Anda di halaman 1dari 13

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas

Mata Kuliah Keperawatan Komunitas III Semester VI

Oleh :
Ima Rohima Hendayani
11102012

DEPARTEMEN KESEHATAN R.I


POLITEKNIK KESEHATAN BANDUNG
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN BANDUNG
2005
ROPOSAL KEGIATAN PENYEGARAN KADER

RW 09 KELURAHAN SUKAGALIH
KECAMATAN SUKAJADI KOTA BANDUNG

Pelaksana

Ima Rohima Hendayani


I. PENDAHULUAN
Gerakan pembangunan berwawasan kesehatan yang telah dicanangkan
pemerintah meruapakan suatu strategi dalam mewujudkan Indonesia Sehat 2010.
Dalam mewujudkan visi tersebut diperlukan adanya kerjasama antar berbagai
pihak terutama dari masyarakat.
Masyarakat sebagai salah satu sistem sosial menunjukan bahwa semua
orang bersatu untuk saling melindungi dalam kepentingan bersama dan berfungsi
sebagai suatu kesatuan dan secara terus menerus mengadakan hubungan
(interaksi) dengan sistem yang lebih besar. Bagian-bagian yang saling berinteraksi
tersebut merupakan sub sistem dari komuniti seperti pendidikan, kesehatan,
kesejahteraan dan keluarga.(Nasarul Effendi. 1998: 5).
Masyarakat merupakan kumpulan dari keluarga yang berkumpul dalam
suatu wilayah. Dalam perawatan kesehatan masyarakat, keluarga sebagai unit
utama menjadi sasaran utama pelayanan karena keluarga merupakan unit terkecil
dari masyarakat atau komuniti. Apabila ada salah satu anggota keluarga
mempunyai masalah keperawatan atau kesehatan akan mempengaruhi anggota
keluarga yang lain, demikian pula terhadap kelompok dan masyarakat
disekitarnya. Sehingga diperlukan adanya perawatan kesehatan masyarakat untuk
menunjang tersedianya bantuan kesehatan bagi masyarakat.
Perawatan kesehatan masyarakat ditujukan untuk mempertahankan dan
meningkatkan kesehatan, serta memberikan bantuan melalui intervensi
keperawatan sebagai dasar keahliannya dalam membantu individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat dalam mengatasi berbagai masalah keperawatan
kesehatan yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari. Perawat sebagai orang
pertama dalam tatanan pelayanan kesehatan, melaksanakan fungsi-fungsi yang
sangat relevan dengan kebutuhan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
Dalam pelaksanaannya perawat memerlukan bantuan dari pihak masyarakat itu
sendiri sehingga dibentuklah kader di dalam masyarakat. (Nasrul Effendi.1998:6).
Banyaknya masalah dan kebutuhan masyarakat akan kesehatan, kebutuhan
akan bimbingan dan motivasi dari Puskesmas yang bekerja sama dengan sektor-
sektor yang bersangkutan serta kurangnya pemahaman masyarakat tentang
kesehatan dan program –program yang dilaksanakan pemerintah mengakibatkan
tidak terlaksananya program pemerintah dengan baik. Oleh karena itu, diperlukan
kader-kader yang mempunyai potensi dan kesadaran tinggi akan masalah-
masalah kesehatan yang muncul di daerah tempat tinggalnya.
Kader adalah tenaga sukarela tanpa pamrih yang merasa terpanggil atau
dipercaya oleh warga atau pimpinan desa untuk memajukan masyarakat di
lingkungannya. Sebagai salah satu syarat menjadi seorang kader, diharuskan
mengikuti pelatihan kader pembangunan kesehatan. Pelatihan kader terdiri dari 3
jenis, yaitu pelatihan dasar, penyegaran dan pembinaan. Dalam pelatihan tersebut
terdapat 14 modul pelatihan yang dapat diikuti. Dalam kesempatan ini, pelatihan
yang akan diberikan adalah pelatihan penyegaran.
Berdasarkan data di atas penulis tertarik untuk membuat proposal latihan
Penyegaran Kader RW 09 Kelurahan Sukagalih Kecamatan Sukajadi Kota
Bandung.

II. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Kader mampu menjadi fasilitator dan motivator bagi anggota masyarakat
agar dapat mengikuti program-program yang dijalankan oleh pemerintah.
b. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan pelatihan kader selama 2 hari diharapkan sasaran
dapat:
a. Menjelaskan pengertian kesehatan dengan benar
b. Memahami program-program yang dijalankan pemerintah
c. Menyebutkan pengertian pengantar kegiatan posyandu,
imunisasi, kurang gizi
d. Menyebutkan pengertian makanan sehat, KB, diare.

