Dosen Pengampu :
Prof. Drs. Sukestiyarno, YL, MS, Ph.D
Disusun oleh :
SUPRIYANTO
b. Interpretasi Hasil :
(1). Dari gambar Coefficients dibawah ini didapatkan bahwa :
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients
Coefficients
Model t Sig.
B Std. Error Beta
Total 9.273 59
Signifikannya (Sig.) = 0,000 (0%) dan harga ini kurang dari 5%, sehingga
hipotesis Ho ditolak, artinya Ht diterima → Jadi X1 berpengaruh terhadap Y
→ Kecepatan Lari (X1) berpengaruh terhadap Hasil Lompat Jauh Gaya
Jongkok (Y)
(3). Sebesar berapa pengaruh X1 terhadap Y, maka kita lihat output pada
Model Summary :
Model Summary
Pada R Square tertulis angka .406 atau sering ditulis 40,6%, artinya :
X1 mampu menjelaskan terhadap Y sebesar 40,6%
pengaruh Kecepatan Lari (X1) hanya memberikan sumbangan
sebesar 40,6% terhadap Hasil Lompat Jauh Gaya Jongkok (Y)
Sedangkan (100% – 40,6%) = 59,4% dipengaruhi oleh faktor yang
lain.
B. KORELASI ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI (X2) DENGAN HASIL LOMPAT
JAUH GAYA JONGKOK (Y)
1. Untuk mengenali tentang korelasi dan pemaknaan besar nilai korelasi, maka kita plot
datanya terlebih dahulu, caranya : Klik Graph → Legacy Dialog → Interactive →
Scatter Pot
2. Plot data pada Scatter plot Kekuatan Otot Tungkai (X2) dan hasil lompat jauh gaya
jongkok (Y) menunjukan bahwa plot datanya membentuk hubungan linier dari Kanan
atas ke kiri bawah, berarti ada hubungan linier yang mengarah ke hubungan positif.
3. Hipotesis Ho : ρ = 0 → artinya : Kekuatan Otot Tungkai (X2) tidak berpengaruh
terhadap Hasil Lompat Jauh Gaya Jongkok (Y)
Ht : ρ ≠ 0 → artinya : Kekuatan Otot Tungkai (X2) berpengaruh
terhadap Hasil Lompat Jauh Gaya Jongkok (Y)
Persamaan regresinya : Ŷ = a + bX
4. Rancangan Analisisnya: Untuk analisis ini digunakan uji dua pihak dengan taraf
signifikan 5%
5. Untuk menerima atau menolak hipotesis, maka kita gunakan SPSS 17,0 sebagai
berikut :
a. Klik Analyze → Regression → Linier, kemudian masukan Hasil Lompat Jauh
Gaya Jongkok (Y) ke- Dependent, dan Kekuatan Otot Tungkai (X2) ke-
Independent seperti gambar berikut :
b. Interpretasi Hasil :
(1). Dari gambar Coefficients dibawah ini didapatkan bahwa :
a
Coefficients
Unstandardized Standardized
Total 9.273 59
(3). Sebesar berapa pengaruh X2 terhadap Y, maka kita lihat gambar Model
Summary :
Model Summary
b. Interpretasi Hasil :
(1). Dari gambar Coefficients dibawah ini didapatkan bahwa :
a
Coefficients
Unstandardized Standardized
Total 9.273 59
(3). Sebesar berapa pengaruh X3 terhadap Y, maka kita lihat gambar Model
Summary :
Model Summary
KESIMPULAN UMUM
1. Berdasarkan uji korelasi terhadap Kecepatan Lari (X1), Kekuatan Otot Tungkai (X2)
dan Kekuatan Otot Lengan (X3) ternyata ketiga-tiganya berpengaruh pada hasil
lompat jauh gaya jongkok. Hubungan ketiga variabel terhadap hasil lompat jauh
tidak lemah
2. Berdasarkan uji regresi terhadap Kecepatan Lari (X1), ternyata berpengaruh linier
negatif dengan pengaruh sebesar 40,6 %, sedangkan kekuatan otot tungkai dan
kekuatan otot lengan berpengaruh positif masing-masing sebesar 46,7% dan 39%.
