Anda di halaman 1dari 5

- biasanya o.

k jamur zoophylic/ geophylic


MIKOSIS SUPERFISIALIS M. canis & M.gypceum
- Spektrum peradangan mulai dari folikulitis pustular sampai
kerion
- Dapat alopecia permanen

Pendahuluan 3. Black dot


Mikosis : - biasanya o.k jamur anthropophylic endothrix M.
- superfisialis tonsurans & T. violaceum
 dermatofitosis - tampak alopecia, rambut putus tepat dipermukaan
 non dermatofitosis kulit kepala (Black dot)
- rambut tidak bercahaya
- Dalam
4. T. favosa
Dermatofitosis: - etiologi T. schoenleinii, T. violaceum, M.
Penyakit jamur yang disebabkan dermatifa gypceum
Genus dermatofita ada 3 : - tampak scutula (krusta tebal kekuningan) berbau
tikus (mousy odor)
Mikrosporum
Trtichopyton
Epidermophyton
Pemeriksaan tambahan
1. Wood’s Light
• sinar melewati filter wood UV 365 nm
Diagnosis dermatofitosis: • dikamar gelap
1. Lokasi • fluoresensi hijau terang o.k pteridine
2. Etiologi 2. Laboratorik
1
Rambut dicabut 2-3 buah + larutan KOH 10% tampak spora/
3 2
hifa endo/ ekto

3 3. Kultur
Bahan : rambut/ skuama
Tumbuh 1-2 minggu
3

Keterangan :
1. T. capitis
Diagnosis
5
4 - klinis
7 2. T. barbae - konfirmasi pem. Tambahan
3. T. corporis
(termasuk T. facialis)
Dif. Diagnosis
4. T. manus
3 1. impetigo
5. T. cruris 2. alopecia areata
6. T. pedis 3. pediculosis capitis
7. T. unguium 4. dermatitis seboroik
6 5. lues std ll
7
6. trichotillomania

TINEA KAPITIS Pengobatan


 Mengenai Scalp & rambutnya • Umum
 Etiologi semua dermatofita, kecuali • Khusus: harus obat sistemik
- E. floccosum & T. concentricum obat topikal hanya adjuvant
 Paling sering O.K – M. canis (dunia)
-T. tonsurans (AS) • Griseofulfin 10-20 mg/kg/hr, 6-8 minggu
 Paling sering usia sekolah 3-14 tahun • Fluconazol 6 mg/kg/hr, 20 hari
 Penyebaran langsung/ tidak langsung • Itraconazol 3-5 mg/kg/hr, 4-6 minggu
 Jamur Endothrix • Terbinafin 3-6 mg/kg/hr, 2-4 minggu
 Jamur Ectothrix
Untuk tipe kerion  dapat diberi prednison jangka pendek 1
mg/kg/hr 10-15 hari
Gambaran Klinis Untuk mencegah penularan: shampo, selenium sulfida 2,5%,
 Tipe tidak meradang: Gray patch ketokonazol 2%
- terutama o.k jamur anthrophylic ectothrix M. audouini, M.
ferrugineum
- tampak: alopecia, rambut tidak bercahaya, skuama abu-
abu, rambut mudah patah, putus 1 cm diatas kulit kepala.

 Tipe meradang
- Penularan langsung/ tidak langsung, autoinokulasi, pada
anak zoophylic > banyak
- Predisposisi:
- hangat, lembab, banyak keringat

- Etiologi:
- semua dermatofit, paling sering T.mentagrophytes, T.rubrum,
T. canis

