Anda di halaman 1dari 11

TUGAS MENTORING Mengenal Allah SWT, Rasul, dan Manusia

Disusun oleh: Dian Anggraini (1001073055) 1 A MANDIRI

AKUNTANSI POLITEKNIK NEGERI PADANG

BAB I Mengenal Allah

TIGALANDASANUTAMA:MENGENALALLAH Oleh:SyaikhMuhammadAt-Tamimi Berikut ini kutipan beberapa penjelasan tentang tiga landasan utama bagi sebagai seorang muslim. MENGENAL ALLAH Apabila anda ditanya : Siapakah Tuhanmu ? maka katakanlah: Tuhanku adalah Allah yang telah memelihara diriku dan memelihara semesta alam ini dengan segala nimat yang dikaruniakanNya. Dan Dialah sembahanku, tiada bagiku sesembahan yang haqselainDia.Allah taala berfirman : ( ) 1.dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang[1]. [1] Maksudnya: saya memulai membaca al-Fatihah ini dengan menyebut nama Allah. Setiap pekerjaan yang baik, hendaknya dimulai dengan menyebut asma Allah, seperti makan, minum, menyembelih hewan dan sebagainya. Allah ialah nama zat yang Maha Suci, yang berhak disembah dengan sebenar-benarnya, yang tidak membutuhkan makhluk-Nya, tapi makhluk yang membutuhkan-Nya. Ar Rahmaan (Maha Pemurah): salah satu nama Allah yang memberi pengertian bahwa Allah melimpahkan karunia-Nya kepada makhluk-Nya, sedang Ar Rahiim (Maha Penyayang) memberi pengertian bahwa Allah Senantiasa bersifat rahmah yang menyebabkan Dia selalu melimpahkan rahmat-Nya kepada makhluk-Nya. ( ) 2.segala puji[2] bagi Allah, Tuhan semesta alam[3]. [2] Alhamdu (segala puji). memuji orang adalah karena perbuatannya yang baik yang dikerjakannya dengan kemauan sendiri. Maka memuji Allah berrati: menyanjung-Nya karena perbuatannya yang baik. lain halnya dengan syukur yang berarti: mengakui keutamaan seseorang terhadap nikmat yang diberikannya. kita menghadapkan segala puji bagi Allah ialah karena Allah sumber dari segala kebaikan yang patut dipuji [3] Rabb (tuhan) berarti: Tuhan yang ditaati yang Memiliki, mendidik dan Memelihara. Lafal Rabb tidak dapat dipakai selain untuk Tuhan, kecuali kalau ada sambungannya, seperti rabbul bait (tuan rumah). 'Alamiin (semesta alam): semua yang diciptakan Tuhan yang terdiri dari berbagai jenis dan macam, seperti: alam manusia, alam hewan, alam tumbuh-tumbuhan, bendabenda mati dan sebagainya.Allah Pencipta semua alam-alam itu.

Semua yang ada selain Allah disebut alam, dan aku adalah bagian dari semesta alam ini. Selanjutnya jika anda ditanya : Melalui apa anda mengenal Tuhan ? maka hendaknlah anda jawab : Melalui tanda-tanda kekuasaan-Nya dan melalui ciptaan-Nya. Diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah : malam, siang, matahari dan bulan. Sedang diantara ciptaan-Nya ialah : tujuh langit dan tujuh bumi beserta segala makhluk yang ada dilangit dan dibumi serta yang ada diantara keduanya. ( )

Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas 'Arsy[548]. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya.Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah.Maha suci Allah, Tuhan semesta alam. Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa, ( )

