Anda di halaman 1dari 3

-

Mempersiapkan kehidupan rakyat yang merdeka

Besok aku UAS IPS, jadi aku mau ngetik ini ya biar inget (sumber:buku IPS,ringkasanku) dan ini udah kukerjain dari lama.

Masalah Organisasi Ditangkapnya Douwes Dekker, dr. Cipto Mengungkusomo, dan Soewardi Soejaningrat oleh Belanda di internir di negeri Belanda. Kuatnya organisasi Serekat Islam Banyak anggota Indishe Partij yang bergabung kepada Indishe Bond. Waktu Pembubaran Indishe Partij kemudian berganti nama menjadi National Indishe Partij yang akhirnya kehilangan basis massanya dan akhirnya bubar. SAREKAT DAGANG ISLAM Tempat Pendirian Akhir tahun 1911 di Solo membentuk Serekat Dagang Islam. Pada November 1912 berganti nama menjadi Serekat Islam. Kemudian berganti nama menjadi Partai Serekat Islam. Pada akhirnya partai ini berganti nama lagi menjadi Serekat Islam Indonesia Bidang Oranganisasi Bergerak dalam bidang sosial, ekonomi, dan agama Pendiri dan Ketua Oranganisasi Haji Samahudin (pendiri) Haji Oemar Said Tjokroaminato (ketua) Tujuan Pendirian Mengembangkan Jiwa dagang dikalangan Pribumi Muslim Memberikan bantuan kepada anggota-anggota yang menderita kesulitan modal dalam berusaha. Memajukan pengajaran dan semua yang mempercepat naiknya derajat bumiputera sehingga tidak di perbudak oleh bangsa lain. Menentang pendapat-pendapat yang keliru tentang agama Islam Masalah Organisasi Menyusupnya ajaran-ajaran Marxis pada oraganisasi ini oleh kelompok SI Merah Terjadi perpecahan antar anggota penganut agama Islam dan penganut ajaran Marxis.(SI Putih dan SI Merah). Waktu Pembubaran Serekat Islam pada akhirnya diubah menjadi Partai Serekat Islam Indonesia (PSSI) pada tahun 1930 dengan ketua Haji Agus Salim. Demokrasi Parlementer (Liberal) Pada masa berlakunya demokrasi parlementer (1945-1959), kehidupan politik dan pemerintahan tidak stabil, shg progam dr suatu pemerintahan tdk dapat dilaksanakan dg baik & berkesinambungan. Salah satu penyebab ketidak stabilan tersebut adalah sering bergantinya pemerintahan (kabinet) sbg tugas pelaksana pemerintah. Demokrasi terpimpin (1959-1966) 5 Juli 1959 presiden soekarno mengeluarkan dekrit presiden sbg usaha mencari jalan keluara dr kemacetan politik melalui pembentukan kepemimpinan yg kuat. Demokrasi terpimpin lahir dr keinsyafan, kesadaran dan keyakinan terhadap keburukan yg dilakukan akibat oleh praktik demokrasi parlementer (liberal0 yg melahirkan pecahnya masyarakat baik dalam kehidupan politik maupun dlm tata kehidupan ekonomi. pokok-pokok Demokrasi Terpimpin antara lain : a. Demokrasi Terpimpin bukanlah dictator dan Otoritier b. Demokrasi Terpimpin adalah demokrasi yang