III. PESERTA
Yang menjadi peserta dalam pelatihan penyegaran ini yaitu kader RW 09
Kelurahan Sukagalih Kecamatan Sukajadi Kota Bandung.
VI. MATERI
a. Pengantar kegiatan posyandu
b. Persiapan kegiatan posyandu
c. Pertumbuhan anak
d. Imunisasi
e. Makanan sehat
f. Kurang gizi
g. Kesehatan Mata
h. Kesehatan ibu
i. Kurang darah
j. KB
k. Diare ( Materi terlampir di dalam SAP )
l. Motivasi jalur agama
m. Pencatatan dan pelaporan
n. Pelaksanaan kegiatan bulanan

V. METODA
Metoda yang digunakan dalam penyuluhan penyegaran ini adalah
menggunakan metoda ceramah, diskusi dan demonstrasi.

VI. WAKTU PELATIHAN


Jam Penanggung
Hari/Tgl Acara Pelatihan Pelatih
Jawab
07.30- Pengantar Kegiatan Ima Marni
09.30 Posyandu
10.00- Imunisasi Ima Marni
2 Juli 2005
11.00
12.00- Kurang Gizi Ima Marni
13.00
3 Juli 2005 07.30- Makanan Sehat Ima Marni
09.00
09.30- KB Ima Marni
10.30
11.00- Diare Ima Marni
12.30

VII. TEMPAT PELATIHAN


Pelatihan dilaksanakan di laksanakan di kantor RW 09 Kelurahan
Sukagalih Kecamatan Sukajadi Kota Bandung.

VIII. EVALUASI
Terlampir

SAP
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Masalah : Kurangnya Informasi Kepada Kader RW:09 Kelurahan


Sukagalih Mengenai Penyakit Diare
Pokok Bahasan : Penyakit Infeksi Saluran Pencernaan
Sub Pokok Bahasan : Penyakit Diare Pada Balita
Sasaran : Kader RW:09 kelurahan Sukagalih
Waktu : 20 menit
Pertemuan Ke : 1 ( satu )
Tanggal : 1 Juli 2005
Tempat : Posyandu Sukagalih RW:09 Kelurahan Sukagalih
Kecamatan Sukajadi Kota Bandung

I. Tujuan Intruksional Umum ( TIU )


Setelah diberi penyuluhan, sasaran mampu memahami penyakit diare

II. Tujuan Intruksional Khusus ( TIK )


Setelah diberi penyuluhan selama 20 menit diharapkan sasaran dapat :
1. Menyebutkan pengertian diare dengan baik
2. Menyebutkan 3 dari 5 penyebab terjadinya diare tanpa melihat
leaflet
3. Menyebutkan 4 dari 6 tanda dan gejala penyakit diare dengan
benar tanpa melihat leaflet
4. Menyebutkan 2 dari 3 bahaya diare tanpa melihat leaflet
5. Menyebutkan 4 dari 6 pencegahan terjadinya diare tanpa melihat
leaflet
6. Menjelaskan cara penanggulangan diare pada balita dengan benar
tanpa melihat leaflet
7. Mendemonstrasikan cara pembuatan larutan gula garam dengan baik
III. Materi Penyuluhan
1. Perngertian Diare
2. Penyebab Diare
3. Tanda dan Gejala Diare
4. Bahaya Diare
5. Pencegahan Diare
6. Cara Penanggulangan Diae
7. Cara Membuat Larutan Gula Garam

IV. Kegiatan Belajar Mengajar


• Metode : Ceramah, diskusi dan demonstrasi
• Langkah-langkah kegiatan
A. Kegiatan Pra pembelajaran
1. Mempersiapkan materi, media dan tempat
2. Kontrak waktu
B. Membuka pembelajaran
1. Memberi salam
2. Perkenalan
3. Menyampaikan pokok bahasan
4. Menjelaskan tujuan
5. Apersepsi
C. Kegiatan inti
1. Penyuluh menyampaikan materi
2. Sasaran menyimak materi
3. Sasaran mengajukan pertanyaan
4. Penyuluh menjawab pertanyaan
5. Penyuluh mendemonstrasikan
pembuatan larutan gula garam
6. Sasaran mencoba membuat larutan
gula garam
D. Penutup
1. Melakukan evaluasi dengan memberikan pertanyaan secara
lisan
2. Menyimpulkan materi bersama dengan sasaran
3. Memberi salam

• Media dan Sumber


 Media : Leaflet, flip chart dan alat peraga
 Sumber :
 Buku Meningkatkan Kesehatan Ibu Dan Anak oleh
Departemen Kesehatan R.I tahun 1991
 Buku Penatalaksanaan dan Pencegahan Diare Akut Edisi 2
oleh WHO Alih Bahasa dr. Petrus Adrianto tahun 1995
 Buku Marilah Memberantas Diare (Buku Pemberantasan
Diare) oleh Departemen Kesehatan R.I tahun 1993
 Buku Penuntun Untuk Tenaga Kesehatan Desa Dalam
Pemberantasan Penyakit Diare oleh Departemen
Kesehatan R.I tahun 1982

