Anda di halaman 1dari 20

No.

Exp : 06 Kelompok : 02
“Konfigurasi
Tanggal : 22- 03- 2011 Nama : Murti Labib M
Frame Relay
Instruktur : Bpk. Rudi H. Menggunakan Kelas : 3 TKJ B

Ibu Neti A. Software Sekolah : SMKN 1 Cimahi

Pelajaran : Diagnosa WAN Simulasi (Soal


Instruktur)” Tahun Ajaran 2010 / 2011

1. Tujuan :
• Siswa dapat memahami tentang Teknologi WAN.
• Siswa dapat mengetahui pengertian Frame Relay.
• Siswa dapat mengetahui jenis-jenis koneksi Frame Relay.

• Siswa dapat mengetahui command apa saja yang digunakan untuk


mengkonfigurasi Frame Relay.
• Siswa dapat mengkonfigurasi Frame Relay menggunakan software
simulasi.

2. Pendahuluan

Frame Relay adalah protokol packet-switching yang


menghubungkan perangkat-perangkat telekomunikasi pada satu
Wide Area Network (WAN). Protokol ini bekerja pada lapisan Fisik
dan Data Link pada model referensi OSI. Protokol Frame Relay
menggunakan struktur Frame yang menyerupai LAPD,
perbedaannya adalah Frame Header pada LAPD digantikan oleh
field header sebesar 2 bita pada Frame Relay.

• Keuntungan Frame Relay

Frame Relay menawarkan alternatif bagi teknologi Sirkuit


Sewa lain seperti jaringan X.25 dan sirkuit Sewa biasa. Kunci
positif teknologi ini adalah :

 Sirkuit Virtual hanya menggunakan lebar pita saat ada data


yang lewat di dalamnya, banyak sirkuit virtual dapat
dibangun secara bersamaan dalam satu jaringan transmisi.

1
 Kehandalan saluran komunikasi dan peningkatan
kemampuan penanganan error pada perangkat-perangkat
telekomunikasi memungkinkan protokol Frame Relay untuk
mengacuhkan Frame yang bermasalah (mengandung error)
sehingga mengurangi data yang sebelumnya diperlukan
untuk memproses penanganan error.

Addressing Pada Frame Relay

Terdiri dari beberapa informasi:

1. Data Link Connection Identifier (DLCI), terdiri dari 10 bit,


bagian pokok dari header Frame Relay dan
merepresentasikan koneksi virtual antara DTE dan Switch
Frame Relay. Tiap koneksi virtual memiliki 1 DLCI yang unik.
Nomor DLCI berada pada angka 0 – 1024. Nomor 0-15 dan
1004-1024 digunakan untuk Management, sedangkan
nomor 16-1003 digunakan untuk traffic.
2. Extended Address (EA), menambah kemungkinan
pengalamatan transmisi data dengan menambahkan 1 bit
untuk pengalamatan
3. C/R, menentukan apakah frame ini termasuk dalam kategori
Perintah (Command) atau Tanggapan (Response)
4. FECN (Forward Explicit Congestion Notification), indikasi
jumlah frame yang dibuang karena terjadinya kongesti di
jaringan tujuan
5. BECN (Backward Explicit Congestion Notification), indikasi
jumlah frame yang mengarah ke switch FR tersebut tetapi
dibuang karena terjadinya kongesti di jaringan asal
6. Discard Eligibility, menandai frame yang dapat dibuang jika
terjadi kongesti di jaringan

1
• Jenis Koneksi Frame Relay

Frame pada Frame Relay dikirimkan ke tujuannya


dengan menggunakan sirkit virtual (jalur logikal dalam jaringan).
Sirkuit Virtual ini bisa berupa Sirkit Virtual Permanen
(Permanent Virtual Circuit / PVC), atau Sirkit Virtual Switch
(Switched Virtual Circuit / SVC).

Permanent Virtual Circuit (PVC)

PVC adalah koneksi yang terbentuk untuk


menghubungkan 2 peralatan secara terus menerus tanpa
memperhitungkan apakah sedang ada komunikasi data yang
terjadi di dalam sirkit tersebut. PVC tidak memerlukan
proses pembangunan panggilan seperti pada SVC dan
memiliki 2 status kerja :

1. Data Transfer, pengiriman data sedang terjadi dalam


sirkit
2. Idle, koneksi antar titik masih aktif tapi tidak ada data
yang dikirimkan dalam sirkit

Switched Virtual Circuit (SVC)

SVC adalah koneksi sementara yang terbentuk hanya


pada kondisi dimana pengiriman data berlangsung. Status-
status dalam koneksi ini adalah:

1. Call Setup, hubungan antar perangkat sedang dibangun.


2. Data Transfer, data dikirimkan antar perangkat dalam
sirkit virtual yang telah dibangun.
3. Idle, ada koneksi aktif yang telah terbentuk, tetapi tidak
ada data yang lewat di dalamnya.
4. Call Termination, pemutusan hubungan antar perangkat,
terjadi saat waktu idle melebihi patokan yang ditentukan.