Tinea barbae Gambaran Klinis


 Pada jenggot, kumis - Berupa bercak-bercak eritem, batas tegas
 Terutama kontak dengan binatang (sapi, kuda, anjing) - Bagian tepi lebih aktif:
 Etiologi jamur zoophylic - > eritem
- T. mentagrophytes - > banyak papul, vesikel, erosi/ excoriasi
- T. verrucosum - Bagian tengah lebih tenang, tepi polisiklis
- M. canis
 Pada endemik dapat o.k jamur anthropophylic:
- T. megninii Pemeriksaan Lab
- T. shoenleinii - Kerokan kulit + larutan KOH 10%  hyfa panjang
- T. violaceum bersekat
 Gambaran klinik - Kultur pada media Sabouraud
- umumnya bilateral
- jenggot lebih sering dari kumis Dif. Diagnosis
• Dermatitis numularis
• Pityriasis rosea
• Psoriasis
Ada 2 bentuk • Dermatitis kontak
• Tipe meradang
- bentuk noduler, supuratif, dalam Pengobatan
- banyak krusta, purulen - Higiene kulit ditingkatkan
- seperti kerion pada T. kapitis
- Ringan: obat-obat topikal  whitfield, gol.azol, tolnaftate,
- rambut buram, mudah dicabut
ciclo piroxolemin, allylamine
- dapat alopecia permanen
- Berat/ Luas: obat sistemik
- etiologi T. mentagrophytes, T.verukosum
- Griseofulvin, ketokonazol, itrakonazol,
flukonazol
2. Tipe superfisial
Jika ada infeksi sekunder : antibiotik
- seperti folikulitis bakterial
gatal - antihistamin
- papul, pustul perifolikuler
- rambut kering, rapuh, mudah lepas

Dif. Diagnosis
1. Sycosis vulgaris (bacterial folicululitis)
- bilateral
- lebih nyeri
- lebih banyak bibir atas
2. Perioral dermatitis
Tinea Kruris
s. Jock itch, Crotch itch
3. Dermatitis kontak
Yaitu dermatofitosis pada lipat paha, genitalia, pubis, bokong,
4. Herpes simpleks
perianal
Pengobatan
- Harus sistemik
Epidemiologi
- Tipe meradang perlu prednison jangka pendek
- Menyebar via kontak langsung/ tidak langsung
- Griseofulvin ½ - 1 gr per hari, pc
- Predisposisi : tertutup, hangat, lembab
- Golongan azol
- Autoinokulasi
- Laki-laki lebih banyak dari wanita

Etiologi
Terbanyak T. rubrum
T. mentagrophyta
E. floccosum

Gambaran Klinis
TINEA KORPORIS - Berupa bercak-bercak eritem, bagian tepi lebih aktif, polisiklis
: bagian tepi tampak lebih banyak eritem, lebh banyak papul,
- Yaitu dermatofitosis pada glabrous skin
vesikel, lesi, krusta dan skuama.
kecuali telapak tangan/ kaki, glutea
- Dapat meluas keatas ke perineum, perianal bokong, pubis, - Terjadi bersama infeksi kuman gram + dengan T.
abdomen bawah. Meluas ke bawah ke paha. mentagrophytes  vesikopustul dan ulserasi pada plantar
- Pada yang kronis hiperpigmentasi, likenifikasi jika ada pedis
infeksi sekunder, membasah, erosi, ekskoriasi, pus, - Dapat terjadi selulitis, limfangitis, limfadenopathy,
maserasi
demam
Differensial diagnosis 4. Tipe Vesikobula
- Psoriasis - Karena T. mentagrophytes var interdigitale
- Kandidiasis - Vesikel tegang > 3 mm, vesikopustul, bula, ulserasi
- Dermatitis seboroik
- Eritrasma
purulen yang luas pada plantar pedis.

Pengobatan
Umum : kurangi oklusi, kelembaban
Ringan : obat topikal
Berat : Obat sistemik
Flukonazol : 150 gr/ minggu selama 4-6 minggu
Itrakonazol : 100 gr/ hari selama 15 hari
Terbinafin
Griseofulvin
: 250 mg/ hari selama 15 hari
: 500 mg/ hari selama 2-6 minggu
T. MANUS
- kering, bersisik, eritem,  T. rubrum
- Pada tipe yang membasah : T. mentagrophytes
Jika ada infeksi sekunder dan membasah : kompres terbuka +
antibiotik
Pengobatan
Umum :
- tangan/ kaki selalu kering
- Hiperhidrosis  terapi segera
- Kaos kaki menyerap keringat

Pada yang ringan : obat anti jamur topikal


Pada yang berat : obat antijamur sistemik

Griseofulvin : 350-700 mg/ hari


Terbinafin :250 mg/ hari  2 minggu
Tinea Pedis et Manus Itrakonazol
Flukonazol
: 2x200 mg/ hari  1 minggu
: 250 mg/ minggu  4 minggu

