Anda di halaman 1dari 14

Harun Yahya adalah nama pena Adnan Oktar yang

lahir di Ankara pada tahun 1956. Sebagai seorang da'i dan ilmuwan terkemuka asal Turki,
beliau sangat menjunjung tinggi nilai akhlaq dan mengabdikan hidupnya untuk
mendakwahkan ajaran agama kepada masyarakat. ia dibesarkan di kota ini hingga lulus
SMU. Komitment beliau terhadap Islam tumbuh semakin kuat ketika beliau duduk di bangku
SMU. Pada periode ini, pengetahuan yang mendalam tentang Islam beliau dapatkan dari
membaca berbagai buku-buku agama. Di samping itu, beliau juga memperoleh pemahaman
tentang fakta-fakta penting lain yang kemudian beliau beritahukan kepada orang-orang di
sekitarnya.

Pada tahun 1979, Adnan Oktar pindah ke Istanbul untuk menuntut ilmu di Universitas Mimar
Sinan. Di masa inilah beliau mulai melaksanakan misi dakwah, menyeru manusia kepada
akhlaq yang baik dan memerintahkan yang ma’ruf dan mencegah yang munkar.

Masa-masa di Universitas Mimar Sinan

Sejak sebelum Adnan Oktar memulai kuliah di Universitas Mimar Sinan, Istanbul, institusi
pendidikan tersebut telah berada di bawah pengaruh berbagai organisasi ilegal berhaluan
Marxisme, sehingga pemikiran kekirian tampak jelas mendominasi kampus. Setiap orang,
apakah ia staf di sebuah fakultas ataupun mahasiswa, adalah sosok materialis yang berpola
pikir atheis. Sungguh, para staf pengajar mengambil setiap kesempatan yang ada untuk
menyebarkan filsafat materialistik dan Darwinisme dalam kuliah-kuliah yang mereka berikan
kendatipun dua hal ini tidak ada hubungannya dengan topik kuliah mereka. Dalam
lingkungan dimana ajaran agama dan akhlaq tidak dipedulikan dan sama sekali ditolak,
Adnan Oktar menyeru orang-orang di sekitar beliau kepada keesaan dan keberadaan Allah.
Sebagaimana mungkin telah dimaklumi, dalam kondisi demikian, Islam tidak diberi
kesempatan untuk tumbuh berkembang. Ibu beliau, Ny. Mediha Oktar, menuturkan bahwa
pada masa itu beliau hanya tidur beberapa jam saja di malam hari, sebagian besar sisa waktu
beliau gunakan untuk membaca, membuat catatan dan menyimpan kumpulan catatan
tersebut.
Beliau membaca ratusan buku, termasuk karya-karya pokok tentang Marxisme, komunisme
dan filsafat materialistik, dan mempelajari buku-buku ideologi kiri, termasuk karya-karya
klasik ataupun literatur-literatur lain yang jarang dibaca orang. Beliau meneliti karya-karya
tersebut, menandai bagian-bagian penting dan membuat catatan-catatan di bagian belakang
buku tersebut. Hal ini membuat beliau sangat tahu tentang filsafat-filsafat serta ideologi-
ideologi tersebut, jauh lebih tahu dibandingkan para pendukung ideologi itu sendiri. Beliau
juga melakukan riset yang mendalam tentang teori evolusi yang dianggap sebagai landasan
ilmiah dari ideologi-ideologi tersebut dan mengumpulkan berbagai dokumen dan informasi
yang berhubungan dengannya. Setelah mengumpulkan informasi yang berlimpah tentang
berbagai kebuntuan, kontradiksi dan kebohongan yang terdapat dalam filsafat dan ideologi
yang didasarkan atas pengingkaran terhadap Allah ini; tanpa membuang-buang waktu lagi,
Adnan Oktar menggunakan informasi tersebut untuk menyebarkan fakta-fakta yang ada.

Hampir ke setiap orang, termasuk para mahasiswa dan staf pengajar di universitas, beliau
mendakwahkan keberadaan dan keesaan Allah, serta Al Qur’an, Kitab Suci yang diwahyukan
Allah, dengan menggunakan bukti-bukti saintifik. Di tengah-tengah pembicaraan di kantin
kampus, di koridor-koridor di saat jam istirahat, seseorang dapat melihat beliau sedang
menjelaskan kelemahan dan kesalahan filsafat materialistik dan Marxisme dengan
mengambil cuplikan dari buku-buku yang menjadi referensi dari ideologi itu sendiri. Beliau
memberikan perhatian khusus kepada teori evolusi. Teori yang dimunculkan oleh kelompok
tertentu untuk melawan fakta penciptaan ini diyakini sebagai sesuatu yang benar oleh para
mahasiswa universitas secara luas. Dengan menggunakan kedok sains, teori tersebut
sebenarnya bertujuan untuk meracuni dan menghancurkan akidah dan akhlaq dari para
pemuda tersebut. Seandainya makar jahat dari kebohongan ilmiah ini tidak dibongkar, maka
akan muncul generasi penerus yang sama sekali tidak memiliki nilai-nilai spiritual, moral dan
religius.

Karya Pertama Tentang Teori Evolusi

Adnan Oktar memusatkan usahanya dalam membuktikan kebohongan serta ancaman yang
terselubung dari teori evolusi tersebut. Karena teori evolusi disebarkan dengan jalur ilmiah,
beliau berpendapat bahwa sains merupakan sarana yang paling tepat untuk membongkar
kepalsuan dari dasar berpijak teori buatan ini. Beliau mempersiapkan sebuah buku berjudul
“Teori Evolusi”, sebuah rangkuman dari penelitian dan pengkajian beliau yang dalam tentang
teori evolusi. Beliau menanggung sendiri semua biaya yang dikeluarkan untuk pencetakan
dan penggandaan buku tersebut dari uang hasi penjualan beberapa harta warisan yang beliau
terima dari keluarganya. Kemudian beliau membagi-bagikan buku-buku tersebut secara gratis
kepada para mahasiswa dan mendiskusikannya dengan siapapun yang ditemuinya. Buku ini
memuat ulasan yang sangat lengkap yang membuktikan bahwa teori evolusi adalah sebuah
kebohongan yang tidak logis dan tidak memiliki nilai ilmiah sama sekali. Setiap orang yang
berdiskusi dengan beliau dapat dengan jelas memahami bahwa teori evolusi tidak memiliki
kebenaran ilmiah sedikitpun. Sehingga seseorang dapat dengan mudah memahami fakta
bahwa tak satu makhluk hidup pun yang dapat muncul di dunia ini secara kebetulan kecuali
dengan kehendak Allah. Namun sebagian mahasiswa yang taklid secara buta terhadap
pemikiran materialisme, kendatipun telah mengetahui kebenaran, secara terang-terangan
menyatakan pengingkaran mereka. Beberapa diantara mereka sampai berani mengatakan:
”Bahkan seandainya saya melihat Allah dengan mata kepala saya sendiri, saya akan tetap
berperang melawan-Nya.”

Lebih dari itu, beberapa mahasiswa militan di universitas tersebut secara terang-terangan
mengancam Adnan Oktar dengan mengatakan bahwa nyawa beliau dalam bahaya jika beliau
tidak mau berhenti dari aktifitasnya. Namun semua tekanan dan ancaman ini hanyalah
membuat tekad Adnan Oktar semakin kuat dan kokoh. Reaksi yang keras dan kekhawatiran
dari kaum materialis dan atheis adalah bukti yang nyata bahwa Adnan Oktar berada pada
pihak yang benar. Di universitas yang didominasi oleh kaum Marxis, dimana sering terjadi
perbuatan anarki, setiap hari puluhan orang mati terbunuh. Dalam kondisi yang demikian,
beliau secara terbuka mendakwahkan tentang keberadaan dan keesaan Allah serta kemuliaan
Al Qur’an. Di sebuah institusi pendidikan dimana orang-orang menyembunyikan keimanan
mereka, beliau secara rutin datang ke masjid Molla dan melakukan sholat tanpa
mengindahkan semua tanggapan dan ancaman yang ditujukan kepadanya.

