Brafaks Jawaban Mesir Masukan Kunjungan IDSC 4 Mei 2011
Brafaks Jawaban Mesir Masukan Kunjungan IDSC 4 Mei 2011
BIASA
SEGERA
PENGANTAR
BERITA FAKSIMIL
RUANG LEGALISASI
Plt. Ka. BPPK
NOMOR :
TANGGAL : Mei 2011
Andri Hadi JML.HALAMAN : 2 (dua) halaman
termasuk pengantar
NIP. 19600212 198703 1 001
===========================================================================
Pembuat berita,
Siswo Pramono
NIP. 19610910 198603 1 001
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-
PEJABAT KOMUNIKASI
……………………………
ISI BERITA
1. Kami menyambut baik rencana kunjungan the Information and Decision Support
Center (IDSC) ke Indonesia. Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan
(BPPK) siap untuk mengadakan pertemuan dengan IDSC dalam format Policy
Planning Dialogue (PPD) yang diusulkan dapat dilaksanakan pada semester
kedua tahun 2011 di Jakarta.
2. Perlu dijelaskan bahwa nature dari Policy Planning Dialogue (PPD) adalah
pertemuan antara BPPK dengan think tank negara mitra pada level eselon I
dengan format second track, dimana agenda utama yang dibahas pada PPD
adalah exchange of view on international and regional matters. PPD tidak
didesain untuk membahas aspek bilateral sekalipun PPD bisa menyinggung
aspek bilateral. Dengan demikian, usulan PPD RI-Mesir (second track) tidak akan
overlapping dengan Joint Bilateral Commission RI-Mesir (First Track).
3. Dapat kami sampaikan bahwa terkait dengan permintaan IDSC untuk secara
khusus mempelajari berbagai aspek demokrasi Indonesia, maka hal tersebut
dapat ditampung sebagai studi lapangan setelah PPD dilaksanakan. Misalnya,
pertama-tama dilaksanakan PPD antara BPPK dengan IDSC yang membahas
aspek internasional dan regional, setelah itu dilanjutkan dengan kunjungan IDSC
ke lembaga-lembaga yang terkait dengan perkembangan demokrasi di Indonesia,
seperti KPU, IPD, Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, dsb. Namun demikian,
untuk pengaturan kunjungan lapangan ini masih dalam tahap pertimbangan,
mengingat masih diperlukan konsultasi lebih lanjut dengan unit di Kemlu yang
paling tepat menangani kunjungan tersebut. Laporan perkembangan selanjutnya
akan disampaikan dalam kesempatan pertama.