PENDAHULUAN
1
membebaskan kalsium ke dalam air disekitarnya. Kalsium yang dilepaskan akan
mengalami:
Hilang terbawa air perkolasi atau air drainase.
Diserap oleh organisme hidup.
Dijerap oleh organisme hidup.
Diendapkan kembali sebagai mineral-mineral sekunder terutama di daerah
beriklim kering.
Kalsium di dalam tanah diserap tanaman dalam bentuk Ca 2+ , yang berasal dari
bentuk yang dapat ditukar atau dalam bentuk larut air. Seperti kation-kation lain, Ca2+ di
dalam tanah selalu dalam keseimbangan dinamis, sehingga jika bentuk larut air
berkurang, misalnya karena pencucian atau penyerapan oleh tanaman maka ia akan
digantikan oleh bentuk dapat ditukar. Sebaliknya apabila bentuk larut air tiba-tiba
meningkat, misalnya karena pemupukan, maka keseimbangan akan berubah dengan arah
berlawanan.
Faktor-faktor yang menentukan ketersediaan kalsium bagi tanaman :
Jumlah kalsium yang dapat ditukar.
Derajat kejenuhan unsur-unsur tersebut pada kompleks pertukaran.
Tipe koloid tanah.
Sifat ion-ion komplementer yang di serap liat.
Kalsium yang bersifat dapat ditukar di dalam tanah mempunyai kaitan penting
dengan pH tanah dan ketersedian beberapa unsur hara. Kelebihan kalsium menyebabkan
kalsium karbonat mengendap dan pH penyangga mendekati 8, sehingga akan
mengakibatkan turunnya kelarutan fosfor, besi, Mo dan Zn, dan kadang-kadang
menyebabkan kekahatan satu atau lebih hara-hara tanaman esensial.
Pada umumnya persediaan kalsium di dalam tanah cukup besar, tetapi dengan
adanya pemakaian pupuk Nitrogen, Fosofor, Kalium secara terus menerus dan
penggunaan varietas yang konsumtif terhadap unsur hara menyebabkan persedian di
dalam tanah menipis, yang berakibat pada tanah-tanah masam terjadi kekurangan unsur
Ca, komplek pertukaran kation dikuasai oleh ion-ion Al. Padahal kita ketahui Al larut
dapat meracuni tanaman.
2
1.2 Tujuan
Tujuan ditulisnya makalah ini ialah untuk mengetahui peran dari salah satu umsur
makro yaitu kalsium sebagai faktor penentu pertumbuhan tanaman
3
II. PEMBAHASAN
4
Dalam nutrisi tanaman, kalsium sering kali disebut sebgai “barisan pertahanan”.
Banyak organisme pengganggu yang menginfeksi tanaman dengan penetrasi melalui
jaringan tanaman. Penetrasi oleh organisme tersebut dilakukan dengan menggunakan
enzim yang dikenal dengan enzim pektinase. Enzim ini merupakan enzim yang larut pada
pectin, dan sebagai mana diketahui bahwa pectin adalah salah satu penyusun dari dinding
sel. Jika kandungan kalsium pada tanaman itu tercukupi (optimal), maka semakin tinggi
pula konsentrasi pectin, yang nantinya akan besar kemampuanuntuh menahan enzim
pektinase.Banyak jamur dan bakteri menyerang jaringan tanaman dengan memproduksi
enzim yang dapat melarutkan lamella tengah.
5
Tabel 1. Kandungan kalsium pada jaringan tanaman buncis yang berdampak pada
serangan bakteri pathogen
6
Pada beberapa kasus, aplikasi kalsium yang disemprotkan pada daun terbukti
dapat menurunkan kemampuan pathogen dalam menyerang daun. Kadar kalsium yanag
memadai pada tanaman juga dapat mengisolasi infeksi yang diakibatkan oleh pathogen.
Pada sub bab ini, akan diambil contoh komoditi dari apel. Pentingnya peran
kalsium pada apel dapat ditinjau dari kontribusi kalsium itu sendiri pada pemeliharaan
kualitas secra optimal selama pascapanen dan pemasakan buah. Peran ini dapat terlihat
secara nyata dalam pencegahan pada gangguan tertentu seperti kualitas rasa serta
ketegaran daging buah. Pengujian kalsium telah menciptakan strategi untuk penanganan
gangguan dan mengoptimalkan kualitas, diantaranya ialah :
Penanganan pasca panen sperti pencelupan buah dalam meningkatkan kandungan
kalsium dalam buah.
