibu sebapak

<!–[if !supportLists]–>d. <!–[endif]–>suami, bila isteri tidak meninggalkan anak/cucu


<!–[if !supportLists]–>e. <!–[endif]–>dua saudara perempuan atau lebih yang sebapak

<!–[if !supportLists]–>8. <!–[endif]–>Berikut ini merupakan hikmah mawaris, kecuali….

<!–[if !supportLists]–>a. <!–[endif]–>ketaatan kepada Allah

<!–[if !supportLists]–>b. <!–[endif]–>yang tertua akan mendapat lebih banyak

<!–[if !supportLists]–>c. <!–[endif]–>hubungan kekeluargaan tetap harmonis

<!–[if !supportLists]–>d. <!–[endif]–>menegakkan keadilan

<!–[if !supportLists]–>e. <!–[endif]–>tidak menyengsarakan keluarga yang ditinggalkan

<!–[if !supportLists]–>9. <!–[endif]–>Berikut ini adalah tugas pengadilan agama sesuai dengan UU No 7
Tahun 1989 pasal 49 ayat 1, kecuali…

<!–[if !supportLists]–>a. <!–[endif]–>Menyelesaikan masalah wakaf

<!–[if !supportLists]–>b. <!–[endif]–>Menyelesaikan masalah sedekah

<!–[if !supportLists]–>c. <!–[endif]–>Mengatur masalah warisan

<!–[if !supportLists]–>d. <!–[endif]–>Mengatur hukum pidana


<!–[if !supportLists]–>e. <!–[endif]–>Mengatur masalah wasiat

<!–[if !supportLists]–>10. <!–[endif]–>Tujuan pembagian harta warisan secara Islam ialah agar dapat
dilakukan secara….

<!–[if !supportLists]–>a. <!–[endif]–>adil

<!–[if !supportLists]–>b. <!–[endif]–>sukarela

<!–[if !supportLists]–>c. <!–[endif]–>berat sebelah

<!–[if !supportLists]–>d. <!–[endif]–>menyenangkan

<!–[if !supportLists]–>e. <!–[endif]–>sama rata

<!–[if !supportLists]–>11. <!–[endif]–>Yang menyebabkan seseorang tidak memperoleh harta warisan


adalah….

<!–[if !supportLists]–>a. <!–[endif]–>perkawinan

<!–[if !supportLists]–>b. <!–[endif]–>kekeluargaan

<!–[if !supportLists]–>c. <!–[endif]–>memrdekakan

<!–[if !supportLists]–>d. <!–[endif]–>seagama


<!–[if !supportLists]–>e. <!–[endif]–>hamba

<!–[if !supportLists]–>12. <!–[endif]–>Menurut UU No 7 Tahun 1989 pasal 49 ayat 3, pengadilan agama


tidak berperan dalam hal ….

<!–[if !supportLists]–>a. <!–[endif]–>menentukan para ahli waris

<!–[if !supportLists]–>b. <!–[endif]–>menentukan harta warisan

<!–[if !supportLists]–>c. <!–[endif]–>menentukan Undang-undang

<!–[if !supportLists]–>d. <!–[endif]–>menentukan bagian masing-masing ahli waris

<!–[if !supportLists]–>e. <!–[endif]–>melaksanakan pembagian harta pusaka

<!–[if !supportLists]–>13. <!–[endif]–>Pak Dullah meninggal dunia dengan meninggalkan warisan dan
dua anak perempuan tanpa anak laki-laki. Bagian anak perempuan itu adalah….

<!–[if !supportLists]–>a. <!–[endif]–>½ bagian

<!–[if !supportLists]–>b. <!–[endif]–>¼ bagian

<!–[if !supportLists]–>c. <!–[endif]–>2/3 bagian

<!–[if !supportLists]–>d. <!–[endif]–>1/3 bagian


<!–[if !supportLists]–>e. <!–[endif]–>1/6 bagian

<!–[if !supportLists]–>14. <!–[endif]–>Berikut ini yang tidak mendapat warisan karena ada ahli waris dari
pihak laki-laki dan perempuan yang lebih dekat adalah…..