Jika ada infeksi sekunder  antibiotik


Yaitu dermatofitosis pada kaki dan tangan (mulai pergelangan
kaki dan tangan ke bawah) kedcuali kuku. ONIKOMIKOSIS
Yaitu infeksi pada kuku oleh
Epidemiologi - Jamur dermatofit
T. Pedis : sepatu tertutup, pengguna tempat mandi umum - Jamur non dermatofit
T. Manus : kontak langsung dengan binatang, orang, inoculasi - Yeast
dari tempat jauh
T. Unguium : infeksi kuku oleh karena jamur dermatofit
Etiologi
Terbanyak o.k T. rubrum Ada 4 tipe onikomikosis
T. metagrophyta varinter digitale - Distal sub ungual onikomikosis (DSO)
T. floccosum - Mengenai bagian distal nail bed dan hyponichium
- Paling banyak
Gambaran klinis - Kuku menjadi keputih-putihan sampai coklat pada bagian
 Tipe Intertriginosa Kronis distal
- Lalu menjadi subungual hiperkeratosis  onikolisis
- paling banyak
- skuamasi, eritem, erosi di sela jari terutama 3-4 dan
4-5
- meluas ke telapak kaki, jarang ke atas
- Jika oleh jamur saja : D-simpleks jamur + infeksi
- Sekunder : D-kompleks (athlete’s foot)

2. Tipe hiperkeratotik kronik


- Bilateral
- Bercak-bercak bersisik difuse
- e/ > T. rubrum
2. Proximal subungual onychomycosis (PSO)
- Terutama mengenai nail plate bagian proximal nail fold
3. Tipe Ulseratif Akut - Etiologi : T. rubrum, T. megninii
- Bagian proximal kuku keputih-putihan  seluruh kuku 5. C. glabrata : urethritis, vaginitis
6. krusei : urethritis, vaginitis
3. White sup[erficial onychomycosis (WSO) 7. zeylanoides : onikomikosis
- Mengenai semua nail plate
- Bercak-bercak putih/ kuning gelap batas tegas pada
permukaan kuku Patogenesis
- Kuku kasar dan rapuh C. albicans merupakan saprofit/ flora normal, terutama di lipatan-
lipatan
4. Candida onichomycosis (CO) saprofit  patogen ( dengan adanya faktor predisposisi)
- Berupa paronikia pada proximal nail fold
- Etiologi C. albicans
- Pus sedikit Faktor predisposisi infeksi candida:
- Banyak pada orang yang berhubungan dengan air   Mekanis : terbakar, kegemukan, pakaian ketat
pencuci, pekerja bar  Nutrisi : avitaminosis, malnutrisi, def. Fe
 Gangguan fifiologis : hamikl, tua, haid
Etiologi  Penyakit sistemik : DM, uremia, keganasan, AIDS
- Terbanyak T. rubrum, T. mentagrophytes var interdigitale, E.  Iatrogenik : obat, KS, antibiotik, KB
floccosum
- C. albicans 5% Gambaran Klinis
- Non dermatofit 4 % Aspergillus, Fusarium 1. Paronikia:
- pekerjaan yang berhubungan dengan air
Diagnosis - eritem, membengkak, nyeri
- Kadang-kadang sulit - kadang-kadang ada pus
- Dibantu pemeriksaan laboratorium. - DD/. Paronikia karena bakteri
- Kerokan kuku + larutan KOH
- Kultur 2. Congenital candidiasis:
- jarang
Dif. Diagnosis - 24 jam pertama kehidupan
- Dermatitis kontak alergika - pada ibu hamil dengan vaginitis, jamur menyebar ke uterus
- Psoriasis kuku dengan menginfeksi fetus
- Eksema tangan - pada neonatus tampak makulopapular warna pink, vesikel,
pustul dengan deskuamasi
Pengobatan - lesi terutama pada ½ badan atas, telapak tangan/ kaki
- Lama - faktor resiko: BBL, pre-term
- Obat topikal yang efektif hanya cyclopirox olamine 8%
laquer  setiap hari 48 minggu 3. Chronic mucocutaneus candidiasis: (CMC)
- Obat-obat sistemik : - kronis
- efek samping - resisten terhadap pengobatan
- Interaksi obat perlu difikirkan - infeksi supersisial pada kulit, kuku, orofarings
Misal : Gol. Azol kontraindikasiuntuk diberikan bersama obat-obat - abnormalitas CMI
berikut: - onset umumnya kurang dari usia 6 th
- Astemizol
- Terfenadin 4. Candida intertrigo:
- Lovastatin - pada lipatan genital, paha, antara bokong, infra mamae, lipatan
- Simvastatin abnomen, umbilikius
- Triazolam - eritem, lelbeb, skuama collarette
- Midazolam
5. Pseudo diaper rash:
Terbinafin : 25% mg/ hari - 6 minggu (tangan) - pada bayi
- 12 minggu (kaki) - pada daerah popok
- makula bersisik, vasikel, maserasi
- lesi satelit
6. Perleche: s. angular cheilitis
Itrakonazol : 400 mg/ hari selama 1 minggu  diulang bulan - pada sudut bibir
berikutnya - fisura-fisura
(untuk kuku tangan : 2 dosis, untuk kuku kaki 3 dosis) - putih abu-abu, menebal, sedikit eritem
Atau dosis harian 200 mg/ hari selama dua bulan (kuku tangan) - bilateral
dan tiga bulan untuk kuku kaki
7. Perianal candidiasis:
Gatal pada anus ------- curigai C. albicans
KANDIDIASIS
s. Kandidosis, Moniliasis, Thrush, Oidiomycoses 8. Erosio interdigitale blastomycetica:
- maserasi oral, putih, di sela jari
- Menyerang kulit, kuku, membrana mukosa dan viscera - fisura-fisura dengan dasar eritem
- Species candida yang berhubungan dengan kulit dan - skuama collarette
kelamin: - sela jari 3-4 dan 4-5
1. C. albicans : paronikia, vaginitis
2. C. parapsilosis : onikomikosis, vaginitis Pengobatan
3. C. stellatoides : onikomikosis, vaginitis - hilangkan faktor predisposisi
4. C. kefyr : urethritis, viginitas - obat gol. Azol dll
- obat sistemik: ketokonazol, itrakonazol, flukonazol,
amphotericin B
PIEDRA
- asimptomatik
- mengenai batang rambut
- etiologi : Piedra hortae ------- black piedra
Trichospora beigelii ------ white piedra