cocok dengan kepribadian dan dasar hidup bangsa Indonesia. . c. Demokrasi Terpimpin adalah demokrasi di segala soal tatanan kenegaraan dan kemasyarakatan yang meliputi bidang politik, ekonomi, dan sosial. d. Inti daripada pimpinan dalam Demokrasi Terpimpin adalah permusyawaratan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan sesuai dengan Pancasila pada Sila Keempat. e. Oposisi dalam arti melahirkan pendapat yang sehat dan yang membangun diharuskan dalam Demokrasi Terpimpin Berdasarkan pokok pikiran di atas tampak bahwa Demokrasi Terpimpin tidak bertentangan dengan Pancasila dan UUD1945 serta budaya bangsa Indonesia. Namun dalam praktiknya, konsep-konsep tersebut tidak direalisasikan sebagaimana mestinya, sehingga seringkali menyimpang dari nilai-nilai Pancasila, UUD 1945 dan budaya bangsa. Penyebab penyelewengan tersebut, selain terletak pada Presiden, juga karena kelemahan legislatif sebagai partner dan pengontrol eksekutif, serta situasi sosial politik yang tidak menentu saat itu. Demokrasi pancasilaera orde baru (1966-1998) Apabila kita kaji ciri dan prinsip Demokrasi Pancasila, dapat dikatakan bahwa Demokrasi Pancasila tidak bertentangan dengan prinsip demokrasi konstitusional. Namun demikian, praktik Demokrasi yang dijalankan pada masa Orde Baru masih terdapat berbagai penyimpangan yang tidak sejalan dengan ciri dan prinsip Demokrasi Pancasila. Di antara penyimpangan yang dilakukan penguasa dan rezim Orde Baru, khususnya yang berkaitan dengan Demokrasi Pancasila yaitu: a. Penyelenggaraan pemilu yang tidak jujur dan tidak adil. b. Pengekangan kebebasan berpolitik bagi pegawai Negeri Sipil (PNS) c. kekuasaan kehakiman (yudikatif) yang tidak mandiri / tidak independen karena para hakim adalah anggota PNS Departemen Kehakiman. d. Kurangnya jaminan kebebasan mengemukakan pendapat. e. Sistem kepartaian yang tidak otonomi dan berat sebelah. f. Maraknya praktik kolusi ,korupsi dan nepotisme diberbagai bidang g. Menteri-menteri dan Gubernur diangkat menjadi anggota MPR h. Organisasi sosial dipegang/dipangku oleh para pejabat birokrasi. Kelebihan pelaksanaan demokrasi pada masa era baru, nampak jelas , dirasakan oleh masyarakat , utamanya dibidang keamanan dimana setiap pelaksanakan pesta demokrasi ( Pemilu ) dapat terlaksana dengan baik, pemilihan Presiden,Gubernur, Walikota,Bupati semuanya berjalan dengan aman dan lancar, hal ini disebabkan adanya kewenangan pemerintah cukup besar dan kuat, dan sangat terkoodinir oleh lembaga-lembaga yang terkait. Kelemahannya adalah terjadinya pengengkangan demokrasi, kurangnya kebebasan berinspirasi dan berdemokrasi bagi masyarakat, sehingga berdampak