Ketakutan Staf Pengajar Atheis

Adnan Oktar selalu menghadiri kuliah-kuliah dengan membawa dokumen-dokumen saintifik


serta kumpulan riset-risetnya dan melakukan diskusi dengan para staf pengajar mengenai
filsafat materialistik dan teori evolusi. Pada saat itu, ada dua orang staf pengajar yang tak
henti-hentinya berbicara tentang evolusi dan melakukan propaganda atheisme. Karenanya,
dua orang ini menjadi populer dan dihormati di kalangan para mahasiswa Marxis. Namun
ketidakbecusan dalam mempertahankan pendapat mereka dalam diskusi-diskusi mereka
dengan Adnan Oktar, ditambah dengan jawaban-jawaban yang tidak logis yang mereka
berikan telah secara gamblang memperlihatkan kegagalan dan kepalsuan dari teori-teori yang
mereka ajarkan kepada para mahasiswa.

Suatu hari setelah kuliah, satu dari staf pengajar ini melakukan diskusi singkat namun cukup
mengena dengan Adnan Oktar mengenai kebuntuan teori evolusi. Pengajar ini tidak mampu
memberikan penjelasan dan jawaban yang masuk akal atas dokumen-dokumen saintifik dan
penjelasan logis yang diberikan Adnan Oktar. Segala yang ia dapat lakukan adalah tergopoh-
gopoh meninggalkan tempat itu. Kekalahannya dalam berdiskusi di hadapan mata para
mahasiswa membuatnya sangat terpukul. Semenjak itu, staf pengajar yang biasanya membuat
pembicaraan filsafat yang “serius” dan panjang dengan para mahasiswanya di koridor-koridor
setelah kuliah kini terlihat tergesa-gesa untuk menuju kantornya agar tidak bertemu dengan
Adnan Oktar. Sebagian besar dari para mahasiswa Universitas Mimar Sinan pada masa itu
mengetahui tentang hal ini.

Seorang Diri Selama Tiga Tahun

Ketika pertama kali mendakwahkan Islam di Universita Mimar Sinan, Adnan Oktar hanyalah
seorang diri. Selama lebih dari tiga tahun, tak seorang pun yang menerima dakwah beliau.
Orang-orang yang memiliki keyakinan yang sama dan mendukung beliau secara penuh belum
nampak ataupun menyertai beliau dalam periode tersebut. Namun kurangnya dukungan tidak
merubah komitmen beliau. Beliau sadar bahwa Allah adalah satu-satunya Penolong dan
beliau melakukan ini semua demi mendapatkan keridhaan Allah. Kadang ada beberapa
pemuda yang mendengarkan dan setuju dengan ide beliau. Namun ini hanyalah sebatas
ketertarikan yang tidak pernah berkembang menjadi dukungan penuh. Tiga tahun telah
berlalu di Universitas Mimar Sinan dan dalam jangka waktu tersebut, Adnan Oktar berusaha
untuk menemukan orang-orang yang dapat memahami keberadaan Allah. Ini adalah periode
dimana beliau melakukan sebuah perjuangan ideologi melawan Marxisme dan atheisme
seorang diri dengan sarana yang beliau miliki. Lama kelamaan para tokoh Marxis di kampus
mulai menghindari beliau. Merasa tak mampu membantah argumentasi saintifiknya tentang
teori evolusi dan Marxisme, mereka tak dapat melakukan apa-apa lagi kecuali mencemooh
dan mengkritik jenggot, pakaian serta cara hidup beliau.

Para Pendukung Beliau Yang Pertama

Adnan Oktar memperoleh nilai yang tinggi dalam tes masuk Universitas Mimar Sinan. Beliau
memiliki kemampuan yang mengagumkan dalam bidang seni lukis. Beliau dapat saja dengan
mudah mengambil jurusan seni rupa dan mencapai karir hingga puncaknya. Beliau mungkin
saja berpikir, ”Pertama-tama biarlah saya mencapai apa yang saya cita-citakan dan setelah itu
baru saya akan mendakwahkan Islam”; namun beliau tidak melakukannya. Beliau
menghabiskan seluruh waktu, energi dan sarana yang ada untuk tujuan yang satu. Ketiadaan
pendukung selama tahun-tahun ini sebenarnya dapat saja mendorong Adnan Oktar untuk
berpikir bahwa segala usahanya telah sia-sia dan lebih baik berhenti. Namun beliau tidaklah
demikian. Berbekal tekad dan komitmen, beliau terus berdakwah menyebarkan kalimat Allah
kepada orang-orang di sekitar beliau dengan senantiasa mengingat perkataan Bediuzzaman
Said Nursi, ”Yang dibutuhkan bukanlah keahlian dalam mengumpulkan jumlah pendengar
yang banyak, akan tetapi bagaimana untuk mendapatkan keridhaan Allah”. Akhirnya di tahun
1982, untuk pertama kali, beberapa mahasiswa baru Universitas Mimar Sinan memutuskan
untuk mendukung Adnan Oktar dalam dakwahnya. Seiring dengan bergantinya bulan dan
tahun, jumlah para pemuda yang sependapat dengan beliau bertambah. Keajaiban dalam
ciptaan Allah, kepalsuan pandangan-pandangan golongan Marxis yang merupakan ideologi
dominan waktu itu adalah tema utama dari pembicaraan Adnan Oktar dengan para pemuda
ini. Ambisi utama beliau adalah untuk mengarahkan para pemuda tersebut agar menjadi
orang-orang yang terhormat. Dari tahun 1982 hingga 1984, sebuah kelompok yang
beranggotakan sekitar 20-30 orang telah terbentuk. Pada tahun 1984, beberapa pemuda yang
merupakan anak dari kalangan keluarga terhormat di Istanbul diperkenalkan kepada beliau.
Mereka berasal dari keluarga yang dikenal, memiliki kedudukan serta status ekonomi yang
tinggi dalam masyarakat. Selama berdiskusi dengan Adnan Oktar, para pemuda ini
memahami secara menyeluruh pentingnya nilai-nilai akhlaq dan mulai merubah pola hidup
mereka. Ketaatan mereka terhadap akhlaq Islam sungguh membuat takjub masyarakat di
sekitar mereka tinggal. Selama dua tahun setelah tahun 1984, pembicaraan yang diadakan
bersama dengan para pemuda yang waktu itu masih duduk di bangku sekolah menengah
tingkat atas swasta di Istanbul berkisar masalah akhlaq. Selama tahun-tahun ini, Adnan Oktar
tidak lagi belajar di universitas Mimar Sinan. Beliau terdaftar sebagai mahasiswa di sebuah
fakultas baru di Universitas Istanbul, jurusan Filsafat. Para pemuda yang bertemu Adnan
Oktar sangatlah bersimpati kepada beliau dan sangat kagum atas perilaku, pandangan dan
sikap beliau yang santun. Oleh karena para pemuda ini juga memperkenalkan beliau kepada
teman-teman mereka, sejumlah besar siswa sekolah menengah tingkat atas berkesempatan
untuk bertemu dengan beliau. Nama beliau muncul untuk pertama kali di majalah Nokta
(Titik) pada tahun 1986 dan ini adalah kali pertama beliau dikenal masyarakat luas.

