Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Matematika dan Sains

Vol. 9 No. 3, September 2004, hal 263-268

Penumbuhan Film Tipis Ti1-xCoxO2 Dengan Metode MOCVD

Horasdia Saragih1,3), Mersi Kurniati2), Akhiruddin Maddu2), Pepen Arifin3)


dan Moehamad Barmawi3)
1)
Jurusan Fisika, Universitas Pattimura, Ambon, Indonesia
2)
Jurusan Fisika, Institut Pertanian Bogor, Bogor, Indonesia
3)
Laboratorium Fisika Material Elektronik, Institut Teknologi Bandung, Bandung, Indonesia
e-mail : horas@dosen.fisika.net

Diterima Juni 2004, disetujui untuk dipublikasikan September 2004

Abstrak
Film tipis Ti1-xCoxO2 telah berhasil ditumbuhkan di atas subtrat silikon (Si) dengan menggunakan metode
metalorganic chemical vapor deposition (MOCVD). Film tipis Ti1-xCoxO2 dengan harga x = 0 tumbuh dengan
orientasi tunggal yang membentuk bidang kristal (213) anatase pada temperatur deposisi 450oC dengan laju aliran
gas Ar dan oksigen masing-masing 100 sccm dan 60 sccm. Film tipis yang tumbuh tersusun dari butiran-butiran
yang berbentuk kolumnar dengan ukuran rata-rata dalam orde nanometer. Kehadiran atom Co pada film tipis Ti1-
xCoxO2 mempengaruhi struktur kristal film serta mempertinggi laju penumbuhan butiran. Konsentrasi kandungan
atom Co yang semakin besar menghasilkan ukuran butiran yang semakin besar pula. Akan tetapi, secara
keseluruhan, ukuran butiran relatif homogen sehingga morfologi permukaan setiap film relatif sangat halus.
Penumbuhan Ti1-xCoxO2 pada temperature 450oC dengan laju aliran gas Ar = 70 sccm, sebagai gas pembawa
prekursor Co, menghasilkan struktur kristal seperti struktur kristal semula dimana saat prekursor Co belum
dialirkan ke ruang penumbuhan, yaitu dengan membentuk bidang kristal (213) anatase dengan suatu bidang
tambahan (301) anatase yang tidak dominan. Film tipis yang ditumbuhkan memiliki tebal rata-rata sekitar 0,9 µm.
Film memiliki ketebalan yang homogen di atas subtrat seluas 3x3 cm2.
Kata kunci : Feromagnetik semikonduktor, Ti1-xCoxO2 , MOCVD.
Abstract
The Ti1-xCoxO2 thin films have been successfully deposited on Silicon (Si) substrates by metalorganic chemical
vapor deposition (MOCVD). The Ti1-xCoxO2 thin films with x = 0 is grown at deposition temperature of 450oC with
argon and oxygen flow rate of 100 sccm and 60 sccm, respectively. The deposited film has a single orientation of
(213)-anatase. The films consist of nanometer size of columnar grains. The growth rate was increased with
increasing Co content and therefore the grains become larger. Generally, the crystal structure of films was affected
by Co atom concentrations, however at temperature deposition of 450oC and argon flow rate of 70 sccm, the film
has the initial structure of (213)-anatase and co-exist with (301)-anatase which is not dominant. The film thickness
is about of 0,9 µm for an area of 3x3 cm2.
Keywords :
Untuk menerapkan material feromagnetik
1. Pendahuluan
semikonduktor oksida sebagai komponen divais
Penelitian terhadap material feromagnetik spintronik, yang diwujudkan dalam bentuk film tipis,
semikonduktor akhir-akhir ini mendapat banyak berbagai teknik penumbuhan harus dilibatkan dan
perhatian. Hal ini didorong oleh potensi aplikasinya dipelajari. Dicari suatu metode penumbuhan yang
yang sangat luas1). Feromagnetik semikonduktor terbaik dan yang dapat menghasilkan karakteristik
digunakan sebagai komponen penyusun dalam film yang terbaik pula. Sejak Matsumoto,6)
pembuatan devais spin-electronik (spintronik)2). menemukan sifat feromagnetisme pada temperatur
Bahan semikonduktor III-V yang didoping dengan ruang dari material film tipis TiO2 yang didoping
elemen magnetik Mn seperti Ga1-xMnxAs telah dengan elemen magnetik Co, Ti1-xCoxO2, yang
berhasil dibuat dengan temperatur operasi 110K3). ditumbuhkan di atas subtrat Si dengan metode laser
Usaha untuk memperbaiki kinerja material ini terus ablasi, penelitian terhadap material ini sangat intensif
dilakukan. Akhir-akhir ini peningkatan temperatur dilakukan. Berbagai teknik penumbuhan digunakan,
operasi menjadi fokus perhatian. Oleh karenanya seperti metode molecular beam epitaxy (MBE)7) dan
pencarian terhadap jenis material feromagnetik metode pulsed laser deposition (PLD)8)
semikonduktor baru terus dilakukan4). Untuk tujuan Beberapa issu penting menyertai jalannya
tersebut semikonduktor oksida, yang berperan penelitian pada bidang ini, misalnya: bagaimana
sebagai material induk, menjadi pilihan yang mengontrol konsentrasi dopan (elemen magnetik)
diharapkan, dan salah satu di antaranya adalah TiO25). lebih mudah dan akurat, bagaimana memperbaiki
263
264 JMS Vol. 9 No. 3, September 2004

