Abstrak
Film tipis Ti1-xCoxO2 telah berhasil ditumbuhkan di atas subtrat silikon (Si) dengan menggunakan metode
metalorganic chemical vapor deposition (MOCVD). Film tipis Ti1-xCoxO2 dengan harga x = 0 tumbuh dengan
orientasi tunggal yang membentuk bidang kristal (213) anatase pada temperatur deposisi 450oC dengan laju aliran
gas Ar dan oksigen masing-masing 100 sccm dan 60 sccm. Film tipis yang tumbuh tersusun dari butiran-butiran
yang berbentuk kolumnar dengan ukuran rata-rata dalam orde nanometer. Kehadiran atom Co pada film tipis Ti1-
xCoxO2 mempengaruhi struktur kristal film serta mempertinggi laju penumbuhan butiran. Konsentrasi kandungan
atom Co yang semakin besar menghasilkan ukuran butiran yang semakin besar pula. Akan tetapi, secara
keseluruhan, ukuran butiran relatif homogen sehingga morfologi permukaan setiap film relatif sangat halus.
Penumbuhan Ti1-xCoxO2 pada temperature 450oC dengan laju aliran gas Ar = 70 sccm, sebagai gas pembawa
prekursor Co, menghasilkan struktur kristal seperti struktur kristal semula dimana saat prekursor Co belum
dialirkan ke ruang penumbuhan, yaitu dengan membentuk bidang kristal (213) anatase dengan suatu bidang
tambahan (301) anatase yang tidak dominan. Film tipis yang ditumbuhkan memiliki tebal rata-rata sekitar 0,9 µm.
Film memiliki ketebalan yang homogen di atas subtrat seluas 3x3 cm2.
Kata kunci : Feromagnetik semikonduktor, Ti1-xCoxO2 , MOCVD.
Abstract
The Ti1-xCoxO2 thin films have been successfully deposited on Silicon (Si) substrates by metalorganic chemical
vapor deposition (MOCVD). The Ti1-xCoxO2 thin films with x = 0 is grown at deposition temperature of 450oC with
argon and oxygen flow rate of 100 sccm and 60 sccm, respectively. The deposited film has a single orientation of
(213)-anatase. The films consist of nanometer size of columnar grains. The growth rate was increased with
increasing Co content and therefore the grains become larger. Generally, the crystal structure of films was affected
by Co atom concentrations, however at temperature deposition of 450oC and argon flow rate of 70 sccm, the film
has the initial structure of (213)-anatase and co-exist with (301)-anatase which is not dominant. The film thickness
is about of 0,9 µm for an area of 3x3 cm2.
Keywords :
Untuk menerapkan material feromagnetik
1. Pendahuluan
semikonduktor oksida sebagai komponen divais
Penelitian terhadap material feromagnetik spintronik, yang diwujudkan dalam bentuk film tipis,
semikonduktor akhir-akhir ini mendapat banyak berbagai teknik penumbuhan harus dilibatkan dan
perhatian. Hal ini didorong oleh potensi aplikasinya dipelajari. Dicari suatu metode penumbuhan yang
yang sangat luas1). Feromagnetik semikonduktor terbaik dan yang dapat menghasilkan karakteristik
digunakan sebagai komponen penyusun dalam film yang terbaik pula. Sejak Matsumoto,6)
pembuatan devais spin-electronik (spintronik)2). menemukan sifat feromagnetisme pada temperatur
Bahan semikonduktor III-V yang didoping dengan ruang dari material film tipis TiO2 yang didoping
elemen magnetik Mn seperti Ga1-xMnxAs telah dengan elemen magnetik Co, Ti1-xCoxO2, yang
berhasil dibuat dengan temperatur operasi 110K3). ditumbuhkan di atas subtrat Si dengan metode laser
Usaha untuk memperbaiki kinerja material ini terus ablasi, penelitian terhadap material ini sangat intensif
dilakukan. Akhir-akhir ini peningkatan temperatur dilakukan. Berbagai teknik penumbuhan digunakan,
operasi menjadi fokus perhatian. Oleh karenanya seperti metode molecular beam epitaxy (MBE)7) dan
pencarian terhadap jenis material feromagnetik metode pulsed laser deposition (PLD)8)
semikonduktor baru terus dilakukan4). Untuk tujuan Beberapa issu penting menyertai jalannya
tersebut semikonduktor oksida, yang berperan penelitian pada bidang ini, misalnya: bagaimana
sebagai material induk, menjadi pilihan yang mengontrol konsentrasi dopan (elemen magnetik)
diharapkan, dan salah satu di antaranya adalah TiO25). lebih mudah dan akurat, bagaimana memperbaiki
263
264 JMS Vol. 9 No. 3, September 2004
sifat feromagnetisme material dan bagaimana Bersamaan dengan proses pemanasan bubbler, ruang
mengklarifikasi sifat feromagnetisme itu sendiri8). penumbuhan divakumkan sampai ke tekanan 1x10-2
Metode penumbuhan metal organic Torr dan subtrat yang terletak di dalamnya
chemical vapor deposition (MOCVD) adalah salah dipanaskan. Pada saat penumbuhan dilakukan, gas O2
satu metode penumbuhan yang memiliki beberapa dialirkan ke dalam ruang penumbuhan.