3. Alat dan Bahan

1
1. OS (Windows XP).

2. Software simulasi (Cisco Packet Tracer 5.3)


3. Software Pengolah Kata.
4. Modul referensi.
5. Topologi & skenario dari Instruktur.

4. Langkah Kerja

• Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.


• Buka aplikasi Cisco Packet Tracer 5.3.

• Susunlah masing - masing topologi seperti gambar di bawah ini :

• Buatlah topologi diatas menggunakan software simulasi Packet


Tracer.

• Setelah itu, berikan konfigurasi IP Address dan juga DLCI Number


pada setiap Router. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada tabel
dibawah ini :

1
Ke
No Interface
Router-1 Router-2 Router-3
DLCI : 202 DLCI : 203
1 Router-1 - IP Address : IP Address : Se2/0
20.20.20.1/24 20.20.20.1/24
DLCI : 301 DLCI : 303
D
2 Router-2 IP Address : - IP Address : Se2/0
ari
20.20.20.2/24 20.20.20.2/24
DLCI : 401 DLCI : 402
3 Router-3 IP Address : IP Address : - Se2/0
20.20.20.3/24 20.20.20.3/24

1. Konfigurasi Dedicated Router 1

• Konfigurasi Host Name


Router>en

Router#conf t

Enter configuration commands, one per line.


End with CNTL/Z.

Router(config)#hostname Router-1

• Konfigurasi IP Address
Router-1(config)#interface serial 2/0

Router-1(config-if)#ip address 20.20.20.1


255.255.255.0

Router-1(config-if)#clock rate 64000

• Konfigurasi Frame Relay


Router-1(config-if)#encapsulation frame-relay

1
Router-1(config-if)#frame-relay lmi-type
cisco

Router-1(config-if)#frame-relay interface-
dlci 202

Router-1(config-if)#frame-relay interface-
dlci 203

Router-1(config-if)#frame-relay map ip
20.20.20.2 202

Router-1(config-if)#frame-relay map ip
20.20.20.3 203

Router-1(config-if)#no shutdown

%LINK-5-CHANGED: Interface Serial2/0, changed


state to up

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on


Interface Serial2/0, changed state to up

• Selesai.

2. Konfigurasi Dedicated Router 2

• Konfigurasi Host Name


Router>en

Router#conf t

Enter configuration commands, one per line.


End with CNTL/Z.

Router(config)#hostname Router-2

• Konfigurasi IP Address
Router-2(config)#interface serial 2/0

1
Router-2(config-if)#ip address 20.20.20.2
255.255.255.0

Router-2(config-if)#clock rate 64000

• Konfigurasi Frame Relay


Router-2(config-if)#encapsulation frame-relay

Router-2(config-if)#frame-relay lmi-type
cisco

Router-2(config-if)#frame-relay interface-
dlci 301

Router-2(config-if)#frame-relay interface-
dlci 303

Router-2(config-if)#frame-relay map ip
20.20.20.1 301

Router-2(config-if)#frame-relay map ip
20.20.20.3 303

Router-2(config-if)#no shutdown

%LINK-5-CHANGED: Interface Serial2/0, changed


state to up

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on


Interface Serial2/0, changed state to up

• Selesai.

3. Konfigurasi Dedicated Router 3

• Konfigurasi Host Name

1
Router>en

Router#conf t

Enter configuration commands, one per line.


End with CNTL/Z.

Router(config)#hostname Router-3

• Konfigurasi IP Address
Router-3(config)#interface serial 2/0

Router-3(config-if)#ip address 20.20.20.3


255.255.255.0

Router-3(config-if)#clock rate 64000

• Konfigurasi Frame Relay


Router-3(config-if)#encapsulation frame-relay

Router-3(config-if)#frame-relay lmi-type
cisco

Router-3(config-if)#frame-relay interface-
dlci 401

Router-3(config-if)#frame-relay interface-
dlci 402

Router-3(config-if)#frame-relay map ip
20.20.20.1 401

Router-3(config-if)#frame-relay map ip
20.20.20.2 402

Router-3(config-if)#no shutdown

%LINK-5-CHANGED: Interface Serial2/0, changed


state to up

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on


Interface Serial2/0, changed state to up

• Selesai

1
4. Konfigurasi Cloud Frame Relay

• Pada Topologi, klik kiri satu kali pada gambar yang


berbentuk awan (Cloud Frame Relay). Setelah itu akan
muncul gambar seperti dibawah ini :

1
• Kemudian kita klik tab Config, maka akan muncul gambar
dibawah ini :

1
1
• Kemudian kita klik Serial0. Konfigurasikan sesuai gambar
dibawah ini :

