Anda di halaman 1dari 7

Nama : R.

Caesa Emilia Tanggal : 28 Februari 2011


LAPORAN AUTHENTIKASI
Kelas : 3 TKJ A Pemateri : Bpk. Rudy
PPP FISIK
Bu Netty
(CHAP - PAP)
No. Absen : 30 DIAGNOSA WAN

I. TUJUAN

• Siswa dapat memahami penerapan PPP pada perangkat router

• Dapat mengkonfigurasikan dan menerapkan PPP

• Memenuhi salah satu nilai mata pelajaran Diagnosa Wan

II. PENDAHULUAN

PPP menyediakan koneksi router-to-router dan host-to-network melalui circuit


sinkron dan asinkron. PPP dirancang bisa bekerja dengan beragam protokol-protokol
network layer, seperti IP. PPP juga memiliki mekanisme keamanan built-in yaitu
Password Authentication Protocol (PAP) dan Channel Handshake Authentication
Protocol (CHAP). PPP protocol pada data link yang dapat digunakan untuk komunikasi
Asynchronous Serial maupun Synchronous Serial. PPP dapat melakukan authentikasi
dan bersifat multiprotocol. Protocol ini merupakan pengembangan dari protocol SLIP
( Serial Line Inteface Protocol ) yaitu suatu protocol standart yang menggunakan
protocol TCP/IP.
Point-to-Point Protocol (sering disingkat menjadi PPP) adalah sebuah protokol
enkapsulasi paket jaringan yang banyak digunakan pada wide area network (WAN).
Protokol ini merupakan standar industri yang berjalan pada lapisan data-link dan
dikembangkan pada awal tahun 1990-an sebagai respons terhadap masalah-masalah
yang terjadi pada protokol Serial Line Internet Protocol (SLIP), yang hanya mendukung
pengalamatan IP statis kepada para kliennya. Dibandingkan dengan pendahulunya
(SLIP), PPP jauh lebih baik, mengingat kerja protokol ini lebih cepat, menawarkan
koreksi kesalahan, dan negosiasi sesi secara dinamis tanpa adanya intervensi dari
pengguna. Selain itu, protokol ini juga mendukung banyak protokol-protokol jaringan
secara simultan.

Cara Kerja PPP

Untuk membangun komunikasi melalui link point-to-point, yang berasal PPP


pertama mengirim LCP frame untuk mengkonfigurasi dan (opsional) menguji data
link. Setelah link telah ditetapkan dan fasilitas opsional telah dinegosiasikan diperlukan
oleh LCP, yang berasal PPP mengirimkan frame NCP untuk memilih dan
mengkonfigurasi protokol lapisan satu atau lebih jaringan. Ketika masing-masing
lapisan protokol jaringan yang dipilih telah dikonfigurasi, paket-paket dari masing-
masing protokol lapisan jaringan dapat dikirim melalui link. Link ini akan tetap
dikonfigurasi untuk komunikasi sampai frame LCP atau NCP eksplisit menutup link,
atau sampai terjadi suatu peristiwa eksternal (Omisalnya, timer tidak aktif berakhir atau
campur tangan pengguna).

PPP Physic Layer


PPP mampu beroperasi di semua interface / DTE DCE. Satu-satunya syarat
mutlak yang diberlakukan oleh PPP adalah penyediaan sirkuit dupleks, baik khusus
atau diaktifkan, yang dapat beroperasi baik dalam mode bit-serial asinkron atau sinkron,
transparan untuk layer frame PPP link. PPP tidak memaksakan pembatasan tentang
laju transmisi selain yang dikenakan oleh antarmuka DTE tertentu / DCE digunakan.

III. ALAT DAN BAHAN

 2 unit PC

 2 unit perangkat cisco router dan interfacenya (2 console dan 2 serial DTE dan
DCE)

IV. LANGKAH KERJA

 Topologi

 IP Address pada setiap interface

IP Address untuk konfigurasi CHAP

INTERFACE IP ADDRESS
R1 Fa0/0 172.16.16.1
Se2/0 DCE 172.17.17.1
R2 Se2/0 DTE 172.17.17.2
Fa0/0 172.18.18.1

IP Address untuk konfigurasi PAP

INTERFACE IP ADDRESS
R1 Fa0/0 192.16.16.1
Se2/0 DCE 192.17.17.1
R2 Se2/0 DTE 192.17.17.2
Fa0/0 192.18.18.1

 Konfigurasi PAP

Hasil konfigurasi pada router1


Hasil Konfigurasi pada router2
 Konfigurasi CHAP

Hasil konfigurasi pada router1


Hasil konfigurasi pada router2
V. KESIMPULAN

Jadi dengan melakukan praktikum PPP ini, kita lebih dapat mengetahui dan
memahami cara konfigurasi PPP dengan menggunakan PAP dan CHAP
Authentication pada perangkat fisik cisco router

Anda mungkin juga menyukai