Hanya Pencipta segala sesuatau yang ada inilah yang berhak disembah dengan segala macam ibadah. Dan macam-macam ibadah yang diperintahkan Allah itu, antara lain : Islam, Iman, Ikhsan, doa, khauf [takut], raja[pengharapan], tawakal, ragbah[penuh minat], rahbah [cemas], khusyu[tunduk], khasyyah [takut], inabah [kembali kepada allah], istianah [memohon pewrtolongan], istiadzah [memohon perlindungan], istighatsah [memohon pertolongan] untuk dimenangkan atau diselamatkan], dzabh [penyembelihan], nadzar dan macam-macam ibadah lainnya yang diperintahkan oleh Allah , Allah SWT berfirman : ( ) dan Barangsiapa menyembah Tuhan yang lain di samping Allah, Padahal tidak ada suatu dalilpun baginya tentang itu, Maka Sesungguhnya perhitungannya di sisi Tuhannya. Sesungguhnya orang-orang yang kafir itu tiada beruntung. Dalil macam-macam ibadah : 1.Dalil Khauf [takut]: Firman Allah Taala ,

( ) 175. Sesungguhnya mereka itu tidak lain hanyalah syaitan yang menakut-nakuti (kamu) dengan kawan-kawannya (orang-orang musyrik Quraisy), karena itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepadaKu, jika kamu benar-benar orang yang beriman. 2.Dalil Raja[pengharapan] ( )

3. dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. dan Barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakanurusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah Mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.

Hal-hal Yang Menghalangi Ma'rifatullah Ada beberapa hal yang mengahalangi seseorang mengenal Allah, diantaranya : 1. Bersandnar kepada panca Indra (2:55, 4:153). (2:55) Dan (ingatlah), ketika kamu berkata: "Hai Musa, kami tidak akan beriman kepadamu sebelum kami melihat Allah dengan terang [50], karena itu kamu disambar halilintar, sedang kamu menyaksikannya [51]". [50] Maksudnya: melihat Allah dengan mata kepala. [51] Karena permintaan yang semacam ini menunjukkan keingkaran dan ketakaburan mereka, sebab itu mereka disambar halilintar sebagai azab dari Tuhan. (4:153) Ahli Kitab meminta kepadamu agar kamu menurunkan kepada mereka sebuah Kitab dari langit.Maka sesungguhnya mereka telah meminta kepada Musa yang lebih besar dari itu. Mereka berkata : "Perlihatkanlah Allah kepada kami dengan nyata". Maka mereka disambar petir karena kezalimannya, dan mereka menyembah anak sapi [374], sesudah datang kepada mereka bukti-bukti yang nyata, lalu Kami ma'afkan (mereka) dari yang demikian.Dan telah Kami berikan kepada Musa keterangan yang nyata. [374] Anak sapi itu dibuat mereka dari emas untuk disembah.

Mereka tidak beriman kepada Allah dengan dalil tidak melihat Allah, padahal banyak hal yang tidak bisa mereka lihat tetapi mereka meyakini akan keberadaannya seperti; gaya gravitasi bumu, arus listrik, akal pikiran, dan sebagainya. 2. Kesombongan (7:146). (7:146) Aku akan memalingkan orang-orang yang menyombongkan dirinya di muka bumi tanpa alasan yang benar dari tanda-tanda kekuasaan-Ku. Mereka jika melihat tiap-tiap ayat(Ku) [569], mereka tidak beriman kepadanya. Dan jika mereka melihat jalan yang membawa kepada petunjuk, mereka tidak mau menempuhnya, tetapi jika mereka melihat jalan kesesatan, mereka terus memenempuhnya.Yang demikian itu adalah karena mereka mendustakan ayat-ayat Kami dan mereka selalu lalai dari padanya. [569] Yang dimaksud dengan ayat-ayat di sini ialah: ayat-ayat Taurat, tanda-tanda kebesaran dan kekuasaan Allah. Kesombongan menghalangi mereka untuk mengenal Allah, walaupun telah diperlihatkan kepada mereka ayat-ayat Allah tetapi mereka tetap mengingkari sehingga datang azab Allah.

