Anda di halaman 1dari 9

African Grass-owl (Tyto capensis)

African Grass Owl (Burung Hantu Semak Afrika), adalah salah satu spesies burung hantu dari keluarga Tytonidae. Ia dapat mencapai ukuran 38-42 cm. Beratnya sekitar 335-520 gram. Ia adalah burung hantu berkaki panjang. Tubuh bagian atas (belakang kepala dan punggung) berwarna coklat tua dengan bintik-bintik putih halus. Sayapnya sangat lebar, sementara ekornya relatif pendek. Bagian bawahnya (dada dan perut) berwarna putih atau krem dengan bintik-bintik gelap kecil. Area penyebarannya sangat terbatas. Kebanyakan ditemukan di Angola, Burundi, Republik Kongo, Republik Demokrasi Kongo, Ethiopia, Kenya, Lesotho, Malawi, Mozambik, Rwanda, Africa Selatan, Swaziland, Tanzania, Uganda, Zambia, Zimbabwe, dan di Kamerun, populasi burung ini terisolasi. Habitatnya berada di padang rumput lembab dan savana terbuka pada ketinggian 3.200 meter di atas permukaan laut. Namun, burung ini juga dapat ditemui di padang rumput kering dan dataran yang lebih tinggi. Misalnya, di lahan basah di Gunung Kenya, Afrika Timur. Aktifitas burung ini terutama pada malam hari. Hanya saat makanan langka, mereka kadangkadang berburu pada pagi hari. Mereka biasanya pergi ke padang rumput yang tinggi, dimana ia biasanya turun ke rerumputan, dan membuat terowongan panjang beberapa meter di rerumputan. Kadang-kadang, selama beberapa hari burung hantu rumput Afrika berada dalam jarak dekat satu sama lain. Makanannya kebanyakan terdiri dari mamalia kecil, dan sebagian besar ditangkap di tanah. mereka juga memakan kelelawar, serangga, dan burung kecil, yang menunjukkan bahwa mereka dapat berburu di darat dan di udara. Musim kawinnya terjadi antara Desember dan Agustus hingga Februari sampai April. Luas wilayah tergantung pada ketersediaan makanan dan ukuran populasi. Sarangnya berada di tanah dan sebagian besar berbentuk terowongan berumput. Mereka biasanya bertelur dua sampai empat butir telur putih. Masa inkubasi antara 32 sampai 42 hari. Burung hantu muda mulai belajar terbang di usia tujuh minggu. Namun, mereka akan tetap berada dalam kelompok keluarga hingga tiga minggu kedepan, sampai mereka dapat hidup mandiri.

Australian Masked Owl

(Tyto novaehollandiae)

Australian Masked Owl atau burung hantu lumbung Australia, adalah sejenis burung hantu lumbung yang berada di Papua Nugini bagian selatan dan daerah bukan-gurun di Australia. Burung ini memiliki ciri bulu coklat yang mengelilingi wajahnya yang berbentuk hati, punggungnya berwarna coklat dengan bintik abu-abu terang dan bagian depannya berwarna keputih-putihan dengan bintik coklat. Burung betina berwarna lebih gelap dan lebih besar dari yang jantan. Berat mereka sekitar 660 gram,dan sayap mereka memiliki rentang sekitar 35-47 cm. Mereka adalah burung hantu yang terbesar dan terkuat di Australia. Burung hantu ini menghuni padang belukar berkayu. Mereka bersarang dan bertengger di lubang pohon besar di dekat daerah perburuannya. Mereka aktif mencari makan dimalam hari, dan mangsa mereka kebanyakan adalah hewan pengerat, reptil, burung, serangga, dan bandicoot. Populasi burung hantu lumbung Australia saat ini telah menurun, dan beberapa negara bagian di Australia telah memasukkan burung hantu ini ke dalam daftar Status Konservasi Spesies. Mereka adalah makhluk teritorial, dan akan tetap berada di daerah yang sama sepanjang hidup mereka. Mereka berkembang biak ketika kondisi menguntungkan, yang dapat terjadi sepanjang tahun. Sarang biasanya dibangun di lubang pohon dan mereka lengkapi dengan tanah, jerami atau pasir. Apabila tidak ada pepohonan, mereka akan bersarang di celah-celah bebatuan atau gua-gua bawah tanah. Betina menelurkan dua atau tiga telur dan mengeraminya, sementara yang jantan pergi berburu. Anak-anaknya berbulu putih. Anak-anak mereka bisa pergi meninggalkan sarang saat sudah berusia dua atau tiga bulan, tapi mereka kembali untuk diberi makan orang tuanya selama sebulan lagi, sampai mereka benar-benar bisa hidup mandiri.