Perundingan Linggarjati Tanggal : 10 November 1945 - 15 November 1945 Tempat : Kuningan, Jawa Barat Pemimpin delegasi : - Sutan Syahrir (Indonesia) - Schermerhorn (Belanda) - Lord K. (Inggris) Isi perundingan : 1. Pemerintah Belanda mengakui Jawa, Madura, dan Sumatera secara de facto 2. Pemerintah Belanda dan RI bersama-sama menyelenggarakan berdirinya negara federal (serikat), yaitu RIS (Republik Indonesia Serikat) 3. Dibentuknya Uni Indonesia-Belanda Perundingan Renville Tanggal : 8 Desember 1947 Tempat : Kapal Renville (milik AS) Pemimpin delegasi : - Amir Syafrudin (Indonesia) - Abdul Kadir (Belanda Isi perundingan : 1. Pelaksanaan gencatan senjata 2. Dibuat garis demarkasi / pemisah antara wilayah RI dengan penduduka Belanda 3. Daerah-daerah yang berada di belakang garis Van Mook harus ditinggalkan pasukan RI Perundingan Roem Royen Tanggal : 17 April - 7 Mei 1949 Tempat : Jakarta Pemimpin delegasi : - Roem (Indonesia) - Royen (Belanda) Isi perundingan : Segera dilaksanakan KMB agar Belanda mempercepat pengakuan. Konferensi Meja Bundar (KMB) Tanggal : 23 Agustus - 2 November 1949 Tempat : Den Haag, Belanda Pemimpin delegasi : - M. Hatta (Indonesia) - Sultan Hamid II (BFO) - Van Maar Seveen (Belanda) Isi perundingan : 1. Belanda mengakui kedaulatan RIS akhir Desember 2. Dibentuk Uni Indonesia - Belanda 3. Status Irian Barat diselenggarakan dalam waktu setahun setelah pengakuan kedaulatan 4. Indonesia harus membayar semua hutang Belanda 5. Pasukan Belanda yang ada di RI akan dipulangkan 6. KNIL akan dibubarkan 7. Bekas KNIL boleh jadi APRIS Dampak positif dan Negatif romusha: dampak positif bagi Indonesia adalah yang pertama dapat kita rasakan adalah sarana dan prasarana yang telah dibuat pada zaman kolonialisme sebagai contoh jalan raya Anyer Panarukan yang dibuat pada zaman pemerintahan Daendles, walaupun menimbulkan banyak korban bangsa Indonesia, tetapi manfaatnya masih dapat kita rasakan, bangunan bangunan sebagai objek pariwisata, rel rel kereta api, timbulnya kaum intelek. tetapi daripada itu terdapat dampak dampak negatifnya tidak kalah banyaknya dengan dampak positifnya. dampak negatifnya adalah, keterbelakangan mental, pendidikan, ekonomi, dan masih tidak dapat kami jelaskan satu satu, pada pembuatan jalan raya Anyer Panarukan, menimbulkan banyak korban karena dipaksa kerja rodi. BUDI UTOMO Waktu dan Tempat Pendirian Budi Utomo berdiri hari rabu tanggal 20 Mei 1908, Batavia, Indonesia Bidang Oranganisasi Bergerak dalam bidang sosial dan kebudayaan Pendiri dan Ketua Oranganisasi - Mas Ngabehi Wahidin Soediohusodo dan Soetomo (Ketua) Tirtokusomo Anggota tetap hanya pelajar Stovia dan masyarakat (Jawa & Madura). Tujuan Pendirian -Kemajuan bagi Hindia - Meluaskan pendidikan Barat di kalangan priayi (Bahasa Belanda) Masalah Organisasi Kesulitan keuangan Banyak bupati yang dahulu menjadi anggota Boedi Utomo mendirikan organisasi sendiri Kalah saing dengan Serekat Islam dan Indish Partij Gubernur Jenderal Mr. D Fock yang mengurangi anggaran pendidikan secara drastis Terjadi perpecahan antara golongan moderat dan radikal Waktu Pembubaran Perpecahan Boedi Oetomo baru berakhir pada tahun 1935 setelah terjadi fusi dengan Persatuan Bangsa Indonesia untuk membentuk Parindra. INDISHE PARTIJ Waktu dan Tempat Pendirian Indishe Partij berdiri di Bandung pada tanggal 25 Desember 1912. Kemudian berganti nama menjadi Insulinde. Akhirnya mengubah namanya lagi menjadi Nationaal Indishe Partij Bidang Oranganisasi Bersifat politik murni dengan semangat nasionalisme modern tujuanya Indonesia Merdeka. Pendiri dan Ketua Oranganisasi Douwes Dekker, dr. Cipto Mangukusomo dan Soewardi Soejaningrat Tujuan Pendirian Membangun patriotisme semua Indiers terhadap tanah air yang telah membangun lapangan hidup kepada mereka Memajukan tanah air