3. Oleh karena itu untuk mencapai hasil lompat jauh gaya jongkok yang maksimal,
maka lari tidak begitu cepat, otot tungkai dan otot lengan harus diperkuat.
UJI PERSYARATAN : NORMALITAS DAN HOMOGENITAS VARIABEL TERIKAT (Y)
A. Dengan Memakai Nilai Skewness dan Diagram Histogram
1. Pada menu SPSS klik Analyse Descriptive Statistics 123
Frequencies
2. Masukan variabel terikat Y (Hasil Lompat Jauh Gaya Jongkok) ke dalam kotak
Variable(s)
3. Klik tombol Statistics, kemudian beri tanda centang () pada Mean Std
deviation Maximum Minimum Skewness Kurtosis, klik
tombol Continue
4. Klik tombol Charts.. kemudian klik pada Histograms dan beri centang () pada
With normal curve klik tombol continue klik OK
5. Hasil Output dari langkah 1 – 4 sebagai berikut :
Statistics
Hasil Lompat Jauh Gaya Jongkok
Valid 60
N
Missing 0
Mean 4.0950
Std. Deviation .39644
Skewness .103
Std. Error of Skewness .309
Kurtosis -.471
Std. Error of Kurtosis .608
Minimum 3.35
Maximum 5.03
B. Dengan memakai Grafik Q-Q Plot dan Uji Kolmogorov Smirnov
1. Pada menu SPSS klik Analyse Descriptive Statistics Explore
2. Masukan variabel terikat Y (Hasil Lompat Jauh Gaya Jongkok) ke dalam kotak
Dependent List pada bagian Display pilih Plots
3. Klik pada tombol Plots , kemudian aktifkan menu Normality plots with tests
klik Continue klik OK
Cases
KORELASI GANDA :
Koreasi antara Kecepatan Lari (X1), Kekuatan Otot Tungkai (X2) dan Kekuatan Otot
Lengan (X3) terhadap Hasil Lompat Jauh Gaya Jongkok (Y).
A. Hipotesis :
Ho : X1-X2-X3 = 0 (Kecepatan Lari, Kekuatan Otot Tungkai dan Kekuatan Otot Lengan
tidak berpengaruh terhadap Hasil Lompat Jauh Gaya Jongkok)
Ha : X1-X2-X3 ≠ 0 (Kecepatan Lari, Kekuatan Otot Tungkai dan Kekuatan Otot Lengan
berpengaruh terhadap Hasil Lompat Jauh Gaya Jongkok)
B. Persamaan Liniernya:
a
Coefficients
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model Coefficients t Sig.
Dari output Coefficients yang diperoleh didapatkan harga a, b, c, dan d untuk persamaan regresi :
Y = a + bX1 + cX2 + dX3
Y = 5,124 – 0,330X1 + 0,004X2 + 0,009X3
C. Analisis Hasil :
b
ANOVA
Total 9.273 59
a. Predictors: (Constant), Kekuatan Otot Lengan, Kecepatan Lari, Kekuatan Otot Tungkai
Dari output ANOVA, terlihat bahwa Signifikansi (Sig.) = 0.000 % dan ini kurang dari 5%,
sehingga Ho ditolak dan menerima Ha Jadi ada pengaruh antara Kecepatan Lari, Kekuatan
Otot Tungkai dan Kekuatan Otot Lengan terhadap Hasil Lompat Jauh Gaya Jongkok.
Model Summary
Dari output Model Summary, pada bagian R Square terlihat bahwa besarnya pengaruh ke tiga
variabel terhadap Hasil Lompat Jauh Gaya Jongkok sebesar 57,5%