Anda di halaman 1dari 5

IKHWAN/AKHWAT ???

ke-‘ikhwanan’-nya atau ke-‘akhwatan’-nya bila belum bisa menjaga batas-batas


“Dia ikhwan ya? Tapi kok kalau bicara sama akhwat dekat sekali???,” pergaulan (hijab) ikhwan-akhwat.
tanya seorang akhwat kepada temannya karena ia sering melihat seorang Aktivis sekuler tak lagi segan
aktivis rohis yang bila berbicara dengan lawan jenis, sangat dekat posisi Seorang ustadz bercerita bahwa ada aktivis sekuler yang berkata
tubuhnya. “Mbak, akhwat yang itu sudah menikah? Kok akrab sekali sama kepadanya, ”Ustadz, dulu saya salut pada orang-orang rohis karena bisa
ikhwan itu?,” tanya sang mad’u kepada murabbinya karena ia sering melihat menjaga pergaulan ikhwan-akhwat, namun kini mereka sama saja dengan kami.
dua aktivis rohis itu kemana-mana selalu bersama sehingga terlihat seperti Kami jadi tak segan lagi.”
pasangan yang sudah menikah. Ungkapan aktivis sekuler di atas dapat menohok kita selaku jundi-jundi
“Duh… ngeri, lihat itu… ikhwan-akhwat berbicaranya sangat dekat……,” yang ingin memperjuangkan agama-Nya. Menjaga pergaulan dengan lawan jenis
ujar seorang akhwat kepada juniornya, dengan wajah resah, ketika melihat memang bukanlah hal yang mudah karena fitrah laki-laki adalah mencintai
ikhwan-akhwat di depan masjid yang tak jauh beda seperti orang berpacaran. wanita dan demikian pula sebaliknya. Hanya dengan keimanan yang kokoh dan
“Si fulan itu ikhwan bukan yah? Kok kelakuannya begitu sama akhwat?,” tanya mujahadah sajalah yang membuat seseorang dapat istiqomah menjaga batas-
seorang akhwat penuh keheranan. batas ini.
Demikianlah kejadian yang sering dipertanyakan. Pelanggaran batas- Pelanggaran batas-batas pergaulan ikhwan-akhwat
batas pergaulan ikhwan-akhwat masih saja terjadi dan hal itu bisa disebabkan Berikut ini adalah pelanggaran-pelanggaran yang masih sering terjadi:
karena: 1. Pulang Berdua
1. Belum mengetahui batas-batas pergaulan ikhwan-akhwat. Usai rapat acara rohis, karena pulang ke arah yang sama maka akhwat
2. Sudah mengetahui, namun belum memahami. pulang bersama di mobil ikhwan. Berdua saja. Dan musik yang diputar masih
3. Sudah mengetahui namun tidak mau mengamalkan. lagu dari Peterpan pula ataupun lagu-lagu cinta lainnya.
4. Sudah mengetahui dan memahami, namun tergelincir karena lalai. 2. Rapat Berhadap-Hadapan
Dan bisa jadi kejadian itu disebabkan karena kita masih sibuk menghiasi Rapat dengan posisi berhadap-hadapan seperti ini sangatlah ‘cair’ dan
penampilan luar kita dengan jilbab lebar warna warni atau dengan berjanggut rentan akan timbulnya ikhtilath. Alangkah baiknya - bila belum mampu
dan celana mengatung, namun kita lupa menghiasi akhlak. Kita sibuk menggunakan hijab - dibuat jarak yang cukup antara ikhwan dan akhwat.
berhiaskan simbol-simbol Islam namun lupa substansi Islam. Kita berkutat 3. Tidak Menundukkan Pandangan (Gadhul Bashar)
menghafal materi Islam namun tidak fokus pada tataran pemahaman dan amal. Bukankah ada pepatah yang mengatakan, “Dari mana datangnya cinta?
Sesungguhnya panggilan ‘ikhwan’ dan ‘akhwat’ adalah panggilan Dari mata turun ke hati”. Maka jangan kita ikuti seruan yang mengatakan, ”Ah,
persaudaraan. ‘Ikhwan’ artinya adalah saudara laki-laki, dan ‘akhwat’ adalah tidak perlu gadhul bashar, yang penting kan jaga hati!” Namun, tentu
saudara perempuan. Namun di ruang lingkup aktivis rohis, ada dikhotomi bahwa aplikasinya tidak harus dengan cara selalu menunduk ke tanah sampai-sampai
gelar itu ditujukan untuk orang-orang yang berjuang menegakkan agama-Nya, menabrak dinding. Mungkin dapat disiasati dengan melihat ujung-ujung jilbab
yang islamnya shahih, syamil, lurus fikrahnya dan akhlaknya baik. Atau bisa atau mata semu/samping.
dikonotasikan dengan jamaah. Maka tidak heran bila terkadang dipertanyakan 4. Duduk/ Jalan Berduaan