pada setiap pelaksanaan demokrasi dianggap hanya kegiatan serimonial dan serba diatur.

Tuanku Imam Bonjol dari Minangkabau melalui perang Padri (1821-1837)

B. Istilah Perspektif Global Dalam literatur dikenal berbagai macam istilah yang berkaitan dengan perspektif global seperti global education, global perspectives in education, global perspertives education,education for a global perspective, international education, international studies, world studies, istilah yang paling tepat untuk perspektif global adalah global perspectives in education atau disingkat dengan global education dan di Indonesia disebut dengan istilah perspektif global. Dengan menekankan pada empat hal pokok yaitu: kesadaran terhadap perspektif global, sistem-sistem global, sejarah global, dan saling pngertian terhadap budaya lain. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi ke tiga tahun 2001, global diartikan secara umum dan keseluruhan, secara bulat, secara garis besar, meliputi seluruh dunia. Globalisasi artinya proses masuknya ke ruang lingkup dunia, mengglobal artinya mendunia. Globalisme adalah paham kebijakan nasional yang memperlakukan seluruh dunia sebagai lingkungan yang layak diperhitungkan, terutama untuk bidang ekonomi dan politik. Masyarakat dunia kini sedang menghadapi tujuan-tujuan baru yang memukau dan mengkhawatirkan. Perspektif global berakar pada ilmu-ilmu: antropologi, psikologi, sejarah, ekonomi, geografi dunia, dan politik, bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan kesadaran sebagai warga dunia yang berpartisipasi aktif. Keanggotaan seseorang dalam masyarakat dunia dari tingkat terdekat samapi yang terjauh bisa digambarkan dalam lingkaran konsentris sebagai berikut ini:

Perang Padri bermula dari pertentangan antara kaum adat dan kaum agama (kaum Padri). Kaum Padri ingin memurnikan pelaksanaan agama Islam. Gerakan Padri itu ditentang oleh kaum adat. Terjadilah bentrokan-bentrokan antara keduanya. Karena terdesak, kaum adat minta bantuan kepada Belanda. Belanda bersedia membantu kaum adat dengan imbalan sebagian wilayah Minangkabau. Pasukan Padri dipimpin oleh Datuk Bandaro. Setelah beliau wafat, digantikan oleh Imam Bonjol.

Pangeran Diponegoro (Raden Mas Ontowiryo) melalui perang Diponegoro (18251830)

Perang Diponegoro berawal dari kekecewaan Pangeran Diponegoro atas campur tangan Belanda terhadap istana dan tanah tumpah darahnya. Kekecewaan itu memuncak ketika Patih Danureja atas perintah Belanda memasang tonggaktonggak untuk membuat rel kereta api melewati makam leluhurnya. Dipimpin Pangeran Diponegoro, rakyat Tegalrejo menyatakan perang melawan Belanda tanggal 20 Juli 1825. Diponegoro dibantu oleh Pangeran Mangkubumi sebagai penasehat, Pangeran Ngabehi Jayakusuma sebagai panglima, dan Sentot Ali Basyah Prawiradirja sebagai panglima perang. Pangeran Diponegoro juga didukung oleh para ulama dan bangsawan. Daerahdaerah lain di Jawa ikut berjuang melawan Belanda. Kyai Mojo dari Surakarta mengobarkan Perang Sabil.

Perlawanan Rakyat Maluku Terhadap Belanda Dipimpin oleh Thomas Matulessy atau Patimura dan Cristina Martha Tiahahu. Perlawanan mulai tanggal 15 Mei 1817 Nopember 1817. Akhirnya Patimura ditangkap dan dihukum gantung.

