PROPOSAL PENELITIAN
Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian
Pendidikan Fisika
Oleh :
ULFA MAZIDAH
NIM : 080210192023
0
BAB 1. PENDAHULUAN
1
bahwa mata pelajaran fisika adalah mata pelajaran yang tidak hanya berisi tentang
rumus-rumus, hukum, prinsip, dan materi hafalan, tetapi juga berisi tentang
informasi yang bermanfaat dalam menyelesaikan masalah di kelas XII IPA 2
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di MANQ Sukowono, didapat
bahwa pembelajaran fisika masih menggunakan pembelajaran konvensional
dengan metode ceramah. Sehingga siswa hanya mendapatkan pengetahuan
tentang mata pelajaran fisika hanya dari seorang guru saja. Dengan keadaan yang
seperti ini, nilai yang diperoleh siswa atau nilai rata-rata hasil ujian sekolah kelas
XII IPA 2 MANQ Sukowono hanya mencapai nilai 5,00. Selain itu aktifitas
belajarnya juga rendah. Sehingga perlu diadakan pendekatan lebih agar siswa
tidak malas dan siswa bisa semangat dan aktif dalam pembelajaran fisika.
Oleh karena itu dibutuhkan model yang relevan dalam mengatasi
permasalahan tersebut. TGT (Teams Games Tournament) adalah salah satu tipe
pembelajaran model kooperatif yang dapat digunakan untuk meningkatkan hasil
belajar dan keaktifan siswa MANQ Sukowono kelas XII IPA 2. Penerapan model
ini dengan cara mengelompokkan siswa heterogen, tugas tiap kelompok bisa sama
bisa berbeda. Setelah memperoleh tugas, setiap kelompok bekerja sama dalam
bentuk kerja individual dan diskusi. Diusahakan dinamika kelompok kohesif dan
kompak sehingga dapat menumbuhkan rasa kompetisi antar kelompok, suasana
diskusi nyaman dan menyenangkan seperti dalam kondisi permainan (games)
yaitu dengan cara guru bersikap terbuka, ramah , lembut, santun, dan ada sajian
bodoran. Setelah selesai disajikan dalam bentuk diskusi.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti tertarik untuk
mengadakan penelitian dengan judul “Penerapan Model Kooperatif Tipe TGT
(Teams Games Tournament) Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Ketuntasan
Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas XII IPA 2 MANQ Sukowono”
2
1.2 Rumusan Masalah
3
4. Bagi pembaca, penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber informasi
mengenai alternatif cara belajar guna meningkatkan keaktivitas dan
ketuntasan hasil belajar siswa pada pembelajarn fisika.
5. Disamping itu penelitian ini dapat dijadikan sebagai dasar dalam
mengembangkan ilmu pengetahuan dalam bentuk penelitian lebih lanjut.
4
BAB 2. TINJAUN PUSTAKA
5
2.3 Pembelajaran Kooperatif Model TGT (Teams Games Tournament)
2.3.1 Pembelajaran Kooperatif
kecil supaya anak didik dapat bekerja sama untuk mempelajari kandungan
1. Ketrampilan sosial
6
kelompok itu. Setiap anggota kelompok harus saling berhubungan,saling
manfaat,yaitu:
sosial
7
2.3.3 Penerapan Model Pembelajaran TGT (Teams Games Tournament)
Pada penelitian ini, langkah-langkah penerapan pembelajaran kooperatif
dengan model TGT adalah sebagai berikut :
1. Pendahuluan (Kegiatan sebelum KBM berlangsung)
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Memotivasi siswa untuk belajar
Guru membentuk kelompok secara heterogen, masing-masing
kelompok 5-6 orang
2. Kegiatan Inti(Kegiatan pada saat KBM berlangsung)
Guru menyampaikan materi dan
Guru memberikan LKS kepada setiap kelompok
Siswa bekerja dalam kelompok mereka masing-masing
Terjadi diskusi kelompok dan antar kelompok
Guru memberikan permainan akademik
Setiap kelompok yang telah dibentuk, mengirimkan wakil dari
kelompok masing-masing untuk bermain dengan perwakilan masing-
masing kelompok.
Setelah selesai siswa kembali ke kelompok asal dan menyampaikan
jumlah skor yang diperoleh.