1
Duduk berdua di taman kampus untuk berdiskusi Islam (mungkin). 11. Yahoo Messenger/Chatting Yang Tidak Urgen
Namun apapun alasannya, bukankah masyarakat kampus tidak ambil pusing YM termasuk fasilitas. Tidaklah berdosa bila ingin menyampaikan hal-hal
dengan apa yang sedang didiskusikan karena yang terlihat di mata mereka penting di sini. Namun menjadi bermasalah bila topik pembicaraan melebar
adalah aktivis berduaan, titik. Maka menutup pintu fitnah ini adalah langkah kemana-mana dan tidak fokus pada da’wah karena khalwat virtual bisa saja
terbaik kita. terjadi.
5. “Men-tek” Untuk Menikah 12. Bercanda ikhwan-akhwat
“Bagaimana, ukh? Tapi nikahnya tiga tahun lagi. Habis, ana takut antum “Biasa aza lagi, ukhtiii… hehehehe,” ujar seorang ikhwan sambil
diambil orang.” Sang ikhwan belum lulus kuliah sehingga ‘men-tek’ seorang tertawa. Bahkan mungkin karena terlalu banyak syetan di sekeliling, sang
akhwat untuk menikah karena takut kehilangan, padahal tak jelas juga kapan akhwat hampir saja mencubit lengan sang ikhwan.
akan menikahnya. Hal ini sangatlah riskan. Dalil untuk nomor 1-5:
6. Telfon Tidak Urgen a. Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa beriman kepada Allah dan
Menelfon dan mengobrol tak tentu arah, yang tak ada nilai urgensinya. hari akhir, maka jangan sekali-kali dia bersendirian dengan seorang perempuan
7. SMS Tidak Urgen yang tidak bersama mahramnya, karena yang ketiganya ialah syaitan.”
Saling berdialog via SMS mengenai hal-hal yang tak ada kaitannya (HR.Ahmad)
dengan da’wah, sampai-sampai pulsa habis sebelum waktunya. b. Allah SWT berfirman, “Katakanlah kepada orang laki-laki yang
8. Berbicara Mendayu-Dayu beriman, ‘Hendaknya mereka menahan pandangannya dan memelihara
“Deuu si akhiii, antum bisa aja deh…..” ucap sang akhwat kepada kemaluannya……” (QS.24: 30)
seorang ikhwan sambil tertawa kecil dan terdengar sedikit manja. c. Allah SWT berfirman, “Katakanlah kepada wanita yang beriman,
9. Bahasa Yang Akrab ‘Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara
Via SMS, via kertas, via fax, via email ataupun via YM. Message yang kemaluannya……” (QS.24: 31)
disampaikan begitu akrabnya, “Oke deh Pak fulan, nyang penting rapatnya d. Rasulullah SAW bersabda, “Pandangan mata adalah salah satu dari
lancar khaaan. Kalau begitchu.., ngga usah ditunda lagi yah, otre deh :).“ panah-panah iblis, barangsiapa menundukkannya karena Allah, maka akan
Meskipun sudah sering beraktivitas bersama, namun ikhwan-akhwat tetaplah dirasakan manisnya iman dalam hatinya.”
bukan sepasang suami isteri yang bisa mengakrabkan diri dengan bebasnya. e. Rasulullah saw. Bersabda, "Wahai Ali, janganlah engkau ikuti
Walau ini hanya bahasa tulisan, namun dapat membekas di hati si penerima pandangan yang satu dengan pandangan yang lain. Engkau hanya boleh
ataupun si pengirim sendiri. melakukan pandangan yang pertama, sedang pandangan yang kedua adalah
10. Curhat resiko bagimu." (HR Ahmad)
“Duh, bagaimana ya…., ane bingung nih, banyak masalah begini … dan Dalil untuk nomor 6-12:
