Anda di halaman 1dari 2

FX/3

KEMENTERIAN LUAR NEGERI


PUSAT KOMUNIKASI
FB NO. 23006

BIASA
SEGERA

PENGANTAR
BERITA FAKSIMIL
RUANG LEGALISASI
Plt. Ka. BPPK

NOMOR :
TANGGAL : Mei 2011
Andri Hadi JML.HALAMAN : 2 (dua) halaman
termasuk pengantar
NIP. 19600212 198703 1 001

===========================================================================

KEPADA : Yth. Duta Besar RI di Kairo

INFO : Dirjen. Aspasaf

DARI : Plt. Kepala BPPK

PERIHAL : Rencana Kunjungan The Information and Decision Support Center


(IDSC) ke Indonesia.

Pembuat berita,

Siswo Pramono
NIP. 19610910 198603 1 001

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-

PEJABAT KOMUNIKASI

……………………………
ISI BERITA

Merujuk Brafaks Rahasia KBRI Kairo No. RR-124/CAIRO/IV/11, tanggal 19 April


2011 yang antara lain berisi permintaan kunjungan the Information and Decision
Support Center (IDSC) ke Indonesia dan kemungkinan dibuatnya persetujuan
kemitraan IDSC dengan BPPK, bersama ini dengan hormat disampaikan hal-hal
sebagai berikut:

1. Kami menyambut baik rencana kunjungan the Information and Decision Support
Center (IDSC) ke Indonesia. Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan
(BPPK) siap untuk mengadakan pertemuan dengan IDSC dalam format Policy
Planning Dialogue (PPD) yang diusulkan dapat dilaksanakan pada semester
kedua tahun 2011 di Jakarta.

2. Perlu dijelaskan bahwa nature dari Policy Planning Dialogue (PPD) adalah
pertemuan antara BPPK dengan think tank negara mitra pada level eselon I
dengan format second track, dimana agenda utama yang dibahas pada PPD
adalah exchange of view on international and regional matters. PPD tidak
didesain untuk membahas aspek bilateral sekalipun PPD bisa menyinggung
aspek bilateral. Dengan demikian, usulan PPD RI-Mesir (second track) tidak akan
overlapping dengan Joint Bilateral Commission RI-Mesir (First Track).

3. Dapat kami sampaikan bahwa terkait dengan permintaan IDSC untuk secara
khusus mempelajari berbagai aspek demokrasi Indonesia, maka hal tersebut
dapat ditampung sebagai studi lapangan setelah PPD dilaksanakan. Misalnya,
pertama-tama dilaksanakan PPD antara BPPK dengan IDSC yang membahas
aspek internasional dan regional, setelah itu dilanjutkan dengan kunjungan IDSC
ke lembaga-lembaga yang terkait dengan perkembangan demokrasi di Indonesia,
seperti KPU, IPD, Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, dsb. Namun demikian,
untuk pengaturan kunjungan lapangan ini masih dalam tahap pertimbangan,
mengingat masih diperlukan konsultasi lebih lanjut dengan unit di Kemlu yang
paling tepat menangani kunjungan tersebut. Laporan perkembangan selanjutnya
akan disampaikan dalam kesempatan pertama.

Demikian disampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih

Jakarta, 4 Mei 2011

Anda mungkin juga menyukai