3. Kegiatan Penutup ()
Siswa diberi penghargaan berdasarkan skor yang diperoleh baik skor
kelompok atau skor individu
2.4 Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fisika
2.4.1 Aktivitas Siswa
Aktivitas belajar siswa disekolah bervariasi. Aktifitas belajar fisika
siswa merupakan tingkah laku siswa selama mengikuti proses pembelajaran fisika
di kelas dengan menggunakan model TGT (Teams Games Tournament). Dalam
penelitian ini aktivitas siswa yang diamati yaitu, memperhatikan penjelasan
guru,melakukan kegiatan sesuai dengan prosedur yang telah
8
ditetapkan,bekerjasama dalam satu tim, berdiskusi antar teman 1 kelompok,
membuat kesimpulan.
Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe TGT
Bekerja
Memperhatikan Penjelasan Gurusama dalam satu tim antar kelompok
Diskusi Melakukan Turnamen
Membuat Kesimpulan
9
BAB 3. METODE PENELITIAN
Tahap pendahuluan
Siklus 1 Perencanaan
Refleksi Tindakan
Observasi
Perencanaan
Siklus 2 Refleksi
Observasi
Tindakan
10
Siklus penelitian Model Pembelajaran Kooperatif tipe TGT dalam konsep
pada pembelajaran fisika di SMA adalah:
Siklus I
1. Perencanaan Tindakan
Langkah-langkah yang dilakukan dalam merencanakan tindakan yaitu
sebagai berikut:
a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) menggunakan
model TGT (Teams Games Tournament)
b. Menyiapkan media pembelajaran yang dibutuhkan saat pembelajaran
berlangsung
c. Menyusun perangkat pembelajaran (bahan ajar, RPP, LKS, lembar
observasi, media, dan sistem penilaian) dan pembuatan instumen
tindakan (pedoman observasi, pedoman wawancara)
2. Pelaksanaan Tindakan
Berupa implementasi kegiatan pembelajaran berdasarkan perencanaan
yang telah dibuat pada fase sebelumnya. Adapun langkah-langkahnya
sebagai berikut :
a. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
b. Memotivasi siswa untuk belajar
c. Guru membentuk kelompok secara heterogen, masing-masing
kelompok 5-6 orang
d. Guru menyampaikan materi secara garis besar
e. Guru memberikan LKS kepada setiap kelompok
f. Siswa bekerja dalam kelompok mereka masing-masing
g. Terjadi diskusi kelompok dan antar kelompok
h. Guru memberikan permainan akademik
i. Setiap kelompok yang telah dibentuk, mengirimkan wakil dari
kelompok masing-masing untuk bermain dengan perwakilan masing-
masing kelompok.
11
j. Setelah selesai siswa kembali ke kelompok asal dan menyampaikan
jumlah skor yang diperoleh.
k. Siswa diberi penghargaan berdasarkan skor yang diperoleh baik skor
kelompok atau skor individu
3. Kegiatan Observasi
Kegiatan observasi dilakukan bersama-sama dengan pelaksanaan
tindakan yang merupakan pengamatan terhadap aktivitas siswa dalam
kelompok selama pembelajaran berlangsung dan juga aktivitas guru mulai
proses pembelajaran sampai tes dengan menggunakan lembar observasi
yang telah disediakan. Kegiatan yang dilakukan observer adalah
mengamati kegiatan siswa selama proses pelaksanaan tindakan
berlangsung yang meliputi, memperhatikan penjelasan guru, melakukan
kegiatan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan, bekerjasama dalam
satu tim, berdiskusi antar teman 1 kelompok. Selain itu observer juga
mengamati aktivitas guru. Aktivitas guru yang diamati adalah untuk
mengetahui apakah guru telah melakukan sesuai dengan langkah
pembelajaran yang telah dibuat. Selanjutnya dianalisis untuk mengetahui
presentasi keaktivan siswa.
4. Kegiatan Refleksi
Kegiatan refleksi merupakan upaya untuk mengkaji segala hal yang
terjadi dengan cara menganalisis, memahami, menjelaskan, menyimpulkan
hasil tes, hasil pengerjaan LKS, observasi, wawancara. Jika hasilnya
meningkat maka penelitian dinyatakan berhasil. Jika tidak maka
dilanjutkan ke siklus kedua. Tetapi jika siklus kedua belum mencapai hasil
yang diinginkan maka akan dilanjutkan pada siklus selanjutnya dan
dilakukan analisis mengenai penyebabnya.