Kemunculan di Media Masa

Ihwal tentang Adnan Oktar muncul sebagai berita utama pada majalah Nokta setelah
kunjungan Rusen Cakir, seorang koresponden majalah tersebut, ke sebuah masjid dimana
Adnan Oktar melakukan pertemuan dan diskusi dengan para rekannya. Laporan yang di muat
dengan judul “Pendukung setia dari kampus” ini berkisah tentang Adnan Oktar dan cara
beliau mengkomunikasikan pesan-pesan Islam kepada para pemuda di sekelilingnya. Selama
periode ini, banyak para mahasiswa universitas, kebanyakan dari Universitas Bosphorus yang
merupakan salah satu universitas paling ternama di Turki, mulai berdatangan dan ikut
berdiskusi dengan Adnan Oktar. Hingga awal musim panas di tahun yang sama, pihak media
masa memuat laporan tentang Adnan Oktar hampir setiap hari. Banyak surat kabar yang
menampilkan nama beliau dalam judul laporan utama. Keberhasilah Adnan Oktar dalam
mendakwahkan pesan-pesan Islam kepada lapisan masyarakat yang terkesan paling jauh dari
agama sungguh mengejutkan kalangan media masa.

Yahudi dan Freemasonry

Ketika itu, karya Adnan Oktar tentang Yahudi dan freemasonry sebentar lagi akan
diterbitkan. Adnan Oktar memusatkan kerja kerasnya untuk masalah yang satu ini mengingat
dalam Al Qur’an Allah memalingkan perhatian kita kepada kaum Yahudi, salah satu musuh
terbesar kaum mukmin. Dari penelitiannya, Oktar sampai pada kesimpulan bahwa aktifitas
Zionisme di negara Turki dilakukan oleh freemasonry, sebuah kelompok rahasia. Ada
pengaruh yang terselubung namun meluas dari freemasonry pada kantor-kantor pemerintah,
lembaga-lembaga pendidikan tinggi, organisasi-organisa si politik dan media masa. Misi
utama mereka adalah untuk secara bertahap menjauhkan bangsa Turki dari nilai-nilai
spiritual, religius dan moral dan menjadikan mereka seperti binatang sebagaimana yang
tercantum dalam Taurat yang sudah diubah-ubah. Untuk mencapai tujuan ini, pandangan para
materialis, teori evolusi dan pola hidup yang amoral dan bertentangan dengan agama
disebarluaskan kepada masyarakat. Para anggota freemasonry di semua lembaga
pemerintahan, media masa dan institusi pendidikan memegang kendali utama dalam
melaksanakan indoktrinasi ini secara besar-besaran. Inilah yang menyebabkan Adnan Oktar
memusatkan perhatiannya kepada masalah tersebut. Dengan melalui rintangan yang sangat
berat, akhirnya beliau berhasil mendapatkan publikasi-publikasi yang asli dari kaum
freemasonry yang sebenarnya dikhususkan untuk kalangan mereka sendiri. Buku Yahudi dan
Freemasonry diterbitkan pada periode ini dan merupakan sebuah hasil dari penelitian yang
mendalam dan terinci yang dilakukan terhadap literatur-literatur asli freemasonry selama
bertahun-tahun. Penerbitan buku Yahudi dan freemasonry waktu itu menjadi titik kulminasi
bagi Adnan Oktar. Masyarakat luas mendapatkan akses ke “dalam” freemasonry, sebuah
organisasi yang melakukan aktifitasnya secara rahasia. Buku ini membeberkan daftar anggota
kuil-kuil Freemason, jabatan tiap-tiap anggota dalam organisasi tersebut, daftar orang-orang
Freemason yang duduk dalam pemerintahan, berbagai perusahaan dan institusi Freemason,
aktifitas-aktifitas mereka, kekuatan ekonomi dan politik yang dipegang oleh Freemason.
Sumber utama dari segala informasi ini adalah publikasi asli dari Freemason. Pendek kata,
buku ini membongkar wajah gelap dari freemasonry, yakni sebuah kelompok rahasia yang
memiliki hubungan akrab dengan Zionisme. Dalam buku tersebut, para pembaca dapat
mengetahui tentang aktifitas Freemason yang memiliki keterkaitan erat dengan cita-cita kaum
Zionis, struktur organisasi dan hirarki dari freemasonry, simbol-simbol dan acara-acara ritual,
hubungan antara freemasonry dan agama Yahudi, kitab Taurat yang telah dirubah dan tradisi
Kabbalah.

Kelompok Freemasonry Mulai Menyerang

Terbongkarnya bagian paling rahasia dari para freemasonry di hadapan umum tentunya tidak
disukai oleh para anggota organisasi terselubung ini. Di lain pihak, sebagian keluarga-
keluarga elit merasa terganggu dikarenakan anak-anak mereka mulai merubah gaya hidup
mereka dan mulai melaksanakan kewajiban-kewajiban agama. Pada intinya, dua faktor inilah
yang mendorong kaum Freemason berupaya untuk menghentikan aktifitas Adnan Oktar.

Mulanya, melalui “mediators” atau “pihak ketiga” mereka menawarkan sejumlah besar uang
kepada Adnan Oktar agar mau menghentikan penerbitan buku Yahudi dan Freemasonry.
Setelah mendapatkan jawaban “tidak”, mereka mulai mengancam beliau. Setelah cara yang
kedua ini pun gagal, mereka lalu menahan Adnan Oktar dengan tuduhan melakukan tindak
kriminal yang beliau sendiri tidak pernah mengetahuinya. Berita yang beredar kemudian
mengatakan bahwa alasan beliau ditahan adalah karena perkataan beliau: ”Saya berasal dari
suku bangsa Ibrahim dan Turki” dalam wawancara yang dimuat di sebuah surat kabar. Di
saat yang bersamaan, laporan palsu, berita yang tidak ada buktinya dan fitnah terhadap beliau
mulai bermunculan di media masa. Sudah pasti bahwa kelompok freemasonry menganggap
beliau sebagai ancaman yang serius bagi eksistensi mereka. Sebelum segala sesuatunya
terlambat, mereka mengambil inisiatif untuk menghentikan aktifitasnya.

Siksaan di Rumah Sakit Jiwa

Adnan Oktar dikurung di ruangan bersama para pasien penyakit jiwa yang berbahaya. Rekan-
rekannya hanya diperbolehkan menjenguknya 5 – 10 menit di balik jeruji besi. Beliau
seringkali mengingatkan kepada para penjenguknya, “Janganlah khawatir, Allah bersama
kita.”