3. Lengah (21:1-3). (21:1) Telah dekat kepada manusia hari menghisab segala amalan mereka, sedang mereka berada dalam kelalaian lagi berpaling (daripadanya). (21:2) Tidak datang kepada mereka suatu ayat Al Qur'an pun yang baru (di-turunkan) dari Tuhan mereka, melainkan mereka mendengarnya, sedang mereka bermain-main, (21:3) (lagi) hati mereka dalam keadaan lalai. Dan mereka yang zalim itu merahasiakan pembicaraan mereka: "Orang ini tidak lain hanyalah seorang manusia (jua) seperti kamu, maka apakah kamu menerima sihir itu [952], padahal kamu menyaksikannya?" [952] Yang mereka maksud dengan sihir di sini ialah ayat-ayat Al Qur'an. 4. Bodoh (2:118). (2:118)

Dan orang-orang yang tidak mengetahui berkata: "Mengapa Allah tidak (langsung) berbicara dengan kami atau datang tanda-tanda kekuasaan-Nya kepada kami?" Demikian pula orangorang yang sebelum mereka telah mengatakan seperti ucapan mereka itu; hati mereka serupa.Sesungguhnya Kami telah menjelaskan tanda-tanda kekuasaan Kami kepada kaum yang yakin. 5. Ragu-ragu (6:109 - 110). (6:109) Mereka bersumpah dengan nama Allah dengan segala kesungguhan, bahwa sungguh jika datang kepada mereka sesuatu mu'jizat, pastilah mereka beriman kepada-Nya. Katakanlah: "Sesungguhnya mu'jizat-mu'jizat itu hanya berada di sisi Allah". Dan apakah yang memberitahukan kepadamu bahwa apabila mu'jizat datang mereka tidak akan beriman [497]. [497] Maksudnya: orang-orang musyrikin bersumpah bahwa kalau datang mu'jizat, mereka akan beriman, karena itu orang-orang muslimin berharap kepada Nabi agar Allah menurunkan mu'jizat yang dimaksud. Allah menolak pengharapan kaum mu'minin dengan ayat ini. (6:110) Dan (begitu pula) Kami memalingkan hati dan penglihatan mereka seperti mereka belum pernah beriman kepadanya (Al Quraan) pada permulaannya, dan Kami biarkan mereka bergelimang dalam kesesatannya yang sangat.

6. Taqlid (5:104, 43:23). (5:104) Apabila dikatakan kepada mereka: "Marilah mengikuti apa yang diturunkan Allah dan mengikuti Rasul". Mereka menjawab: "Cukuplah untuk kami apa yang kami dapati bapak-bapak kami mengerjakannya". Dan apakah mereka itu akan mengikuti nenek moyang mereka walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui apa-apa dan tidak (pula) mendapat petunjuk ?. (43:23) Dan demikianlah, Kami tidak mengutus sebelum kamu seorang pemberi peringatanpun dalam suatu negeri, melainkan orang-orang yang hidup mewah di negeri itu berkata: "Sesungguhnya kami mendapati bapak-bapak kami menganut suatu agama dan sesungguhnya kami adalah pengikut jejak-jejak mereka". Mudah-mudahan kita semua menyadari dan terhindar dari sifat-sifat yang dapat menghalangi kita dalam mengenal Allah, amiin.

