Anda di halaman 1dari 85

Gambar Mesin Tool Grinding

Menggerinda Pahat Bubut


Mengasah pisau roda gigi
Menggerinda pisau roda gigi
Menggerinda
Tool Grinding
Mesin Gerinda

Pengerindaan adalah pemindahan material (oleh penyayatan/ pemotongan)


dengan menggunakan alat potong yang mempunyai beribu-ribu sisi potong.

Jenis alat potong yang biasanya diasah adalah; Pahat ISO 6, Pahat ISO 2, Pahat
ISO 9, Pahat ulir segitiga, Milling cutter, dan Twist drill.

Geometri alat potong

α = sudut bebas

β = sudut baji

γ = sudut garuk
Hal-hal yang diperhatikan dalam
penggerindaan:

•Memahami fungsi penggerindaan.


•Memahami bentuk, geometri serta tuntutan
(ukuran sudut, dimensi, kehalusan, kerataan,
kesimetrisan, kesikuan, kecenteran, kesejajaran, tidak
gosong). Memahami kondisi awal.
•Memahami pembuatan setiap sudut yang
dibutuhkan.
•Memahami tingkat kesulitan pembuatan setiap
sudut.
•Memahami kondisi mesin yang digunakan.
9
•Memahami alat bantu.
Cara mengasah mata bor
Contoh gambar gerinda untuk mengasah pahat
frais:
Cara mengasah pahat ISO 6
Cara mengasah pahat bubut
Tujuan Pembelajaran:
Tujuan pembelajaran mesin Skrap diharapkan mahasiswa
dapat:
1. Menjelaskan bagian-bagian mesin skrap.
2. Menghitung jumlah putaran (n).
3. Menentukan kedalaman pemotongan.
4. Menentukan kecepatan pemotongan (Cs)
5. Menentukan pemakanan/feeding (s).
6. Menerapkan pengukuran dengan benar.
7. Menampilkan sikap kerja yang bertarnggung jawab.
Mengasah pahat ulir dan pahat potong
Mesin Sekrap:
• Kegunaan mesin sekrap:
• 1. Meratakan permukaan benda kerja
• 2. Membuat bidang saling menyiku
• 3. Membuat alur buntu atau tembus
• 4. Membuat bidang bertingkat.
• 5. Membuat bidang saling menyudut.
Mesin skrap
Bagian-bagian mesin skrap
Mesin Skrap
Pengatur posisi langkah

Kopling
Pengt panjang
langkah

Gerakan cepat

Pengt putaran spindel

Pengt kecep sayat


Bagian-bagian mesin sekrap:
Pengatur putaran spindle

Pengatur naik turn meja dan


gerakan maju mundur
Handle kopling
Mekanisme mesin skrap
Perhitungan untuk menentukan kecepatan potong dan
langkah

• Untuk menghitung kecepatan potong digunakan rumus:

7 Cs/L
Perhitungan untuk menentukan kecepatan potong dan
langkah
l
1 kali putaran roda engkol
= ....... Kali langkah maju mundur

i
Perhitungan untuk menentukan kecepatan potong dan
langkah

Vs b = 400 mm

L = 320
Sudut sudut pahat
α = sudut bebas
β = sudut mata potong
(baji)
γ = sudut buang
δ = sudut potong (α + β )
Jenis bahan pahat H.S.S digunakan untuk memotong material
yang mempunyai tegangan tarik tinggi.
Jenis bahan pahat Carbide digunakan untuk benda-benda
tuangan.

Pada proses sekrap gerak makan (f) adalah


gerakan pahat per langkah penyayatan, kecepatan potong adalah
kecepatan potong rata-rata untuk gerak maju dan gerak kembali
dengan perbandingan kecepatan = Vm/Vr.
Harga Rs < 1.
1. Kecepatan potong rata-rata
v =.100
np lt R s ; mm/menit . . . (9.1)
Benda kerka disekrap dengan putaran roda engkol yang ada
n=15, 40 dan 50 rpm
Kecepatan potong Vs = 12 m/menit
Feeding (s) = 0,5 mm/langkah
Ditanya :
a.ns
b.t
Perhitungan untuk menentukan kecepatan potong dan langkah
l
1 kali putaran roda engkol
= ....... Kali langkah maju mundur

i
Mesin Frais (Milling)
Pengertian Milling Work
• Milling work adalah suatu proses pemotongan (penyayatan) dimana alat potong
(cutter) berputar dan memotong sehingga diperoleh suatu hasil yang spesifik
(rata, radius, profil dll) dengan kualitas permukaan tertentu.

• Dilihat dari fungsinya adalah :


– Mesin frais planner: berfungsi untuk mengerjakan benda kerja yang besar
dan berat
• Contoh : Gear box kapal, pekerjaan untuk industri berat, tambang dll

– Mesin frais grafier: berfungsi untuk membuat bentuk khusus terutama bentuk
tulisan atau gambar.
• Contoh : cetakan/mould yang berbentuk gambar atau tulisan.