keunggulan dalam bidang teknologi pembuatan film Film tipis Ti1-xCoxO2 yang tumbuh
tipis9). Pengontrolan terhadap aliran bahan yang selanjutnya dikarakterisasi. Untuk mengetahui
diuapkan, sebagai bahan prekursor yang selanjutnya persentasi masing-masing atom penyusun film
akan tumbuh membentuk film tipis, dapat dilakukan dilakukan uji komposisi dengan menggunakan
dengan mudah dan akurat sehingga stoikiometri film metode energy dispersive spectroscopy (EDS) (Jeol
dengan baik dapat dikendalikan. Film yang terbentuk JSM 6360LA). Ketebalan, morfologi permukaan dan
memiliki homogenitas yang tinggi. Temperatur mode penumbuhan film dianalisa dari hasil potret
penumbuhan yang digunakan relatif rendah dan dapat scanning electron microscope (SEM) (Jeol JSM
menumbuhkan film dengan ukuran yang luas dengan 6360LA). Serta struktur kristal film ditentukan dari
tingkat homogenitas yang tinggi10). hasil uji X-ray diffraction (XRD) dengan
Untuk menjawab issue seperti yang menggunakan radiasi Cu Kα (λ=1,54056Å) (Philips
disebutkan di atas, telah dilakukan penelitian PW3710).
terhadap proses penumbuhan film tipis Ti1-xCoxO2 Film tipis Ti1-xCoxO2 , dengan harga x = 0,
dengan menggunakan metode MOCVD. Film tipis ditumbuhkan di atas subtrat Si(100) selama 120
ditumbuhkan di atas subtrat Si. Dalam tulisan ini menit. Berbagai parameter penumbuhan digunakan,
akan dilaporkan proses penumbuhan film tipis Ti1- seperti variasi temperatur subtrat, variasi aliran gas
xCoxO2 dengan metode MOCVD dan karakteristik Ar ke bubbler Ti{OCH(CH3)2}4 , variasi laju aliran
film yang dihasilkan. gas O2 dan variasi tekanan total penumbuhan.
Parameter penumbuhan optimal didapatkan sebagai
2. Eksperimen
berikut: temperatur bubbler (Tb(Ti)) 50oC, temperatur
Film tipis Ti1-xCoxO2 ditumbuhkan di atas subtrat (Ts) 450oC, tekanan bubbler (Pb(Ti)) 260 Torr,
subtrat Si(100) tipe-p dengan menggunakan suatu laju aliran gas Ar(Ti) 100 sccm, laju aliran gas O2 60
sistem reaktor MOCVD. Sebelum digunakan, subtrat sccm dan tekanan total penumbuhan (PTot) 2 Torr.
Si(100) tipe-p dicuci dengan menggunakan aseton Mengacu pada parameter optimal di atas,
selama 5 menit, kemudian dengan methanol selama 5 selanjutnya dilakukan penumbuhan untuk
menit dan diakhiri dengan 10% HF dicampur dengan menghasilkan film tipis yang lain dengan
air (de-ionized water) selama 2 menit. Selanjutnya menggunakan prekursor tambahan Co(TMHD).
disemprot dengan gas N2 dengan tingkat kemurnian Untuk mengubah nilai x pada stoikiometri Ti1-
99,999%. Subtrat kemudian ditempel dengan suatu xCoxO2, laju aliran gas pembawa (Ar) yang dialirkan
pasta perak yang konduktif terhadap panas di ke bubbler prekursor Co(TMHD) divariasikan
permukaan plat pemanas di dalam ruang besarnya yaitu (a) 30 sccm, (b) 50 sccm dan (c) 70
penumbuhan. sccm dengan tekanan uap Pb(Co) yang sama, yaitu 5
Prekursor metalorganik yang digunakan lb/inc2 dan temperatur bubbler Tb(Co) dijaga pada
adalah titanium (IV) isopropoxide [Ti{OCH(CH3)2}4] nilai 100oC.
