PENDAHULUAN
1
1.4 Manfaat Penulisan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Sedangkan penduduk pendatang pada umumnya berasal dari daerah Jawa dan Bali
yang sudah bertransmigrasi sejak jaman Belanda. Namun saat ini penduduk
pendatang tidak hanya berasal dari Pulau Jawa dan Bali saja, tetapi juga berasal dari
hampir segala suku yang ada di Indonesia.
Rumah dari orang Lampung biasanya didirikan di dekat aliran sungai dan
berjajar disepanjang jalan utama dan membelah kampung yang disebut tiyuh. Setiap
toyuh terbagi lagi dalam beberapa bagian yang disebut bilik. Dalam setiap bilik
3
terdapat sebuah rumah klen yang besar dan disebut nuwou menyanak, rumah ini
selalu dihuni oleh kerabat tua yang mewarisi kekuasaan untuk memimpin keluarga.
Lamban Pesagi dari Daerah Kenali, Kecamatan Belalau, Kabupaten Lampung Barat
Berusia sekitar 300 tahun, dipindahkan ke museum tahun 2002
4
Ijan Geladak (tangga "naik" ke rumah); Anjung-anjung (serambi depan tempat
menerima tamu), Serambi Tengah (tempat duduk anggota kerabat pria), Lapang
Agung (tempat kerabat wanita berkumpul), Kebik Temen atau kebik kerumpu
(kamar tidur bagi anak penyimbang bumi atau anak tertua), kebik rangek (kamar
tidur bagi anak penyimbang ratu atau anak kedua), kebik tengah (yaitu kamar
tidur untuk anak penyimbang batin atau anak ketiga).
2. Nuwou Sesaat
Bengkulu memiliki dua golongan suku bangsa, yakni Bangsa Rejang dan
Bangsa Melayu. Adapun rumah tradisional mereka antara lain :
Rumah Rejang asli disebut dengan istilah Umeak Potong Jang. Umeak
berarti rumah, Potong berarti buatan, dan Jang maksudnya Rejang. Jadi, Umeak
5
Potong Jang dapat dikatakan sebagai rumah buatan rejang. Rumah ini juga
biasa disebut Umeak-An, dimana An berarti kuno/lama. Jadi Umeak-an sama
artinya dengan rumah lama. Keberadaan rumah asli rejang ini boleh dikatakan
sudah musnah. Menurut orang tua yang masih ingat detail rumah asli ini, rumah
yang masih ada sekarang sudah dipengaruhi oleh potongan Meranjat (suku
bangsa yang ada di Kabupaten Ogan Komering Ulu Sumatra Selatan).
Perbedaan rumah asli dan yang dipengaruhi Meranjat terletak pada bubungan.
6
2. Lantai bagian berendo (beranda/teras) dan dapur dibuat lebih
rendah dari badan rumah.
3. Bentuk pintu dan jendela segi empat, membuka ke dalam atau ke
samping.
4. Tiang rumah besar dengan beginting tengah(kecil di tengah)
5. Tangga dibuat dari papan tebal dengan lebar selebar pintu berendo
6. Plafonnya tergantung pada kasau atap, tidak berpagu
7. Di atas ruang tengah bagian belakang ada ruangan berbentuk
loteng yang disebut geligei
Adapun susunan ruang dari Umeak Potong Jang atau Umeak-an terdiri
dari (lihat gambar denah):
1. Berendo
Panjang berendo selebar rumah. Lantainya lebih rendah depicing
(selangkah dari bagian dalam). Berendo memiliki fungsi social (tempat
berbincang pagi dan sore dengan tamu dan tetangga akrab, menegur orang
lewat, bermain ank-anak), fungsi ekonomis (tempat menukang, membuat
alat transportasi), dan tempat menjemur pakaian.