Siklus 2
12
1. Perencanaan
Perencanaan dilakukan berdasarkan hasil refleksi pada siklus pertama.
2. Pelaksanaan
Peneliti melaksanakan model TGT berdasarkan rencana pembelajaran
hasil refleksi pada siklus pertama.
3. Observasi
Observasi dilakukan oleh peneliti beserta observer untuk mengamati
aktivitas siswa pada pembelajaran fisika dengan model TGT
4. Refleksi
Peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksaan siklus kedua an jika pada
siklus kedua hasil yang diharapkan belum terpenuhi maka dibuat siklus 3
Tetapi jika pada siklus pertama sudah memenuhi hasil yang diharapkan
maka siklus kedua tidak usa dilaksanakan. Siklus kedua sebagai perbaikan
dari siklus pertama atau kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus
pertama. Tindakan yang sudah baik pada siklus pertama tetap
dilaksanakan.
3.3 Definisi Operasional
Variabel dalam penelitian ini dibedakan berdasarkan jenisnya. Kemudian
variabel-variabel yang sudah dibedakan tersebut didefinisikan dalam definisi
operasional variabel yang bertujuan untuk memperjelas pengertian variabel yang
digunakan dalam penelitian ini.
Dalam penelitian ini, jenis variabel meliputi variabel bebas (Independent
Variable) dan variabel terikat (Dependent Variable).
a. Variabel bebas : Model kooperatif tipe TGT (Teams Games
Tournament)
b. Variabel terikat : - Aktivitas belajar fisika siswa
- Ketuntasan hasil belajar fisika siswa
Agar penelitian ini mudah dipahami serta tidak terjadi salah pengertian,
maka perlu didefinisikan beberapa variabel yang ada dalam penelitian ini.
13
1. Penerapan model kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament)
Pembelajaran Model TGT adalah salah satu tipe atau model pembelajaran
kooperatif yang melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan
status, melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur
permainan. Aktivitas belajar dengan permainan yang dirancang dalam
pembelajaran kooperatif model TGT memungkinkan siswa belajar lebih rileks
disamping menumbuhkan rasa tanggung jawab, kerjasama, persaingan sehat dan
keterlibatan belajar. Sintaknya adalah sebagai berikut:
a. Buat kelompok siswa heterogen 5-6 rang yang memiliki kemampuan, jenis
kelamin, ras yang berbeda.
b. Guru menyajikan materi, dan siswa bekerja dalam kelompok mereka
masing-masing. Dalam kerja kelompok guru memberikan LKS kepada
setiap kelompok. Tugas yang diberikan dikerjakan bersama-sama dengan
anggota kelompoknya. Apabila ada dari anggota kelompok yang tidak
mengerti dengan tugas yang diberikan, maka anggota kelompok yang lain
bertanggungjawab untuk memberikan jawaban atau menjelaskannya,
sebelum mengajukan pertanyaan tersebut kepada guru.
c. Guru memberikan permainan akademik.
d. Dalam permainan akademik siswa akan dibagi dalam meja – meja
turnamen, dimana setiap meja turnamen terdiri dari 5 sampai 6 orang yang
merupakan wakil dari kelompoknya masing – masing. Dalam setiap meja
permainan diusahakan agar tidak ada peserta yang berasal dari kelompok
yang sama. Siswa dikelompokkan dalam satu meja turnamen secara
homogen dari segi kemampuan akademik, artinya dalam satu meja
turnamen kemampuan setiap peserta diusahakan agar setara.
e. Selanjutnya adalah pelaksanaan turnament. permainan dimulai dengan
membagikan kartu – kartu soal untuk bermain (kartu soal dan kunci
ditaruh terbalik di atas meja sehingga soal dan kunci tidak terbaca).
Permainan pada tiap meja turnamen dilakukan dengan aturan sebagai
berikut:
14
setiap pemain dalam tiap meja menentukan dulu pembaca soal dan
pemain yang pertama dengan cara undian.
pemain yang menang undian mengambil kartu undian yang berisi
nomor soal dan diberikan kepada pembaca soal.
