ABSTRACT
One of elderly problems is insomnia. It occurs because of aging factors. The murottal Al-Quran therapy
become intervention for muslilm elderly, so that it can ward stress hormone, improve the body's chemical
system, thus lowering blood pressure, which will improve the circadian rhythm of elderly, thus potentially
overcoming insomnia in elderlies. The purpose of this study was to determine the effect of the murottal AlQuran to insomnia in the elderly people at Pucang Gading Social Services unit for Elderly People at Semarang.
The research design used Quasy Experimental by using Pretest-Posttest Control Goup Design, with the
population of 76 people at Pucang Gading Social Services unit for Elderly People at Semarang. The sampling
method used purposive sampling of 34 people who were divided into intervention and control groups. Data
collecting used questionnaires of the Studi Psikiatri Biologik Jakarta Insomnia Rating Scale (KSPBJ-IRS).
Univariate analysis test used frequency distributions and bivariate analysis test used Wilcoxon.
The results show that there was an influence of murottal Al-Quran to ward insomnia in the elderly
people at Pucang Gading Social Services unit for Elderly People at Semarang.
It is suggested for Pucang Gading Social Services unit for Elderly People at Semarang to apply
murottal Al-Quran as in intervention to cope with impaired insomnia in elderly people.
Keywords
References
1
Pengaruh Terapi Murottal Al-Quran Terhadap Penurunan Tingkat Insomnia Pada Lansia
Di Unit Pelayanan Sosial Lanjut Usia Pucang Gading Semarang
PENDAHULUAN
Lanjut usia (lansia) adalah kelompok
penduduk yang berumur 60 tahun atau lebih
(Maryam dkk, 2008). Lansia merupakan
suatu proses alami yang ditentukan oleh
Tuhan Yang Maha Esa. Semua orang akan
mengalami proses menjadi tua dan masa tua
merupakan masa hidup manusia yang
terakhir. Dimasa ini seseorang mengalami
kemunduran fisik, mental, dan social secara
bertahap (Azizah, 2011).
Menurut
Dinas
Kependudukan
Amerika Serikat (1999) dalam Maryam
(2008), jumlah populasi lansia berusia 60
tahun atau lebih diperkirakan hampir
mencapai 600 juta orang dan diproyeksikan
menjadi 2 miliar pada tahun 2050, pada saat
itu lansia akan melebihi jumlah populasi
anak (0-14 tahun) (Maryam dkk, 2008).
Pada tahun 2020-2025, Indonesia akan
menduduki peringkat Negara dengan
struktur dan jumlah penduduk lanjut usia
setelah RRC, India, dan Amerika Serikat,
dengan umur harapan hidup diatas 70
tahun. Pertumbuhan penduduk lanjut usia
(lansia) diprediksi akan meningkat cepat di
masa yang akan datang terutama di negaranegara berkembang. Indonesia sebagai
salah satu Negara berkembang juga akan
mengalami ledakan jumlah penduduk
lansia, kelompok umur 0-14 tahun dan 1549 berdasarkan proyeksi 2010-2035
menurun. Sedangkan kelompok umur lansia
(50-64 tahun dan 65 lebih) berdasarkan
proyeksi 2010-2035 terus meningkat.
Persentase penduduk lansia tahun 2012
adalah 7,56% yang berarti termasuk Negara
berstruktur tua (Abikusno dkk, 2013).
Menua (menjadi tua) adalah suatu
proses menghilangnya secara perlahanlahan
kemampuan
jaringan
untuk
memperbaiki
diri/mrngganti
dan
mempertahankan
fungsi
normalnya
sehingga tidak dapat bertahan terhadap
infeksi dan memperbaiki kerusakan yang
diderita
(CONSTANTANIDES,
1994
dalam buku Bandiyah, 2009). Ini
merupakan proses yang terus-menerus
Pengaruh Terapi Murottal Al-Quran Terhadap Penurunan Tingkat Insomnia Pada Lansia
Di Unit Pelayanan Sosial Lanjut Usia Pucang Gading Semarang
Pengaruh Terapi Murottal Al-Quran Terhadap Penurunan Tingkat Insomnia Pada Lansia
Di Unit Pelayanan Sosial Lanjut Usia Pucang Gading Semarang
Kelompok
Intervensi
Kontrol
F
%
f
%
0
0,0
5
29,4
10
58,8
9
55,9
Berat
Sedang
Tidak
7
41,2
3
14,7
insomnia
Total
17 100,0
17
100,0
Social Lanjut Usia Pucang Gading
Semarang. Terapi murottal Al-Quran
belum pernah dilakukan sebagai terapi
insomnia untuk membantu mengatasi
insomnia.