2. Umeak Danea
Merupakan bagian ruang dalam paling depan. Umeak dana ini berfungsi
sebagai tempat menerima tamu, musyawarah, tempat duduk para bujang
waktu bersyair, dan tempat duduk tamu anak gadis.
7
3. Pedukuak
Merupakan tempat tidur orang tua, juga terdapat pemenyap atau tempat
menyimpan barang berharga dan tikar.
4. Geligei
Loteng di atas pedukuak dan R. menyambei. Merupakan ruang tidur anak
gadis dan tempat mereka menyambut tamu teman perempuannya. Tangga
untuk naik ke geligei dapat di naik-turunkan. (lihat gambar potongan A-A)
5. Ruang menyambe
Merupakan ruangan tempat perempuan menyambei. Ruangan ini dibatasi
dengan sekat berupa jendela tak bertutup. Gang yang terdapat di ruang ini
merupakan jalan menuju dapur (lihat gambar potongan A-A)
6. Dapur
Merupakan tempat untuk memasak, berdiang, dan tempat makan.
7. Ga-ang
Bagian dari dapur, dekat tangga luar belakang. Ga-ang merupakan ruang
terbuka seperti berendo. Berfungsi tempat mencuci, menyimpan air, dan
menjemur bahan makanan. Lantainya terbuat dari bambu bulat, sehingga
waktu mencuci, air langsung mengalir ke bawah. Di ujung ga-ang terdapat
Kepato Lesat Buluak Bioa (rak-rak tempat perian dan bambu air)
Susunan dan fungsi ruang ini sangat ditaati oleh masyarakat Rejang. bagi
mereka, melanggar susunan dan fungsi ruang pada rumah ini sama dengan
melanggar adat istiadat. Selain itu, terdapat juga ragam hias yang bisa kita
temukan di Umeak Potong Jang ini.Berikut merupakan kelompok ragam hias
pada tenunan rejang:
8
1. Cebung Lenggong
2. Iliak Bintang
3. Lekau Betatau
4. Mata Punai
9
5. Tebea pinang uar, Tebaran pinang muda
>
6. Semut beleet, Semut belarit
7. Tanjak Berekek
rangkaian tidak terputus, ragam hias ini juga dipakai pada rumah adat suku
bangsa rejang (Umeak Potong Jang)
9. Kembang delapan
10
Keduniawian, keramah-tamahan dan kebahagiaan. Ragam hias ini juga
dipakai pada rumah adat suku bangsa rejang (Umeak Potong Jang)
11
dipergunakan untuk menyimpan gerobak, hasil panen, alat-alat pertanian, kayu
api, dan juga berfungsi sebagai kandang hewan ternak.
Bentuk rumah panggung melayu ini terbagi menjadi beberapa bagian,
antara lain :
1. Bagian atas
Bagian atas rumah adat melayu Bengkulu ini terdiri dari :
• Atap; terbuat dari ijuk, bamboo, atau seng
• Bubungan, ada beberapa bentuk
• Pacu = plafon dari papan atau pelupuh
• Peran : balok-balok bagian atas yang menghubungkan
• Tiang-tiang bagian atas
• Kap : kerangka untuk menempel kasau
• Kasau : untuk mendasi reng
• Reng : untuk menempel atap
• Listplang, suyuk, penyunting
Beberapa bentuk dari bubungan antara lain :
• Bubungan Lima
• Bubungan Limas
12
• Bubungan Haji (Sembilan)
• Bu
bun
gan
Jembatan
13
• Bubungan gabungan Lima dan Jembatan
14
2. Bagian Tengah
Terdiri atas :
• Kusen, kerangka untuk pintu dan jendela
• Dinding : terbuat dari papan atau pelupuh
• Jendela : bentuk biasa dan bentuk ram
• Pintu : bentuk biasa dan bentuk ram
• Tulusi (lubang angin) : ventilasi, biasanya di atas pintu dan
jendela, dibuat dengan berbagai ragam hias
• Tinag penjuru
• Piabung : tiang penjuru hal
• Tiang tengah
• Bendu : balok melintang sepanjang dinding