begitu, akh….” Curhat berduaan akan menimbulkan kedekatan, lalu ikatan hati, "... Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah
kemudian dapat menimbulkan permainan hati yang bisa menganggu tribulasi orang yang ada penyakit di dalam hatinya..." (Al Ahzab: 32)
da’wah. Apatah lagi bila yang dicurhatkan tidak ada sangkut pautnya dengan
da’wah. Di dalam Islam, pergaulan laki-laki dan perempuan sangatlah dijaga.
Kewajiban berjillbab, menundukkan pandangan, tidak khalwat (berduaan), tidak laksanakan tanpa aral melintang. Teringat sebuah Taujih dari seorang
ikhtilath (bercampur baur), tidak tunduk dalam berbicara (mendayu-dayu) dan Ustadzah (lupa namanya), dikatakan bahwasanya sebuah kampus ketika
dalam perjalanan dakwah tidak mengalami cobaan yang melintang.
dorongan Islam untuk segera menikah, itu semua adalah penjagaan tatanan Semua begitu mudah, namun bukan berarti dakwah mereka baik-baik
kehidupan sosial muslim agar terjaga kehormatan dan kemuliaannya. saja. Justru sebaliknya, dakwah seperti inilah yang bermasalah. Kenapa
Kehormatan seorang muslim sangatlah dipelihara di dalam Islam, sampai- bermasalah, karena Fitrah atau Sunnatullah-nya sebuah pergerakan
dakwah adalah besar dan beruntunnya cobaan yang menghalang
sampai untuk mendekati zinanya saja sudah dilarang. “Dan janganlah kamu mereka. Jadi banggalah bagi kita ketika dalam perjalanan dakwah ini,
mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan kita banyak menemukan aral melintang, namun ketika kita mampu
suatu jalan yang buruk.” (QS. Al Isra:32). Pelanggaran di atas dapat melaluinya, maka akan Allah SWT naikkan derajat orang-orang yang di
dalamnya. Tidak jarang, mereka yang merasa kampusnya tenang-
dikategorikan kepada hal-hal yang mendekati zina karena jika dibiarkan, bukan tenang saja, menjadi ujub, sombong, dan syum’ah. Wallahu a’lam
tidak mungkin akan mengarah pada zina yang sesungguhnya, na’udzubillah.
Kampus ini sudah mengalami kefutuhan sangat lama. Kader mereka
Maka, bersama-sama kita saling menjaga pergaulan ikhwan-akhwat. Wahai
begitu banyak di setiap fakultas lebih 20 orang menjadi anggota.
akhwat…., jagalah para ikhwan. Dan wahai ikhwan…., jagalah para akhwat. Kuantitas maju, tidak di barengi dengan kualitas yang pas sesuai
Jagalah agar tidak terjerumus ke dalam kategori mendekati zina. dengan manhaj yang mereka pegang.
“Ya Rabbi…, istiqomahkanlah kami di jalan-Mu. Jangan sampai kami
Permainan Hati Aktivis Kampus
tergelincir ataupun terkena debu-debu yang dapat mengotori perjuangan kami
di jalan-Mu, yang jika saja Engkau tak tampakkan kesalahan-kesalahan itu pada Dialog yang disampaikan salah satu MR-ku dulu.
kami sekarang, niscaya kami tak menyadari kesalahan itu selamanya.
“Ass.. Ukh, moga sehat ya, bisa datang syuro’ hari ini, semoga
Ampunilah kami ya Allah…… Tolonglah kami membersihkannya hingga dapat kesibukan anti tidak menghalangi anti untuk terus istiqomah berada di
bercahaya kembali cermin hati kami. Kabulkanlah ya Allah… “ jalan dakwah ini. Sebagai sodara ana senantiasa mendo’kan saudara
ana.” SMS dari seorang ikhwan.

