Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Memperkirakan saat kematian yang mendekati ketepatan mempunyai arti penting


khususnya bila dikaitkan dengan proses penyelidikan, oleh karena dengan demikian penyidik
dapat lebih terarah dan selektif di dalam melakukan pemeriksaan terhadap tersangka pelaku
tindak pidana. Benar tidaknya alibi seseorang yang diduga mempunyai hubungan dengan
sebab kematian korban dapat diketahui dari perkiraan saat kematian.1

Waktu kematian atau interval antara waktu kematian dan penemuan mayat
(postmortem interval) tidak dapat ditentukan secara pasti. Meskipun demikian, beberapa
informasi sering tersedia untuk memperkirakan jangka waktu yang mengarah pada saat
terjadinya kematian. Secara umum, semakin singkat postmortem interval semakin tepat
perkiraan jangka waktu kematian. Sebaliknya, semakin lama postmortem interval akan
mengurangi ketepatan perkiraan waktu kematian dan meningkatkan peluang terjadinya
kesalahan dalam penetuan waktu kematian.2

Tidak ada sebuah pemeriksaan pada mayat yang reliabel atau benar-benar akurat dalam
menentukan postmortem interval. Perkiraan yang paling mendekati yaitu berdasarkan
kombinasi berbagai pemeriksaan yang dilakukan pada mayat dan tempat kejadian. Kondisi
yang diobservasi meliputi kaku mayat (rigor mortis), lebam mayat (livor mortis), pendinginan
mayat (algor mortis) dan pembusukan (dekomposisi). Isi lambung juga dapat membantu
dalam menentukan waktu kematian. Sebagai tambahan pemeriksaan mayat juga penting
untuk menginvestigasi tempat kejadian perkara (TKP), kondisi lingkungan juga perlu
diketahui. Kondisi lingkungan seperti suhu, merupakan factor terpenting yang mempengaruhi
perubahan pada tubuh segera setelah mati. Perpaduan antara pemeriksaan tempat kejadian
dan mayat akan memberikan peluang kepada penyidik untuk memperkirakan secara lebih
akurat kapan kematian terjadi.2,3

1.2 Batasan Masalah

Referat ini membahas mengenai metode-metode untuk menentukan waktu kematian


(post mortem interval)

1
1.3 Tujuan Penulisan

1. Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan menegani postmortem interval.

2. Meningkatkan kemampuan penulisan ilmiah di bidang kedokteran khususnya di


Bagian Forensik dan Medikolegal.

3. Memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan Kepaniteraan Klinik Senior (KS) di
Bagain Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal Fakultas Kedokteran Universitas
Riau.

Anda mungkin juga menyukai