BAB II
MENGENAL RASUL

Mengenal rasul merupakan sebuah bahasa yang sangat penting dalam pembinaan keagamaan seorang muslim. Dalam kalimat syahadat kesaksiannya yang pertama yang dilakukan seorang adalah keyakinan bahwa Allah itu Esa dan yang kedua adalah keimanan terhadap kerasulan Muhammad SAW. Oleh karena itu pengenalan terhadap Rasulullah SAW sangat menentukan tingkat pemahaman, penghayatan dan pengamalan seseorang terhadap ikrar keislaman mereka, karena dari sinilah terbentuklah kepribadian muslim. Mengenal rasul menjadi sebuah keperluan yang asasi bagi kaum muslimin masa kini karena mereka tidak hidup bersama dengan nabi, mereka harus beriman kepada kerasulan Muhammad SAW dengan keimanan yang sebenar-benarnya.Inilah sebuah upaya untuk menghayati makna syahadatain. Ibnu Qoyyim menerangkan bahwa kebutuhan manusia yang utama adalah mengenal para rasul dan ajaran yang dibawanya, percaya akan berita dan yang disampaikannya serta taat pada yang diperintahkan, sebab tidak ada jalan menuju kebahagiaan dan keberhasilan di dunia dan akhirat kecuali dengan tuntunan para rosul. Tidak ada pula petunjuk untuk mengetahui yang baik dan buruk maupun keutamaan yang lain kecuali mengikuti rasul untuk mendapatkan ridha Allah. I. Pengertian Rasul, Nabi serta Risalah Rasul adalah lelaki pilihan dan yang diutus oleh Allah dengan risalah kepada manusia. Rasul merupakan yang terbaik diantara manusia lainnya sehingga apa yang dibawa, dikatakan dan dilakukan adalah sesutu yang terpilih dan mulia dibandingkan dengan manusia lain. Nabi adalah lelaki pilihan yang diutus oleh Allah mendapatkan wahyu berupa syariat namun tidak harus disampaikan.Nabi diutus untuk mengukuhkan syariat sebelumya. Risalah adalah sesuatu yang diwahyukan Allah SWT berupa prinsip hidup, moral, ibadah, aqidah untuk mengatur kehidupan manusia agar terwujud kebahagiaan di dunia dan akhirat. Ciri-ciri a. Laki-laki yang berasal dari manusia, b. Masum terjaga dari kesalahan, QS. An Najm (53) : 2-5 c. Menjadi suri teladan, QS. Al Ahzab (33) : 21 d. Memiliki akhlaq yang mulia; shidiq, tabligh, amanah dan fathonah. QS. Al Qalam (18) : 4 QS. Al Rasul: Kahfi(18):110

e. Memiliki mujizat, QS. Al Qomar (54) : 1 f. Tersampaikan berita tentang kedatangannya, QS. Ash Shaff (61) : 6 g. Adanya berita kenabian, QS. Al Furqan (25) : 30 h. Hasil perbuatan seperti kader (sahabat), lingkungan dan tatanan kehidupan dan peradaban Islami, QS. Al Fath (48) : 29 III. Tugas Para Rasul A. Umum 1. Menyampaikan risalah, QS Al Maidah (5) : 67 2. Memperkenalkan Al Khalik, QS. Ali Imran (3) : 190 3. Menjelaskan cara beribadah, Hadits : Shalatlah kamu seperti halnya aku shalat. (HR. Bukhori, Muslim) 4. Menjelaskan pedoman hidup Hadits : Rasulullah SAW bersabda: Barangsiapa yang dikehendaki Allah suatu kebaikan untuknya, Dia akan pandaikan dalam hal agama. (HR. Bukhari, Muslim) 5. Mendidik Berdasarkan Sirah Nabawiyah, menunjukkan bagaimana para sahabat belajar di rumah Arqom bin Abi Arqom. B. Khusus 1. Menegakkan din Allah, QS. Asy Syuura (42) : 13-15 2. Menegakkan khilafah, QS. An Nuur (24) : 55 3. Membina kader, QS. Ali Imran (3) : 104 4. Membuat konsep panduan dawah, QS. Ali Imran (3) : 159 5. Melaksanakan panduan dawah, QS. Al Baqarah (2) : 208