Ashy-faced Owl (Tyto glaucops)


Ashy-faced Owl (Burung Hantu Berwajah Abu) Adalah salah satu spesies burung hantu di keluarga Tytonidae. Burung ini dapat ditemukan di Republik Dominika dan Haiti. Habitatnya berupa lahan belukar tropis dan subtropis yang kering, lahan belukar di dataran tinggi, dan hutan dataran rendah. Spesies ini merupakan burung hantu berukuran sedang, panjang tubuhnya sekitar 33 cm. Burng ini memiliki wajah ke abu-abu an seperti abu. Punggungnya berwarna coklat tua, sementara dada dan perutnya berwarna coklat krem. Burung hantu ini berukuran lebih kecil dari pada burung hantu lumbung Amerika. Area penyebarannya terutama di daerah terbuka, yang memiliki sedikit pohon dan semak. Mereka juga menghuni hutan terbuka dan di sekitar pemukiman manusia. Makanannya berupa tikus, burung kecil, reptil, katak, dan serangga. Kebiasan reproduksinya masih belum diketahui, namun, mungkin menyerupai spesies burung hantu lain. Burung hantu ini telah terancam punah di daerah asalnya.

Greater Sooty Owl (Tyto tenebricosa)


Disebut juga burung hantu jelaga besar, adalah burung hantu dengan ukuran sedang sampai besar yang ditemukan di Australia bagian tenggara, hutan hujan Montane di Papua Nugini, dan terlihat di pulau Flinder di selat Bass. Wajahnya berwarna abu-abu gelap dengan tepi hitam pekat. Bagian atas burung hantu jelaga besar berwarna hitam, kemudian abu-abu gelap, dan pada bagian bawah berwarna lebih terang. Hampir seluruh bagian tubuhnya terdapat bintik-bintik berwarna putih. Betinanya berwarna lebih cerah dari pada yang jantan. Betinanya berukuran 44-51 cm, dan berat 750-1000 gram. Sedangkan yang jantan berukuran lebih kecil, sekitar 37-43 cm, dengan berat 500-700 gram. Lebar sayapnya sekitar 30-40 cm. Ekornya pendek, dan kakinya berbulu dengan cakar hitam besar. Mereka adalah hewan malam, bersembunyi di lubang pohon, gua, dan pohon tinggi berdaun lebat saat siang hari. Mereka sangat jarang terlihat dan terdengar. Area teritorial mereka dapat ditemukan di daerah dengan parit yang dalam di hutan kayu putih. Burung hantu jelaga besar tetap berada di daerah yang sama sepanjang hidup mereka (tidak bermigrasi). Mereka berburu di daerah kering, namun bertengger dan berkembangbiak di daerah lembab. Mereka memangsa mamalia, mulai dari marsupial arboreal besar seperti tupai terbang besar, possum ekor cincin, bandicoot, dan tikus. Tapi, mereka juga sesekali memakan burung dan serangga. Sarangnya berada di lubang pohon atau gua besar. Betina tetap berada di sarang selama beberapa minggu, menelurkan satu atau dua telur berwarna putih pucat dari Januari sampai Juni. Waktu inkubasi sekitar 42 hari. Sementara itu jantan membawakan makanan untuk betina yang jarang meninggalkan sarang. Anaknya lahir dengan warna abu-abu kusam,dan menetap di sarang sepanjang tahun. Burung hantu jelaga besar tidak tercatat sebagai burung yang terancam punah di Australia, akan tetapi, statusnya berbeda-beda di setiap daerah.

