atau yang dikenal dengan Chand Mohammad, mengirimkan sms yang berisi Talak
kepada istrinya, Fiza, namun para Ulama mengatakan konsep Talak digital seperti itu
tidaklah sah dalam hukum Islam.
Chand mengirim sms berisi, "Talak..Talak..Talak" dari London kepada Istrinya, dan
mengirimkan pesan serupa beberapa kali.
"Saya mendapatkan pesan berisi kata Talak sebanyak tiga kali, dan tidak lama kemudian
dia menghubungiku dan memberi tahu bahwa dia telah mengucapkan Talak padaku,"
katanya pada sebuah surat kabar India.
Menurut studi mengenai pernikahan dan perceraian di India yang dipelopori Sabiha
Hussain dari Center Dalit di Jamia Millia Islamia, sedikitnya 15 permintaan cerai
disampaikan lewat sms, email, dan telepon pada 2008.
"Studi tersebut dilakukan terhadap 30 wanita yang bercerai di Jami Nagar, Seelampuri
dan beberapa distrik di Bihar termasuk Darbhanga, Madhubani, dan Gaya."
Akhtarul Wasey, Kepala studi departemen Islam di Jamia Millia Islamia mengatakan,
"Tidak ada konsep perceraian instan dalam Islam, dan melalui digital membuatnya tidak
sah."
Dalam Islam, proses perceraian harus melewati pengadilan Islam, dan harus terdapat
saksi mata dari kedua pihak. Perceraian haruslah memiliki bukti otentik serta memiliki
alasan yang kuat.
Presiden Dewan Hukum India Urusan Wanita (AIMWPLB), Shaista Amber mengatakan,
"Perceraian melalui teknologi modern seperti sms dan email sangat tidak masuk akal dan
tidak sah."
"Dalam Al-Quran, terdapat norma-norma yang jelas mengenai pernikahan dan Talak.
Dalam kedua kasus, adanya saksi merupakan salah satu syarat wajib. Dan bagaimana
mungkin terdapat saksi ketika seseorang mengirimkan sms ataupun email?"