<!–[if !supportLists]–>a. <!–[endif]–>anak laki-laki

<!–[if !supportLists]–>b. <!–[endif]–>anak perempuan

<!–[if !supportLists]–>c. <!–[endif]–>ibu

<!–[if !supportLists]–>d. <!–[endif]–>saudara perempuan

<!–[if !supportLists]–>e. <!–[endif]–>suami/isteri

<!–[if !supportLists]–>15. <!–[endif]–>Berikut ini ahli waris yang mendapat seperenam, kecuali….

<!–[if !supportLists]–>a. <!–[endif]–>bapak jika ada anak atau cucu

<!–[if !supportLists]–>b. <!–[endif]–>ibu bila ada anak atau cucu

<!–[if !supportLists]–>c. <!–[endif]–>nenek bila tidak ada ibu

<!–[if !supportLists]–>d. <!–[endif]–>seorang saudara seibu laki-laki atau perempuan

<!–[if !supportLists]–>e. <!–[endif]–>seorang anak laki-laki tunggal


<!–[if !supportLists]–>16. <!–[endif]–>Sistem kekeluargaan yang menarik garis keturunan dari nenek
moyang laki-laki disebut….

<!–[if !supportLists]–>a. <!–[endif]–>matrilineal

<!–[if !supportLists]–>b. <!–[endif]–>parental

<!–[if !supportLists]–>c. <!–[endif]–>gana-gini

<!–[if !supportLists]–>d. <!–[endif]–>perbandingan

<!–[if !supportLists]–>e. <!–[endif]–>patrilineal

<!–[if !supportLists]–>17. <!–[endif]–>Bapak dari bapak terhalang karena masih adanya….

<!–[if !supportLists]–>a. <!–[endif]–>cucu laki-laki

<!–[if !supportLists]–>b. <!–[endif]–>nenek perempuan

<!–[if !supportLists]–>c. <!–[endif]–>saudara laki-laki

<!–[if !supportLists]–>d. <!–[endif]–>bapak

<!–[if !supportLists]–>e. <!–[endif]–>anak laki-laki saudara kandung


<!–[if !supportLists]–>18. <!–[endif]–>Ahli waris kehilangan haknya menerima warisan, karena ada ahli
waris yang dekat dengan pewaris disebut….

<!–[if !supportLists]–>a. <!–[endif]–>hijab

<!–[if !supportLists]–>b. <!–[endif]–>mahjub

<!–[if !supportLists]–>c. <!–[endif]–>hijab nuqsan

<!–[if !supportLists]–>d. <!–[endif]–>hijab hirman

<!–[if !supportLists]–>e. <!–[endif]–>asabah binafsih

<!–[if !supportLists]–>19. <!–[endif]–>UU No 7 Tahun 1989 Bab III ayat 1 berisi tentang tugas dan
wewenang…

<!–[if !supportLists]–>a. <!–[endif]–>KUA

<!–[if !supportLists]–>b. <!–[endif]–>Pengadilan agama

<!–[if !supportLists]–>c. <!–[endif]–>Penerangan agama

<!–[if !supportLists]–>d. <!–[endif]–>Menteri negara

<!–[if !supportLists]–>e. <!–[endif]–>MUI


<!–[if !supportLists]–>20. <!–[endif]–>Ahli waris yang berhak memperoleh harta warisan menurut syara’
disebut…

<!–[if !supportLists]–>a. <!–[endif]–>asabah

<!–[if !supportLists]–>b. <!–[endif]–>ahli akli

<!–[if !supportLists]–>c. <!–[endif]–>asabah

<!–[if !supportLists]–>d. <!–[endif]–>aul

<!–[if !supportLists]–>e. <!–[endif]–>zawil furud

<!–[if !supportLists]–>B. <!–[endif]–>Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan singkat dan


jelas !

<!–[if !supportLists]–>1. <!–[endif]–>Jelaskanlah yang dimaksud dengan ilmu faraid !

<!–[if !supportLists]–>2. <!–[endif]–>Jika ahli waris semuanya laki-laki dan ada semuanya siapa sajakah
yang dapat warisan?.

<!–[if !supportLists]–>3. <!–[endif]–>Sebutkan sebab-sebab seseorang memperoleh harta warisan dari


seorang yang meninggal dunia!