3. Bagian Bawah
Terdiri atas :
• Lantai, dari papan, bamboo, atau pelupuh
• Geladak, dari papan 8 dim dengan lebar 50cm dipasang sepanjang
dinding luar di atas balok
• Kijing, penutup balok pinggir dari luar, sepanjang keliling dinding
• Balok (besar), kerangka untuk lantai yang memanjang ke depan
15
• Tailan : balok sedang yang berfungsi sebagai tempat menempelkan
lantai
• Blandar : penahan talian, melintang
• Bedu : balok diatas sebagai tempat meletakkan rel
• Bidai, bamboo tebal yang dipasang melintang dari papan lantai,
untuk mempertahankan dari tusukan musuh dari bawah rumah
• Pelupuh kamar tidur, sejajar dengan papan lantai (di atas bidai)
• Lapik tiang, batu pondasi tiang rumahtiang rumah
• Tangga depan dan belakang
Rumah tempat tinggal memilki fungsi dalam kehidupan. Adapun susunan
dan fungsi ruang pada rumah adat melayu Bengkulu ini adalah sebagai berikut :
1. Berendo
Tempat menerima tamu yang belum dikenal, atau tamu yang hanya
menyampaikan suatu pesan (sebentar). Selain itu juga dipergunakan untuk
16
relax pada pagi atau sore hari. Bagi anak-anak, berendo juga sering
dipergunakan untuk bermain congkak, karet, dll.
2. Hall
Ruang untuk menerima tamu yang sudah dikenal baik, keluarga dekat,
atau orang yang disegani. Ruangan ini juga digunakan untuk tempat
cengkrama keluarga pada malam hari, ruangan belajar bagi anak-anak, dan
sewaktu-waktu ruang ini digunakan untuk selamatan atau mufakat sanak
family.
3. Bilik gedang
Bilik gedang atau bilik induk merupakan kamar tidur bagi kepala keluarga
(suami istri) serta anak-anak yang masih kecil.
4. Bilik gadis
Biasanya terdapat pada keluarga yang memiliki anak gadis, merupakan
kamar bagi si anak gadis. Selain untuk tidur juga digunakan untuk
bersolak. Bilik gadis biasanya berdampingan dengan bilik gedang, demi
keamanan dan kemudahan pengawasan terhadap anak gadis mereka.
5. Ruang tengah
Biasanya dikosongkan dari perabot rumah, dan di sudutnya disediakan
beberapa helai tikar bergulung karena fungsi utamanya adalah untuk
menerima tamu bagi ibu rumah tangga atau keluarga dekat bagi si gadis.
Di samping itu juga sering dipakai sebagai tempat belajar mengaji. Bagi
keluarga yang tidak memilki kamar bujang tersendiri, kadang-kadang
dipakai untuk tempat tidur anak bujang.
6. Ruang makan
Tempat makan keluarga. Pada rumah kecil biasanya tidak terdapat ruang
makan, mereka makan di ruang tengah. Bila ada tamu bukan keluarga
dekat, maka untuk mengajak tamu makan bersama digunakan hal, bukan
di ruang makan.
7. Garang
Tempat penyimpanan tempayan air atau gerigik atau tempat air lainnya,
17
juga dipakai untuk tempat mencuci piring dan mencuci kaki sebelum
masuk rumah atau dapur
8. Dapur
Ruangan untuk memasak
9. Berendo belakang
Serambi belakang, tempat istirahat bagi kaum wanita pada siang atau sore
hari.
18
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
3.2 Saran
19
DAFTAR PUSTAKA
www.simpanglimo.blogspot.com/2008/02/rumah-adat-bangsa-melayu-
bengkulu.html
www.prestylarasati.wordpress.com/2008/03/20/arsitektur-tradisional-bengkulu/
www.tmiindo.com
www.multiply.com
20