METODE PENELITIAN
Desain penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah rancangan
eksperimen semu (Quasi Eksperimen),
yaitu dengan mengggunakan Pre Post
Test Control Group Design.
Kelompok intervensi dan kelompok
kontrol keduanya diukur sebelum Dan
sesudah intervensi pada waktu penelitian.
Setelah dilakukan intervensi diharapkan
terdapat
pengaruh
pada
kelompok
intervensi
HASIL PENELITIAN
A. Analisa Univariat
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi
Gambaran insomnia pada lansia sebelum
diberikan terapi murottal Al-Quran
pada lansia kelompok intervensi dan
kelompok kontrol di Unit Pelayanan
Sosial Lanjut Usia Pucang Gading
Semarang
Insomnia
Pretest
Berat
Sedang
Total
Kelompok
Intervensi
Kontrol
F
%
f
%
7
41,2
5
29,4
10
58,8
12
70,6
17 100,0
17
100,0
Variabel
Perlakuan
Z
p value
Penurunan
Sebelum
Kategori
Sesudah
-3,742 0,000
Tingkat
Insomnia
Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui
bahwa nilai mean tingkat insomnia pada
lansia sebelum dan sesudah diberikan
terapi murottal Al-Quran pada kelompok
intervensi adalah 7,50.
Hasil analisis data menggunakan uji
Wilcoxon didapatkan nilai Z = -3742
dengan p value = 0,0000,05, berarti ada
perbedaan tingkat insomnia pada lansia
sebelum dan sesudah diberikan terapi
murottal Al-Quran pada lansia kelompok
intervensi di Unit Pelayanan Sosial Lanjut
Usia Pucang Gading Semarang.
2. Perbedaan tingkat insomnia pada
lansia sebelum dan sesudah
diberikan terapi murottal AlQuran pada lansia kelompok
kontrol
Variabel
Kelompok
Z
p value
Penurunan
Intervensi
Kategori
Kontrol
-3,717 0,000
Tingkat
Insomnia
Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui
bahwa nilai mean penurunan tingkat
insomnia pada lansia sesudah diberikan
terapi murottal Al-Quran pada kelompok
intervensi adalah 23,00. Kemudian nilai
mean penurunan tingkat insomnia pada
lansia sesudah diberikan terapi murottal AlQuran kelompok kontrol adalah 12,00.
Hasil analisis data menggunakan uji
Mann Whitney didapatkan nilai Z= 4,000
dengan p value = 0,0000,05, berarti ada
perbedaan penurunan tingkat insomnia pada
lansia sesudah diberikan terapi murottal AlQuran pada lansia kelompok intervensi
dan kelompok kontrol di Unit Pelayanan
Sosial Lanjut Usia Pucang Gading
Semarang.
Variabel
Perlakuan
Z
p value
Penurunan
Sebelum
Kategori
Sesudah
-1,732 0,083
Tingkat
Insomnia
Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui
bahwa nilai mean tingkat insomnia pada
lansia sebelum dan sesudah diberikan terapi
murottal Al-Quran pada kelompok kontrol
adalah 2,00.
Hasil analisis data menggunakan uji
Wilcoxon didapatkan nilai Z = -1,732
dengan p value = 0,0830,05, berarti tidak
ada perbedaan tingkat insomnia pada lansia
sebelum dan sesudah diberikan terapi
murottal Al-Quran pada lansia kelompok
kontrol di Unit Pelayanan Sosial Lanjut
Usia Pucang Gading Semarang.
PEMBAHASAN
Berdasarkan
penelitian
yang
dilakukan dengan judul pengaruh terapi
murottal Al-Quran terhadap penurunan
tingkat insomnia pada lansia di Unit
Pelayanan Sosial lanjut usia Pucang
Gading Semarang diperoleh hasil sebagai
berikut:
A. Gambaran Insomnia Lansia Sebelum
Diberikan Terapi Murottal Al-Quran
Pada Kelompok Intervensi dan
Kontrol di Unit Pelayanan Sosial
Lanjut Usia Pucang Gading
Semarang.
