Anda di halaman 1dari 12

I.

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Mineral diperlukan oleh tanaman terutama dalam transpor. Misalkan suatu zat
mineral berupa larutan hinggap pada salah satu daun, maka dalam hitungan detik, zat
tersebut diserap oleh ektodesm yang ada pada permukaan daun. Dan tidak lama
kemudian zat tersebut dialirkan ke bagian-bagian tanaman. Kejadian ini berkaitan erat
dengan adanya proses fotosintesis di daun.
Ketersediaan unsur-unsur hara (mineral) makro dan mikro tersebut sangat penting karena
setiap zat mempunyai kegunaan yang berbeda-beda. Hal itu pula yang mengakibatkan
kebutuhan tanaman untuk setiap zat berbeda-beda jumlahnya. Seperti kita tahu, tanaman
memerlukan banyak unsur Nitrogen, Phosphor dan Kalium dalam jumlah banyak,
sedangkan mineral lain diperlukan lebih sedikit.
Calsium (Ca) merupakan hara makro bagi tanaman disamping Nitrogen, Fosfor,
Kalium, Magnesium dan Belerang. Unsur ini biasanya tidak dianggap sebagai unsur
pupuk , oleh karena itu relatif kurang mendapat perhatian dibandingkan dengan unsur N,
P dan K.
Pemakaian N, P dan K secara besar-besaran serta penggunaan varietas-varietas
tanaman yang konsumtif terhadap unsur hara mengakibatkan unsur kalsium (Ca)
terangkut dari Tanah secara terus-menerus, sehingga ketersedian di dalam tanah sangat
kecil. Kalsium juga merupakan salah satu kation utama pada komplek pertukaran,
sehingga biasa dihubungkan dengan masalah kemasaman tanah dan pengapuran, karena
merupakan kation yang paling cocok untuk mengurangi kemasaman atau menaikan pH
tanah.
Di dalam tanah, kalsium selain berasal dari bahan kapur dan pupuk yang
ditambahkan juga berasal dari batuan dan mineral pembentuk tanah. Belerang mineral
yang mengandung kalsium antara lain: Amfibal (CaMg(CO3)2), Apatit (Ca5(PO4)3(ClF),
Dolomit (CaMg(CO3)2) dan Kalsit (CaCO3). Mineral-mineral yang mengandung Ca pada
umumnya sedikit lebih cepat lapuk dari pada mineral-mineral yang lainnya, sehingga ada
kecenderungan Ca di dalam tanah akan menurun dengan meningkatnya pelapukan dan
pencucian. Melalui proses pelapukan dan hancuran mineral-mineral tersebut

1
membebaskan kalsium ke dalam air disekitarnya. Kalsium yang dilepaskan akan
mengalami:
 Hilang terbawa air perkolasi atau air drainase.
 Diserap oleh organisme hidup.
 Dijerap oleh organisme hidup.
 Diendapkan kembali sebagai mineral-mineral sekunder terutama di daerah
beriklim kering.
Kalsium di dalam tanah diserap tanaman dalam bentuk Ca 2+ , yang berasal dari
bentuk yang dapat ditukar atau dalam bentuk larut air. Seperti kation-kation lain, Ca2+ di
dalam tanah selalu dalam keseimbangan dinamis, sehingga jika bentuk larut air
berkurang, misalnya karena pencucian atau penyerapan oleh tanaman maka ia akan
digantikan oleh bentuk dapat ditukar. Sebaliknya apabila bentuk larut air tiba-tiba
meningkat, misalnya karena pemupukan, maka keseimbangan akan berubah dengan arah
berlawanan.
Faktor-faktor yang menentukan ketersediaan kalsium bagi tanaman :
 Jumlah kalsium yang dapat ditukar.
 Derajat kejenuhan unsur-unsur tersebut pada kompleks pertukaran.
 Tipe koloid tanah.
 Sifat ion-ion komplementer yang di serap liat.
Kalsium yang bersifat dapat ditukar di dalam tanah mempunyai kaitan penting
dengan pH tanah dan ketersedian beberapa unsur hara. Kelebihan kalsium menyebabkan
kalsium karbonat mengendap dan pH penyangga mendekati 8, sehingga akan
mengakibatkan turunnya kelarutan fosfor, besi, Mo dan Zn, dan kadang-kadang
menyebabkan kekahatan satu atau lebih hara-hara tanaman esensial.
Pada umumnya persediaan kalsium di dalam tanah cukup besar, tetapi dengan
adanya pemakaian pupuk Nitrogen, Fosofor, Kalium secara terus menerus dan
penggunaan varietas yang konsumtif terhadap unsur hara menyebabkan persedian di
dalam tanah menipis, yang berakibat pada tanah-tanah masam terjadi kekurangan unsur
Ca, komplek pertukaran kation dikuasai oleh ion-ion Al. Padahal kita ketahui Al larut
dapat meracuni tanaman.

