Anda di halaman 1dari 13

Kehamilan Ektopik

K E H A M IL A N E K T O P IK T E R G A N G G U
1. Pendahuluan Kehamilan ektopik adalah kehamilan yang terjadi di luar rongga rahim (kavum uteri). Istilah ektopik berasal dari bahasa Inggris, ectopic, dengan akar kata dari bahasa Yunani, topos yang berarti tempat. Jadi, istilah ektopik dapat diartikan sebagai "berada di luar tempat yang tidak semestinya". 1,2,3 Walaupun diartikan sebagai kehamilan di luar rongga rahim, kehamilan di dalam rahim yang bukan pada tempat seharusnya, juga dimasukkan dalam kriteria kehamilan ektopik, misalnya kehamilan yang terjadi pada kornu uteri. Hal ini yang membedakannya dengan istilah kehamilan ekstrauterina. 1,2,3 Kehamilan ektopik merupakan kehamilan yang berbahaya bagi wanita yang bersangkutan berhubungan dengan besarnya kemungkinan terjadi keadaan yang gawat. Keadaan gawat ini dapat terjadi apabila kehamilan ektopik terganggu. Keadaan ini harus dicurigai pada setiap wanita dalam masa reproduksi dengan gangguan atau keterlambatan haid yang disertai dengan nyeri perut bagian bawah. 2

NOVI AFSARI 98310013 KKS SMF OBSTETRI GINEKOLOGI RUMKIT

Kehamilan Ektopik

2. Etiologi Kehamilan ektopik biasanya disebabkan oleh terjadinya hambatan pada perjalanan sel telur, dari indung telur (ovarium) ke rahim (uterus). Pada kasus yang jarang, kehamilan ektopik disebabkan oleh terjadinya perpindahan sel telur dari indung telur sisi yang satu, masuk ke saluran telur sisi seberangnya, dan sebagian besar terjadi karena rupture tuba yang spontan, terjadi saat koitus, defekasi, pemeriksaan dalam dan sewaktu dinding perut dikusuk (diurut). Umur kehamilan pada saat ruptur tergantung pada lokasi implantasi, tapi sebagian besar kejadian pada umur kehamilan 6-12 minggu.
1,4

3. Faktor Resiko Infeksi saluran telur (salpingitis) dapat menimbulkan gangguan pada motilitas saluran telur dan dapat menimbulkan divertikel

(penonjolan keluar berbentuk kantung), sehingga menjadi semacam jebakan bagi sel telur. Hal lain yang dapat menyebabkan terjadinya kehamilan ektopik adalah penyakit peradangan panggul (pelvic inflamatory disease), riwayat menderita kehamilan ektopik sebelumnya, riwayat operasi tuba, endometriosis, pemakaian hormon estrogen dan progesteron (misalnya, pada kontrasepsi), juga dapat terjadi karena adanya cacat bawaan (abnormalitas kongenital) dari saluran telur. 1,4,5,6,7,8

NOVI AFSARI 98310013 KKS SMF OBSTETRI GINEKOLOGI RUMKIT

Kehamilan Ektopik

4. Patofisiologi Dalam keadaan normal, setiap wanita (setelah menstruasinya yang pertama) mempunyai siklus bulanan yang teratur, sampai ia mengalami menopause. Dalam siklus bulanan ini, akan dilepas sel telur dari ovarium, yang siap untuk dibuahi. Sel telur akan berjalan di sepanjang saluran telur (tuba falopii), menuju ke dalam rahim. 1 Bila pada sekitar masa-masa itu terjadi hubungan badan, jutaan sperma yang dikeluarkan oleh pasangannya akan 'berenang' masuk ke dalam rahim untuk mencari sang telur. Umumnya, pembuahan akan terjadi di daerah saluran telur yang disebut ampula. Hasil perpaduan sperma dan sel telur itu kita kenal dengan istilah zigot. 1 Bila tidak ada aral melintang, zigot akan terus melaju untuk mencapai rongga rahim. Sambil melaju, terjadi pula proses pembelahan sel menjadi dua, empat, delapan, enambelas dan seterusnya.

Sesampainya di dalam rongga rahim, sel-sel ini akan menanamkan dirinya pada dinding rahim untuk tumbuh berkembang lebih lanjut. 1 Sayangnya, harapan tidak selalu sama dengan kenyataan. Dalam perjalanan tersebut, bisa saja mereka mengalami hambatan. Hambatan tentu akan memperlambat jalannya sel telur ke dalam rahim. Akibatnya, proses pembuahan bisa terjadi bukan pada tempat seharusnya, dan atau tempat embrio tumbuh bukan di dalam dinding rahim. 1