Adnan Oktar mula-mula ditahan dan ditempatkan dalam sebuah penjara. Lalu, beliau
dipindahkan ke rumah sakit jiwa Bakirköy dan ditempatkan di bawah pengawasan dengan
alasan yang dibuat-buat, yakni bahwa secara mental beliau tidak sehat. Dalam rumah sakit
tersebut beiau di tempatkan di ruang 14A, sebuah bagian khusus tempat tinggal pasien-pasien
yang sangat berbahaya dan orang-orang yang kebal hukuman. Pembunuhan adalah kejadian
biasa bagi para pasien sakit jiwa ini, sehingga Oktar diperkirakan akan menjadi korban dari
salah seorang di antara mereka. Untuk beberapa lama kaki beliau dirantai ke sebuah tempat
tidur dan beliau diperlakukan secara biadab. Secara paksa, beliau diberi obat yang
mengganggu kesadarannya. Di sisi lain, para sahabat beliau yang masih muda yang secara
diam-diam berhasil menjenguk dan melihatnya menyaksikan bahwa beliau tidak pernah
kehilangan komitmen dan semangat selama berada di rumah sakit tersebut. Segala sesuatu
yang beliau alami justru meningkatkan komitmennya. Ekspresi wajah beliau yang terlihat
dalam foto yang diambil di depan jendela jeruji merupakan indikasi yang terang bahwa
Adnan Oktar bertekad untuk meneruskan perjuangannya. Oktar dimasukkan dalam penjara
dan rumah sakit jiwa secara keseluruhan selama 19 bulan untuk kemudian dinyatakan
terbukti tidak bersalah dan dibebaskan oleh pengadilan karena pernyataanya terbukti tidak
bersifat ofensif. Setelah dibebaskan, beliau melihat bahwa selama berada di rumah sakit jiwa,
jumlah pendukung dari kalangan muda meningkat pesat. Sebagian dari mereka melihat beliau
untuk pertama kali di rumah sakit tersebut. Karena ada larangan mengunjungi beliau, mereka
hanya dapat melihatnya dibelakang jeruji besi rumah sakit. Pembicaraan yang berlangsung
beberapa menit yang mereka lakukan dengan Adnan Oktar di belakang jeruji besi ini
-seseorang hanya dapat pergi ke tempat tersebut dengan memanjat pagar rumah sakit-
membuat para pemuda ini memiliki rasa kecintaan dan hormat yang mendalam terhadapnya.

Teori Evolusi

Semenjak tahun 1979, yakni ketika Adnan Oktar mulai mendakwahkan Islam, tujuan beliau
yang utama adalah membongkar wajah asli dari teori evolusi. Teori evolusi selalu menjadi
topik yang memiliki prioritas di atas yang lain. Dengan kebulatan tekad, beliau melakukan
aktifitas-aktifitas nya melawan Darwinisme. Pada tahun 1986, beliau mengumpulkan semua
hasil risetnya yang berharga mengenai Darwinisme dalam buku: “Makhluk Hidup dan
Evolusi”. Dengan menggunakan sumber-sumber ilmiah, buku ini membeberkan kebuntuan
teori evolusi dan menyodorkan fakta penciptaan. Selama bertahun-tahun, buku tersebut
dijadikan rujukan utama anti-Darwinisme. Dalam tahun-tahun tersebut, para pendukung
Adnan Oktar juga memusatkan pekerjaan mereka dalam masalah ini. Mereka mengerahkan
segala upaya untuk memberitahukan kepada orang-orang tentang kebohongan teori evolusi.
Di kampus-kampus dan sekolah-sekolah, penjelasan ilmiah tentang kebohongan teori Darwin
disebar luaskan kepada para pelajar. Hal ini merupakan kejutan besar bagi staf pengajar
senior yang meyakini secara buta ajaran Darwinisme. Ini adalah kali pertama dalam hidup
mereka menjumpai mahasiswa-mahasiswa yang tahu banyak tentang teori evolusi. Yang
membuat mereka terkejut, ternyata para pemuda ini mengetahui teori tersebut lebih banyak
dari mereka sendiri dan mempertahankan teori penciptaan dengan argumen-argumen yang
meyakinkan. Di beberapa universitas, diselenggarakan konferensi tentang teori evolusi. Para
mahasiswa dan staff pengajar yang atheis yang antusias mengikuti konferensi ini merasa
kecewa dan terkejut dengan bukti-bukti ilmiah yang dibeberkan dalam konferensi tersebut.
Berita bahwa teori evolusi ternyata tidak terbukti secara ilmiah bahkan tersebar di berbagai
pameran buku, pusat-pusat kebudayaan hingga di kendaraan-kendaraan umum. Ini hanyalah
pembukaan dari kampanye yang sedianya akan diadakan pada tahun 1998. Tujuan kampanye
tersebut sangatlah jelas: untuk menghapus teori evolusi dan materialisme dari sejarah.

Komunitas Baru

Hingga saat Adnan Oktar dibebaskan pada tahun 1988, kebanyakan dari teman-teman beliau
telah berada di bangku Universitas. Usaha Adnan Oktar untuk menyebarkan pesan-pesan
Islam dan nilai-nilai moral tidak lagi terbatas di sekolah-sekolah. Saat itu adalah kali pertama
ketika berbagai lapisan masyarakat menerima pandangan-pandangan tersebut. Adnan Oktar
dan teman-temannya memikul tanggung jawab untuk mengingatkan para generasi muda yang
tidak memiliki tujuan hidup kecuali menikmati hidup mereka sepuas-puasnya, bahwa mereka
akan dimintai pertanggung jawaban atas segala yang mereka perbuat dan pikirkan dan bahwa
mereka pada akhirnya akan dihisab di hadapan Allah. Oleh karena itu mereka menasehati
para pemuda ini agar merubah sikap dan perilaku hidup mereka dengan mengarahkan diri
mereka sesuai dengan kehendak Allah. Sungguh, beberapa dari mereka yang telah terjerumus
dalam kehidupan yang penuh kenistaan meninggalkan cara hidup yang merugikan ini dan
berubah menjadi orang-orang yang sadar dan penuh rasa tanggung jawab. Sadar bahwa
seseorang tidak akan pernah memperbaiki perilakunya sebagaimana ajaran Islam tanpa
keikhlasan, Adnan Oktar menasehati para pemuda yang mengelilinginya agar menjadikan
keridhaan Allah sebagai tujuan utama hidup mereka. Beliau selalu berpesan bahwa setiap
orang akan dihisab di hadapan Allah dan oleh karenanya mereka hendaknya berperilaku
sebaik mungkin dalam kondisi apapun.

Lembaga Riset Sains

Dua tahun setelah beliau dibebaskan pada tahun 1988, Adnan Oktar meletakkan landasan
ideologi dari Lembaga Riset Sains (Science Research Foundation, SRF) yang didirikan pada
tahun 1990. Beliau menyelenggarakan diskusi-diskusi tenta ng nilai-nilai moral dengan
rekan-rekan beliau yang memiliki pandangan yang sama. Pada masa inilah pijakan intelektual
dari SRF dibentuk dengan masukan-masukan dari Adnan Oktar. Akhirnya, pada bulan
Januari 1990, Adnan Oktar dan rekan-rekan mudanya mendirikan SRF untuk melaksanakan
aktifitas mereka melalui sebuah institusi dan agar dapat menjangkau masyarakat luas.
Lembaga ini memungkinkan diselenggarakannya beberapa aktifitas; anggota lembaga
tersebut menerbitkan buku-buku dan melakukan kajian kultural, menyelenggarakan berbagai
panel, diskusi dan konferensi untuk mempertahankan dan menghidupkan nilai-nilai moral.
Setelah pendirian lembaga tersebut, sebuah penggerebekan besar dilakukan oleh polisi
terhadap sekitar 100 orang yang sedang menghadiri pertemuan rutin. Lebih dari seratus
anggota ditahan dan diinterogasi oleh polisi. Di hari berikutnya, beberapa media masa milik
freemasonry memberitakan kisah penggerebekan ini sebagaimana sebuah sindikat kejahatan
besar telah tertangkap. Sebagian besar dari anggota tersebut dibebaskan setelah 3-4 jam.
Namun berita bohong dan tuduhan keji yang diberondongkan oleh media mas a berlangsung
selama beberapa hari. Kalangan pers menulis skenario yang tidak masuk akan tentang Adnan
Oktar dan para anggota SRF. Tujuan utama pemberitaan yang subyektif ini adalah untuk
membohongi pihak keamanan dan institusi peradilah dengan berbagai tuduhan yang dibuat-
buat. Namun segala upaya ini sia-sia belaka. Adnan Oktar yang ditahan dan diinterogasi
selama seminggu akhirnya dibebaskan karena tidak ditemukannya elemen kejahatan dalam
peristiwa tersebut. Ini adalah bukti nyata bahwa kelompok yang sama melakukan ini semua
sebagai cara untuk memberikan peringatan keras.