“Wass, iya akh, jazakallah atas do’anya. Tapi ana agak sedikit sakit gigi
nich, sudah minum obat padahal.” Balas si Akhwat.

“Hayyoo,, jarang sikat gini kali anti... heheh kidding” Balas si Ikhwan.
“He,, enak aja, antum kali yang jarang.. piss.” Balasnya kemudian..

Dan panjanglah malam itu SMS mereka. Saling menunggu jawaban satu
Essay ini adalah bentuk Shock Therapy terhadap manusia-manusia sama lain. Kesan pertama tergoda syetan, selanjut terserah syetan.!!!
yang mengaku sebagai kader dakwah. Mereka yang masih berada di Akhirnya mereka berdua benar-benar kesyetanan. Karena
dunia kampus (Aktivis Kampus), dan di dunia dimana usia pernikahan “persetubuhan” itupun terjadi
sudah mendekat (Pasca Kampus).
Di sebuah negeri antah berantah, Allah menghendaki sebuah kampus di Contoh kasus adalah kampus di negeri antah berantah itu, entah
kota tersebut mencapai kefutuhan. BEM di kuasai, memiliki kader yang bagaimana komunikasi mereka. Dengan jantan seorang ketua di salah
banyak dan tak ketinggalan legalisasi kampus terhadap organisasi ini satu fakultas (Ikhwan) menembak Akhwat untuk diajak menjadi bagian
telah didapat. Sehingga berbagai kegiatan begitu mudah mereka dari hidupnya, namun bukan untuk menikah, tapi HUBUNGAN TANPA

3
STATUS karena PACARAN bagi mereka adalah HARAM. Begitulah salah satunya mungkin? Hayyoo.. pasti sedang mencari pembenaran,
pintarnya syaithan menganggu anak cucu Adam. Kalau seperti itu apa kan? Hati-hati, karena kelak Syaithon akan berlepas diri darimu, karena
bedanya? pada dasarnya ia sangat takut kepada Allah SWT.

Kasus ini kasus klasik yang tak bisa terbantahkan, seorang Akhwat Permainan Hati Aktivis Pasca Kampus
dengan pasrahnya “disetubuhi” oleh Ikhwan sehingga mengalami
“kehamilan” dalam tanda kutip saya maksud adalah Inbox penuh Seorang dosen mengatakan, bahwasanya The Real World adalah dunia
dengan satu nama. Si Fulan atau Fulanah. pasca kampus. Dimana Konsentrasi mereka (Eks-Mahasiswa) akan
terpecah, antara mencari ma’isyah (nafkah-kerja) dan menjaga
Beranikah sang Ikhwan bertanggung jawab? Sangat sedikit yang berani, keistiqomahan di dalam jalan dakwah.
karena kasus persidangan masalah “persetubuhan” ini, makhluk
bangsat berlabel ikhwan ini selalu akan menyalahkan si Akhwat sebagai Rata-rata seorang lelaki lepas dari kampus paling muda usia 23an.
Starting Case. Dan jatuhlah harga diri akhwat tersebut semurah harga Kemudian tiga sampai lima tahun pasca kampus, mereka akan
SMS yang dia berikan kepada si Ikhwan Rp. 88/SMS, nahasnya bila si dipusingkan bagaimana mendapatkan jodoh, dengan sistem yang serba
Akhwat menggunakan fasilitas SMS GRATIS. Na’udzubillah, lebih murah “ribet”, menggunakan proposal dan tetekbengek lainnya.
dari pelacur yang bila short time mendapat Rp. 150.000,-. Duuuhh
Syaithon, jangan sampai kau ganggu anak dan cucu kami kelak. Jujur penulis akui, sistem ini sangat baik dan sangat bagus. Tapi apakah
relevan ditengah gejolak informasi yang begitu deras mengalir,
Pada suatu masa, penulis pernah mengirimkan sebuah SMS kepada sehingga ikut mengatur pola aliran energi ke otak, sehingga melahirkan
seorang ustadz, karena kasus ini kembali terulang, Ikhwan memulai pikiran-pikiran yang menganggu keistiqomahan seseorang. Berbagai
kalimat-kalimat canda ke dalam ponsel akhwat. keinginan muncul di kepala masing-masing manusia.