99,99% yang adalah cair pada temperatur ruang
3. Hasil dan Diskusi
dengan titik leleh 20oC (Sigma Aldrich Chemical Co.,
Inc.) dan tris (2,2,6,6-tetramethyl-3, 5- Film tipis TiO2 hasil penumbuhan dengan
heptanedionato) cobalt (III), 99%, Co(TMHD)3 menggunakan parameter seperti yang diterangkan di
(Strem Chemical, Inc.) serta gas oksigen sebagai atas diuji stoikiometrinya dengan EDS. Dari hasil
sumber O. Co(TMHD)3 adalah berbentuk serbuk. yang didapatkan, menunjukkan bahwa perbandingan
Bahan ini dilarutkan kedalam pelarut tetrahydrofuran persentase atom penyusun film adalah Ti:O = 1:2
(THF, C4H8O) dengan konsentrasi 0,2 mol per liter. dengan tebal sekitar 0,9 µm. Morfologi permukaan
Hasil larutan, dan juga bahan cair Ti{OCH(CH3)2}4, film yang dihasilkan ditunjukkan pada gambar 1.
kemudian dimasukkan kedalam masing-masing Terlihat bahwa bentuk permukaan butiran penyusun
bubbler yang telah terhubung dengan suatu sistem film hampir rata-rata memanjang di atas permukaan
perpipaan ke ruang penumbuhan. Untuk menguapkan subtrat. Koalisi antar butiran sangat baik. Ukuran
masing-masing bahan, bubbler kemudian dipanaskan butiran berada pada orde nanometer. Ukuran butiran
dengan suatu plat pemanas sesuai dengan titik uap telah mendekati homogen, dan penumbuhan butiran
bahan. Uap masing-masing bahan dialirkan ke ruang yang abnormal tidak terjadi. Kondisi ini
penumbuhan dengan menggunakan gas argon (Ar) menghasilkan film yang permukaannya sangat halus
sebagai gas pembawa. Tekanan uap di dalam bubbler (smooth). Disamping itu, ketebalan film telah merata
dikendalikan melalui suatu katub pengendali. pada lebar sekitar 3x3 cm2.
JMS Vol. 9 No. 3, September 2004 265
265
266 JMS Vol. 9 No. 3, September 2004
Gambar 6. Potret SEM penampang film tipis Ti1-xCoxO2/Si(100): Tb(Ti) = 50oC, Tb(Co) = 100oC, Ts = 450oC, Pb(Ti) =
260 Torr, Pb(Co) = 260 Torr, laju aliran gas O2 = 60 sccm, laju aliran gas Ar(Ti) = 100 sccm dan laju aliran
gas Ar(Co) : (a) 30 sccm, (b) 50 sccm dan (c) 70 sccm.
Bentuk butiran yang sedikit berbeda anatase (301) ditemukan pada ketiga jenis film. Hal
ditemukan pada gambar 6c, butiran lebih menyerupai ini menyatakan bahwa bidang anatase (301) memiliki
kerucut yang terbalik. Pola kerucut ini menyatakan kestabilan yang tinggi pada film. Untuk besar aliran
bahwa telah terjadi dinamika pada batas antar butir gas Ar = 70 sccm, kehadiran bidang anatase (213)
pada film tipis Ti1-xCoxO2 selama proses kembali terbentuk dan dominan sebagaimana
penumbuhan. Batas butiran di beberapa tempat terbentuk pada kondisi awal saat sebelum melibatkan
bergerak mengembang yang menyebabkan diameter material Co(TMHD) (gambar 2). Kandungan atom
permukaan butiran menjadi lebih besar seiring Co sebanyak x = 0,13 dapat mengembalikan struktur
dengan waktu penumbuhan. Kondisi ini kristal butiran ke struktur semula dengan suatu
menyebabkan terjadinya kompetisi antar butiran tambahan bidang anatase (301) yang tidak dominan
untuk memperbesar diameter permukaannya yang (gambar 7c). Hasil ini memberikan informasi yang
pada gilirannya mengorbankan penumbuhan butiran- sangat berharga terhadap pengaruh konsentrasi
butiran yang ada di sekitarnya. Peristiwa ini kandungan Co dalam hubungannya dengan
disebabkan oleh adanya pembentukan kluster perubahan struktur kristal film. Intensitas difraksi
prekursor sebelum mencapai permukaan film atau latar belakang yang ditunjukkan oleh gambar 7c
subtrat6). Dalam hal ini, dengan naiknya laju aliran menunjukkan secara tidak langsung bahwa hubungan
gas Ar yang membawa uap precursor Co(TMHD) ke antar butiran menjadi lebih baik, hal ini dapat
ruang deposisi memberikan kontribusi pembentukan dikonfirmasi dari morfolgi permukaan yang
kluster prekursor yang lebih banyak. ditunjukkan pada gambar 5c dimana koalisi antar
Kehadiran fraksi atom Co pada film tipis butiran penyusun film telah dengan baik terbentuk.