NOVI AFSARI 98310013 KKS SMF OBSTETRI GINEKOLOGI RUMKIT

Kehamilan Ektopik

Hambatan bisa disebabkan oleh berbagai hal dan bisa terjadi dimana-mana. Hambatan itu misalnya akibat: 1,4,5,6,7,8 1. Terjadinya gangguan pada jumbai saluran telur (fimbriae),

sehingga tidak mampu mengambil telur masuk ke dalam saluran telur 2. Terjadinya gangguan pada kemampuan peristaltik saluran telur, sehingga zigot tidak dapat bergerak secara baik menuju rongga rahim Dengan terjadinya hambatan ini, maka hasil pembuahan (zigot) akan tumbuh berkembang di luar tempat yang seharusnya. Ia dapat tumbuh misalnya pada: 1,4,5,6,7,8 1. Saluran telur (tuba falopii) 2. Rongga perut (abdomen) 3. Indung telur (ovarium) 4. Kornu uteri 5. Leher rahim (serviks uteri) Lokasi tersering dari kehamilan ektopik terjadi pada daerah saluran telur, dengan frekuensi tertinggi pada daerah ampula. Daerah ampula adalah suatu daerah yang melebar pada saluran telur. 1,2,3,4,5,6,7,8

NOVI AFSARI 98310013 KKS SMF OBSTETRI GINEKOLOGI RUMKIT

Kehamilan Ektopik

Gambar 1. Tempat-tempat terjadinya kehamilan ektopik. 6 5. Gejala dan tanda klinis Gejala dan tanda klinis yang terlihat juga tergantung dari lokasi tumbuh dan berkembangnya mudigah (embrio). Bila kehamilan ektopik tersebut tidak terganggu gejalanya sama dengan adanya kehamilan biasa. Gejala baru timbul bila kehamilan ektopik tersebut terganggu, dengan tanda-tanda sebagai berikut: 1,2,3,4,5,6,7,8 1. Ada riwayat terlambat haid dan gejala kehamilan muda. 2. Akut abdomen, terutama nyeri perut kanan/kiri bawah. 3. Perdarahan per vaginam (dapat juga tidak ada). 4. Keadaan umum ibu dapat baik sampai buruk/syok, tergantung beratnya perdarahan yang terjadi.
NOVI AFSARI 98310013 KKS SMF OBSTETRI GINEKOLOGI RUMKIT

Kehamilan Ektopik

5. Kadang disertai febris.

Dokter akan melakukan berbagai pemeriksaan, meliputi: 6 1. Pemeriksaan fisik secara umum 2. Pemeriksaan daerah perut (abdomen) 3. Pemeriksaan rongga panggul (pelvis)

6. Diagnosis 1. Anamnesis: riwayat terlambat haid/amenorrhea, gejala dan tanda kehamilan muda, dapat ada atau tidak ada perdarahan per vaginam, ada nyeri perut kanan/kiri bawah. 1,2,3,4,6 2. Pemeriksaan fisis: keadaan umum dan tanda vital dapat baik sampai buruk, ada tanda akut abdomen. Saat pemeriksaan adneksa dengan vaginal touch, ada nyeri bila porsio digerakkan (nyeri goyang porsio). 6 3. Pemeriksaan penunjang diagnostik: darah rutin seperti

hemoglobin dan jumlah eritrosit mengalami penurunan, urine B-hCG (+), kuldosentesis (ditemukan darah di kavum Douglasi), USG ditemukan janin di luar kavum uteri. Diagnosis pasti ditegakkan dengan PA jaringan yang dicurigai janin. 4. Pemeriksaan khusus, dengan Kuldosintesis yaitu untuk

mengetahui adanya penumpukkan darah dalam kavum Douglas dengan

NOVI AFSARI 98310013 KKS SMF OBSTETRI GINEKOLOGI RUMKIT

Kehamilan Ektopik

cara menusuk jarum di daerah forniks posterior lalu di aspirasi. Darah yang diisap disemprotkan ke kain kasa. Bila tidak membeku berarti darah itu berasal dari tumpukan darah. Bisa juga digunakan Kolpotomi post (kuldotomi) sebagai pengganti Kuldosintesis dengan cara menyayat forniks posterior. 1,2,5,6 7. Diagnosa banding Hati-hati dengan diagnosis banding, misalnya appendisitis pada usia kehamilan muda mungkin ada tanda kehamilan, mungkin juga ada tanda akut abdomen - sebaliknya kehamilan ektopik terganggu belum tentu pula disertai gejala perdarahan. Kista ovarium terpelintir/kista pecah. Peradangan daerah panggul juga dapat menunjukan gejala yang hampir sama. 1,6

8. Penatalaksanaan Bila kehamilan ektopik sudah terganggu,maka penatalaksanaannya adalah optimalisasi keadaan umum ibu, dengan transfusi, infus, oksigen, atau kalau dicurigai ada infeksi, diberikan juga antibiotika.

Penatalaksanaan yang ideal adalah menghentikan sumber perdarahan segera dengan laparotomi dan salpingektomi (memotong bagian tuba yang terganggu). 1,6,9

NOVI AFSARI 98310013 KKS SMF OBSTETRI GINEKOLOGI RUMKIT

Kehamilan Ektopik

Dilakukan

pemantauan

terhadap

kadar

HCG

(kuantitatif).