Makar Kokain

Sejumlah tuduhan dan makar telah dilakukan terhadap Adnan Oktar karena keyakinan dan
aktifitas dakwahnya. Beliau telah ditahan berulang kali, dipenjara selama berbulan-bulan,
akan tetapi pada akhirnya senantiasa dinyatakan tidak bersalah. Gambar ini memperlihatkan
beliau sedang dibawa ke pengadilan oleh petugas keamanan.

Selama tahun 1990, aktifitas SRF terus berjalan dengan tekad yang lebih kuat. Di
pertengahan tahun 1991, dua orang anggota Lembaga melangsungkan pernikahan secara
resmi. Akan tetapi keluarga dari kedua mempelai melakukan gugatan terhadap pernikahan
tersebut. Anehnya Adnan Oktar lah yang disalahkan atas terjadinya pernikahan yang wajar
tersebut, yang tidak mengandung satu unsur pun yang tidak sah. Alasan tersebut
mengakibatkan Adnan Oktar ditahan lagi. Namun kali ini keberadaan makar yang
terselubung sangatlah terlihat. Para petugas yang menggerebek rumah Adnan Oktar di
Ortaköy dimana beliau tinggal dengan ibunya menemukan satu paket kokain yang terselip
dalam sebuah buku. Terdapat sekitar seribu buku dalam rak-rak yang menutupi dua tembok
rumahnya, dan para petugas tersebut menemukan kokain dalam waktu beberapa menit saja
seolah-olah mereka lah yang baru saja menaruh kokain di tempat itu. Segera setelah kejadian
ini Adnan Oktar yang saat itu berada di Izmir dengan beberapa rekan beliau ditahan. Beliau
kemudian dipindahkan ke Markas Besar Keamanan, Istanbul, dan ditahan selama 62 jam.
Setelah itu, beliau dikirim ke Lembaga Kedokteran Forensik (Forensic Medicine Institution)
untuk menjalani test kokain. Hasil test tersebut sungguh sangat mengejutkan! Dosis tinggi
dari produk metabolisme kokain terdeteksi dalam darah beliau! Tetapi setelah beberapa lama,
bukti-bukti menunjukkan bahwa ini adalah sebuah makar. Pertama-tama, kokain yang
dianggap telah ditemukan di rumah Adnan Oktar ternyata bagian dari makar tersebut.
Beberapa saat sebelum makar ini dilakukan, Adnan Oktar memperoleh firasat bahwa ada
rencana jahat yang sedang ditujukan terhadapnya sehingga beliau meninggalkan rumahnya di
Ortaköy, Istanbul. Lalu beliau menelpon ibunya dan mengatakan bahwa kemungkinan besar
sebuah makar jahat sedang dilakukan terhadapnya. Lalu beliau meminta bantuan ibunya
untuk membersihkan dan mengecek rumah secara menyeluruh dengan bantuan beberapa
orang lain agar nantinya mereka dapat menjadi saksi. Ibu Adnan Oktar, Ny. Mediha Oktar
lalu memanggil salah seorang tetangga dan penjaga rumah dan mereka bersama-sama
membersihkan rumah secara keseluruhan, membersihkan debu yang menempel pada buku-
buku di atas rak-rak satu per satu. Kendatipun Adnan Oktar tidak pernah pulang ke rumah
setelah pembersihan ini, 16 petugas polisi yang menggerebek rumah tersebut dengan tiba-tiba
menemukan “satu paket kokain” dalam sebuah buku. Tetangga Ny. Mediha Oktar dan
penjaga pintu memberikan kesaksian pribadi mereka di hadapan umum dengan mengatakan
bahwa, ”Kami sebelumnya telah membersihkan seluruh buku-buku Adnan Oktar satu demi
satu; dan tidak ada satu paket semacam itu di tempat tersebut.”

Bagian kedua dari makar kokain tersebut adalah adanya produk metabolisme kokain yang
terdeteksi dalam darah Adnan Oktar. Bukti-bukti ilmiah dan pengadilan membantah tuduhan
ini. Adnan Oktar berada di Markas Besar Keamanan selama 62 jam dan tes kokain dilakukan
setelah 62 jam tersebut. Dengan mengetahui kadar produk metabolisme kokain dalam darah
beliau, seseorang dapat menghitung secara pasti kadar kokain yang masuk dalam tubuh. Di
samping itu, hasil penghitungan ini dapat menunjukkan berapa jam yang lalu kokain tersebut
dikonsumsi. Dosis kokain yang terdeteksi dalam darah Adnan Oktar ternyata berada pada
level yang mematikan jika ditelan 62 jam yang lalu. Dengan kata lain, dosis kokain yang
sedemikian tinggi akan membunuh beliau jika beliau menelannya 62 jam yang lalu. Temuan
ini dengan jelas membuktikan bahwa kokain yang terdeteksi dalam darah Adnan Oktar
memasuki tubuhnya dalam kurun waktu 62 jam tersebut. Beliau diberi kokain selama beliau
ditahan di Markas Besar tersebut. Kokain tersebut dicampurkan dalam makanan beliau ketika
sedang dalam penahanan polisi. Kebenaran temuan ini juga dikonfirmasi oleh 30 lembaga
kedokteran forensik internasional termasuk Scotland Yard. Mereka semua memeriksa berkas
yang dikirimkan kepada mereka yang berisi tentang kasus ini. Kesimpulan hasil pemeriksaan
mereka adalah: ”Kokain tersebut telah dicampurkan ke dalam makanannya ketika beliau
berada dalam penahanan polisi. Peristiwa ini adalah sebuah makar. Kemudian, Lembaga
Kedokteran Forensik Turki juga menkonfirmasi bahwa kokain telah dicampurkan ke dalam
makanan ketika beliau sedang dalam penahanan polisi. Adnan Oktar pun dinyatakan tidak
bersalah dan dibebaskan. Kendatipun demikian, makar kokain ini memberikan sebuah fakta
penting: ada kelompok jahat yang memiliki rasa permusuhan yang sangat mendalam terhadap
Adnan Oktar dan, oleh karenanya, menghalalkan segala cara untuk menghalangi aktifitas
beliau. Adnan Oktar mengumumkan bahwa pihaknya tengah mempersiapkan sebuah buku
baru tentang freemasonry yang akan membongkar strategi rahasia mereka di Turki. Telah
terbukti bahwa pusat-pusat Masonik (sebutan lain dari freemasonry) , yang sebelumnya telah
melakukan intimidasi terhadap Oktar melalui penahanan dan tekanan, berada di balik makar
kokain tersebut.

Peran Media Masa dalam Mendukung Makar Kokain

Melalui makar kokain tersebut terdapat niat busuk dari organisasi gelap freemasonry, yakni
agar Adnan Oktar mendekam dalam penjara selama bertahun-tahun terlepas adanya fakta
yang menunjukkan bahwa Adnan Oktar tidak pernah melakukan satu tindak kejahatan pun.
Maksud jahat yang lain adalah untuk menunjukkan bahwa beliau adalah seorang pencandu
obat terlarang sehingga hal ini akan menjatuhkan kehormatan beliau di depan publik.
Sungguh, tindakan beberapa media masa yang dikuasai oleh Freemason yang melakukan
kampanye penghinaan terhadap beliau merupakan bentuk nyata dukungan yang mereka
berikan terhadap Freemason. Beberapa surat kabar menuliskan kata-kata penghinaan dengan
huruf yang berukuran besar sebagai judul artikel utama.