Ti1-xCoxO2 memberikan perubahan pada struktur Hubungan antar butiran menjadi lebih kuat
kristal (gambar 7). Pembentukan bidang-bidang sebagaimana dikonfirmasi oleh jalur potong
kristal baru terjadi pada butiran, seperti bidang penampang film yang ditunjukkan pada gambar 6c.
anatase (112), (211) dan (301). Kehadiran bidang
267
268 JMS Vol. 9 No. 3, September 2004
4. Kesimpulan
Film tipis TiO2 dan Ti1-xCoxO2 telah berhasil
dengan baik ditumbuhkan di atas subtrat Si(100)
dengan menggunakan metode MOCVD. Parameter
penumbuhan yang optimal adalah: temperatur
bubbler (Tb(Ti)) 50oC, temperatur subtrat (Ts) 450oC,
tekanan bubbler (Pb(Ti)) 260 Torr, laju aliran gas O2
60 sccm dan tekanan total penumbuhan (PTot) 3x10-2
Torr. Pola penumbuhan butiran penyusun film adalah
kolumnar dengan rata-rata jari-jarinya dalam orde
nanometer. Kehadiran atom Co sebagai fraksi atom
penyusun butiran menaikkan laju penumbuhan,
mengubah struktur kristal dan memperbaiki
hubungan antar butiran. Tebal film yang terdeposisi
rata-rata mencapai 0,9 µm dengan waktu deposisi 120
menit. Film tipis yang terdeposisi memiliki morfologi
dan ketebalan yang sangat homogen untuk ukuran
subtrat 3x3 cm2.
Daftar Pustaka
1. Dietl, T., & Ohno, H., MRS Bulletin, 28, 714,
(2003).
2. Chambers, S.A., & Yoo, Y.K., MRS Bulletin, 28,
706, (2003).
3. Pearton, S.J., Abernathy, C.R., Norton, D.P.,
Hebard, A.F., Park, Y.D., Boatner, L.A. &
Budai, J.D., Mater. Sci. Eng., R40, 137, (2003).
4. Pearton, S.J., Abernathy, C.R., Overberg, M.E.,
Thaler, G.T., Norton, D.P., Theodoropoulou, N.,
Hebard, A.F., Park, Y.D., Ren, F., Kim, J., &
Boatner, L.A., J. Appl. Phys. Lett., 93, 1, (2003).
5. Hong, N.H., Sakai, J., Prellier, W., & Hassini,
A., Appl. Phys. Lett., 79, 3129, (2003).
6. Matsumoto, Y., Murakami, M., Shono, T.,
Hasegawa, T., Fukumura, T., Kawasaki, N.,
Ahmet, P., Chikyow, T., Koshihara, S., &
Koinuma, H., Science 291, 854, (2001).
7. Chember, S.A., Thevuthasan, S., Farrow, R.F.,
Marks, R.F., Thiele, J.U., Folks, L., Samant,
M.G., Kellock, A.J., Ruzycki, N., Ederer, D.L.,
& Diebond, U., Appl. Phys. Lett., 79, 3467,
(2001).
8. Hong, N.H., Sakai, J., Prellier, W., & Hassini,
A., Appl. Phys. Lett., 83, 3129, (2003).
9. Jones, A.C., &’Brien, P. O, CVD of Compound
Semiconductors : Precursors Synthesis,
Gambar 7. Pola XRD film tipis Ti1-xCoxO2/Si(100):
Tb(Ti) = 50oC, Tb(Co) = 100oC, Ts = 450oC, Development and Applications, VCH
Pb(Ti) = 260 Torr, Pb(Co) = 260 Torr, laju Verlagsgesellschaft mbH, Germany, 1997.
10. Lu, Z., Truman, J.K., Johansson, M.E., Zhang,
aliran gas O2 = 60 sccm, laju aliran gas
Ar(Ti) = 100 sccm dan laju aliran gas Ar(Co) : D., Shih, C.F., & Liang, G.C., Appl. Phys. Lett.
(a) 30 sccm, (b) 50 sccm dan (c) 70 sccm. 67, 712 (1995).