2
1.2 Tujuan
Tujuan ditulisnya makalah ini ialah untuk mengetahui peran dari salah satu umsur
makro yaitu kalsium sebagai faktor penentu pertumbuhan tanaman

3
II. PEMBAHASAN

2.1 Kalsium dan Dinding Sel


Kalsium merupakan bagian esensial dari struktur dinding sel tanaman,
menyediakan transportasi normal dan retensi lainnya. Diperkirakan dapat menagkal
garam alkali dan asam organic di dalam pabrik. Kalsium diserap sebagai ion Ca ++ dan
ada dalam keseimbangan magnesium dan kalium (Anonymous, 2010). Namun terlalu
banyak salah satu dari ketiga unsure tersebut dapat menyebabkan kekurangan dari dua
lainnya.
Fungsi utama dari kalsium adalah sebagai komponen dinding sel. Kalsium
dijumpai pada tiap-tiap sel tanaman, kebanyakan unsur ini dijumpai dalam tanaman
sebagai kalsium pektat pada dinding sel-sel daun dan batang. Sehingga kalsium akan
memperkuat bagian-bagian ini. Kalsium begitu kuat menyatu dengan dinding sel,
sehingga ia tidak dapat dipindahkan dari sel-sel tua untuk membentuk sel-sel baru.
Tanaman yang kekurangan kalsium tumbuh kerdil karena sel-sel yang baru kecil-kecil
dan jumlahnya sedikit, dan mempunyai batang lemah, karena dinding-dinding selnya tipis
tidak setebal dengan dinding sel normal. Kalsium relatif tidak mobil di dalam tanaman,
oleh karena itu tidak ditranslokasikan dari bagian-bagian tua ke bagian yang lebih muda.

Gambar 1. Pektin yang merupakan salah satu penyusun dinding sel

2.2 Kalsium sebagai penanggulangan terhadap penyakit

4
Dalam nutrisi tanaman, kalsium sering kali disebut sebgai “barisan pertahanan”.
Banyak organisme pengganggu yang menginfeksi tanaman dengan penetrasi melalui
jaringan tanaman. Penetrasi oleh organisme tersebut dilakukan dengan menggunakan
enzim yang dikenal dengan enzim pektinase. Enzim ini merupakan enzim yang larut pada
pectin, dan sebagai mana diketahui bahwa pectin adalah salah satu penyusun dari dinding
sel. Jika kandungan kalsium pada tanaman itu tercukupi (optimal), maka semakin tinggi
pula konsentrasi pectin, yang nantinya akan besar kemampuanuntuh menahan enzim
pektinase.Banyak jamur dan bakteri menyerang jaringan tanaman dengan memproduksi
enzim yang dapat melarutkan lamella tengah.

Gambar 2. Ilustrasi kalsium dalam memperkuat dinding sel

Upaya peningkatan kandungan kalsium pada jaringan tanaman, dapat mengurangi


aktivitas enzim dari bakteri atau penyakit dari Ewinia carotovora. Sebagai contoh,
bakteri Erwinia menjangkiti banyak produk sayuran, dan juga menyebabkan busuk pada
umbi kentang. Dengan ditambahkannya unsur kalsium dari 1.6% sampai 3.4%, secara
signifikan dapat mengurangi infeksi Ewinia carotovora (Tabel 1). Tanaman yang
ditambahkan kalsium sebesar 1.6% dapat bertahan dari serangan selama 6 hari.
Sedangkan pada tanaman yang diaplikasikan kalsium sebesar 3.4% sama saekali dapat
bertahan dari serangan bakteri tersebut (Easterwood, 2002).