Pembangunan pd era reformasi 13 tahun sudah perjalanan reformasi,namun sayangnya masih banyak harapan yang belum terwujud. Misalnya saja harapan tentang Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik dan Bersih, pelayanan publik/ birokrasi yang efisiendan ramah. Pada masa reformasi wajah hukum dan politik tanah air sarat denganpraktek dagangsapi dan jual beli perkara, tindak kejahatankorupsi semakin menyebar dan massif, sertaprilaku partai politik bakdinasti (feodalisme). Kita juga menghadapi kenyataan pahit atassistem ekonomi nasional yang liberal. Secara telanjang mata tampak atas penguasaan dan penyebaran dominasi asing pada sektor-sektor strategis perekonomian, sepertikeuangan, energi dan sumber daya mineral, telekomunikasi, serta perkebunan. Dominasi asing mendapatkan pembenaran baik dalam bentuk legislasi maupun kebijakan pemerintah yang melakukan kesepakatan internasional antara lain, LoI IMF, AFTA, CAFTA. Kebijakan pembangunantersebutsemakin merugikan dan memiskinkan rakyat Indonesia. Dengan ketidakadaberpihakan dan ketidakadilan dalam berbagai bidang yang terjadi dan dirasakan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia selama ini, adalah menjadilahan terbuka tumbuh suburnya radikalisme,semisal paham terorisme, yang mustahil berkembang jika negara mampu mewujudkan keadilan dan kemakmuran secara merata. Kondisi karut marut dimanfaatkan elit anti reformasi seolah rakyat merindukan dan atau menginginkan kembali ke masa lalu (: Orde Baru). Elit politik mengumbar kegagalan kehidupan berbangsa dan bernegara akibat melunturnya semangat berpancasila di dalam kehidupan bermasyarakat. Padahal, nilainilai Pancasila luntur akibat prilaku elit dan kebijakan pembangunan yang justru bertolakbelakang dengan ideologi Pancasila.

Kemajuan iptek khususnya teknologi informasi dan komunikasi yang sangat canggih dan cepat menyebabkan bumi yang sangat luas terasa sempit, seperti desa besar, batas fsisik, batas ekonomi, batas politik, batas budaya dan batas bidang yang lain semakin tidak kelihatan atau kabur. Pada era globalisasi kecenderungan yang kuat adalah proses terjadinya universalisasi yang melanda seluruh aspek kehidupan manusia. Salah satu implikasi penyeragaman terlihat dengan munculnya gaya hidup global seperti makanan, pakaian dan musik. John Naisbitt yang terkenal dengan bukunya yang berjudul Megatrend 2000 menyebutkan bahwa pada tahun-tahun tersebut akan terjadi proses globalisasi melalui teknologi informasi, ada tiga mode yang diterima oleh banyak orang yaitu: makanan (food), pakaian (fashion), dan hiburan (entertainment). Media televisi telah mempercepat arus informasi dan membawa kita terlibat dalam informasi dunia. C. Kesimpulan Pentingnya (urgensi) wawasan perspektif global dalam pengelolaan pendidikan ialah sebagai langkah upaya dalam peningkatan mutu pendidikan nasional. Hal ini dikarenakan dengan wawasan perspektif global kita dapat menghindarkan diri dari cara berpikir sempit dan terkotak-kotak oleh batas subyektif sehingga pemikiran kita lebih berkembang. Kita dapat melihat sistem pendidikan di negara lain yang telah maju dan berkembang. Dapat membandingkannya dengan pendidikan di negara kita, mana yang dapat diterapkan dan mana yang sekerdar untuk diketahui saja. Kita bisa mencontoh sistem pendidikan yang baik di negara lain selama hal itu tidak bertentangan dengan jati diri bangsa Indonesia. Selanjutnya dalam penerapan pengelolaan pendidikan dengan wawasan ber-prespektif global, lebih ditekankan pada pendidikan yang berwawasan global.