<!–[if !supportLists]–>4. <!–[endif]–>Sebutkanlah sebab-sebab seseorang ahli waris tidak mendapat


warisan!
<!–[if !supportLists]–>5. <!–[endif]–>Jelaskanlah yang dimaksud dengan asabah!

<!–[if !supportLists]–>6. <!–[endif]–>Jika semua ahli waris baik laki-laki ataupun perempuan semuanya
ada, siapa sajakah yang mendapatkan warisan!

<!–[if !supportLists]–>7. <!–[endif]–>Apakah tugas dan wewenang pengadilan agama menurut UU No 7


Bab III pasal 49?

<!–[if !supportLists]–>8. <!–[endif]–>Untuk apa sajakah harta warisan dikeluarkan sebelum dibagikan
kepada Ahli waris?

<!–[if !supportLists]–>9. <!–[endif]–>Sebutkan ahli waris yang mendapat dua pertiga!

<!–[if !supportLists]–>10. <!–[endif]–>Jika harta warisan ada Rp 72.000.000,00, Ahli waris terdiri dari
satu anak laki-laki, dan satu anak perempuan dan bapak, Tentukanlah bagian masing-masing!.

Possibly related posts: (automatically generated)

Renungan Mengapa Sholat??? bag 3.

Aqidah Tauhid!!!

Menjadi Islam Kaffah dengan Muamalah yang Islami(Kafah Dan Kepasrahan)

KAYA

This entry was posted on December 11, 2007 at 8:55 am and is filed under Modul PAI kls XII, Pendidikan.
You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or
trackback from your own site.

Like

Be the first to like this post.


50 Responses to “MAWARIS”

Nina said

January 23, 2008 at 4:06 am

Assalamuaalaikum….

Boleh saya bertanya Pak Ustad…

Jika Dalam keluarga tdk ada anak laki2, hanya 3 bersaudara perempuan semua, bagaimana
perhitungannya dalam Islam…

Trimakasih atas Infonya..

Wassalam…

Reply

Bustamam Ismail said

January 23, 2008 at 6:23 am

jika ahli waris hanya anak perempuan tiga orang saja, maka menurut ayat mereka dapat 2/3 harta, jika
tidak ada ahli waris yang lain maka kelebihannya diradd.

contoh.

harta umpanya Rp 90 000 000 2/3 dari 90 000 000 = Rp 60 000 000

anak pertama dapat Rp 1/3 dari Rp 60.000.000 =Rp 20.000.000

anak kedua 1/3 dari Rp 60 000 000= Rp 20 000 000

demikian anak ketiga juga1/3 60 000 000 = Rp 20 000 000 sisanya yang Rp 30 000 000 dibagi tiga lagi
antara mereka itulah yang disebut radd. Jika ada ahli waris yang lain diperhitungkan dengan ahli waris
yang lain terima kasih!!!

Reply

uun said

January 25, 2008 at 5:33 am


assalamu’alaikum

saya mau bertanya,

Jika dalam sebuah keluarga terdiri dari 3 anak laki-laki dan 2 orang anak perempuan serta 1 saudara
perempuan sebapak bagaimana perhitungan hukum mawaris sesuai islam. semua harta warisan
diatasnamakan ibu. baik bapak maupun ibu sudah meninggal dunia.

terima kasih atas jawabannya.

Reply

Bustamam Ismail said

January 29, 2008 at 8:10 am

Jika ahli waris yang ada hanya 3 orang anak laki-laki, 2 orang anak perempuan dan seorang saudara
perempuan seayah. Saudara perempuan seayah terhijab dengan adanya anak laki-laki jadi yang dapat
warisan adalah. 3 orang anak laki-laki dan 2 orang perempuan.

Menurut ayat al-Qur’an bagian laki-laki dua bagian dari anak perempuan( ‫( لذكر مثل حظ االنثيين‬

Cara membaginya :

Anak laki-laki ada 3 bagian 3 x 2 bagian = 6 bagian

Bagian anak perempuan 2 x 1 bagian = 2 bagian jumlah semuanya 8 bagian.