Gambaran Klinis
1. Black Piedra
- nodul coklat hitam melekat pada batang rambut, keras
- pada palpasi teraba seperti pasir
- rambut mudah patah
2. White Piedra
- nodul lebih lunak, kutang melekat pada batang rambut

Pengobatan
- cukur + anti jamur topikal golongan azol
- shampo selenium sulfide 2,5% atau zinc pirythione

TINEA NIGRA
TINEA VERSIKOLOR
s. Panu, Pityriasis versicolor, Pityrosporum versikolor - jarang
- telapak tangan/ kaki
Etiologi - asimptomatIs, bercak hitam/ coklat
- M. furfur, dapat diisolasi dari kulit normal (saprofit) - skuama sedikit/ tidak ada
- Dapat menjadi patogen pada kondisi sesuai (lembab, - bagian tepi lebih hitam
hangat, malnutrisi, higiene kulit jelek, imunosupresi) - etiologi : Phaeonellomyces werneckii

Gambaran klinis Pengobatan


- Makula hipo/ hiperpigmentasi - ointment Whitfield
- Skuama halus (furfurasea) - derivat azol topikal
- Tipe folikeler, makuler - obat sistemik tidak efektif
- Azelaic acid -------- kulit menjadi putih ( mengahambat
tyrosinase)

Laboratorik
- Kerokan kulit/ dengan cellophane tape + sol. KOH 10% ---- hifa
pendek, spora
- Wood’s light ------- fluoresensi kuning emas
Dif. Diagnosis
 Pityriasis alba
 Pityriasis rosea
 Vitiligo
 Lues stadium II

Pengobatan
- perbaiki higine mulut
- hilangkan faktor pendukung
- ringan : obat topikal saja seperti shampo selenium sulfide
2,5%
solusio Na-thiosulfide 25%, azol group krim
- luas : obat sitemik
ketokonazol : 200 mg/ hari selama 7 hari
itrakonazol : 200 mg/ hari selama 3-7 hari
flukonazol : 400 mg single dose
- pencegahan : shampo 1x per bulan

Anda mungkin juga menyukai