1. Pertanyaan: Bagaimanakah ukuran/jari-jari atom dalam suatu sistem periodik dan mengapa
demikian serta hal apa sajakah yang dipengaruhi oleh ukuran/jari-jari atom tersebut?
Jawaban:
Dalam 1 periode ukuran/ jari-jari atom dari kiri ke kanan akan semakin naik dan dalam 1
golongan ukuran/jari-jari atom dari atas ke bawah juga akan semakin naik. Peningkatan jari-
jari dalam satu golongan terjadi akibat penambahan jumlah kulit yang terisi oleh elektron.
Sebaliknya, Unsur-unsur dalam satu periode (dari kiri ke kanan) berjumlah kulit sama tetapi
jumlah proton bertambah sehingga jari-jari atom juga berubah. Karena jumlah proton
bertambah maka muatan inti juga bertambah yang mengakibatkan gaya tarik menarik
antara inti dengan elektron pada kulit terluar semakin kuat. Kekuatan gaya tarik yang
semakin meningkat menyebabkan jari-jari atom semakin kecil. Sehingga untuk unsur dalam
satu periode, jari-jari atom semakin kecil dari kiri ke kanan.
Ukuran / jari-jari atom tersebut akan menentukan posisi dari elektron terluarnya. Jika
semakin besar jari-jari elektron tersebut maka posisi elektron akan semakin jauh dari inti
sehingga semakin mudah untuk dilepaskan karena ikatan dengan inti akan semakin lemah.
Sehingga menyebabkan kecilnya nilai keelektronegativitasnya atau semakin
elektronegativitas . Selain itu juga, energi ionisasi dan affinitas elektronnya semakin rendah.
2. Pertanyaan: Dalam sistem periodik, sifat keelektronegativitas dari setiap unsur berbeda-
beda. Unsur-unsur dalam satu golongan dari atas ke bawah sifat keelektronegativitasnya
berkurang dan jika dalam suatu periode dari kiri dan kanan sifat keelektronegativitasnya
bertambah. Mengapa hal ini terjadi?
Jawaban:
3. Pertanyaan: Apa yang dimaksud dengan energi ionisasi dan mengapa dalam 1 periode,
energi ionisasi meningkat dengan meningkatnya nomor atom dan mencapai maksium pada
gas mulia sedangkan pada golongan yang sama energi ionisasi menurun dengan naiknya
nomor atom?
Jawaban :
Energi Ionisasi adalah jumlah minimum energi yang diperlukan untuk melepaskan sebuah
elektron pada unsur dalam wujud (fasa) gas. Nilai energi ionisasi mencerminkan seberapa
kuat elektron (khususnya elektron valensi) terikat pada atom. Semakin besar nilai energi
ionisasi, semakin sulit elektron dilepaskan dari atom.
Terdapat 2 hal yang menyebabkan dalam 1 periode, energi ionisasi meningkat dengan
meningkatnya nomor atom dan mencapai maksium pada gas mulia sedangkan pada
golongan yang sama energi ionisasi menurun dengan naiknya nomor atom,yaitu :
1. Jari-jari atom, Unsur-unsur dalam satu periode (dari kiri ke kanan) berjumlah kulit sama
tetapi jumlah proton bertambah sehingga jari-jari atom juga berubah. Karena jumlah proton
bertambah maka muatan inti juga bertambah yang mengakibatkan gaya tarik menarik
antara inti dengan elektron pada kulit terluar semakin kuat. Kekuatan gaya tarik yang
semakin meningkat menyebabkan jari-jari atom semakin kecil. Sehingga untuk unsur dalam
satu periode, jari-jari atom semakin kecil dari kiri ke kanan. Semakin kecilnya jarak ini
menyebabkan elektron sulit dilepaskan (tertarik dengan kuat)
2. Elektron valensi, pada sebuah atom ada kecenderungan untuk mencapai kondisi stabil (biasa
dikenal dengn duplet dan oktet) untuk unsur dengan valensi 1, maka dia akan stabil bila
melepas 1 elektron atau menarik 7 elektron (unsur selain Hidrogen) , namun malepas 1 lebih
mudah dari pada menarik 7 elektron sehingga golongan I A akan melepaskan 1 elektronnya
untuk mencapai kestabilan, berbeda halnya dengan yang bervalensi 2, kecenderungan
untuk melepas 1 elektronnya akan lebih kecil, apalagi yang bervalensi 3, dan 4 (punya 2
kemungkinan melepas/menarik) dan 5, terutama pada atom dengan valensi 6 sampai 7
karena lebih mudah mencapai stabil dengan menarik elektron. Sedangkan pada golongan
gas mulia (valensi 2 atau 8) mereka telah mencapai kondisi stabil sehingga untuk melepas 1
elektronya akan sangat sulit dibandingkan yang lainnya
4. Pertanyaan : Mengapa dalam 1 periode sifat kelogaman berkurang tetapi sifat non logam
bertambah dan dalam 1 golongan dari atas ke bawah sifat kelogaman bertambah tetapi sifat
non logam berkurang?
Jawaban:
Hal tersebut berhubungan dengan sifat elektronegativitas dan enegrgi ionisasinya dimana
logam adalah unsur yang umumnya melepaskan elektron dan menjadi kation sebaliknya non
logam adalah unsur yang bereaksi dengan menerima elektron dan menjadi anion atau
dengan menerima elektron untuk dipakai bersama-sama pada suatu ikatan kovalen.
Sehingga pada 1 periode dimana dari kiri ke kanan sifat kelogaman semakin berkurang
karena elektronegativitas dan energi ionisasi yang semakin besar yang menyebabkan atom
lebih mudah untuk menerima elektron sedangkan pada 1 golongan dari atas ke bawah nilai
elektronegativitas dan energi ionisasinya kecil sehingga sifat kelogaman bertambah karena
semakin mudah untuk melepaskan elektron.
5. Pertanyaan : Mengapa energi ionisasi dari Be lebih tinggi daripada B?
Jawaban :
Seharusnya energi ionisasi boron lebih besar dari berilium karena adanya tambahan proton.
Pada kenyataannya elektron terluar boron berada pada orbital 2p bukan pada 2s. Orbital 2p
memiliki energi yang sedikit lebih tinggi daripada orbital 2s, dan elektronnya, rata-rata,
berada lebih jauh dari inti. Hal ini memberikan dua pengaruh.
Referensi:
Cotton, F. A and Geoffrey W., 1989, KIMIA ANORGANIK DASAR, Penerbit Universitas Indonesia,
Jakarta
Miessler,G L and Donald A Tarr, 1991, INORGANIC CHEMISTRY, Prentice Hall, New Jersey
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-smk/kelas_x/sifat-periodik-unsur-2/
http://kimiadahsyat.blogspot.com/2009/07/unsur-unsur-golongan-1.html
http://andykimia03.blogspot.com/2009/08/tabel-periodik.html