Jika hartanya Rp 8.000.000.00

Maka bagian seorang anak laki 2/8 x Rp 8.000.000.00 = Rp 2.000.000.00

Jadi 3 anak laki berjumlah Rp 6.000.000

Bagian seorang anak perempuan 1/8 x Rp 8.000.000.00 = Rp1.000.000.00

Jadi 2 anak perempuan berjumlah Rp 2.000.000.00


Jadi jumlah bagian anak laklaki dan perempuan =Rp 6.000.000.00 + Rp 2.000.000.00

= Rp 8.000.000.00

Reply

wahidin said

April 6, 2008 at 1:26 pm

Assalamuaalaikum….

Boleh saya bertanya Pak Ustad…

Jika Dalam keluarga ada 2 anak laki2, 3 anak perempuan, berapa masing2 bagiannya????

Trimakasih atas Infonya..ana tunggu

Wassalam…

Reply

rokim said

April 6, 2008 at 1:43 pm

Assalamuaalaikum….

Boleh saya bertanya Pak Ustad…

1. seorang meninggal dunia meninggalkan ahli waris 2 anak laki2, 3 anak perempuan, berapa masing2
bagiannya????

2.apa yang di maksud dengan hijab nuqsan dan hijab kirman ?

3. Jika seorang meninggal dunia meninggalkan ahli waris 2 orang saudara perempuan sekandung dan ibu
berapa masing2 bagiannya ????

Trimakasih atas Infonya..ana tunggu

Wassalam…
Reply

Bustamam Ismail said

April 7, 2008 at 3:09 am

Jawab Pertanyaan Mas Rokim

Ahli Waris 2 anak laki-laki

3 anak perempuan

Kalau ahli warisnya hanya itu dan hartanya sebanya

Rp 70 000 000 maka pembagiaannya SBB:

Anak lk dan anak perempuan Ashobah

Perbandinga anak lk dan perempuan = 2 : 1

Jadi bagian 2 anak lk = 2X 2 = 4 bg

3 anak Perempuan = 3X 1 = 3

Satu Anak Perempuan = 1 /7 X Rp70.000.000 =Rp10.000.000

satu Anak Laki = 2/7 X Rp 70.000.000= Rp 20.000.000

Reply

Bustamam Ismail said

April 7, 2008 at 3:21 am

Hijab Nuqson

terhalang bagian sebagiannya

Umpama ibu kalau tidak anak bagian 1/3 bagian

kalau ada anak 1/6 bagian

Hijab kirman
menghalangi sama sekali umpamanya bila adaayah, kakek tidak dapat bagian

Bila ahli waris Ibu dan 2 saudara perempuan kandung

Ibu dapat 1/6 bagian

2 saudara kandung 2/3 bagian

sisanya di radd( ditambahkan) 1/6 + 2/3= 1/6 + 4/6= 5/6 setelah diradd jadinya = ibu 1/5 bagian satu sdr
pr = 2/5 bagian

Jawaban untuk mas Wahidin sudah terjawab.

Reply

Seminar Mawaris « Pak AR guru Fisika said

June 1, 2008 at 9:39 am

[...] pembagian harta warisan bisa dibaca di link Mawaris Pak Khotib [...]

Reply

AKMAL said

October 7, 2008 at 6:52 am

mohon tanya, bila ibu meninggal tidak dibagi waris tapi dihibahiharta, kemudian bapak kawin
bagaimana pembagian yang benar

Reply

erick said

November 26, 2008 at 12:54 pm

mequm..

pak sya igin tanya, low istri nya kabur dri rumah gmna pembagian nya pak.
makasih ya pak..

Reply

Erick edi pranata said

November 26, 2008 at 12:56 pm

mequm..

pak sya igin tanya, low istri nya kabur dri rumah gmna pembagian nya pak.

makasih ya pak..

Reply

alfie said

December 5, 2008 at 3:04 pm

Assalamu’alaikum, pak ustad..

Maaf mau tanya nih.pak ustad.

Kalau yang meninggal itu tidak meninggalkan suami, tidak meninggalkan anak.. tidak meninggalkan ibu,
dan tidak meninggalkan paman yang sekandung dengan ibu..hanya meninggalkan ayah, saudara
kandung laki2 dan perempuan (7 orang) dan anak dari paman yang sekandung dengan ibu. Bagaimana
pembagian hukum warisnya??