Pembaca soal akan membacakan soal sesuai dengan nomor undian
yang diambil oleh pemain.
Selanjutnya soal dikerjakan secara mandiri oleh pemain dan
penantang sesuai dengan waktu yang telah ditentukan dalam soal.
Setelah waktu untuk mengerjakan soal selesai, maka pemain akan
membacakan hasil pekerjaannya yang akan ditangapi oleh penantang
searah jarum jam. Setelah itu pembaca soal akan membuka kunci
jawaban dan skor hanya diberikan kepada pemain yang menjawab
benar atau penantang yang pertama kali memberikan jawaban benar.
Jika semua pemain menjawab salah maka kartu dibiarkan saja.
Permainan dilanjutkan pada kartu soal berikutnya sampai semua kartu
soal habis dibacakan, dimana posisi pemain diputar searah jarum jam
agar setiap peserta dalam satu meja turnamen dapat berperan sebagai
pembaca soal, pemain, dan penantang.
Setelah semua kartu selesai terjawab, setiap pemain dalam satu meja
menghitung jumlah kartu yang diperoleh dan menentukan berapa poin
yang diperoleh berdasarkan tabel yang telah disediakan.
f. Selanjutnya setiap pemain kembali kepada kelompok asalnya dan
melaporkan poin yang diperoleh kepada ketua kelompok. Ketua kelompok
memasukkan poin yang diperoleh anggota kelompoknya pada tabel yang
telah disediakan, kemudian menentukan kriteria penghargaan yang
diterima oleh kelompoknya.
2. Aktvitas Belajar Fisika Siswa
Aktivitas belajar siswa disekolah bervariasi. Aktifitas belajar fisika siswa
merupakan tingkah laku siswa selama mengikuti proses pembelajaran fisika di
kelas dengan menggunakan model TGT (Teams Games Tournament). Dalam
penelitian ini aktivitas siswa yang diamati yaitu, memperhatikan penjelasan guru,
15
melakukan kegiatan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan, bekerjasama
dalam satu tim, berdiskusi antar teman 1 kelompok, membuat kesimpulan.
3. Ketuntasan Hasil Belajar Fisika Siswa
Hasil belajar siswa merupakan taraf keberhasilan yang dicapai oleh siswa
berupa perubahan tingkah laku siswa selama mengikuti proses pembelajaran
fisika berlangsung maupun seteleh mendapatkan pengajaran dengan menggunakan
model TGT (Teams Games Tournament), yaitu aspek kognitif, afektif, dan
psikomotor. Dimana hasil belajar diperoleh dari hasil test yaitu pre test atau post
an skor tournamnt. Criteria ketuntasan hasil belajar secara perorangan apabila
telah mencapai skor ≥ 70. Presentase ketuntasan yaitu perbandingan antara jumlah
siswa yang tuntas dengan dengan jumlah seluruh siswa kelas XII IPA 2 MANQ
Sukowono setelah mencapai 75 %.
SKENARIO PEMBELAJARAN
Standart Kompetensi :
Alokasi
Langkah Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
waktu
(1) (2) (3) (4)
1. Kegiatan Awal 15'
a. Hening 1. Guru membuka 1. Siswa berdoa
pelajaran dengan sendiri-sendiri
mengajak berdoa
b. Apersepsi dan 2. Guru mengeksplor 2. Siswa
Motivasi pengetahuan awal mendengarkan
siswa dengan kejadian penjelasan guru
dalam kehidupan dan menjawab
sehari-hari yang pertanyaan yang
berkaitan dengan berkaitan dengan
gelombang gelombang
16
c. Membacakan 3. Guru menyampaikan 3. Siswa
tujuan tujuan pembelajaran memperhatikan
pembelajaran penjelasan guru
17
jawaban siswa yang mendegarkan
kurang penjelasan guru
3. Penutup
a. Kesimpulan 1. Guru menyimpulkan 1. Siswa
b. Hening materi yang sudah mendengarkan
dipelajari 10'
2. Guru mengakhiri 2. Siswa berdoa
pelajaran dengan sesuai dengan
memimpin doa agama dan
keyakinannya
masing-masing
18
19