sifat feromagnetisme material dan bagaimana Bersamaan dengan proses pemanasan bubbler, ruang
mengklarifikasi sifat feromagnetisme itu sendiri8). penumbuhan divakumkan sampai ke tekanan 1x10-2
Metode penumbuhan metal organic Torr dan subtrat yang terletak di dalamnya
chemical vapor deposition (MOCVD) adalah salah dipanaskan. Pada saat penumbuhan dilakukan, gas O2
satu metode penumbuhan yang memiliki beberapa dialirkan ke dalam ruang penumbuhan.
keunggulan dalam bidang teknologi pembuatan film Film tipis Ti1-xCoxO2 yang tumbuh
tipis9). Pengontrolan terhadap aliran bahan yang selanjutnya dikarakterisasi. Untuk mengetahui
diuapkan, sebagai bahan prekursor yang selanjutnya persentasi masing-masing atom penyusun film
akan tumbuh membentuk film tipis, dapat dilakukan dilakukan uji komposisi dengan menggunakan
dengan mudah dan akurat sehingga stoikiometri film metode energy dispersive spectroscopy (EDS) (Jeol
dengan baik dapat dikendalikan. Film yang terbentuk JSM 6360LA). Ketebalan, morfologi permukaan dan
memiliki homogenitas yang tinggi. Temperatur mode penumbuhan film dianalisa dari hasil potret
penumbuhan yang digunakan relatif rendah dan dapat scanning electron microscope (SEM) (Jeol JSM
menumbuhkan film dengan ukuran yang luas dengan 6360LA). Serta struktur kristal film ditentukan dari
tingkat homogenitas yang tinggi10). hasil uji X-ray diffraction (XRD) dengan
Untuk menjawab issue seperti yang menggunakan radiasi Cu Kα (λ=1,54056Å) (Philips
disebutkan di atas, telah dilakukan penelitian PW3710).
terhadap proses penumbuhan film tipis Ti1-xCoxO2 Film tipis Ti1-xCoxO2 , dengan harga x = 0,
dengan menggunakan metode MOCVD. Film tipis ditumbuhkan di atas subtrat Si(100) selama 120
ditumbuhkan di atas subtrat Si. Dalam tulisan ini menit. Berbagai parameter penumbuhan digunakan,
akan dilaporkan proses penumbuhan film tipis Ti1- seperti variasi temperatur subtrat, variasi aliran gas
xCoxO2 dengan metode MOCVD dan karakteristik Ar ke bubbler Ti{OCH(CH3)2}4 , variasi laju aliran
film yang dihasilkan. gas O2 dan variasi tekanan total penumbuhan.
Parameter penumbuhan optimal didapatkan sebagai
2. Eksperimen
berikut: temperatur bubbler (Tb(Ti)) 50oC, temperatur
Film tipis Ti1-xCoxO2 ditumbuhkan di atas subtrat (Ts) 450oC, tekanan bubbler (Pb(Ti)) 260 Torr,
subtrat Si(100) tipe-p dengan menggunakan suatu laju aliran gas Ar(Ti) 100 sccm, laju aliran gas O2 60
sistem reaktor MOCVD. Sebelum digunakan, subtrat sccm dan tekanan total penumbuhan (PTot) 2 Torr.
Si(100) tipe-p dicuci dengan menggunakan aseton Mengacu pada parameter optimal di atas,
selama 5 menit, kemudian dengan methanol selama 5 selanjutnya dilakukan penumbuhan untuk
menit dan diakhiri dengan 10% HF dicampur dengan menghasilkan film tipis yang lain dengan
air (de-ionized water) selama 2 menit. Selanjutnya menggunakan prekursor tambahan Co(TMHD).
disemprot dengan gas N2 dengan tingkat kemurnian Untuk mengubah nilai x pada stoikiometri Ti1-
99,999%. Subtrat kemudian ditempel dengan suatu xCoxO2, laju aliran gas pembawa (Ar) yang dialirkan
pasta perak yang konduktif terhadap panas di ke bubbler prekursor Co(TMHD) divariasikan
permukaan plat pemanas di dalam ruang besarnya yaitu (a) 30 sccm, (b) 50 sccm dan (c) 70
penumbuhan. sccm dengan tekanan uap Pb(Co) yang sama, yaitu 5
Prekursor metalorganik yang digunakan lb/inc2 dan temperatur bubbler Tb(Co) dijaga pada
adalah titanium (IV) isopropoxide [Ti{OCH(CH3)2}4] nilai 100oC.
99,99% yang adalah cair pada temperatur ruang
3. Hasil dan Diskusi
dengan titik leleh 20oC (Sigma Aldrich Chemical Co.,
Inc.) dan tris (2,2,6,6-tetramethyl-3, 5- Film tipis TiO2 hasil penumbuhan dengan
heptanedionato) cobalt (III), 99%, Co(TMHD)3 menggunakan parameter seperti yang diterangkan di
(Strem Chemical, Inc.) serta gas oksigen sebagai atas diuji stoikiometrinya dengan EDS. Dari hasil
sumber O. Co(TMHD)3 adalah berbentuk serbuk. yang didapatkan, menunjukkan bahwa perbandingan
Bahan ini dilarutkan kedalam pelarut tetrahydrofuran persentase atom penyusun film adalah Ti:O = 1:2
(THF, C4H8O) dengan konsentrasi 0,2 mol per liter. dengan tebal sekitar 0,9 µm. Morfologi permukaan
Hasil larutan, dan juga bahan cair Ti{OCH(CH3)2}4, film yang dihasilkan ditunjukkan pada gambar 1.
kemudian dimasukkan kedalam masing-masing Terlihat bahwa bentuk permukaan butiran penyusun
bubbler yang telah terhubung dengan suatu sistem film hampir rata-rata memanjang di atas permukaan
perpipaan ke ruang penumbuhan. Untuk menguapkan subtrat. Koalisi antar butiran sangat baik. Ukuran
masing-masing bahan, bubbler kemudian dipanaskan butiran berada pada orde nanometer. Ukuran butiran
dengan suatu plat pemanas sesuai dengan titik uap telah mendekati homogen, dan penumbuhan butiran
bahan. Uap masing-masing bahan dialirkan ke ruang yang abnormal tidak terjadi. Kondisi ini
penumbuhan dengan menggunakan gas argon (Ar) menghasilkan film yang permukaannya sangat halus
sebagai gas pembawa. Tekanan uap di dalam bubbler (smooth). Disamping itu, ketebalan film telah merata
dikendalikan melalui suatu katub pengendali. pada lebar sekitar 3x3 cm2.
JMS Vol. 9 No. 3, September 2004 265