Berdasarkan hasil penelitian terhadap
Insomnia pada lansia yang dilakukan oleh
5
Pengaruh Terapi Murottal Al-Quran Terhadap Penurunan Tingkat Insomnia Pada Lansia
Di Unit Pelayanan Sosial Lanjut Usia Pucang Gading Semarang
Pengaruh Terapi Murottal Al-Quran Terhadap Penurunan Tingkat Insomnia Pada Lansia
Di Unit Pelayanan Sosial Lanjut Usia Pucang Gading Semarang
Pengaruh Terapi Murottal Al-Quran Terhadap Penurunan Tingkat Insomnia Pada Lansia
Di Unit Pelayanan Sosial Lanjut Usia Pucang Gading Semarang
Pengaruh Terapi Murottal Al-Quran Terhadap Penurunan Tingkat Insomnia Pada Lansia
Di Unit Pelayanan Sosial Lanjut Usia Pucang Gading Semarang
Pengaruh Terapi Murottal Al-Quran Terhadap Penurunan Tingkat Insomnia Pada Lansia
Di Unit Pelayanan Sosial Lanjut Usia Pucang Gading Semarang
terhadap
kelompok
intervensi
dan
kelompok kontrol.
Terapi murottal Al-Quran dengan
tempo yang lambat serta harmonis dapat
menurunkan
hormon-hormon
stres,
mengaktifkan hormon endorfin alami
(serotonin). Serotonin berfungsi untuk
mengotrol suasana hati sehingga kecemasan
dan
kekhawatiran
berangsur-angsur
menghilang dan akhirnya manusia akan
tertidur lelap dan ketika bangun akan
tampak ekspresi wajah yang segar seperti :
tidak tampak area gelap disekitar mata,
tidak tampak bengkak di kelopak mata,
tidak tampak konjungtiva kemerahan dan
mata tidak terlihat cekung (Heru, 2008).
Setelah diberikan terapi murotal AlQuran pada lansia kelompok intervensi
mengatakan bahwa perasaannya terasa
tenang, damai, dan terasa sejuk ketika
mendengarkan
murotal
Al-Quran.
Meskipun para lansia tersebut tidak
memahami arti dalam Al-Quran tapi
perasaan terasa tenang dan bahagia ketika
mendengar murotal Al-Quran serta
menyatakan bahwa mereka ingin selalu
mendengarkan murotal Al-Quran setiap
hari.
Hal ini relevan dengan penelitian
yang dilakukan oleh Ahmad al Khadi,
direktur utama Islamic Medicine Institute
for Education and Research di Florida,
Amerika Serikat. Dalam konferensi tahunan
ke XVII Ikatan Dokter Amerika, wilayah
missuori AS, Ahmad Al-Qadhi melakukan
presentasi tentang hasil penelitianya dengan
tema pengaruh Al-Quran pada manusia
dalam perspektif fisiologi dan psikologi. Ia
meneliti pengaruh Al-Qur'an pada manusia
dalam perspektif fisiologi dan psikologi.
Hasil eksperimen menunjukkan,
bacaan Al-Qur'an menimbulkan efek
relaksasi hingga 65%, sedangkan bacaan
berbahasa Arab non Al-Quran hanya
mnecapai
33%.
Hasil
ini
juga
menunjukkan,
Al-Qur'an
memiliki
pengaruh positif yang cukup signifikan
dalam menurunkan ketegangan (stres) pada
pengukuran kualitatif maupun kuantitatif.
10
Pengaruh Terapi Murottal Al-Quran Terhadap Penurunan Tingkat Insomnia Pada Lansia
Di Unit Pelayanan Sosial Lanjut Usia Pucang Gading Semarang
11
Pengaruh Terapi Murottal Al-Quran Terhadap Penurunan Tingkat Insomnia Pada Lansia
Di Unit Pelayanan Sosial Lanjut Usia Pucang Gading Semarang
12
Pengaruh Terapi Murottal Al-Quran Terhadap Penurunan Tingkat Insomnia Pada Lansia
Di Unit Pelayanan Sosial Lanjut Usia Pucang Gading Semarang
13