Apakah warisan saudara sekandung terhalangi ayahnya(tidak mendapat bagian)? Apakah anak paman
dari ibu yang sekandung mendapat warisan karena ibunya dan pamannya telah tiada?? Atau ia
terhalang oleh saudara kandung almarhum??Bagaimanakah cara pembagiannya??? Demikian
pertanyaannya,mudah2an pak ustadz bisa segera menjawab…
Terima Kasih…Mudah2an Allah membalas kebaikan pak ustadz… Aamiin..

wass. wr. wb.

Reply

alfie said

December 5, 2008 at 3:08 pm

Assalamu’alaikum, pak ustad..

Maaf mau tanya nih.pak ustad.

Kalau yang meninggal itu tidak meninggalkan suami, tidak meninggalkan anak.. tidak meninggalkan ibu,
dan tidak meninggalkan paman yang sekandung dengan ibu..hanya meninggalkan ayah, saudara
kandung laki2 dan perempuan (7 orang) dan anak dari paman yang sekandung dengan ibu. Bagaimana
pembagian hukum warisnya??

Apakah warisan saudara sekandung terhalangi ayahnya(tidak mendapat bagian)? Apakah anak paman
dari ibu yang sekandung mendapat warisan karena ibunya dan pamannya telah tiada?? Atau ia
terhalang oleh saudara kandung almarhum??Bagaimanakah cara pembagiannya??? Demikian
pertanyaannya,mudah2an pak ustadz bisa segera menjawab… Terima Kasih…Mudah2an Allah membalas
kebaikan pak ustadz… Aamiin..

wass. wr. wb.

Reply

Bustamam Ismail said

December 10, 2008 at 7:18 am

Mas alfi

Penjelsan pertama untuk menetapkan waris patokan adalah orang yang meninggal artinya kalau
ayah=ayah dari orang yang ibu adalah dari yang meninggal, paman juga demkian seterusnya.
kalau ahli waris hanya ayah, satu saudara kandung laki-laki dan saudara perempuan kandung ada
(7orang)anak dari paman,

Ahli waris yang dapat ialah ayah,

sedangkan saudara kandung laki-laki saudara kandung perempuan terhalangi dengan adanya ayah,
demikian juga anak paman.

Cara membaginya seluruh harta untuk ayah, karena yang dapat warisan sendirian, terimakasih. Allah
yang lebih mengetahui yang lebih benar

Reply

Dian said

January 13, 2009 at 2:36 am

Assalamualaikum pak ustad, saya mau tanya. Masalah yg saya hdpi adalah,ayah saya meninggal 5th yg
lalu. Tp beliau tdk mewariskan rmh dan pekarangan nya utk ank2nya. Beliau blg klo rmh ini utk
keprabon(alias t4 utk kumpul keluarga)jd ank2nya gak blh meng hakmilik. Pdhal ayah saya wafat dgn
meninggalkan 1 istri dan 4 ank perempuan. Trus krn menjaga amanat ayah,ibu saya bermaksud utk
mengalihkan akte tanah atas nama ke 4 anknya yg tdnya kan atas namanya ayah saya. Apakah hal itu bs
dilaksanakan?

Reply

Bustamam Ismail said

January 14, 2009 at 8:46 am

Dian, Hak waris ada setelah seseorang meninggal, yang berhak terhadap harta setelah seseorang
meninggal adalah ahli waris, adapun wasiat orang tua hanya berlaku maksimal sepertiga dari harta
peninggalan, dan wasiat tidak berlaku untuk ahli waris, wasiat hanya berlaku untuk orang lain.
seandainya rumah itu diwasiatkan untuk keprabon(kumpul keluarga) boleh saja tetapi hak milik tetap
pada ahli waris. seandainya ahli waris yang ada: isteri, 4 anak perempuan. pembagian sebagai berikut:
Isteri dapat 1/8 bagian karena ada anak, sedangkan sisanya dibagi rata antara 4 anak perempuan. terima
kasih Allah yang lebih mengetahui semuanya!!!.

Reply

dian said
January 16, 2009 at 12:51 pm

Assalamualaikum pak ustad, terima kasih atas jawaban yang sudah bapak berikan pada saya. masih ada
1 pertanyaan lagi yang mengganjal di hati ini pak, bagaimana cara membaginya kalau harta yang
ditinggalkan ayah saya hanya tanah seluas 600m2 yang diatasnya dibangun rumah uk.krg lbh 45? terima
kasih atas jawaban nya.