subtrat yang diberikan. Penggunaan tekanan total


yang lebih rendah dan yang lebih tinggi
menghasilkan puncak pase anatase yang beragam
(polycrystalline) dan penggunaan temperatur
penumbuhan yang lebih tinggi dan yang lebih rendah
dari 450oC masing-masing menghasilkan pase
anatase disertai pase rutile dan mendekati amorphous.
Gambar 3 memperlihatkan pola XRD film
TiO2/Si(100) yang ditumbuhkan pada temperatur
550oC.

Gambar 1. Potret SEM permukaan film tipis


TiO2/Si(100): Tb(Ti) = 50oC, Ts =
450oC, Pb(Ti) = 260 Torr, laju aliran gas
Ar(Ti) = 100 sccm, laju aliran gas O2 =
60 sccm.

Gambar 3. Pola XRD film tipis TiO2/Si(100): Tb(Ti)


= 50oC, Ts = 550oC, Pb(Ti) = 260 Torr, laju aliran gas
Ar(Ti) = 100 sccm, laju aliran gas O2 = 60 sccm.

Dari keseluruhan film tipis TiO2 yang


dihasilkan tidak satupun yang tumbuh dalam arah
sumbu-c. Hal ini disebabkan oleh besarnya ketidak-
sesuaian parameter kisi antara TiO2 dengan Si(100)
yang mencapai 30%. Namun, dari hasil yang
ditunjukkan pada gambar 2, butiran penyusun film
tumbuh dengan membentuk bidang tunggal, yaitu
(213) anatase. Hal ini sangat diharapkan karena film
memiliki homogenitas struktur kristal yang baik.
Ukuran butiran yang relatif sangat kecil,
seperti yang ditunjukkan pada gambar 1,
menyebabkan intensitas difraksi bidang (213) sangat
lemah dibandingkan terhadap difraksi oleh bidang
(400) subtrat Si yang terjadi pada sudut 2θ=69,89o.
Gambar 2. Pola XRD film tipis TiO2/Si(100) yang Atom-atom yang terdapat pada batas antar butir
permukaannya diperlihatkan pada (grain boundary) yang tersusun relatif lebih acak,
gambar 1. menghasilkan latar belakang intensitas difraksi tidak
nol.
Hasil pola XRD film tipis TiO2/Si(100)
Film tipis TiO2 yang disertai hadirnya
ditunjukkan pada gambar 2. Puncak difraksi terjadi
elemen Co, Ti1-xCoxO2 , selanjutnya dikarakterisasi.
pada sudut 2θ=62,52o. Mengacu dari referensi,
Komposisi persen atom penyusunnya diuji dengan
puncak intensitas difraksi pada sudut ini dihasilkan
EDS. Didapatkan variasi nilai x pada film untuk
oleh bidang difraksi (213) anatase. Puncak difraksi
setiap besar aliran gas Ar yang mengalir ke dalam
yang terjadi adalah tunggal yang menunjukkan
bubbler Co(TMHD). Nilai x masing-masing adalah
bahwa butiran-butiran penyusun film mayoritas
(a) 0,02, (b) 0,09 dan (c) 0,13. Hubungan antara nilai
memiliki domain struktur kristal homogen dengan
x dengan besarnya laju aliran gas Ar ditunjukkan
bidang tunggal (213) anatase. Pembentukan bidang
pada gambar 4. Terlihat adanya hubungan positif
ini memiliki peluang yang terbesar untuk kondisi
antara menaiknya laju aliran gas Ar dengan
penumbuhan yang digunakan yang berkaitan dengan
penambahan fraksi atom Co di dalam film.
tekanan total penumbuhan dan besarnya temperatur

265
266 JMS Vol. 9 No. 3, September 2004

ukurannya mencapai 150 nm untuk x >0,08. Jumlah


dan ukuran kluster akan semakin banyak dan besar
pada saat x bertambah. Dari gambar 5a, b dan c
terlihat bahwa kehadiran faksi atom Co yang lebih
besar menyebabkan ukuran diameter permukaan
butiran menjadi lebih besar.

Gambar 4. Hubungan laju aliran gas Ar yang


mengalir ke bubbler Co(TMHD)
terhadap perubahan nilai x pada
stoikiometri Ti1-xCoxO2