5
Tabel 1. Kandungan kalsium pada jaringan tanaman buncis yang berdampak pada
serangan bakteri pathogen

Pertanyaannya sekarang, seefektif apakah pemberian nutrisi kalsium tambahan


dibandingkan dengan nutrisi yang lain? Penelitian menunjukkan indikasi bahwa kalsium
yang diserap oleh jaringan tanaman, paling tinggi dalam mereduksi serangan pathogen
Botrytis pada lettuce (Tabel2). Pada tabel menunjukkan peningkatan potassium pada
lettuce dari 1.44 sampai 4.89 persen tidak terlalu signifikan dalam menghalangi serangan
Botrytis. Pada unsure kalsium, biarpun penambahan dikurangi separuhnya (1.06% samapi
0.54%), menunjukkan peningkatan serangan yang cukup signifikan (Easterwood, 2002).
Dan pada intinya, meningkatnya kekuatan struktur dinding sel, dipengaruhi oleh suplai
penambahan kalsium yanag nantinya juga akan berpengaruh terhadap kesehatan tanaman.

Tabel 2. Effisiensi unsure kalsium dibanding dengan unsur yang lain

6
Pada beberapa kasus, aplikasi kalsium yang disemprotkan pada daun terbukti
dapat menurunkan kemampuan pathogen dalam menyerang daun. Kadar kalsium yanag
memadai pada tanaman juga dapat mengisolasi infeksi yang diakibatkan oleh pathogen.

2.3 Kalsium dan produksi tanaman

Pada sub bab ini, akan diambil contoh komoditi dari apel. Pentingnya peran
kalsium pada apel dapat ditinjau dari kontribusi kalsium itu sendiri pada pemeliharaan
kualitas secra optimal selama pascapanen dan pemasakan buah. Peran ini dapat terlihat
secara nyata dalam pencegahan pada gangguan tertentu seperti kualitas rasa serta
ketegaran daging buah. Pengujian kalsium telah menciptakan strategi untuk penanganan
gangguan dan mengoptimalkan kualitas, diantaranya ialah :
 Penanganan pasca panen sperti pencelupan buah dalam meningkatkan kandungan
kalsium dalam buah.
 Prediksi berdasarkan analisis mineral yang memungkinkan identifikasi buah yang
beresiko tinggi.
 Manajemen produksi tanaman yang memberikan produk akhir yang seimbang
kandungan gizi terutama mineralnya dan meminimalisir resiko kerusakan produk
selama penyimpanan.

Pada awal pertumbuhan, laju pengambilan kalsium paling cepat dibanding dengan
unsur magnesium dan kalium. Namun setelah itu beberapa kali mengalami penurunan. Ini
berarti bahwa pada saat tida terjadi pengambilan kalsium, konsentrasi kalsium telah
terdapat di dalam daging buah. Sebaliknya, kalium dan magnesium, konsentrasinya dapat
stabil (Ferguson, 2001).

7
Gambar 3.
Perbedaan ini terlihat pada penurunan konsentrasi kalsium dalam buah dengan
peningkatan ukuran buah, tapi tida pada laju magnesium dan kalium yang cenderung
mengalami peningkatan. Pola ini terjadi secra umum namun tidak selalu terjadi di setiap
kasus.
Buah yang telah masak cenderung mengalami gangguan terkait dengan kurangnya
kalsium. Hal ini mungkin terjadi karena terdapat hubungan pematangan dengan
timbulnya gangguan (misal : timbulnya rasa pahit dapat dikurangi dengan penyimpana
pada kondisi atmosfer terkendali) dan laju ripening pascapanen tergantung laju
kemasakan buah pada saat waktu panen. Berdasarkan hasil penelitian, kekeurangan
kalsium dapat menyebabkan rasa pahit pada buah apel (Fallahi et al, 1997). Hal ini terjadi
bila struktur dinding sel runtuh, maka akan terjadi plasmolisis. Aplikasi penyemprotan
kalsium pada daun apel, diketahui dapat mengurangi rasa pahi/getir pada buah apel.