“Assalamu’alaykum, Ustadz, ana Fulan ingin bertanya, adakah toleransi Karena sistem yang “ribet” inilah kemudian para da’i muda ini berubah
terhadap ikhwan yang suka mecandai seorang akhwat melalui SMS, ana menjadi “buaya” darat atau penulis punya istilah baru NELAYAN CINTA
tidak mampu menegur, karena nantinya ana akan dinilai berlebihan, (menjelang Proposal turun, banyak ikhwan menjadi gatel menggoda
padahal kasus seperti ini bisa saja menjadi penghambat dakwah itu akhwat). Mereka punya jaring bermerek Tausyiah dengan jalinan Taujih
sendiri, jzk?” (Sent Item, 18.57) sebagai perangkapnya. Ketika ada yang tertangkap, maka sang Nelayan
akan memeliharanya, dan kembali lagi “persetubuhan” itu dimulai. Sang
“Waslm. Jangan memulai untuk melakukan kemaksiatan walau melalui akhwat di prospek oleh sang ikhwan, sehingga hal yang tak perlu
SMS, sebab walaupun kecil akan menjadi dosa besar, karena bisa terjadi dianggap perlu. Tanpa melihat adakah Urgensi dari sapaan atau teguran
zina hati, serta ada kemubaziran, dikarenakan tidak pada tempatnya. yang dia berikan kepada si Akhwat? Akhwat yang sudah terkena
Dalam agama tentu tidak dibolehkan, kalaupun dibolehkan sesuai jaringnya akan terus dijaga, dan makin terlena dengan perhatian
kebutuhan (urgensinya) saja yang mendesak. Coba dibicarakan kembali makhluk melabeli diri sebagai seorang Da’i.
di bidang kaderisasi agar ada kebijakan yang bisa dilakukan, wallahu
a’lam”. (Ust. ***** *****.Lc, 19.10 WIB) Di bawah ini ada tiga cerita dari sumber yang berbeda, namun
masalahnya sama. Permainan hati aktivis pasca kampus;
Beliau adalah sosok ustadz yang sangat tegas dalam kasus seperti ini.
Dia pula yang menyampaikan bahaya SMS Tausyiah Ikhwan. Dengan Pertama, Seorang teman pernah curhat, ketika sehari setelah ijab qobul,
nama lain Coklat bermerek Tausyiah (Salim.A.Fillah). Hati siapa yang tak istrinya memperlihatkan sebuah SMS dari seorang ikhwan yang sama-
terganggu? Sudah habiskah Ikhwan dimuka bumi ini. Seorang Al Akh, sama mereka kenal, ternyata menyimpan rasa dan akan melamar
yang saat ini berada di Malaysia mengatakan, sesungguhnya Syaithon beberapa bulan ke depan. Sungguh, aku tidak tahu siapa orangnya,
itu sangat pintar membantu manusia mencari alasan untuk pembenaran namun karena sang pengecut ini adalah senior kami berdua, tentu aku
terhadap kemaksiatan hati yang dia lakukan. Kamu yang membaca ini sangat marah. Jadi selama ini, apa tujuan beliau berada bersama-sama
kita. ikhwan, kena Black List akhwat and kemudian disebar ke akhwat lain.
(Istriku en temen2nya punya Black List ikhwan)... Alhamdulillah, penulis
Kedua, suatu malam lebaran, seorang teman bersama temannya gak kena ^_^
silaturahim ke rumah seorang ikhwan yang sudah berkeluarga. Setelah