Tujuan utama mereka adalah untuk menghentikan segala aktifitas orang-orang yang memiliki
komitmen dalam menyebarkan kalimat Allah dan akhlaq yang mulia. Perjuangan Adnan
Oktar berada pada posisi berhadap-hadapan dengan cita-cita mereka, dan mereka
menggunakan cara yang keji ini untuk mendirikan sebuah masyarakat yang benar-benar
materialis yang sama sekali tidak mengenal nilai-nilai moral. Sikap subyektif yang
ditunjukkan pihak media masa ini menjadi semakin kentara di tahun-tahun berikutnya.
Sebuah surat kabar yang sangat anti terhadap Adnan Oktar menyediakan delapan kolom
untuk berita yang berisi penghinaan terhadap Adnan Oktar; namun berita bahwa Adnan Oktar
telah dinyatakan tidak bersalah dan dibebaskan oleh pengadilan tidak dimuat, atau dimuat
dalam beberapa baris saja dan itupun dengan kata-kata yang kurang pada tempatnya.

Fakta bahwa kaum freemason dan materialis bahu membahu dalam melawan Adnan Oktar
adalah bukti yang paling nyata bahwa beliau berada di pihak yang benar. Segala penghinaan
terhadap kaum muslimin yang disebut dalam Al Qur’an ditujukan pula terhadap beliau.
Beliau dikatakan sebagai “tukang sihir”, “orang gila” dan “orang yang berjuang untuk
keuntungan diri sendiri”. Semua cemoohan yang menjijikkan terhadap beliau dan yang
disebarluaskan ini dikarenakan kejujuran dan kebersihannya. Namun, Adnan Oktar sering
kali menekankan bahwa penghinaan dan serangan sebagaimana yang dilakukan sekelompok
orang yang berada pada jalan yang sesat tersebut terhadap diri beliau merupakan
penghormatan bagi dirinya.

Adnan Oktar Mengasingkan Diri

Sejumlah tuduhan dan makar telah dilakukan terhadap Adnan Oktar karena keyakinan dan
aktifitas dakwahnya. Beliau telah ditahan berulang kali, dipenjara selama berbulan-bulan,
akan tetapi pada akhirnya senantiasa dinyatakan tidak bersalah. Gambar ini memperlihatkan
beliau sedang dibawa ke pengadilan oleh petugas keamanan.

Setelah Adnan Oktar menyusun misi Lembaga Riset Sains, beliau mengawasi secara dekat
aktifitas lembaga tersebut selama dua tahun tanpa henti dan menjelang tahun 1991, beliau
menghabiskan seluruh waktunya untuk menulis buku. Khususnya setelah makar kokain
dilakukan terhadap beliau, beliau mengasingkan diri dengan tujuan menghindarkan diri dari
makar dan serangan yang serupa, dan untuk memberikan waktu bagi penulisan buku-buku.
Beliau menghabiskan waktu di rumah beliau. Kadang-kadang beliau mengunjungi teman-
teman beliau dan ikut serta dalam beberapa diskusi. Beliau senantiasa menolak ketika
dimintai wawancara oleh beberapa surat kabar dan stasiun televisi meskipun mereka sangat
mengharapkannya.

Dalam masa ini, keikutsertaan Adnan Oktar dalam aktifitas Lembaga Riset Sains terbatas
pada memberikan ide-ide bagi tahap peletakan prinsip-prinsip dasar dari lembaga tersebut.
Beliau hanya dapat memberikan beberapa rekomendasi kepada anggota lembaga tersebut
tentang prinsip-prinsip Al Qur’an dan perilaku yang baik. Periode ini berlangsung hingga 12
November 1999, yakni di saat polisi melakukan operasi terhadap anggota Lembaga Riset
Sains.

Dakwah Islam kepada Kalangan Atas

Satu di antara cita-cita Adnan Oktar adalah untuk melakukan perubahan radikal pada
keyakinan masyarakat tentang agama, yakni bahwa “agama hanyalah diperuntukkan bagi
orang-orang tua dan sebagian kalangan masyarakat saja”. Anggapan ini benar-benar menjadi
penghalang masuknya kebenaran Al Qur’an kepada sebagian besar masyarakat. Mereka yang
dianggap contoh teladan bagi generasi muda adalah kaum homoseksual, penipu, orang-orang
yang tidak senonoh dan lain sebagainya. Sejumlah besar masyarakat yang mengalami
degradasi, yang sama sekali tidak memiliki nilai-nilai agama dan akhlaq, mendzalimi diri
dengan mengarahkan diri mereka ke kehancuran hari demi hari. Namun, masih ada harapan
untuk menyelamatkan sebagian besar dari orang-orang ini seandainya kepada mereka
disampaikan kebenaran. Untuk menghilangkan anggapan yang dipercayai masyarakat luas
sebagaimana di atas, Adnan Oktar melakukan inisiatif untuk menghubungi orang-orang yang
dapat melakukan perubahan “simbolik” terhadap masyarakat dan memberitahukan kepada
mereka tentang nilai-nilai moral. Inilah yang mendorong beberapa anggota Lembaga Riset
Sains melakukan kontak terhadap orang-orang yang terkenal seperti para model, penyanyi
dan artis. Hal ini diberitakan dalam jumpa pers yang diselenggarakan oleh SRF sebagaimana
berikut: ”Dialog yang dilakukan antara anggota SRF dengan para model didasarkan atas niat
untuk membuat mereka mengenal nilai-nilai akhlaq yang baik. Khususnya selama tahun
1994-95, beberapa anggota SRF menjalin persahabatan dengan beberapa model. Dalam masa
ini, para anggota SRF menjelaskan kepada orang-orang ini tentang degradasi moral yang
dialami masyarakat dan memberitahukan kepada mereka tentang keberadaan Allah. Banyak
buku-buku tentang keajaiban Al Qur’an dan akhlaq yang baik diberikan kelpada mereka.
Pendekatan yang tulus tersebut mengakibatkan kebangkitan spiritual dalam diri beberapa
orang tersebut.” Gülay Pinarbasi adalah contoh yang nyata dari adanya kebangkitan spiritual
ini. Ia adalah seorang model wanita sebelum bertemu dengan anggota SRF; namun setelah itu
ia memutuskan untuk merubah cara hidupnya. Dengan segera ia meninggalkan cara hidupnya
terdahulu dan memulai kehidupan yang mulia. Ia menghabiskan waktunya untuk melakukan
studi religius dan ilmiah, dan setelah beberapa saat ia memulai karirnya sebagai kolumnis
dalam sebuah surat kabar konservatif. Selain itu, beberapa model pria yang juga tersentuh
oleh kebenaran yang disampaikan oleh anggota-anggota SRF berhenti dari karir mereka dan
memulai merubah haluan hidup mereka ke arah yang sama sekali berbeda dengan yang
sebelumnya.