A. Sejarah Perspektif Global Perspektif global pertama kali muncul di Amerika Serikat pada tahun 1950an. Berkembang secara baik tahun 1970 an. Perspektif global di Indonesia mulai diterapkan pada kurikulum pendidikan dasar dan menengah tahun1995 dan secara jelas dan tegas sebagai pokok materi IPS sejak berlakunya kurikulum tahun 2004 (KBK) dan secara jelas menekankan perlunya perspektif global diajarkan di sekolah. Pada awal munculnya Perspektif Global di Amerika Serikat ada beberapa pendapat yang berbeda: 1. Kelompok Merkantilisme Baru: tujuan perspektig global untuk menyiapkan warga negara Amerika Serikat agar mampu berpartisipasi dalam sistim internasional yang sangat kompetitif dan anarkhis. Menyiapkan para siswa mempunyai kemampuan dalam berkompetisi dalam sistim internasional dan mewujudkan kepentingan nasional Amerika Serikat. 2. Kelompok Reformis: berpendapat bahwa kita semua merupakan anggota komunitas/masyarakat internasional, sistem internasional sangatlah beragam budayanya dan yang saling bekerjasama. Perspektif Global harus mampu membekali murid hidup lebih baik dengan mengenalkan mereka pengetahuan, kemampuan analisis, kemampuan menilai dan strategi untuk berpartisispasi dan terlibat dalam menyelesaikan masalah lokal, nasional maupun internasional. 3. Kelompok Utopian Kiri berpendapat bahwa perspektif global harus ditujukan untuk menciptakan adanya sistem internasional yang lebih adil melalui sistem sosialis. 4. Kelompok Ultrakonservatif atau Utopian Kanan: Perspektif Global harus mendidik para muridnya bahwa Amerika Serikat merupakan pusat dari moral, perekonomian budaya, kehidupan sosial dan kekuatan politik dunia. Harus mampu mempelajari budaya lain dan menerima adanya keragaman budaya bahwa dunia merupakan satu masyarakat dunia (Umi Oktyari Retnaningsih, 1998/1999: 1-3)

Ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, pertukaran, dan konsumsi barang dan jasa. Istilah ekonomi sendiri berasal dari kata Yunani (oikos) yang berarti keluarga, rumah tangga dan (nomos), atau peraturan, aturan, hukum, dan secara garis besar diartikan sebagai aturan rumah tangga atau manajemen rumah tangga. Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom adalah orang menggunakan konsep ekonomi dan data dalam bekerja. Tindakan Ekonomi Tindakan ekonomi adalah setiap usaha manusia yang dilandasi oleh pilihan yang paling baik dan paling menguntungkan. misalnya: Ibu memasak dengan kayu bakar karena harga minyak tanah sangat mahal. Tindakan ekonomi terdiri atas dua aspek, yaitu :

Tindakan ekonomi Rasional, setiap usaha manusia yang dilandasi oleh pilihan yang paling menguntungkan dan kenyataannya demikian. Tindakan ekonomi Irrasional, setiap usaha manusia yang dilandasi oleh pilihan yang paling menguntungkan namun kenyataannya tidak demikian.

Motif Ekonomi Motif ekonomi adalah alasan ataupun tujuan seseorang sehingga seseorang itu melakukan tindakan ekonomi. Motif ekonomi terbagi dalam dua aspek:

Motif Intrinsik, disebut sebagai suatu keinginan untuk melakukan tidakan ekonomi atas kemauan sendiri. Motif ekstrinsik, disebut sebagai suatu keinginan untuk melakukan tidakan ekonomi atas dorongan orang lain.

Pada prakteknya terdapat beberapa macam motif ekonomi:

Motif memenuhi kebutuhan Motif memperoleh keuntungan Motif memperoleh penghargaan Motif memperoleh kekuasaan Motif sosial / menolong sesama

Prinsip Ekonomi Prinsip ekonomi merupakan pedoman untuk melakukan tindakan ekonomi yang didalamnya terkandung asas dengan pengorbanan tertentu diperoleh hasil yang maksimal. Prinsip ekonomi adalah dengan pengorbanan sekecil-kecilnya untuk memperoleh hasil tertentu, atau dengan pengorbanan tertentu untuk memperoleh hasil semaksimal mungkin. A. Tindakan ekonomi Tindakan Ekonomi adalah segala usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan yang tidak terbatas dengan pertimbangan yang baik berdasarkan skala prioritas untuk mencapai kemakmuran. Kebutuhan adalah keinginan manusia yang menuntut untuk dipenuhi B. Motif Ekonomi Motif Ekonomi adalah keinginan atau alasan yang mendorong manusia untuk melakukan tindakan ekonomi atau kegiatan ekonomi baik dari dalam diri manusia maupun dari luar/lingkungan. Adapun motif ekonomi dibagi menjadi dua, yaitu: Motif intrinsik adalah keinginan untuk memperoleh barang dan jasa yang diinginkan sesuai kesadaran sendiri. Contoh: Jerry belajar sungguh-sungguh karena ingin pandai, Pak Eri bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri. Motif ekstrinsik adalah keinginan seseorang untuk memperoleh barang dan jasa yang diingikan karena pengaruh dari luar/orang lain. Contoh: Pak Joni bekerja kerasa agar anaknya bisa sekolah tinggi, Eris belajar dengan rajin karena ingin mendapat hadiah dari orang tuanya jika nilainya bagus. C. Prinsip Ekonomi Prinsip Ekonomi adalah usaha manusia dengan pengorbanan tertentu untuk mencapai hasil yang optimal. Penggolongan Prinsip Ekonomi :