Lesser Sooty Owl (Tyto multipunctata)


Burung hantu jelaga kecil adalah jenis burung hantu lumbung yang hidup pada area tropis basah di Australia. Mereka dapat tumbuh hingga ukuran 32-38 cm. Bulu mereka berwarna abu-abu gelap jelaga sampai abu-abu keperakan. Baik bagian atas tubuh maupun bawah tubuhnya memiliki bintik-bintik berwarna putih. Ekornya relatif pendek, dan matanya berukuran relatif besar untuk ukuran burung hantu lumbung kecil. Wajahnya berwarna putih ke abu-abu an, sehingga hampir menyerupai burung hantu jelaga besar. Mereka merupakan bagian penting dalam rantai makanan, karena mereka adalah pemburu yang efisien, yang menahan laju perkembangbiakan hewan pengerat agar tidak berlebihan. Mereka juga memangsa hewan arboreal, seperti burung dan tupai terbang. Burung hantu ini hidup lama dan memiliki laju perkembangbiakan yang rendah, dengan musim perkembangbiakannya dari Januari sampai Agustus. Wilayahnya mencakup sekitar 50 sampai 60 hektar dan menggunakan rongga pohon untuk bersarang. Betina akan mengerami satu atau dua buah telur putih selama 40-42 hari. Mereka diklasifikasikan sebagai burung hantu yang umum walaupun habitatnya terbatas. Mereka juga merupakan hewan yang dilindungi di Australia.

Taliabu Masked Owl (Tyto nigrobrunnea) Disebut juga burung hantu bertopeng Pulau Sula. Adalah spesies langka dari keluarga Tytonidae. Mereka merupakan burung endemik Pulau Sulawesi. Pada tahun 1938-1991 spesies ini telah dianggap punah. Namun, mereka pernah terlihat kembali pada Oktober tahun 1991, sehingga menyebabkan beberapa ahli ragu akan keberadaannya. Informasi spesies ini hanya diketahui dari satu spesimen, seekor burung hantu betina dewasa yang ditangkap pada tahun 1938, yang sekarang berada di Museum Zoologi Dresden, Jerman. Ukurannya sekitar 31 cm dan panjang sayapnya sekitar 283 cm. Berat dari spesies ini belum diketahui. Bagian bawah spesies ini berwarna kecoklatan dengan bintik-bintik hitam, sedangkan bagian atasnya berwarna coklat gelap. Dari kepala kebelakang sampai ke bulu sayap tedapat bintikbintik keputihan. Bulu kebanyakan berwarna coklat dengan ujung putih. Ekor berwarna coklat dengan 3 pita gelap. Wajahnya berwarna coklat kemerahan, dengan area sekitar mata berwarna lebih gelap. Habitat mereka berada pada hutan dataran rendah. Namun, kebiasaan dari spesies ini masih belum diketahui. Jenis makanan mereka mungkin mirip dengan makanan spesies burung hantu lain. BirdLife International (organisasi konservasi internasional untuk melindungi semua jenis burung), telah mengklasifikasikan spesies ini sebagai burung yang beresiko tinggi terancam punah. Ancaman utamanya berasal dari penggundulan hutan di Taliabu.

Minahasa Masked Owl (Tyto inexspectata)


Berukuran sekitar 30 cm, sedang sampai kecil. Burung hantu ini memiliki wajah dengan warna seperti karat. Bagian atas tubuhnya juga berwarna seperti karat tapi berbintik-bintik hitam. Bagian bawahnya berwarna krem kecoklatan, juga berbintik-bintik hitam. Sayapnya hitam dan ekornya berwarna agak terang. Merupakan burung hantu penghuni hutan yang masih jarang terjamah, yang kaya akan tumbuhan liana, palem, pakis, dan epifit, dan juga, hutan bersungai dan tepian hutan. Serak Minahasa adalah burung endemik Sulawesi, Indonesia. Hal ini diketahui dari 11 spesimen yang dikumpulkan di semenanjung Minahasa dan bagian utara dari pulau itu, dan dari beberapa catatan berikutnya. Burung ini jarang didistribusikan, dan telah dideskripsikan sebagai burung yang sudah jarang atau langka. Tapi bagaimanapun juga, mereka adalah burung pemalu, mudah diabaikan, dan akibatnya, hanya sedikit catatan mengenai burung ini. Jumlah mereka juga telah berkurang karena kehilangan habitat.