Peninggian kadar HCG yang berlangsung terus menandakan masih adanya jaringan ektopik yang belum terangkat. 6

9. Prognosis Penderita kehamilan ektopik mempunyai kemungkinan yang lebih besar untuk mengalami kehamilan ektopik kembali. Selain itu,

kemungkinan untuk mengalami kehamilan akan menurun. 1 Umumnya penyebab kehamilan ektopik (misalnya penyempitan tuba atau pasca penyakit radang panggul) bersifat bilateral. Sehingga setelah pernah mengalami kehamilan ektopik pada tuba satu sisi, kemungkinan pasien akan mengalami kehamilan ektopik lagi pada tuba sisi yang lain. 6 10. Komplikasi Komplikasi juga tergantung dari lokasi tumbuh berkembangnya mudigah. Misalnya, bila terjadi kehamilan tuba, komplikasi yang tersering adalah pecahnya tuba falopi, perdarahan, infertilitas dan kematian pada ibu. Dapat juga terjadi ileus oleh karena adanya sisa perdarahan yang masih melekat pada dinding perut dan akibat ditinggalkannya plasenta di dalam perut sebagai usaha menghindari resiko perdarahan banyak. DAFTAR PUSTAKA
6

NOVI AFSARI 98310013 KKS SMF OBSTETRI GINEKOLOGI RUMKIT

Kehamilan Ektopik

1. Handoko IS. Kehamilan Ektopik. Update: 21 Januari 2003. Available from: URL: http://www.klinikku.com/pustaka/medis/repro/hamil_ektopik.html. 2. Wiknjosastro H, Saifuddin AB, Rachimhadhi T. Ilmu Kandungan. Edisi ke-3. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. PT Gramedia. Jakarta. 1997; 323-37. 3. Bagian Obstetri & Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Bandung. Patologi Obstetri. Elstar Offset. Bandung; 3236. 4. Cunningham FG, MacDonald PC, Gant NF. Obstetri Williams (Williams Obstetrics). Edisi ke-18. Alih Bahasa: Suyono J, Hartono A. EGC. Jakarta. 1995; 599-623. 5. Tenore JL. Ectopic Pregnancy. Northwestern University Medical School, Chicago, Illinois. Update: 15 Pebruari 2000. Available from: URL: http://www. aafp.org/afp/ 20000215/1080.html. 6. Rusdianto E, Wibowo N. Kehamilan Ektopik. Available from: URL: http://www. geocities.com/Yosemite/Rapids/1744/cklobpt7.html. 7. Chen P. Ectopic pregnancy. of 21 Mei Department Pennsylvania 2002. of Obstetrics from: & Gynecology, Philadelphia. University Update: Medical Center, URL:

Available

http://www.nlm.nih. gov/medlineplus/ency/article/000895.htm. 8. Advanced Fertility Center of Chicago. Ectopic pregnancy. Update: 2002. Available from: URL: http://www.advancedfertility.com/ectopic.htm. 9. Saifuddin AB, Adriaansz G, Wiknjosastro GH, Waspodo J. Buku Acuan Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. JNPKKR-POGI. Jakarta. 2001; 563-65.

NOVI AFSARI 98310013 KKS SMF OBSTETRI GINEKOLOGI RUMKIT

10

Kehamilan Ektopik

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................... DAFTAR ISI............................................................................... PENDAHULUAN......................................................................... ETIOLOGI..................................................................................


NOVI AFSARI 98310013 KKS SMF OBSTETRI GINEKOLOGI RUMKIT

i ii 1 2 11

Kehamilan Ektopik

FAKTOR RESIKO........................................................................ PATOFISIOLOGI......................................................................... GEJALA DAN TANDA KLINIS....................................................... DIAGNOSA BANDING................................................................ PENATALAKSANAAN................................................................. PROGNOSIS.............................................................................. KOMPLIKASI.............................................................................. DAFTAR PUSTAKA.....................................................................

2 2 6 7 7 8 8 9

KATA PENGANTAR

ii

Dengan rasa syukur kepada ALLAH SWT dan hati lega, penulis telah selesai menyusun karya tulis ini guna memenuhi persyaratan Kepaniteraan Klinik Senior di Bagian Obstetri dan Ginekologi Rumah Sakit Tingkat II/ Kesdam I Bukit Barisan Medan dengan judul Kehamilan Ektopik Terganggu.

NOVI AFSARI 98310013 KKS SMF OBSTETRI GINEKOLOGI RUMKIT

12

Kehamilan Ektopik

Pada kesempatan ini tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada dr. Amirudin Siregar, Sp.OG atas bimbingannya dalam penyusunan karya tulis ini. Bahwasanya hasil usaha penyusunan karya tulis ini masih banyak kekurangannya, tidaklah mengherankan karena keterbatasan pengetahuan dan referensi yang ada pada penulis. Kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan, guna perbaikan penyusunan karya tulis lain di kemudian kesempatan. Harapan penulis semoga karya tulis ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan serta dapat menjadi arahan dalam mengimplementasikannya di masyarakat.

Medan, Agustus 2007

Penulis

NOVI AFSARI 98310013 KKS SMF OBSTETRI GINEKOLOGI RUMKIT

13

Anda mungkin juga menyukai