BAB III
MENGENAL MANUSIA

Siapakah manusia sebenarnya?Apakah kita sudah mengenal diri kita sendiri?Dimanakah kedudukan kita sebagai ciptaan Allah?Bagaimana seharusnya sikap kita pada Allah SWT?Dan masih banyak lagi persoalan yang perlu dilontarkan kepada manusia pada dirinya sendiri yang sudah hidup sekian lamanya di muka bumi.Masalah manusia adalah hal yang tidak pernah habishabisnya dibicarakan.Banyak ilmuwan mencoba membicarakan dan mempelajarinya, namun tidak begitu berhasil.Karena masing-masing pakar mempunyai teori dan definisinya sendiri mengenai manusia.Berbagai disiplin ilmu seperti psikologi, sosiologi, ekonomi, antropologi, filsafat, dan teologi mempunyai berbagai pendekatan yang berbeda dan teori yang berlainan tentang manusia. Memahami manusia melalui akal manusia saja akan menyebabkan kesesatan. Hal ini disebabkan karena manusia mempunyai berbagai keterbatasan dalam memahami dan mengenal dirinya dengan benar.Selain itu, sifat sombong serta merasa dirinya hebat dan pandai adalah sifat manusia yang menghalanginya mencapai kebenaran hakiki.Kesalahan yang terjadi pada berbagai teori tentang manusia tidak diakui oleh para pencetusnya. Bahkan sebagian besar pengikutnya tetap mendukung teori yang salah itu dengan menjadikannya sebagai landasan kehidupan, rujukan, dan model gaya hidup manusia untuk saat ini. Hal ini mengakibatkan munculnya kerusakan di mana-mana. Asal manusia adalah ruh dan tanah.Ia kemudian dilengkapi dengan potensi akal, hati, dan jasad yang merupakan suatu kelebihan yang Allah berikan dibanding makhluk lainnya. Dengan segala keutamaannya, manusia diberikan tugas untuk menjalankan amanah ibadah dan khalifah. Ciri manusia sebagai makhluk yang dimuliakan ialah ia diberikan beban dan balasan. Keadaan manusia seperti itu disiapkan untuk menjalankan amanah besar dari Allah sebagai khalifah.Untuk mencapai amanah tersebut, jiwa manusia harus selalu diisi dengan mengingat Allah dan dijauhi dari syahwat. Dengan akal, hati, dan jasad, manusia dapat beribadah.Ibadah yang sesuai dengan fitrah manusia adalah ibadah yang komprehensif, baik dari segi kesempurnaan agama, kesempurnaan hidup, dan kesempurnaan dari segi hati, akal, dan anggota tubuh.Motivasi beribadah perlu dibangun oleh penerimaan manusia atas keagungan Allah dan rasa syukur atas banyaknya nikmat yang telah diberikan Allah kepadanya.Ibadah tersebut ada dua macam.Yang pertama bersifat khusus dan yang kedua umum.Kita harus memperhatikan bagaimana Nabi melakukan kedua ibadah itu. Karena ibadah yang dilakukan dengan benar akan menghasilkan takwa dan mendapatkan pertolongan Allah SWT.

Mengenal manusia diperkenalkan dalam buku ini untuk menggambarkan gambaran yang menyeluruh tentang manusia dari definisi hingga tugasnya sebagai khalifah dan berdakwah.Fungsi khalifah adalah membangun dan memelihara alam. Kita dapat menjalankan amanah dan tugas ini apabila kita mengetahui diri kita sendiri secara keseluruhan, baik dari definisi, kedudukan,tugas,danperannya. Pada diri manusia ada empat unsur yang sangat penting. Ia merupakan satu paket yang menggerakkan tenaga manusia. Satu sama lainnya, saling perlu-memerlukan. Jika terdapat salah satu yang tidak bisa bekerjasama, akan berlaku kerusakan. Oleh karena itu keempat-empat unsur ini hendaklah dihidupkan dan dicengkam untuk membolehkan manusia berfungsi dan bergerak. Unsur-unsur itu adalah: 1. Fisikal (atau dalam bahasa Arabnya, jawarih) 2. Akal 3. Nafsu 4. Roh PERANAN EMPAT UNSUR PADA MANUSIA 1.FISIKAL Anggota lahir adalah rakyat dalam diri. Ia merupakan alat yang digunakan oleh roh, akal dan nafsu. Fisikal lahir taat saja. Jika tiga unsur tadi tidak aktif, fisikal pun tidak aktif, menjadikan manusia itu seorang yang kaki tidur. Oleh karena akal, roh dan nafsu tidak aktif, maka ia tidur. Anggota lahir atau fisikal tidak pandai berfikir atau merancang. Ia hanya menunggu arahan, menjadi rakyat dalam kerajaan diri. 2.AKAL Kita perlu mengenali akal karena ia sebagian dari manusia. Akal itu peranan atau kerjanya menerima maklumat, pengalaman, ilmu, kemudian masuk ke otak, diproses dan disimpan. Bila perlu ia dikeluarkan semula. Proses itu dikatakan berfikir. Contohnya bila melihat cawan, maklumat itu masuk ke dalam otak, lalu ia berfikir tentang bentuknya, warnanya, diperbuat daripada apa, ukurannya, gunanya, bagus atau tidak dan sebagainya. Dia tidak biarkan saja maklumat itu. Ini menandakan otaknya aktif. Kebanyakan umat Islam hari ini, tidak mengajak akalnya bekerja. Walaupun maklumat-maklumat sudah diperolehi, akalnya tidak memproses maklumat itu, menjadikan akalnya pasif. Pernahkah kita melihat pabrik beroperasi? Ada pabrik yang tidak menggunakan mesin. Prosesnya secara manual iaitu menggunakan tangan. Ada pabrik menggunakan mesin yang terhegeh-hegeh dan ada kilang menggunakan mesin yang canggih. Kalau secara manual, satu jam baru kuih boleh siap. Kalau menggunakan mesin canggih dalam masa satu menit bisa siap.