Perjuangan yang Tiada Henti Melawan Darwinisme

Di awal 1998, Adnan Oktar dan teman-teman melakukan kampanye intelektual besar-besaran
melawan Darwinisme. Kampanye ini diawali dengan menyebarkan secara gratis ribuan buku
karya Adnan Oktar, yang berjudul Kebohongan Teori Evolusi dan selebaran lain yang
diambil dari buku tersebut disebarkan di seluruh penjuru Turki. SRF lalu menyelenggarakan
serentetan konferensi “Runtuhnya Teori Evolusi dan Fakta Penciptaan” di seluruh Turki. Tiga
konferensi pertama yang diselenggarakan di Istanbul dan Ankara menampilkan para ilmuwan
tingkat dunia dari Amerika sebagai pembicara. Kemudian konferensi yang serupa
diselenggarakan di 120 kota besar dan kecil di Turki. Dalam konferensi tersebut, anggota
SRF, masing-masing dengan bidang spesialisasi mereka, memberikan ceramahnya. Tujuan
dari semua ini adalah untuk membungkam dengan bukti-bukti ilmiah ajaran Darwinisme,
sebuah teori bohong yang disebarkan dengan kedok sains. Sehingga dengan konferensi ini
pemikiran dan pemahaman kaum materialis menjadi hancur lebur. Aktifitas yang dilakukan
oleh SRF dibawah pimpinan Adnan Oktar tersebut meraih keberhasilan yang besar. Orang-
orang, yang dulunya tidak memiliki pengetahuan tentang teori evolusi, saat itu mendapatkan
kesempatan untuk mengetahui bagian dalam dari teori evolusi dan berbagai dimensi dari
pemalsuan saintifik yang telah tersebar ke seluruh dunia. Rakyat Turki akhirnya menyadari
fakta bahwa sistem pendidikan yang ada ternyata didasarkan pada pendoktrinan teori evolusi
terhadap otak genearsi muda. Ini adalah bagian dari rencana tersembunyi dalam
penghancuran nilai sosial dan moral generasi masa depan. Di samping itu, mereka
mendapatkan kesempatan untuk mengetahui bahwa filsafat materialis dan teori evolusi, yang
disebut-sebut sebagai dasar pijakan ilmiah dari filsafat materialis tersebut, adalah sumber dari
ajaran komunisme, penyebab munculnya tindakan anarki dan teror di berbagai negara.
Penerbitan buku-buku, penyelenggaraan konferensi, pembuatan kaset video dan CD adalah
bagian dari aktifitas-aktifitas pokok yang dilakukan dengan kontribusi dari SRF. Beragam
produksi tersebut pada intinya berkisar seputar masalah kebohongan teori evolusi, latar
belakang ideologi dari teori tersebut serta fakta penciptaan. Buku-buku tersebut ditulis
dengan nama pena “Harun Yahya” dan produk-produk yang dihasilkan oleh SRF terdiri dari
lebih dari 100 buku yang membahas masalah politik, saintifik dan agama, 5 film
dokumentari, lusinan kaset dan CD interaktif seputar teori evolusi dan fakta penciptaan.
Koleksi yang berkualitas tinggi dengan tampilan yang menarik serta isi yang sahih atau
diakui keabsahannya ini merupakan sumber materi yang penting.

Tekanan lagi…

Segala aktifitas yang penuh komitmen ini sangat membuat geram dan marah pihak-pihak
tertentu. Dengan dukungan dari kelompok materialis dan freemason, mereka melakukan
serangan terhadap aktifitas-aktifitas SRF. Mereka mengeluarkan pernyataan seperti:
“Konferensi yang diadakan oleh Lembaga Riset Sains harus dihentikan sama sekali.”
Tujuannya tiada lain adalah untuk mencegah segala kajian ilmiah yang menyangkal teori
evolusi. Mereka menjadi marah dan merasa tidak mampu melawan pukulan mematikan yang
diberikan oleh aktifitas SRF terhadap filsafat mereka. Mereka hanya mengklaim agar semua
aktifitas ini dihentikan sesegera mungkin, tanpa memberikan argumentasi ilmiah apapun. Di
mata masyarakat Turki, mereka terlihat tidak mampu berdiri mempertahankan serangan total
terhadap teori evolusi yang mereka yakini secara buta. Perjuangan Adnan Oktar dan kawan-
kawan untuk membuktikan kebohongan teori evolusi berlangsung hingga musim gugur tahun
1999. Ini berbarengan dengan saat ketika berita tentang “Global Freemasonry”, sebuah karya
besar Harun Yahya yang terdiri atas tiga volume, beredar…sebuah ancaman besar bagi
beberapa kelompok tertentu. Tanpa mengambil resiko, mereka merencanakan makar,
melontarkan tuduhan dan membuat provokasi. Beberapa saat kemudian terjadi operasi besar
polisi Republik Turki! Sudah barang tentu Adnan Oktar secara terang-terangan tidak dituduh
“mengajak orang kepada jalan Allah, mengingatkan mereka akan Allah, agama dan akhlaq
Islam yang baik, dan agar mereka menjauhi materialisme, kekufuran dan akhlaq yang buruk.”
Di mata mereka yang ingin menghalangi beliau, ini semua adalah “tindak kejahatan” yang
beliau lakukan. Sementara itu, media masa, seperti biasanya, melakukan tugasnya dengan
menyebarkan kenyataan yang ada sebagai gambaran yang sama sekali berbeda kepada
masyarakat…Menjelang tanggal 12 Nopember 1999, beberapa media masa yang sangat anti
terhadap Adnan Oktar menggunakan cara yang biasa mereka gunakan untuk menyebarkan
penghinaan, tuduhan palsu, skenario dan segala kebohongan. Penghinaan dan kebohongan
yang tak terbayangkan muncul di media masa setiap hari dan sangatlah menarik bahwa ini
semua satu demi satu di bantah dengan kebohongan yang lain. Apa yang dilakukan media
masa tersebut hanyalah pencerminan dari rasa permusuhan mereka terhadap Adnan Oktar
selama bertahun-tahun. Namun, seperti yang Adnan Oktar selalu katakan, mereka sebenarnya
tunduk kepada kehendak Allah dan, kendatipun tidak menyadarinya, mereka menjalankan
peran yang diperuntukkan bagi mereka yang sebaik mungkin sebagaimana yang telah Allah
takdirkan untuk mereka.

Mereka tidak menyadari bahwa mereka sebenarnya melakukan peran mereka dalam
kehidupan kaum muslimin dalam artian bahwa kaum muslimin diuji dan mendapatkan
keridhaan Allah melalui apa yang mereka perbuat terhadap kaum muslimin. Di samping itu,
ini adalah cara bagaimana Allah menjadikan orang-orang yang memperjuangkan kebenaran
terlihat jelas agar dikenali oleh setiap orang.

Berpedomankan ayat Al Qur’an: “Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik” (QS.
Fushshilat, 41:34), beliau melakukan pendekatan secara baik-baik dan toleran kepada mereka
yang memiliki rasa permusuhan terhadap beliau. Dan beliau menekankan fakta bahwa,
”Ketentuan yang Allah ciptakan senantiasa sempurna, terdapat kebaikan dalam segala hal”.
Kesempurnaan takdir yang diciptakan Allah insya Allah akan disaksikan oleh setiap orang.