1
• Apabila telah selesai dikonfigurasi, kita klik Serial1 untuk
konfigurasi selanjutnya. Konfigurasikan Serial1 sesuai
gambar dibawah ini :

1
• Apabila telah selesai dikonfigurasi, kita klik Serial2 untuk
konfigurasi selanjutnya. Konfigurasikan Serial2 sesuai
gambar dibawah ini :

1
• Apabila semua interface (Serial0 - Serial2) telah
dikonfigurasi, maka sekarang kita konfigurasikan Frame
Relay nya. Caranya, klik pada tab Frame Relay, kemudian
konfigurasikan sesuai gambar dibawah ini :

1
• Apabila telah selesai dikonfigurasi, maka sekarang kita coba
untuk melakukan uji koneksi. Namun sebelum melakukan uji
koneksi, kita ketikkan command “no shutdown” di CLI pada
setiap interface (Se2/0) yang terhubung dengan Cloud
Frame Relay. Hal ini dilakukan agar konfigurasi yang telah
kita lakukan dapat befungsi dengan baik.

• Selesai

5. Hasil Percobaan

A. Router-1

• Uji koneksi ke Router-2

Router-1#ping 20.20.20.2

Type escape sequence to abort.

Sending 5, 100-byte ICMP Echos to 20.20.20.2,


timeout is 2 seconds:

!!!!!

Success rate is 100 percent (5/5), round-trip


min/avg/max = 47/62/79 ms

• Uji koneksi ke Router-3

Router-1#ping 20.20.20.3

Type escape sequence to abort.

Sending 5, 100-byte ICMP Echos to 20.20.20.3,


timeout is 2 seconds:

!!!!!

1
Success rate is 100 percent (5/5), round-trip
min/avg/max = 63/69/94 ms

• Uji Maping Frame Relay

Router-1#show frame-relay map

Serial2/0 (up): ip 20.20.20.2 dlci 202,


static, CISCO, status defined, active

Serial2/0 (up): ip 20.20.20.3 dlci 203,


static, CISCO, status defined, active

B. Router-2

• Uji koneksi ke Router-1

Router-2#ping 20.20.20.1

Type escape sequence to abort.

Sending 5, 100-byte ICMP Echos to 20.20.20.1,


timeout is 2 seconds:

!!!!!

Success rate is 100 percent (5/5), round-trip


min/avg/max = 48/65/94 ms

• Uji koneksi ke Router-3

Router-2#ping 20.20.20.3

Type escape sequence to abort.

Sending 5, 100-byte ICMP Echos to 20.20.20.3,


timeout is 2 seconds:

!!!!!

1
Success rate is 100 percent (5/5), round-trip
min/avg/max = 47/56/79 ms

• Uji Maping Frame Relay

Router-2#show frame-relay map

Serial2/0 (up): ip 20.20.20.1 dlci 301,


static, CISCO, status defined, active

Serial2/0 (up): ip 20.20.20.3 dlci 303,


static, CISCO, status defined, active

C. Router-3

• Uji koneksi ke Router-1

Router-3#ping 20.20.20.1

Type escape sequence to abort.

Sending 5, 100-byte ICMP Echos to 20.20.20.1,


timeout is 2 seconds:

!!!!!

Success rate is 100 percent (5/5), round-trip


min/avg/max = 62/65/78 ms

• Uji koneksi ke Router-2

Router-3#ping 20.20.20.2

Type escape sequence to abort.

Sending 5, 100-byte ICMP Echos to 20.20.20.2,


timeout is 2 seconds:

!!!!!

1
Success rate is 100 percent (5/5), round-trip
min/avg/max = 62/65/78 ms

• Uji Maping Frame Relay

Router-3#show frame-relay map

Serial2/0 (up): ip 20.20.20.1 dlci 401, static,


CISCO, status defined, active

Serial2/0 (up): ip 20.20.20.2 dlci 402, static,


CISCO, status defined, active

6. Kesimpulan

Setelah kelompok kami melakukan praktik, kami berkesimpulan


bahwa PPP berbeda dengan Frame Relay. PPP digunakan hanya
untuk koneksi one to one antarRouter saja sehingga hanya dapat
menampung traffic yang tidak terlalu sibuk atau besar. Berbeda
dengan PPP, Frame Relay merupakan teknologi WAN yang dapat
melayani koneksi one to many (broadcast) atau many to many
sehingga Frame Relay dapat melayani traffic yang lebih sibuk dan
besar.

7. Daftar Pustaka

http://mudji.net/press/?p=126

http://id.wikipedia.org/wiki/Frame_relay/

http://www.sysneta.com/ppp-protocol/

1
http://astutid3akatel.blogspot.com/2009/01/tugas-
twan.html

http://sigungloncat.wordpress.com/2010/07/05/ppp-
authentication-pap-dan-chap/

Anda mungkin juga menyukai