a. Prinsip ekonomi konsumen Konsumen adalah orang yang mengurangi nilai guna barang dan jasa. dengan pendapatan yang diterima, konsumen berusaha mencapai kepuasan yang sebesar-besarnya dari kebutuhan yang beraneka ragam. Karena pendapatan dan alat pemuas yang terbatas, sedangkan kebutuhannya yang tidak terbatas, maka konsumen perlu melakukan kegiatan selektif dalam membuat skala prioritas kebutuhanya. Contoh: Juki ingin membeli sepatu, ia memasuki beberapa toko sepatu untuk membandingkan kualitas dan harganya tiap toko. Pada akhirnya Juki memilih membeli di toko sepatu SAHABAT, karena selain sepatu berkualitas bagus harganya juga dapat dijangkau untuk dibeli Juki.

b. Prinsip ekonomi produsen Produsen adalah orang yang menambah nilai guna barang dan jasa. Produsen dengan segala usahanya perlu mempertimbangkan pilihan untuk menentukan barang-barang yang akan diproduksi. Barang produksi yang diproses oleh tenaga kerja atau menggunakan mesin, diupayakan agar menggunakan biaya produksi yang rendah untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya. Dengan demikian tujuan produsen adalah memperoleh keuntungan (laba) yang besar dengan pengorbanan tertentu. Contoh: Pak Ujang pengusaha kerupuk yang menggunakan bahan bakar minyak, karena harga minyak mahal Pak Ujang mengganti bahan bakarnya dari sisa penggilingan tebu yang dibeli dari perusahaan gula. Dengan pertimbangan harga minyak yang Rp. 4.000,-/liter yang habis digunakan beberapa jam saja, sedangkan jika menggunakan sisa tebu yang harganya Rp. 12.000,-/truk dan bisa digunakan sela satu minggu. Dengan mengganti bahan bakar minyak ke sisa pengolahan tebu Pak Ujang bisa menekan biaya produksi kerupuk.

c. Prinsip ekonomi distributor Distributor adalah orang yang menyalurkan barang dan jasa. Distributor mempertimbangkan efisiensi jarak, biaya, dan waktu yang diperlukan distributor untuk menyalurkan barang dan jasa. Contoh: untuk menyalurkan barang elektronik dari perusahaan CV. Untung mempertimbangkan hal-hal berikut: 1. Membeli gudang yang letaknya strategis dan mudah dijankau 2. Membuka cabang-cabang distributor 3. Menyewa / membeli truk untuk mengangkut barang ke lokasi pasar yang cukup jauh 4. Menyewa / membeli mobil box sesuai kebutuhan untuk mengangkut barang dari gudang ke pasar / supermarket 5. Membeli motor untuk memudahkan kegiatan distribusi ke agen-agen kecil barang elektronik. Dengan demikian untuk dapat menyalurkan barang dan jasa ke konsumen, selain menggunakan prinsip ekonomi, distributorjuga erlu melakukan efesiensi dalam penyaluran barang dan jasa, yakni disertai perhitungan biaya dan saluran distribusi yang akan dilaluinya menuju konsumen.

Anda mungkin juga menyukai