Reply

dita said

January 18, 2009 at 2:09 am

Assalamualaikum pak ustad, saya mau tanya. pembagian harta waris apakah harus dibagikan secara
nyata atau bisa hanya dengan pernyataan tertulis? maksud dari pertanyaan saya apabila suami wafat,
dia meninggalkan 1istri dan 4anak perempuan. dan dia memiliki harta berupa tanah + rumah,
bagaimana membaginya? apakah masing2 dari ahli waris itu dapat bagian berupa uang ( karena rumah
sudah dijual ke salah satu ahli waris ) atau bagian nya hanya dicantumkan kedalam surat bermaterai?
wassalam.

Reply

Selly Mulyani said

January 19, 2009 at 9:57 am

asslmkm, maaf…saya pengunjung blog anda…saya ingin bertanya mengenai orang yang bersikap serakah
dan monopli terhadap harta waris itu sendiri? dan minta Qur’an dan hadist’y

selly…SMAN 26…makasih..

Reply

Selly Mulyani said

January 19, 2009 at 10:07 am


asslmkm, maaf..pak saya ingin bertanya mengenai sikap sebagian ahli waris yang serakah dan
memonopoli harta waris? Serta ingin meminta dalil naqlinya,

selly…SMAN 26…terimakasih pak..

Reply

cholis said

March 2, 2009 at 1:21 pm

Pak Ustadz saya mau tanya:apa sih yang di maksud dengan rumpun mawaris?tolong di
jelaskan,trimakasih

Reply

velisa said

March 9, 2009 at 4:10 am

assalamualaikum, pak ustad..

saya ingin bertanya mengapa wasiat hanya boleh diberikan maksimal 1/3 dari harta ? apakah hikmahnya
bahwa tidak ada wasiat bagi ahli waris ?

Reply

Bustamam Ismail said

March 10, 2009 at 5:05 am

mengapa wasiat bolehnya 1/3 harta? supaya tidak memberikan peluang bagi yang memberikan wasiat
untuk semua harta, kalau itu terjadi maka ahli waris tidak akan mendapat apa-apa dari warisannya.

Apa hikmahnya ahli waris tidak boleh mendapat wasiat, karena tanpa wasiat, mereka mendapat warisan
dari harta tersebut. Seandainya mereka memdapatkan wasiat maka hukum faraidh tidak dapat
diterapkan, karena warisan itu adalah untuk ahli waris.

Reply

kholishoh said

March 10, 2009 at 11:23 am


salam, ustadz pembagian harta waris itu bagaimana dan kapan jika harta yang dimiliki mayyit(suami)
adalah hasil kerja bareng dengan istrinya syukran

Reply

Bustamam Ismail said

March 11, 2009 at 8:46 am

Bak Kholishoh

kalau kerja bareng sebagusnya, harta di gono gini dulu, setelah itu harta suami baru bagi menurut
faraidh(hukum waris) wallohu a’lamu bis Showab!!!

Reply

efan said

April 1, 2009 at 3:41 am

Pak Ustad yabg terhormat,

Apakah ada soal-soal mawaris yang seperti kasus nyata dimana ada silsilah keluarga, dan kita harus
menentukan mana yang berhak atas harta waris?

Reply

Bustamam Ismail said

April 1, 2009 at 5:11 am

untuk ahli, siapa yang berhak siapa yang tidak,lihat tentang ahli waris siapa saja.

siapa yang terhalang siapa yang tidak,

berapa bagiannya masing-masing.

baca dari seluruh artikelnya, kalau ada yang kurang jelas mari kita kerjakan bersama!!!

Reply

Endrio said
June 28, 2009 at 2:19 pm

Assalamu’alaikum wr.wb,

Ustad yang saya hormati, saya mohon penjelasan dari ustad mengengai masalah kami sebagai berikut:

1. Kakak kami (laki-laki) meninggal dunia. Sedangkan saat ini yang masih hidup adalah 2 saudara
kandung laki-laki, 3 orang saudara kandung perempuan dan seorang saudara perempuan seayah. kedua
orang tua sudah tidak ada, Ada seorang bibi dari garis ibu, dan tidak ada paman/bibi dari garis ayah.
Siapakah yang berhak menerima waris?

2. Yang dimaksud harta warisan seperti apa? apakah televisi, motor, komputer, pakaian, handphone,
sepatu, dll. termasuk harta waris? Kalau iya bagaimana cara membagikannya?

3. Kakak mempunyai asuransi jiwa yang otomatis bisa di klaim ke perusahaan asuransi. Apakah uang
klaim tersebut termasuk harta warisan dan dibagikan dengan hukum waris juga? atau dibagikan hanya
kepada nama-nama yang tercantum di daftar penerima waris di polis asuransi tersebut.

atas jawaban dan tanggapan ustad kami ucapkan terima kasih, Semoga Allah membalas apa yang telah
ustad usahakan,

Wassalam

END

Reply

Bustamam Ismail said

June 28, 2009 at 3:10 pm

1. yang dimaksud dengan harta warisan adalah yang yang ditinggalkan oleh yg mewariskan yaitu yang
meninggal dunia, dari harta yang bernilai termasuk tanah, harta lainnya yang bernilai.

2. Ahli waris

a. 2 sdr kanduang laki-laki

b. 3 sdr kandung perempuan


c. seorang saudara perempuan seayah

d. Ada seorang bibi dari garis ibu

3. Yang menerima waris dalam hal ini.

a. 2sdr kandung lk

b. 3sdr kandung perempuan

4. Yang tidak dapat warisan

a. Sdr pr seayah terhalang oleh sdr kandung

b. Bibi dari grs ibu bukan ahli waris harta

5. Cara membaginya

Lk 2x bagian perempuan

Jadi dalam kasus ini, 2lk dpt 4 bagian, 3 sdr pr dapat tiga bagian

Masing-masing sdr lk dapat 2/7

Masing-masing sdr pr dapat 1/7

Jumlah= 2x( 2/7) + 3x (1/7) =7/7

Yang perlu diperhatikan sebelum dibagikan

1. Apabila ada utang si mayat harus bayar

2. Apabila zakat belum dikeluarkan harus dikeluarkan

3. Biaya jenazah selesaikan

4. Wasiat simayat juga harus tunaikan

5. Apabila sewaktu membagi ada keluarga yang tdk dapat bagian sisihkan sedikit untuk menghiburnya.

Andaikata nilai harta Rp 70.000.000

Masing-masing sdr lk mendapat 2/7X Rp 70.000.000 =Rp 20.000.000

Masing-masing sdr pr mendapat 1/7X Rp 70.000.000 =Rp 10.000.000

Bila tanah tanah dibagi 7


Masing-masing sdr lk mendapat 2/7

Masing-masing sdr pr mendapat 1/7

Allah yang mengetahui yang paling benar!!!

Reply

sofia said

August 1, 2009 at 5:46 am

Assalamualaikum w.w.

Reply

Bustamam Ismail said

August 2, 2009 at 4:19 am

wa’alaikum salam!!!

Reply

zulwani usman said

October 17, 2009 at 9:43 am

Assalamu’alaik wr wb

Saya punya pengalaman khusus tentang Mawaris ketika saya mengangkat Tugas Akhir kuliah saya
dengan bahan Program Aplikasi (Software) Pembagian dan Pencarian Harta Warisan dengan konsep Fiqh
Mawaris dan apa yang saya pelajari tentang Fiqh Mawaris merupakan Pelajaran yang sangat berharga
bagi saya. Sampai saat ini saya masih menggunakan program tersebut untuk membantu sesama.

Reply

rasi dian said

January 22, 2010 at 10:46 am

kog g dikasih jawabannya


aiiih .makjang

males x nyarinya

thnx

Reply

ardi kardina said

March 3, 2010 at 12:40 pm

oy

Reply

debri said

March 8, 2010 at 12:05 pm

assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatu

pak bustamam, saya boleh nggak minta artikel bapak untuk referensi tugas agama saya?

Reply

Bustamam Ismail said

March 9, 2010 at 1:25 am

silahkan diambil yang bermanfaat, sy senang!!!

Reply

anakmansa said

March 28, 2010 at 3:11 am


ASSALAMUALAIKUM;

apa saja kewajiban sebelum pembagian warisan?? plz jawab yA….

