kemampuan baru yang berlangsung dari tahap aktivitas yang sederhana ke tahap yang
dan bertahap sesuai kemapuan atau level kemampuan itu. Inilah yang kemudian
anak, kita sebagai pendidik akan memperoleh sebuah acuan penting dalam mengajar,
mendidik ataupun pemilihan bahan ajar yang kemudian bisa dikomunikasikan kepada
anak ataupun peserta didik agar kemudian tau, paham dan mampu merepresentasikan
oleh sang anak saat bersosialisasi pada level yang lebih tinggi atau turun kelapangan.
(kerangka kognitif atau kerangka referensi). Sebuah skema (schema) adalah konsep
atau kerangka yang eksis di dalam pikiran individu yang dipakai untuk
dari skema sederhana (seperti skema sebuah mobil) sampai skema kompleks (seperti
skema tentang apa yang membentuk alam semesta). Anak usia enam tahun yang
mengetahui bahwa lima mainan kecil dapat disimpan di dalam kotak kecil berukuran
sama berarti ia sudah memanfaatkan skema angka atau jumlah. Minat Piaget terhadap
skema difokuskan pada bagaimana anak mengorganisasikan dan memahami
pengalaman mereka.
Rumusan Masalah
perkembangan sebelum memberikan suatu rangsang atau pemberian bahan ajar atau
materi dari pserta didiknya. Evaluasi atau pengkajian atas fase-fase itu adalah
solusinya. Namun, sebagai seorang pendidik yang ideal, yang mampu mengertikan
keadaan peserta didik, mestilah memahami beberapa hal, seperti apakah pengertian
fase-fase dari perkembangan individu itu sendiri…? Disinilah perlu ada evaluasi awal
atau pengkajian.
Tujuan
Adapun tujuan dari pengkajian terhadap fase-fase perkembangan individu ini
adalah :
a. Mencari gambaran umum untuk pendidik agar bisa menyesuaikan diri dalam
mengajar atau mendidik peserta didik.
b. Mengetahui karakteristik peserta didik agar nantinya ada kesesuaian antara
gaya mengajar atau mendidik dengan gaya belajar dari pserta didik.
Manfaat
Adapun manfaat yang bisa diambil dari hasil evaluasi terhadap fase-fase
perkembangan adalah :
diri dalam mengajar atau mendidik sehingga apa yang diberikan bisa diterima
dengan baik.
ada kesesuaian antara gaya mengajar atau mendidik dengan gaya belajar dari
peserta didik sehingga peserta didik bisa tau, paham dan mampu