Prediksi berdasarkan analisis mineral yang memungkinkan identifikasi buah yang
beresiko tinggi.
Manajemen produksi tanaman yang memberikan produk akhir yang seimbang
kandungan gizi terutama mineralnya dan meminimalisir resiko kerusakan produk
selama penyimpanan.
Pada awal pertumbuhan, laju pengambilan kalsium paling cepat dibanding dengan
unsur magnesium dan kalium. Namun setelah itu beberapa kali mengalami penurunan. Ini
berarti bahwa pada saat tida terjadi pengambilan kalsium, konsentrasi kalsium telah
terdapat di dalam daging buah. Sebaliknya, kalium dan magnesium, konsentrasinya dapat
stabil (Ferguson, 2001).
7
Gambar 3.
Perbedaan ini terlihat pada penurunan konsentrasi kalsium dalam buah dengan
peningkatan ukuran buah, tapi tida pada laju magnesium dan kalium yang cenderung
mengalami peningkatan. Pola ini terjadi secra umum namun tidak selalu terjadi di setiap
kasus.
Buah yang telah masak cenderung mengalami gangguan terkait dengan kurangnya
kalsium. Hal ini mungkin terjadi karena terdapat hubungan pematangan dengan
timbulnya gangguan (misal : timbulnya rasa pahit dapat dikurangi dengan penyimpana
pada kondisi atmosfer terkendali) dan laju ripening pascapanen tergantung laju
kemasakan buah pada saat waktu panen. Berdasarkan hasil penelitian, kekeurangan
kalsium dapat menyebabkan rasa pahit pada buah apel (Fallahi et al, 1997). Hal ini terjadi
bila struktur dinding sel runtuh, maka akan terjadi plasmolisis. Aplikasi penyemprotan
kalsium pada daun apel, diketahui dapat mengurangi rasa pahi/getir pada buah apel.
8
tanaman, oleh karena itu tidak ditranslokasikan dari bagian-bagian tua ke bagian yang
lebih muda (Anonynous, 2010). Peran kalsium pada pertumbuah antara lain :
Memperbaiki ketegaran dan kekahatan tanaman.
Mempengaruhi peng-angkutan air dan hara-hara lain.
Diperlukan untuk pemanjangan sel-sel, sintesis protein dan pembelahan sel.
Mengatur translokasi karbohidrat, kemasaman dan permeabilitas sel.
Mendorong produksi tanaman padi-padian dan biji tanaman.
Penting untuk pembentukan dan berfungsi nya bakteri-bakteri bintil akar
(Rhizobia) pada tanaman legum.
Kalsium berperan merangsang pembentukan bulu-bulu akar, mengeraskan batang
dan merangsang pembentukan biji dan apabila tanah dengan kandungan Kalsium
rendah maka daun mudah mengalami klorosis. Kuncup-kuncup muda akan mati
karena perakarannya kurang sempurna, malahan sering salah bentuk. Klaupun ada
daun yang muncul, warnanya akan berubah dan jaringan dibeberapa tempat pada
helai daun akan mati.
Kalsium berperan dalam memperkuat fungsi akar dan membuat tanaman tidak
mudah keracunan Fe. Ca juga meningkatkan ketahanan tanaman terhadap
penyakit, seperti hawar daun bakteri.
9
Sedangkan pada tanaman jagung kekahatan kalsium menghalangi pemunculan
dan pemekaran daun-daun baru, daun-daun tertutup oleh gelatin yang menyebabkan
daun-daun tersebut berlekatan satu sama lain. Untuk tanaman kacang tanah menyebabkan
terjadinya polong kosong karena buah tidak berkembang.
10
III. KESIMPULAN
Kalsium merupakan salah satu unsur makro yang berperan terhadap salah satu
penyusun komponen dari dinding sel.
Kalsium bukan satu-satunya penentu kualitas buah, dan harus digunakan bersama
dengan unsur yang lain.
Kalsium sebagai ”benteng pertahanan” yang melindungi didnding sel dari
serangan bakteri patogen.
11
DAFTAR PUSTAKA
Fallahi, E. William, S. C., K. D. Hickey, Carl, E. S. 1997. The role of calcium and
nitrogen in postharvest quality and disease ressitence of apples. Hortscience. 32
(5)
Ferguson, I. 2001. Calcium in apple fruit. The horticulture and food research institute of
New Zealand. Auckland. New Zealand
12