Ê
Pestisida mencakup bahan-bahan racun yang digunakan untuk membunuh
jasad hidup yang mengganggu tumbuhan, ternak dan sebagainya yang diusahakan manusia
untuk kesejahteraan hidupnya. Pest berarti hama, sedangkan cide berarti membunuh.
Dalam praktek, pestisida digunakan bersama-sama dengan bahan lain
misalnya dicampur minyak untuk melarutkannya, air pengencer, tepung untuk
mempermudah dalam pengenceran atau penyebaran dan penyemprotannya, bubuk yang
dicampur sebagai pengencer (dalam formulasi dust), atraktan (misalnya bahan feromon)
untuk pengumpan, bahan yang bersifat sinergis untuk penambah daya racun, dsb.
Karena pestisida merupakan bahan racun maka penggunaanya perlu kehati-
hatian, dengan memperhatikan keamanan operator, bahan yang diberi pestisida dan
lingkungan sekitar. Perhatikan petunjuk pemakaian yang tercantum dalam label dan
peraturan-pearturan yang berkaitan dengan penggunaan bahan racun, khususnya pestisida.
Ê Ô
Adapun tujuan praktikum acara kali ini, adalah :
1.Ê Untuk mengetahui penggolongan pestisida berdasarkan nama umum, nama dagang,
dam nama kimia dari masing-masing pestisida.
cc Ô
Ê
Ô
Praktikum Pestisida dan Teknik Aplikasi dilaksanakan pada hari senin, tanggal 25
April 2011, pukul 09.00-10.40 WIB. Bertempat di Labolatorium Jurusan Budidaya
Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Palangka Raya.
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah jenis pestisida yang sudah
disiapkan di Laboratorium Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian. Universitas
Palangka Raya. Sedangkan alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah alat-alat tulis dan
sejenisnya.
D Ê Penggolongan Pestisida
Êc
Insektisida adalah pestisida yang digunakan untuk memberantas semua
jenis serangga seperti belalang, kepik, wereng, dan ulat. Insektisida juga
digunakan untuk memberantas serangga di rumah, perkantoran atau gudang,
seperti nyamuk, kutu busuk, rayap, dan semut. Contoh : basudin, basminon,
tiodan, diklorovinil dimetil fosfat, diazinon,dll.. Beberapa nama jenis insektisida
*
antara lain, DURSBAN 20 EC, DHARMABAS 500 EC, INDOVIN 85 SP,
SUPRACIDE 25 WP, BANCOL 5O WP. Contoh penamaan pestisida dari
golongan insektisida ini adalah :
1.Ê a. Nama Dagang : DURSBAN 20 EC.
c. Nama Kimia :
c. Nama Kimia :
Ê
Fungisida adalah pestisida untuk memberantas/mencegah pertumbuhan
jamur/ cendawan Contoh penamaan pestisida dari golongan fungisida adalah :
1.Ê a. Nama Dagang : DACONIL 75 WP.
c. Nama Kimia :
c. Nama Kimia :
c. Nama Kimia :
c. Nama Kimia :
d Ê
Herbisida adalah pestisida yang digunakan untuk membasmi tanaman
pengganggu (gulma) seperti alang-alang, rerumputan, eceng gondok, dll.
Contoh ammonium sulfonat dan pentaklorofenol. Beberapa nama jenis
Herbisida antara lain PATA-COL, GRAMOXONE, POLARIS 200/8 AS,
RAMBO 480 AS. Contoh penamaan pestisida dari golongan herbisida adalah :
Bakterisida adalah pestisida untuk memberantas bakteri atau
virus. Salahsatu contoh bakterisida adalah tetramycin yang digunakan untuk
membunuh virus CVPD yang meyerang tanaman jeruk. Umumnya bakteri
yang telah menyerang suatu tanaman sukar diberantas. Contoh penamaan
pestisida dari golongan bakterisida adalah :
c. Nama Kimia :
D Ê Penjelasan Piktogram
Simbol bahaya digunakan untuk pelabelan bahan-bahan berbahaya
menurut Peraturan tentang Bahan Berbahaya (0 dinance on Haza deous
Substances), yaitu suatu aturan untuk melindungi/menjaga bahan-bahan berbahaya
dan terutama terdiri dari bidang keselamatan kerja. Arah Peraturan tentang Bahan
Berbahaya (0 dinance on Haza deous Substances) untuk klasifikasi, pengepakan
dan pelabelan bahan kimia adalah valid untuk semua bidang, area dan aplikasi,
dan tentu saja, juga untuk lingkungan, perlindungan konsumer dan kesehatan
manusia. Simbol bahaya adalah piktogram dengan tanda hitam pada latar
belakang oranye, kategori bahaya untuk bahan dan formulasi ditandai dengan
simbol bahaya, yang terbagi dalam : resiko kebakaran dan ledakan (sifat fisika-
kimia), resiko kesehatan (sifat toksikologi) atau kombinasi dari keduanya.