Begitulah juga otak manusia, ada yang laju dan ada yang perlahan. Bila akal laju, dengar maklumat saja, ia bisa terus proses dan keluarkan maklumat. Akal yang perlahan, lambat memproses maklumat karena tidak dilatih. Ini sangat merugikan. 3.NAFSU Nafsu peranannya berkehendak. Dia pendorong. Tanpa nafsu, manusia tidak bisa hidup sebagai manusia. Kalau nafsu itu terdidik, ia akan mendorong manusia kepada kebaikan dan kepada mentaati Tuhan. Kalau ia tidak terdidik, ia akan mendorong kepada kejahatan dan jalan syaitan. Ia akan jadi kawan dan kroni syaitan. Tuhan berfirman: Maksudnya: "Sesungguhnya nafsu itu sangat menyuruh kepada kejahatan." (Yusuf: 53) Nafsu harus dididik. Nafsu adalah musuh utama manusia. Ia adalah musuh dalaman. Musuh kedua adalah syaitan. Syaitan musuh luaran. Syaitan meniti di atas nafsu. Nafsu ini ada peringkat-peringkatnya. Peringkat-peringkat nafsu ini nanti dibahas dengan lebih lanjut 'Bagaimana Mendidik Manusia.' 4.ROH Roh itu dikatakan juga hati atau jiwa. Peranannya ialah untuk merasa. Merasa susah, senang, suka, duka, takut, cemas, bimbang, risau, resah, gelisah, gembira, sedih dan sebagainya. Ia raja di dalam diri. Roh terbahagi kepada dua iaitu: a. Ruhul hayah b. Ruhul tamyiz RuhulHayah Roh ini terdapat pada semua makhluk yang bernyawa termasuk manusia, malaikat, jin, hewan dan tumbuh-tumbuhan. Ruhul hayah ini peranannya ialah menghidupkan. RuhulTamyiz Ia dinamakan juga ruhul amri. Ia roh yang berperanan menjadikan makhluk itu mukalaf, yakni yang bertanggungjawab untuk membangunkan syariat. Ruhul tamyiz memikul beban untuk membangunkan apa yang diperintahkan oleh Allah dan menjauhi segala larangan-Nya. Makhluk yang mempunyai ruhul tamyiz termasuklah manusia, malaikat dan jin.. Sifat-sifat roh terbahagi kepadadua iaitu: i. Sifat-sifat mahmudah (sifat baik atau positif) seperti kasih sayang, tolak ansur, zuhud, ikhlas, tawadhuk, amanah dan lain-lain. ii. Sifat-sifat mazmumah (sifat keji atau negatif) seperti riyak, ujub, sombong, pemarah dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai