Anda di halaman 1dari 2

 

Ciri Hamba-Hamba Allah yang Mencintai Allah SWT


Ustadz Muhammad Arifin Ilham

Hudzaifah.org - Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Saudara-saudariku yang kucintai


karena Allah. Kali ini kita membahas tentang ciri hamba-hamba Allah yang mencintai Allah SWT.

Yang pertama, Allah tujuan hidupnya, Allah ghayatuna.

Kemudian yang kedua, sangat taat kepada Allah SWT, istiqomah, berpegang teguh pada syariat Allah
SWT. 

Yang ketiga, mencintai mereka yang dicintai oleh Allah, (yaitu) para Rasul, para Anbiyya, para aulia,
hamba-hamba Allah yang jujur, para syuhada, hamba-hamba Allah yang shaleh.

Kemudian yang keempat, dengan sangat senang hati melakukan apa yang Allah perintahkan untuk
dirinya, dan apa yang Allah larang untuk dirinya. Karena ia tahu perintah-larangan Allah untuk
kemaslahatan dirinya.

Yang kelima, selalu ingat kepada Allah, selalu berdzikir kepada Allah SWT. Selama berdzikir berarti
selama itu ia bersama Allah.

Yang keenam, mengunjungi rumah Allah, Ka'bah Baitullah, Haji bagi mereka yang mampu. Umroh
demi umroh, mengunjungi rumah Allah, masjid, musholla, ia jaga shalat berjamaah. 

Kemudian mengunjungi nabi Muhammad SAW ke Madinah, ziarah, bershalawat kepada beliau, dan
menjadikan beliau sebagai teladan dalam hidupnya. Mencintai Allah berarti mencintai nabi Allah.

Kemudian sangat senang membaca kalamullah, Al Qur'anul karim. 

Yang kesembilan, sangat senang menyampaikan ajaran Allah, mendakwahkan ajaran Allah, pada diri
sendiri, keluarga, handai taulan, kepada siapa pun. 

Kemudian percaya yakin, benar-benar beriman kepada semua janji-janji Allah. Janji Allah di dunia,
janji Allah di akhirat. Keyakinan kepada janji Allah melahirkan akhlaq yang mulia.

Kemudian percaya yakin beriman ditolong oleh Allah. Inilah Allah janjikan dalam surat Yunus ayat 62.

"Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula)
mereka bersedih hati. (Yaitu) orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa. Bagi mereka
berita gembira di dalam kehidupan di dunia dan (dalam kehidupan} di akhirat. Tidak ada perobahan
bagi kalimat-kalimat (janji-janji) Allah. Yang demikian itu adalah kemenangan yang besar." (QS.
Yunus: 62-64)

Sesungguhnya kekasih-kekasih Allah tidak takut apa yang akan terjadi, tidak bersedih apa yang sudah
terjadi. Karena mereka benar-benar cinta, beriman kepada Allah, dan mereka hidup dalam ketaqwaan
kepada Allah. Bagi mereka kebahagiaan di dunia dan kebahagiaan di akhirat, dan itu pasti bagi
mereka. Itulah kemenangan besar untuk mereka.

Kemudian, selalu melakukan yang terbaik untuk Allah, jihad fii sabilillah. Kemudian merindukan
perjumpaan dengan-Nya. Subhanallah. Dan sangat senang menikmati ibadah, khusyuk dalam
beribadah, merupakan bukti cinta kepada Allah, kekasih menghadap kekasih. Bukankah kekasih
senang bermesraan dengan kekasihnya. Waktu bermesraan dengan kekasih adalah waktu-waktu
beribadah kepada-Nya.

Subhanakallahumma wabihamdika asyhaduallaailaahailla anta astaghfiruka wa atubuilaik.


Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
http://www.hudzaifah.org/Article312.phtml 

Anda mungkin juga menyukai