Pada gambar 5 diperlihatkan morfologi


permukaan film tipis Ti1-xCoxO2. Bentuk butiran yang Gambar 5. Potret SEM permukaan film tipis Ti1-
o
terdeposisi menyerupai suatu bentuk kubah dan xCoxO2/Si(100): Tb(Ti) = 50 C, Tb(Co) =
o o
distribusi ukurannya relatif hampir sama untuk 100 C, Ts = 450 C, Pb(Ti) = 260 Torr,
masing-masing film. Pembentukan butiran yang Pb(Co) = 260 Torr, laju aliran gas O2 = 60
permukaannya menyerupai kubah ini disebabkan oleh sccm, laju aliran gas Ar(Ti) = 100 sccm
adanya perbedaan panjang parameter kisi antara film dan laju aliran gas Ar(Co) : (a) 30 sccm,
dan subtrat yang pada gilirannya menghasilkan (b) 50 sccm dan (c) 70 sccm.
tegangan pada bidang antar-muka (interface) film-
subtrat yang menyebabkan terjadinya dinamika pada Film Ti1-xCoxO2 tersusun dalam bentuk
energi permukaan (surface energy) dan energi batas butiran, sebagaimana ditunjukkan pada gambar 5a, b
butir (grain boundary energy) pada saat dan c. Hal ini menyatakan bahwa kekuatan ikatan
penumbuhan. Diameter rata-rata permukaan butiran antar atom-atom penyusun film tidaklah merata. Pada
berada pada orde nanometer, namun besar ukurannya film terbentuk jalur (grooving) batas antar butiran
berbeda untuk setiap film. Dari hasil yang yang ikatan atomnya relatif lebih lemah dibanding
ditunjukkan pada gambar 5 terlihat bahwa ukuran ikatan antar atom di dalam butiran. Terjadinya
diameter permukaan butiran dipengaruhi oleh jumlah pembentukan penumbuhan film dalam bentuk butiran
faksi atom Co yang terkandung di dalamnya. Ada 3 disebabkan oleh terbatasnya daerah difusi
kemungkinan yang menyebabkan hal ini terjadi, permukaan dari atom-atom atau molekul-molekul
yaitu: pertama, atom Co akan mengganti atom Ti prekursor yang menghujani permukaan subtrat dan
dalam stoikiometri Ti1-xCoxO2 dan menghasilkan permukaan butiran pada saat penumbuhan. Arah
perubahan panjang parameter kisi sehingga penumbuhan butiran, setelah berkoalisi antar
menyebabkan berubahnya volume sel satuan; kedua, sesamanya, sejajar dengan arah normal permukaan
kehadiran atom Co, apakah menggantikan posisi Ti subtrat sehingga di akhir penumbuhan, butiran-
atau masuk secara liar (interstitial), memperbesar butiran memiliki bentuk kolom-kolom. Hal ini
kekuatan ikatan kohesi dari atom-atom yang telah terlihat dari potret penampang lintang film
terdeposisi dengan atom-atom prekursor yang sebagaimana ditunjukkan pada gambar 6. Juga jelas
menghujani permukaan butiran sehingga terlihat bahwa ada pola pemisahan antar butiran yang
mempertinggi laju penumbuhan butiran. Ketiga, khas pada penampang. Pemisahan ini terjadi pada