Reply

Bustamam Ismail said

March 28, 2010 at 10:17 am

sebelum harta dibagikan kepada ahli waris wajib dikeluarkan terlebih dahulu

1. membayar utang si mayat(kalau ada)

2. membayar zakat si mayat (kalau ada yang belum dibayar)

3. membayar wasiat kalau mayat ada membuat wasiat sewaktu hidupnya.

4. membayar biaya jenazah

Reply

Sumardi said

April 17, 2010 at 3:40 am

Assallamu’allaikum Wr.Wb.

Pak Bustaman, kami ingin menanyakan bagaimana cara membagian waris dalam kasus keluarga saya,
dengan keadaan sebagai berikut:

1. Kami terdiri dari 4 anak kandung dari Bp. Hardjosumarto, Kakak saya telah meninggal dunia tanggal 6
Maret 2010, dengan meninggalkan isteri tanpa anak

2 Harta yang ditinggalkan berupa tanah 2 bidang.

Wassallamu’allaikum Wr.Wb

Reply

Bustamam Ismail said


April 17, 2010 at 8:48 am

Apakah anaknya semua lk/pr, apakah masih,ayah meninggal yg dimaksud kakak, atau bpk
Hardjosumartho, yang meninggalkan waris?

Reply

herusundawani said

May 29, 2010 at 6:11 pm

Ass.wr.wb. saya mau nanya istri saya anak tunggal berapa warisan yang didapat istri saya,kebetulan
ayahnya cerai sudah lama dan meninggal dalam keadaan cerai, bagaimana cara pembagian warisnya?

Reply

herusundawani said

May 29, 2010 at 6:32 pm

Ass.wr.wb.Jika anak tunggal mendapat kan 1/2 haknya sedang sisanya bagaimana? karena ayah dari
anak tersebut mempunyai 5 saudara kandung 2 laki/3 perempuan dan 4 saudara satu ayah. Terdiri dari 3
perempuan 1 laki. tolong di jelaskan simulasi pembagiannya jika harta tersebut sebesar Rp 30.juta?

Reply

Bustamam Ismail said

May 30, 2010 at 9:31 am

tolong jelaskan dulu, ahli waris dan posisinya terhadap yang meninggal! kalau bicara anak perempuan
anak dari yang meninggal kalau saudara dari yang meninggal, dan waris lk dan pr yang ada supaya dapat
dihitung? terima kasih!!!

Reply

dayat said

June 23, 2010 at 1:59 pm


Assalamu’alaikum Ustads…

saya mau tanya pembagian harta waris, jika almarhum meninggalkan 1 orang istri dan 1 orang anak
laki2.

menurut pengertian saya maka istri dapat 1/6 bagian dan anaknya karna sendiri mendapatkan
semuanya.

apakah hal ini benar? mohon petunjuknya.. terima kasih banyak

Wassalam

Reply

dayat said

June 23, 2010 at 2:02 pm

maksud saya anak laki2 itu mendapatkan semua sisanya. terima kasih

Reply

Bustamam Ismail said

June 24, 2010 at 1:56 am

dalam kasus ini

isteri dapat 1/8

anak dari yang meninggal dapat sisanya

isteri = isteri dari yang meninggal

anak lk= anak lk dari yang meninggal

day@rh said

June 25, 2010 at 7:32 am


terima kasih atas jawabannya ustadz.

Reply

asril said

September 24, 2010 at 10:18 am

assalamu’laikum wr.wb

saya mau tanya ustadz

bagaimana pembagian harta waris bila, suami meninggalkan 1 isteri (pernikahan kedua setelah isteri 1
diceraikan) dan 2 anak lk2 dari isteri pertama (karena dari pernikahan kedua tidak punya anak. Trima
kasih..dan mohon jawabannya ustadz….

Reply

Bustamam Ismail said

September 27, 2010 at 1:02 pm

Jawaban!

yang jadi ahli waris

2 anak lk yang dari isteri pertama

1 isteri yang belum dicerai waktu meninggal

Isteri dapat 1/8 karena ada anak

sisanya dibagi rata antara dua anak laki(sbg ashobah)

catatan (isteri yang sudah dicerai bukan lagi ahli waris)

jika tidak ada ahli waris yang lain

Reply

Anda mungkin juga menyukai