Anda di halaman 1dari 3

BUNGA

Awal
Di pagi hari waktu sekolah sudah masuk persis pukul 07.05. tiga anak yang bernama
Andre, Carti, Hendra berlari tergesa-gesa menuju gerbang sekola yang telah terkunci
(keluwan kaget) dengan itu Andre ingat bahwa belakang sekolah ada pintu gerbang juga
dengan cepat Andre smemberi tau Carli dan Hendra, melihat gerbang tertutup tanpa pikir
panjang si Andre memanjat gerbang tetapi secara tidak sengaja Carli memegang gerbang
ternyata gerbang itu tidak terkunci. Akhirnya mereka berdua masuk tanpa memanjat seperti
andre (dengan kelucuan).
Tanpa disadari dibelakang mereka berdiri seorang guru BP de ngan senang dan bangga
Andre hendak berlari ke kelas tetapi saat Andre melihat BP yang berdiri di belakang Andre
kaget (dengan kelucuan) kembali memberi tau 2 temannya dan akhirnya mereka bertiga
memohon kepada sang BP untuk tidak diberi hukuman tanpa ampun BP dengan tegas
menghuku mereka hingga ketiga anak itu kecapean.
Tidak lamapun ketiga anak itu masuk kelas, Andre, Carli, Hendra dengan sambutan gaduh
oleh teman-teman mereka. Mereka pun berhadapan dengan guru mereka beliau pun
menegur mereka dengan nada keras, tetapi mereka terdiam dengan menahan capek, dengan
menahan tawa setelah itu mereka bertiga di persilahkan duduk dengan capek yang masih
terasa, mereka pun duduk bersamaan.
Dengan tidak sengaja Andre pandangannya jatuh pada seorang cewek temannya, Andre
memiliki perasaan istimewa. Saat kedipan matanya jatuh pada Nina hati Andre berdebar-
debar. Dengan pandangan ke arah bangku Andre tersenyum bahagia, Carli dan Hendra pun
heran dengan menyentuh kepala (njulekno) Ndre, Carli bertanya, kenapa kamu ? dengan
senyum Andre menjawab, gak ada apa-apa !!!. nina adalah pujaan hati Andre sejak kelas 1
tetapi Andre tak berani untuk menyatakan.
Ibu guru menerangkan materi B.Indonesi dengan konsentrasi, melihat Tora, Justin, Agga,
dan Galang yang sedang tidur pelajarannya pun berhenti, ibu guru mendekati 4 siswa yang
sedang tidur, suasanapun gaduh semua siswa-siswi tertuju pada 4 siswa yang sedang
diomelin ibu guru dan kemudian di hukum oleh ibu guru maju ke depan sampai jam
pelajaran B. Indonesia berakhir.
Setelah pelajaran selesai akhirnya jam istirahat tiba Andre, Carli, Hendra mempunyai ide
untuk mengisi jam istirahat mereka bertiga saling menantang untuk mendapatkan seorang
cewek. Mereka mulai memilih, Carlipun memilih mendekati Indri, dan Hendra memilih
dengan Intan.
Andre kebingungan dengan siapa dia harus memilih. Akhirnya Andre terliaht pada seorang
cewek pujaan hatinya yang tidak lain adalah Nina, Andre pun bergegas mendekatinya
dengan senang hati Anre duduk disamping Nina, Nina pun menyambut dengan senyuman
manis, Andre pun semakin berdebar-debar dan semakin semangat untuk mengatakan
cintanya, Andre pun berbincang-bincang dengan Nina. Akhirnya carli dan hendra
mendapatkan pacar, mereka berduapun bahagia, lain dengan andre dengan muka yang
murung dia kembali ke bangku duduk karena belum terjawab cintanya dengan pasti.

MASALAH
Di jam kosong dengan muka kusut, seorang diri Andre duduk di bangku belakang
kemudian dengan endelnya seorang cewek menghampirinya, dia bernama Ika dengan
kecocakannya dan rayuan-rayuan, Ika berkata tentang cinta kepada Andre dan akhirnya
menembak Andre tetapi Andre menolak dan meninggalkannya dengan wajah murung.
Anre duduk di depan kelas dengan wajah yang kurang semangat meratapi nasib, tidak lama
kemudian dating Carli dan Hendra merka dating untuk menghibur Andre yang sedang
kesusahan, tidak lama mereka berbincang-bincang sekolahpun masuk dan akhirnya mereka
kembali.
Tidak lama kemudian setelah masuk ibu guru dengan satu siswa baru yang akan menjadi
teman satu kelas. Ibu guru menyuruh siswa baru untuk berkenalan dia bernama Kefin dia
pindahan dari Belanda, Kefin pindah ke Indonesia karena ikut kakeknya yang ada di
Soekorjo setelah berkenalan Kefin duduk di sebelah Tora. Tidak sengaja Andre melihat
Nina yang sedang memandangi Kefin yang duduk di samping Tora, Andre pun cemburu
buta … !
Pelajaran sudaj usai Andre dan teman-teman berkenalan dengan Kefin, tetapi Andre
berlaga sok di depan Kefin yang tidak lain Andre takut Nina di rebut oleh Kefin.
Klimaks/puncak
Suatu saat Andre melihat Nina sedang duduk berdua dengan Kefin, dengan tidak sengaja
Andre melihatnya semakin terbakar kecemburuan Andre, Andre pun berlari di dalam
ruangan kosong dengan Carli dan Hendra. Andre menceritakan kemarahannya, Carli dan
Hendra terus membakar emosi Andre. Akhirnya mereka menyetujui untuk menghajar si
Kefin.
Setelah sekolah masuk edalam kelas Anre menuju ke bangku Nina dan memarahi Nina
untuk tidak dekat-dekat dengan si Kefin, tetapi Nina membantah semua itu dan memaki si
Andre yang marah gak jelas, Nina menjelaskan bahwa dia hanya ingin teman banyak.
Dengan emosi Nina meninggalkan Andre yang sedang berdiri di sampingnya.
Andre pun kembali ke tempat duduk dengan perasaan menyesal, dengan kegaduan teman
Nina yang di sebelahnya Andre berjalan.
Di suatu saat Andre menantang Kefin untuk berkelahi dengan terpancing emosi Kefin
menerima tantangan Andre.
Di suatu tempat Andre dan teman-teman menunggu Kefin dan tak lama Kefin pun datang
dengan teman-temannya mereka berdua terpancing emosi dan akhirnya mereka bentrok.
Ada seorang guru yang tidak sengaja melihat aksi mereka itu, akhirnya mereka berdua
dibawa ke kantor dionelin sama guru mereka.

PENYELESAIAN
Setelah keluar dari kantor Andre dan Kefin belum menerima maaf karena masih terbakar
emosi. Seketika itu pun Andre ber;ari kebelakang kelas dan berteriak untuk melepas emosi,
kemudian disusul oleh Carli dan Hendra, mereka menanyai Andre aa apa ?
Kemudian Andre menjawab dia adalah anak yang bodoh berkelahi karena masalah cewek.
Andre menyesali semua itu saat itu pula di susul teman-teman satu kelas mereka.
Dan si Kefin dating di hadapan Andre merka bermaaf-maafan saling berpelukan di susul si
Nina yang menberi senyuman manis.
Amanat: jangan kamu berkelahi hanya karena seorang cewek karena itu adalah hal yang
sangat bodoh.
Tokoh:
- Andre
- Carli
- Hendra
- Tora
- Justin
- Angga
- Galang
- Nina
- Ika
- Indri
- Intan
- Kefin
- Siswa

Anda mungkin juga menyukai