c
! Sangat beracun Ô
"
!
d
c
Beracun
Ô
"
d
cc
Berbahaya Ô
"
"
ccc
Perhatian
###
"
c$
Ô
"
- ti tii t
ti ll t tj
lj ii
t
tt t t
tiit
/ l l t tii B i
t l
t
i
t
t tj
tii
t :
t
li j
t ttii
B i t
Cit
li
i
ccc Ê Ô
Pestisida adalah substansi kimia dan bahan lain serta jasad renik dan virus
yang digunakan untuk mengendalikan berbagai hama. Yang dimaksud hama di sini
adalah sangat luas, yaitu serangga, tungau, tumbuhan pengganggu, penyakit tanaman
yang disebabkan oleh fungi (jamur), bakteria dan virus, kemudian nematoda (bentuknya
seperti cacing dengan ukuran mikroskopis), siput, tikus, burung dan hewan lain yang
dianggap merugikan.
Nama suatu pestisida dapat digunakan untuk mengetahui sifat yang
mencirikannya. Cara penamaan pestisida dapat didasarkan dalam beberapa hal, yaitu :
Nama umum bahan aktif, nama perdagangan dalam bentuk formulasi, nama struktur
kimia dan struktur rumus molekul bahan aktif.
Dengan mengetahui kandungan bahan aktif suatu pestisida, maka kita tidak
perlu terikat pada satu nama dagang, tetapi kita dapat memilih pestisida dari berbagai
nama dagang yang ada. Demikian pula kalau dikehendaki untuk mencampur pestisida
maka perlu dihindari pencampuran pestisida dari bahan aktif yang sama.
Arah Peraturan tentang Bahan Berbahaya (0 dinance on Haza deous
Substances) untuk klasifikasi, pengepakan dan pelabelan bahan kimia adalah valid untuk
semua bidang, area dan aplikasi, dan tentu saja, juga untuk lingkungan, perlindungan
konsumer dan kesehatan manusia. Pengguna disarankan untuk selalu membaca label atau
petunjuk penggunaan sebelum menggunakan pestisida.
Ô !Ô
Bottrel, D.G. 1979. cnteg ated Pest Management. Council of Environ. Quality. Washington
D.C.
Hidayat Natawigena dan G. Satari. 1981. Kecende ungan Penggunaan Pupuk dan Pestisida
dalam cntensifikasi Pe tanian dan Dampak Potensialnya Te adap Lingkungan .
Seminar terbatas 19 Maret 1981 Lembaga Ekologi Unpad Bandung.
Kenmore, P.E. 1987. IPM Means the Best Mix. Rice cPM Newslette . VII (7). IRRI. Manila.
Philippines.
Mulyani, S. dan M. Sumatera. 1982. Masala Residu Pestisida pada P oduk Ho tikultu a.
Simposium Entomologi, Bandung 25 ± 27 September 1982.
Mc Ewen, F.L. and G.R.Stephenson. 1979. Te Use and Significance of Pestiside in Te
Envi onment. A Wiley Intercience Publication. John Wiley & Sons, New York.
Oka, Ida Nyoman. 1995. Pengendalian Hama Te padu dan cmplementasinya di cndonesia.
Gajah Mada University Press. Yogyakarta.
Pimentel, D. 1971. Ecological Effects of Pesticides on Nonta get Species. Office of Science
and Technology. Washington D.C. Stack Number 4106-0029.
Pimentel, D. 1982. Envi onmental Aspects of Pest Management. Chemistry and World Food
Suplies. Chemrawn II. Pergamon Press.
Schopfer dan Brennicke (2005). Pflanzenphysiologie. Spektrum. Muenchen.
Smith, R.F.1978. Distory and Complexity of Integrated Pest Management. In: Pest Cont ol
St ategis. S.H. Smith and D. Pimentel (Ed.). Acad. Press. New York.
Smith, R.F and J.L. Apple. 1978. P inciples of cnteg ated Pest Cont ol. IRRI Mimeograph.
Untung, K. 1984. Penganta Analisis Ekonomi Pengendalian Hama Te padu. Andi Offset.
Yogyakarta.
Untung, K. 1993. Penganta Pengelolaan Hama Te padu. Gajah Mada University Press.
Yogyakarta.