2. 4 Peran kalsium secara umum


Kalsium dijumpai pada tiap-tiap sel tanaman, kebanyakan unsur ini dijumpai
dalam tanaman sebagai kalsium pektat pada dinding sel-sel daun dan batang. Sehingga
kalsium akan memperkuat bagian-bagian ini. Kalsium begitu kuat menyatu dengan
dinding sel, sehingga ia tidak dapat dipindahkan dari sel-sel tua untuk membentuk sel-sel
baru. Tanaman yang kekurangan kalsium tumbuh kerdil karena sel-sel yang baru kecil-
kecil dan jumlahnya sedikit, dan mempunyai batang lemah, karena dinding-dinding
selnya tipis tidak setebal dengan dinding sel normal. Kalsium relatif tidak mobil di dalam

8
tanaman, oleh karena itu tidak ditranslokasikan dari bagian-bagian tua ke bagian yang
lebih muda (Anonynous, 2010). Peran kalsium pada pertumbuah antara lain :
 Memperbaiki ketegaran dan kekahatan tanaman.
 Mempengaruhi peng-angkutan air dan hara-hara lain.
 Diperlukan untuk pemanjangan sel-sel, sintesis protein dan pembelahan sel.
 Mengatur translokasi karbohidrat, kemasaman dan permeabilitas sel.
 Mendorong produksi tanaman padi-padian dan biji tanaman.
 Penting untuk pembentukan dan berfungsi nya bakteri-bakteri bintil akar
(Rhizobia) pada tanaman legum.
 Kalsium berperan merangsang pembentukan bulu-bulu akar, mengeraskan batang
dan merangsang pembentukan biji dan apabila tanah dengan kandungan Kalsium
rendah maka daun mudah mengalami klorosis. Kuncup-kuncup muda akan mati
karena perakarannya kurang sempurna, malahan sering salah bentuk. Klaupun ada
daun yang muncul, warnanya akan berubah dan jaringan dibeberapa tempat pada
helai daun akan mati.
 Kalsium berperan dalam memperkuat fungsi akar dan membuat tanaman tidak
mudah keracunan Fe. Ca juga meningkatkan ketahanan tanaman terhadap
penyakit, seperti hawar daun bakteri.

2.5 Gejala tanaman kahat Ca

Dicirikan oleh berkurangnya pertumbuhan jaringan meristimatik. Gejala


pertamanya akan teramati pada titik-titik tumbuh dan daun-daun muda. Bagian-bagian ini
menjadi rusak dan klorosis, dan pada tingkat lanjut terjadi nekrosis pada tepi-tepi daun.

Daun-daun dan akar-akar muda sering melekuk-lekuk, berkerut-kerut pendek dan


berlekatan satu sama lain. Pada tanaman tomat ditandai dengan penyakit yang disebut
busuk pucuk buah. Pada tanaman tembakau yang kahat kalsium daun-daunnya berlekuk-
lekuk dan keriting.

9
Sedangkan pada tanaman jagung kekahatan kalsium menghalangi pemunculan
dan pemekaran daun-daun baru, daun-daun tertutup oleh gelatin yang menyebabkan
daun-daun tersebut berlekatan satu sama lain. Untuk tanaman kacang tanah menyebabkan
terjadinya polong kosong karena buah tidak berkembang.

Karena perannya begitu penting bagi pertumbuhan tanaman, sementara


ketersediaan di dalam tanah semakin menipis maka untuk dapat memperoleh
pertumbuhan dan hasil tanaman yang optimal perlu adanya pemupukan unsur Ca baik
melalui tanah maupun diberikan lewat daun.

Gambar 4. Gejala pada dau tanaman yang kekurangan unsur kalsium

10
III. KESIMPULAN

 Kalsium merupakan salah satu unsur makro yang berperan terhadap salah satu
penyusun komponen dari dinding sel.
 Kalsium bukan satu-satunya penentu kualitas buah, dan harus digunakan bersama
dengan unsur yang lain.
 Kalsium sebagai ”benteng pertahanan” yang melindungi didnding sel dari
serangan bakteri patogen.

11
DAFTAR PUSTAKA

Anonymous, 2010. Kalsium dan perannya. http://blog.wordpress.com

Easterwood, W. 2002 Calcium’s role in plant nutrition. Fluid journal

Fallahi, E. William, S. C., K. D. Hickey, Carl, E. S. 1997. The role of calcium and
nitrogen in postharvest quality and disease ressitence of apples. Hortscience. 32
(5)

Ferguson, I. 2001. Calcium in apple fruit. The horticulture and food research institute of
New Zealand. Auckland. New Zealand

12

Anda mungkin juga menyukai