– Mesin frais copy: berfungsi untuk mengerjakan suatu bentuk dimana harus ada
sample / master yang ditiru persis ke benda kerja
• Contoh : profil cham, bentuk kurva, bentuk-bentuk tidak beraturan
Dilihat dari letak Spindel Headnya

• a. Mesin Milling Vertikal

• b. Mesin Milling
Horizontal
• Proses pengefrisan
Proses pemakanan
PERHITUNGAN PUTARAN DAN FEEDING

a. Putaran ( n ) dapat dihitung dengan rumus:


(1000 xCs
• n =
 .d
Dimana : Cs = cuting speed
d = diameter pisau frais.
b. Feeding (s)
• s = z x sz x n
Dimana : s = feeding ……. mm/mt
z = jumlah gigi cutter
sz = feed tiap gigi ………… m/tooth
n = angka putaran …….…….. rpm
Feeding pada mesin frais
Dimensi pada frais
Ragum mesin frais
Perhitungan pengefraisan
Benda Kerja:
• w = lebar pemotongan (mm)
• lw = panjang pemotongan (mm)
• lt = lv + lw + ln (mm)
• a = kedalaman potong (mm)
• Pisau frais:
• d = diameter luar (mm)
• z = jumlah gigi/mata potong
• Xr = sudut potong utama (90o)untuk pisau frais selubung
• Mesin frais:
• n = putaran poros utama (rpm)
• vf = kecepatan makan (mm/putaran)
Parameter mesin frais

1. Kecepatan potong:
v = π dn/ 1.000 ( m/menit)
2. Gerak makan per gigi:
fz = vf / z n; mm/menit
3. Waktu pemotongan:
tc = lt/vf (menit)
4. Kecepatan penghasilan beram:
Z = vf a w/1.000;cm3/menit . .
Macam-macam pisau frais
Arbor (pemegang pisau frais)
Cara pemasangan benda kerja
Benda kerja terlalu tinggi
Proses pembuatan roda gigi
Roda gigi lurus
Roda gigi helix
Roda gigi payung
Rodagigi cacing
Cara mengganti pisau frais
Cara membersihkan tirus
Cara mengikat arbor
Pemasangan cutter dan kollar (ring arbor)
Pemasangan pendukung arbor
Pengecekan kesejajaran ragum
Pemasangan benda kerja pada ragum
Setting nol di atas permukaan kerja dengan kertas
Penandaan kedalaman pemakanan
Pengefraisan permukaan
Pengefraisan bidang permukaan miring
Pengefraisan bidang miring yang lebar
Pengefraisan blok V
Pengefraisanbertingkat dan alur
Pembuatan alur pasak pada mesin frais horizontal
Pembuatan alur pasak pada mesin frais vertikal
PERHITUNGAN RODA GIGI
Pengefraisan roda gigi
Mengukur dengan siku dan micrometer kedalaman
Roda gigi lurus
Pengefraisan roda gigi
Tabel pisau frais untuk roda gigi

Nomor piau frais Jumlah gigi


1 12 – 13 gigi
2 14 – 16 gigi
3 17 -- 20 gigi
4 21 – 25 gigi
5 26 – 34 gigi
6 35 – 54 gigi
7 55 – 134 gigi
8 135 -- batang gigi
•  
Pembuatan gigi secara tidak langsung

Contoh : Pembuatan roda gigi dengan z = 97


N= 40/z1
U = (z1 – z) 40/z1
N = putaran engkol pada piring pembagi
z = jumlah pembagian yang seharusnya atau jumlah gigi dari
roda gigi yang dibuat.
z1 = jumlah pembagian yang dimisalkan
40 = angka transmisi kepala pembagi
N = 40/z1 = 40/90 = 4/9 =24/54
U = (z1 – z) 40/z1

U = (90 – 97 ) 40/90
= - 280/90 = - 14/9 x 20/10

angka 14/9 (5/5) = 70/45


angka 20/10 (4/4) = 80/40

Maka U = - 70/45 X 80/40


Atau
putaran engkol N = 40/100 = 4/10 = 12/30
U = (100 – 97) 40/100 = 120/100

= 60/50
PERSEDIAAN RODA GIGI PENGGANTI
No Jumlah gigi Jumlah  
1 25  2 buah
2 30  2 buah
3 35 2 buah
4 40  2 buah
5 50 2 buah 
6 55  2 buah
7 60 2 buah
8 70 2 buah
9 80 2 buah
10 90 2 buah
11 100 2 buah
Jumlah lubang pada Piring pembagi I

• 43 34
• 42 30
• 41 28
• 39 25
• 38 24
• 37
Jumlah lubang pada Piring pembagi II

• 66 53
• 62 51
• 59 49
• 58 47
• 57 46
• 54
 
Susunan Roda Gigi Tambahan

1. z1=70

Benda kerja
z2 = 45

Z3 = 80

z4 = 40 Poros Kepala Pembagi


Susunan roda gigi tambahan

2.
z1 = 60

Poros Benda Kerja

z2 = 50 Poros Kepala Pembagi

Anda mungkin juga menyukai