V. Evaluasi
• Prosedur : Evaluasi setelah proses
• Jenis Tes : Pertanyaan lisan
• Butir soal :
1. Apa yang disebut dengan Diare ?
2. Sebutkan 3 dari 5 penyebab Diare ?
3. Sebutkan 4 dari 6 tanda dan gejala diare ?
4. Sebutkan 2 dari 3 bahaya diare!
5. Sebutkan 4 dari 6 pencegahan terjadinya diare !
6. Bagaimana cara penanggulangan diare ?
7. Demonstrasikan cara pembuatan larutan gula garam !
• Kunci jawaban terlampir dalam materi
Penyuluh

Ima Rohima Hendayani


LAMPIRAN MATERI

DIARE

1. Pengertian Diare
Diare adalah berak encer atau cair sebanyak 3 kali atau lebih dalam 24 jam.
2. Penyebab Diare
♥ Pemberian susu pengganti ASI (PASI)
Penberian PASI dengan botol yang kurang bersih akan menyebabkan
diare
♥ Air yang tercemar
Pemakaian air untuk keperluan sehari-hari, misal : minum (tidak
dimasak), mandi, cuci dari satu sumber yang tercemar akan
menyebabkan diare
♥ Berak di sembarang tempat
Pembuangan kotoran / berak di sembarang tempat akan menularkan
penyakit diare
♥ Makanan yang tercemar
Makanan yang tercemar oleh kuman penyakit akan menyebabkan diare
♥ Tangan kotor
Tangan yang kotor dapat mengandung kuman penyakit. Bila tangan
tersebut memegang makanan untuk dimakan, akan menyebabakan diare
3. Tanda Dan Gejala Diare
 Berak encer atau cair lebih dari 3 kali dalam 24 jam
 Gelisah dan rewel
 Badan lemah dan lesu
 Muntah-muntah
 Rasa haus
 Menurunnya nafsu makan

4. Bahaya Diare
 Penderita akan kehilangan cairan tubuh
 Penderita tersebut menjadi lesu dan lemas
 Penderita dapat meninggal bila kehilangan cairan tubuh lebih banyak
5. Pencegahan Diare
♣ Pemberian ASI
Pemberian ASI pada bayi dapat mencegah diare, karena ASI terjamin
kebersihannya
♣ Gunakan air bersih
Pemakaian air bersih untuk keperluan sehari-hari dapat mencegah diare
♣ Berak pada tempatnya
Sebaiknya berak pada jamban atau kakus yang sehat
♣ Kebersihan makanan
Perhatikan kebersihan makanan mulai dari mencuci, memasak,
menghidangkan dan menyimpan makanan
♣ Minum air yang sudah dimasak
♣ Kebersihan perorangan
Biasakanlah cara hidup yang sehat sehari-hari, misal :
• Cuci tangan (sebelum makan, masak dan sesudah buang air besar)
• Mandi minimal 2 kali sehari dengan menggunakan sabun
• Menggunakan pakaian yang bersih
6. Cara Penanggulangan Diare
 Segera berikan minum cairan yang ada di rumah seperti air sup / air
sayur,air nasi, air kelapa muda, air buah
 Minumkan segera larutan oralit atau larutan gula garam (LGG) sampai
penderita tidak merasa haus lagi
 Tetap berikan ASI bagi bayi yang masih menetek, makin sering makin
baik
 Makanan lunak seperti pisang, bubur, nasi tim tetap diberikan seperti
biasa dan diberikan sedikit-sedikit tetapi sering / berulang-ulang
 Bila sampai dengan hari kedua anak masih diare atau bila keadaan anak
menjadi lebih parah, anak harus segera dibawa ke puskesmas / Rumah
Sakit terdekat.
Tanda bila keadaan anak menjadi lebih parah :
o Mengeluarkan banyak tinja
o Berak disertai dengan darah
o Sangat haus
o Mempunyai mata cekung
7. Cara Membuat Larutan Gula Garam (LGG)
 Bahan dan alat yang diperlukan
 Gula pasir sebanyak 1 (satu) sendok teh munjung
 Garam dapur yang halus sebanyak ¼ (seperempat) sendok teh
 Air masak atau air teh yang hangat (tidak selagi mendidih) sebanyak 1
(satu) gelas
 Gelas belimbing / lainnya yang sama ukurannya, dan sendok teh
 Cara membuat larutan gula garam (LGG)
1. Sebelum membuat, cucilah tangan sampai bersih
2. Tuangkan air masak, atau air teh ke dalam gelas sebanyak 1 (satu)
gelas
3. Masukkanlah “gula pasir” dan “garam” menurut takaran yang telah
ditentukan
4. Aduklah sampai gula dan garam menjadi larut semua
5. Minumlah sebanyak anak mau. Bila habis dibuatkan lagi dengan cara
yang sama.

Anda mungkin juga menyukai