Buku-buku Harun Yahya : 'Tangan Rahasia' di Bosnia, Kebohongan Holocaust, Di Balik


Tirai Terorisme, Kartu-Kurdi Israel, Strategi Nasional bagi Turki, Moral Qur'ani: Solusi,
Permusuhan Darwin Terhadap Bangsa Turki, Bencana Kemanusiaan Akibat Ulah
Darwinisme, Kebohongan Teori Evolusi, Bangsa-Bangsa Yang Diadzab, Nabi Musa, Zaman
Keemasan, Keagungan Warna Ciptaan Allah, Kebesaran Allah di Setiap Sudut Alam
Semesta, Hakikat Kehidupan Dunia, Pengakuan Kaum Evolusionis, Kekeliruan Kaum
Evolusionis, Sihir Darwinisme, Agama Darwinisme, Al-Qur'an Menuntun Kepada Ilmu
Pengetahuan, Asal Usul Kehidupan yang Sesungguhnya, Penciptaan Alam Semesta,
Keajaiban Al-Qur'an, Desain Pada Alam, Perilaku Pengorbanan Diri dan Kecerdasan Pada
Dunia Hewan, Keabadian Telah Berlangsung, Anakku Darwin Telah Berbohong!,
Berakhirnya Darwinisme, Bagaimana Seorang Muslim Berpikir?, Keabadian dan Hakikat
Takdir, Jangan Berpura-Pura Tidak Tahu, Misteri DNA, Keajaiban Atom, Keajaiban Sel,
Keajaiban Sistem Kekebalan, Keajaiban Mata, Keajaiban Penciptaan Tumbuhan, Keajaiban
Laba-Laba, Keajaiban Semut, Keajaiban Nyamuk, Keajaiban Lebah, Keajaiban Biji,
Keajaiban Rayap.

Karya penulis dalam bentuk booklet: Misteri Atom, Keruntuhan Teori Evolusi: Fakta
Penciptaan, Keruntuhan Materialisme, Berakhirnya Materialisme, Kekeliruan Kaum
Evolusionis 1, Kekeliruan Kaum Evolusionis 2, Mikrobiologi Meruntuhkan Teori Evolusi,
Fakta Penciptaan, 20 Pertanyaan Yang Meruntuhkan Teori Evolusi, Kebohongan Terbesar
Dalam Sejarah Biologi: Darwinisme.

Karya-karya pengarang yang berhubungan dengan Al-Qur'an: Pernahkah Anda Berpikir


Tentang Kebenaran?, Mengabdi Hanya Kepada Allah, Meninggalkan Masyarakat Jahiliyyah,
Surga, Teori Evolusi, Nilai Akhlaq Dalam Al-Qur'an, Ilmu Al-Qur'an, Index Al-Qur'an,
Hijrah di Jalan Allah, Sifat Munafiq Dalam Al-Qur'an, Rahasia Orang Munafiq, Nama-Nama
Allah Yang Agung, Berdakwah dan Berdebat Dalam Al-Qur'an, Konsep Dasar Dalam Al-
Qur'an, Jawaban-Jawaban Al-Qur'an, Kematian, Kebangkitan dan Neraka, Perjuangan Para
Rasul, Syaitan: Musuh Nyata Manusia, Agama Berhala, Agama Kaum Jahiliyyah,
Kesombongan Syaitan, Doa Dalam Al-Qur'an, Urgensi Akal dalam Al-Qur'an, Hari
Kebangkitan, Jangan Pernah Lupa, Hukum-Hukum Al-Qur'an yang Diabaikan, Karakter
Manusia Dalam Masyarakat Jahiliyyah, Pentingnya Sabar Dalam Al-Qur'an, Pengetahuan
Umum Dari Al-Qur'an, Memahami Iman dengan Mudah 1-2-3, Pemikiran Dangkal Kaum
Kafir, Iman Yang Sempurna, Sebelum Anda Menyesal, Perkataan Para Rasul, Kasih Sayang
Orang Mukmin, Takut Kepada Allah, Mimpi Buruk Kekafiran, Nabi Isa Akan Datang
Kembali, Al-Qur'an Memberi Keindahan Pada Kehidupan, Beragam Keindahan Ciptaan
Allah 1-2-3-4, Perbuatan Dosa Bernama: 'Mencela', Rahasia Ujian Kehidupan, Hikmah Yang
Benar Menurut Al-Qur'an, Perjuangan Melawan Agama Kaum yang Tidak Beragama,
Tarbiyyah Nabi Yusuf, Bersekutu dalam Kebaikan, Fitnah Terhadap Umat Islam Sepanjang
Sejarah, Urgensi Mengikuti Perkataan yang Baik, Mengapa Menipu Diri Sendiri?, Islam:
Agama Mudah, Kegembiraan dan Keteguhan dalam Al-Qur'an, Melihat Kebaikan pada
Segala Hal, Bagaimana Orang Bodoh Menafsirkan Al-Qur'an?, Sejumlah Rahasia Al-Qur'an,
Keberanian Orang Mukmin.

Buku-buku berjudul Kebohongan Teori Evolusi, Bangsa-Bangsa Yang Diadzab, Bagi Kaum
yang Berpikir, Hakikat Kehidupan Dunia, Bagaimana Seorang Muslim Berpikir?, Jangan
Berpura-Pura Tidak Tahu, Keajaiban Semut, Keagungan Warna Ciptaan Allah, Penciptaan
Alam Semesta, Allah Dapat Diketahui Melalui Akal, Nilai Akhlaq dalam Al-Qur'an, Konsep
Dasar dalam Al-Qur'an, Pernahkan Anda Berpikir tentang Kebenaran?, Pemikiran Dangkal
Kaum Kafir, Urgensi Akal dalam Al-Qur'an, dan Keajaiban DNA telah diterjemahkan ke
dalam bahasa Inggris. Keajaiban Semut dan Allah dapat Diketahui Melalui Akal telah
diterjemahkan ke dalam bahasa Urdu. Kematian, Kebangkitan dan Neraka telah
diterjemahkan ke bahasa Polandia. Bangsa-Bangsa yang Diadzab telah diterjemahkan ke
bahasa Portugis, dan telah diterbitkan oleh berbagai penerbitan manca negara.

Banyak karya Harun Yahya yang kini tengah diterjemahkan ke bahasa Inggris, Perancis,
Jerman, Itali, Rusia, Spanyol, Arab, Portugis, Albania, Serbo-Kroasia (Bosnia), Polandia,
Urdu, Indonesia, Melayu dan Malayalam. Tujuan utama kami adalah untuk menterjemahkan
semua buku tersebut ke dalam bahasa Inggris dan berbagai bahasa lainnya pada tahun 2001
dan menyebarkannya ke seluruh penjuru dunia agar bermanfaat bagi semua orang.

Dalam semua buku karya pengarang yang menggunakan nama pena Harun Yahya ini, semua
topik yang disampaikan sangat sesuai dengan ajaran Al-Qur'an. Bahkan topik-topik yang
disampaikan melalui bahasa ilmiah, yang kadang dianggap rumit dan membingungkan,
diuraikan dengan sangat lugas dan jelas dalam buku-buku Harun Yahya. Tidaklah
mengherankan jika buku-buku tersebut menarik semua orang dari segala umur dan lapisan
masyarakat.

Buku-buku yang berhubungan dengan keimanan mendakwahkan tentang keberadaan dan


keesaan Allah, dan ditulis dengan tujuan utama menyampaikan Islam kepada mereka yang
jauh dari agama dan membuka hati mereka agar menerima kebenaran. Bagi pembaca Muslim,
buku-buku tersebut berisikan nasehat dan peringatan. Penulis telah menerbitkan karya-
karyanya tentang hal-hal pokok yang disebutkan dalam Al-Qur'an agar kaum Muslim dapat
meningkatkan ketaqwaan dan kemampuan berpikir mereka secara mendalam.

Ref : http://bisomi.blogspot.com/2007/09/biografi-harun-yahya.html
http://aan4choto.wordpress.com/2008/06/04/biografi-adnan-oktar-harun-yahya/

Anda mungkin juga menyukai