sebagaimana dilaporkan oleh Matsumoto6), atom Co jalur-jalur yang ikatan antar atomnya lebih lemah
dapat juga membentuk kluster-kluster Co yang yang terdapat pada batas antar butiran.
JMS Vol. 9 No. 3, September 2004 267

Gambar 6. Potret SEM penampang film tipis Ti1-xCoxO2/Si(100): Tb(Ti) = 50oC, Tb(Co) = 100oC, Ts = 450oC, Pb(Ti) =
260 Torr, Pb(Co) = 260 Torr, laju aliran gas O2 = 60 sccm, laju aliran gas Ar(Ti) = 100 sccm dan laju aliran
gas Ar(Co) : (a) 30 sccm, (b) 50 sccm dan (c) 70 sccm.

Bentuk butiran yang sedikit berbeda anatase (301) ditemukan pada ketiga jenis film. Hal
ditemukan pada gambar 6c, butiran lebih menyerupai ini menyatakan bahwa bidang anatase (301) memiliki
kerucut yang terbalik. Pola kerucut ini menyatakan kestabilan yang tinggi pada film. Untuk besar aliran
bahwa telah terjadi dinamika pada batas antar butir gas Ar = 70 sccm, kehadiran bidang anatase (213)
pada film tipis Ti1-xCoxO2 selama proses kembali terbentuk dan dominan sebagaimana
penumbuhan. Batas butiran di beberapa tempat terbentuk pada kondisi awal saat sebelum melibatkan
bergerak mengembang yang menyebabkan diameter material Co(TMHD) (gambar 2). Kandungan atom
permukaan butiran menjadi lebih besar seiring Co sebanyak x = 0,13 dapat mengembalikan struktur
dengan waktu penumbuhan. Kondisi ini kristal butiran ke struktur semula dengan suatu
menyebabkan terjadinya kompetisi antar butiran tambahan bidang anatase (301) yang tidak dominan
untuk memperbesar diameter permukaannya yang (gambar 7c). Hasil ini memberikan informasi yang
pada gilirannya mengorbankan penumbuhan butiran- sangat berharga terhadap pengaruh konsentrasi
butiran yang ada di sekitarnya. Peristiwa ini kandungan Co dalam hubungannya dengan
disebabkan oleh adanya pembentukan kluster perubahan struktur kristal film. Intensitas difraksi
prekursor sebelum mencapai permukaan film atau latar belakang yang ditunjukkan oleh gambar 7c
subtrat6). Dalam hal ini, dengan naiknya laju aliran menunjukkan secara tidak langsung bahwa hubungan
gas Ar yang membawa uap precursor Co(TMHD) ke antar butiran menjadi lebih baik, hal ini dapat
ruang deposisi memberikan kontribusi pembentukan dikonfirmasi dari morfolgi permukaan yang
kluster prekursor yang lebih banyak. ditunjukkan pada gambar 5c dimana koalisi antar
Kehadiran fraksi atom Co pada film tipis butiran penyusun film telah dengan baik terbentuk.
Ti1-xCoxO2 memberikan perubahan pada struktur Hubungan antar butiran menjadi lebih kuat
kristal (gambar 7). Pembentukan bidang-bidang sebagaimana dikonfirmasi oleh jalur potong
kristal baru terjadi pada butiran, seperti bidang penampang film yang ditunjukkan pada gambar 6c.
anatase (112), (211) dan (301). Kehadiran bidang