beberapa lama, munculah seorang muslimah dari balik tirai pintu Demikianlah, tulisan yang bertujuan sebagai Shock Therapy untuk
pembatas ruang tamu dan ruang belakang dengan membawa makanan mereka-mereka yang berani bermain hati dan menikmati kegenitan-
yang penuh barokah secukupnya. Panjang lebar kita berbincang- kegenitan diri. Tanpa disadari, justru ulah kita inilah dakwah menjadi
bincang. Dan tiba saatnya pulang. Ditengah perjalanan, di atas motor terhambat, sehingga Allah SWT marah dan menunda kemenangan besar
Sang ikhwan nyeletuk “Akh, antum liat akhwat tadi?” tanyanya. kita.
“Sekilaslah, kenapa akh?” tanya teman satu lagi. “Akhwat itu dulu
pernah suka sama ana”. Jdeerrrr..... Mari bersama kita perbaiki diri, jadilah kita pionir untuk mengentaskan
Qodhoyatul Ummah, jangan sampai justru kita yang menjadi penambah
Lagi dan lagi, ketika persidangan sebuah kasus, seorang ikhwan akan masalah ummat. Kita bersuara perbaikan akhlak, tapi akhlak kita masih
dengan mudah menyalahkan akhwat sebagai tokoh yang memulai. Dan akhlak orang munafik. Sholeh ketika bersama komunitas, namun di
yang satu ini, lagi-lagi seorang ikhwan mengeluarkan statement, yang belakang komunitas kita berbuat kerusakan (fasad). Wallahu a’lam
entah apa yang akan terjadi, bila suami si Akhwat mendengar ini semua. Ana, Antum, Mereka, Kalian, Kita semua pasti bisa berubah!!! Aamiin
Temanku hanya bisa beristighfar.
sumber: http://malikabdul.multiply.com/links/item/30/
Ketiga, seorang istri berbincang-bincang dengan suami yang baru
menikahinya beberapa hari. Dia mengatakan bahwa dia memiliki
beberapa ikhwan nyebelin (black list), kemudian dia menunjukkan
sebuah lagu dari seorang ikhwan sebelum mereka menikah. Sang suami
mendengarkan dengan baik. Alangkah kagetnya beliau seorang ikhwan
mengirimkan lagu bertemakan cinta kepada sang akhwat. Sang suami
bertanya, kok bisa? Baca saja email balasan dari Ina.

Ketika dibuka email itu, memang benar-benar aneh. Apa yang


melandasi pengiriman lagu bertema cinta ini. Jadi ingat zaman dulu,
ketika mengirim surat, kalimat terakhirnya “KALAU TIDAK SUKA DENGAN
KEDATANGAN SURAT INI SILAKAN DISOBEK SAJA” tapi karena sekarang
ini teknologi sudah maju, jadi penggalan akhir surat berbunyi “KALAU
TIDAK SUKA DENGAN KIRIMAN INI DI-DELETE SAJA” vie e-mail githu lho!

Ingin mencoba membahas ini di hadapan ustadz. Tapi sudahlah


maklumin, karena umur-umur waktunya menikah namun belum juga
bisa menikah,akibatnya menjadikan seseorang rawan ganjen hingga
cenderung menikmati kegenitannya, dan hilang akal sehatnya. Alasan
khilaf dan mengaku bukan malaikat, tetapi di depan para ustadznya
berlagak polos, hanif dan sholeh.

Istriku menjuluki oknum-oknum dalam kasus-kasus di atas adalah.


Wajah ustadz Otak Daki. Don’t judge the book by its cover!! Hati-hati

Anda mungkin juga menyukai