267
268 JMS Vol. 9 No. 3, September 2004

4. Kesimpulan
Film tipis TiO2 dan Ti1-xCoxO2 telah berhasil
dengan baik ditumbuhkan di atas subtrat Si(100)
dengan menggunakan metode MOCVD. Parameter
penumbuhan yang optimal adalah: temperatur
bubbler (Tb(Ti)) 50oC, temperatur subtrat (Ts) 450oC,
tekanan bubbler (Pb(Ti)) 260 Torr, laju aliran gas O2
60 sccm dan tekanan total penumbuhan (PTot) 3x10-2
Torr. Pola penumbuhan butiran penyusun film adalah
kolumnar dengan rata-rata jari-jarinya dalam orde
nanometer. Kehadiran atom Co sebagai fraksi atom
penyusun butiran menaikkan laju penumbuhan,
mengubah struktur kristal dan memperbaiki
hubungan antar butiran. Tebal film yang terdeposisi
rata-rata mencapai 0,9 µm dengan waktu deposisi 120
menit. Film tipis yang terdeposisi memiliki morfologi
dan ketebalan yang sangat homogen untuk ukuran
subtrat 3x3 cm2.
Daftar Pustaka
1. Dietl, T., & Ohno, H., MRS Bulletin, 28, 714,
(2003).
2. Chambers, S.A., & Yoo, Y.K., MRS Bulletin, 28,
706, (2003).
3. Pearton, S.J., Abernathy, C.R., Norton, D.P.,
Hebard, A.F., Park, Y.D., Boatner, L.A. &
Budai, J.D., Mater. Sci. Eng., R40, 137, (2003).
4. Pearton, S.J., Abernathy, C.R., Overberg, M.E.,
Thaler, G.T., Norton, D.P., Theodoropoulou, N.,
Hebard, A.F., Park, Y.D., Ren, F., Kim, J., &
Boatner, L.A., J. Appl. Phys. Lett., 93, 1, (2003).
5. Hong, N.H., Sakai, J., Prellier, W., & Hassini,
A., Appl. Phys. Lett., 79, 3129, (2003).
6. Matsumoto, Y., Murakami, M., Shono, T.,
Hasegawa, T., Fukumura, T., Kawasaki, N.,
Ahmet, P., Chikyow, T., Koshihara, S., &
Koinuma, H., Science 291, 854, (2001).
7. Chember, S.A., Thevuthasan, S., Farrow, R.F.,
Marks, R.F., Thiele, J.U., Folks, L., Samant,
M.G., Kellock, A.J., Ruzycki, N., Ederer, D.L.,
& Diebond, U., Appl. Phys. Lett., 79, 3467,
(2001).
8. Hong, N.H., Sakai, J., Prellier, W., & Hassini,
A., Appl. Phys. Lett., 83, 3129, (2003).
9. Jones, A.C., &’Brien, P. O, CVD of Compound
Semiconductors : Precursors Synthesis,
Gambar 7. Pola XRD film tipis Ti1-xCoxO2/Si(100):
Tb(Ti) = 50oC, Tb(Co) = 100oC, Ts = 450oC, Development and Applications, VCH
Pb(Ti) = 260 Torr, Pb(Co) = 260 Torr, laju Verlagsgesellschaft mbH, Germany, 1997.
10. Lu, Z., Truman, J.K., Johansson, M.E., Zhang,
aliran gas O2 = 60 sccm, laju aliran gas
Ar(Ti) = 100 sccm dan laju aliran gas Ar(Co) : D., Shih, C.F., & Liang, G.C., Appl. Phys. Lett.
(a) 30 sccm, (b) 50 sccm dan (c) 70 sccm. 67, 712 (1995).

Anda mungkin juga menyukai