Lesser Masked Owl (Tyto Sororcula) Disebut juga Serak Kecil, merupakan spesies burung hantu gudang berwarna coklat kekuningan dengan ukuran sedang (ukuran antara 29-31 cm). Ini adalah spesies yang sangat langka, yang belum diamati di alam liar. Deskripsi spesies hanya didasarkan pada tiga spesimen, dua diantaranya dikumpulkan di pulau Tanimbar dan Buru. Serak kecil diketahui hidup di pulau Buru (dan mungkin juga di pulau Seram) di Maluku Selatan, pulau Yamdena dan pulau Larat di kepulauan Tanimbar, Nusa Tenggara, Indonesia. Mereka memiliki wajah berwarna coklat kemerahan pucat dengan batas berwarna coklat gelap tipis. Bagian atas tubuhnya berwarna coklat ke abu-abu an dengan bintik-bintik putih. Bagian bawahnya berwarna keputihan dengan bintik-bintik gelap. Sayap dan bulu ekor berwarna ke abuabu an dengan pita-pita gelap.

Gaya hidup burung hantu ini belum begitu dijelajahi, tapi mungkin mirip dengan burung hantu lain dengan jenis dari genus yang sama. Habitat Serak Kecil berada di hutan hujan di dataran rendah. Tapi seorang kolektor pernah menangkap dua Serak Kecil dalam lubang di tebing kapur di Buru. Populasi global dari burung ini belum dihitung, namun spesies ini dideskripsikan sebagai spesies yang sudah jarang.

Manus Masked Owl (Tyto Manusi) Serak Manus, merupakan jenis burung hantu gudang langka berukuran sedang yang hidup di pulau Manus, di arah timur laut dari Papua Nugini, dan sangat sedikit informasi yang diketahui tentang spesies ini. Beberapa penulis beranggapan bahwa spesies ini adalah sub-spesies dari Serak Australia (Tyto novaehollandiae). Serak Manus memiliki bagian atas tubuh berwarna coklat gelap, ekor hitam dengan garis-garis coklat kekuningan, sedangkan bagian bawahnya berwarna kekuningan dengan bintik-bintik kehitaman yang lebar. Spesies ini sangat jarang terlihat. Selain karena mereka nokturnal, mereka sangat pemalu. Mereka biasanya bertengger pada pohon berdaun lebat, lubang pohon, dan gua-gua. Serak Manus juga memiliki area teritorial yang luas (sekitar 0,04-1,8 km persegi perpasang). Saat ini populasi Serak Manus sangat sedikit karena kehilangan habitat, dan diperkirakan jumlah mereka saat ini kurang dari 1000 ekor. Tasmanian Masked Owl (Tyto castanops) Serak Tasmania adalah jenis burung hantu gudang endemik di pulau Tasmania, Australia. Mereka adalah sub-spesies terbesar dari Serak Australia (Tyto novaehollandiae), yang merupakan burung hantu Tyto terbesar di dunia. Nama sub-spesifiknya, castanops, berarti wajah kastanye, hal itu mengarah pada warna wajahnya yang coklat kemerahan, seperti warna buah kastanye. Bagian atasnya berwarna coklat keabu-abuan dengan bintik-bintik putih dan hitam. Sedangkan bagian bawahnya berwarna coklat kekuningan dengan bintik-bintik gelap yang relatif besar. Betina berwarna lebih gelap dan besar dari pada yang jantan.

Serak Tasmania mendiami hutan eukaliptus kering maupun basah, hutan, dan daerah sekitar lahan pertanian. Area teritorial sepasang Serak Tasmania pun bisa sangat luas (mungkin lebih dari 10 km persegi). Serak Tasmania saat ini terancam punah, karena populasinya yang kecil. Disamping karena kehilangan habitat, mereka juga harus bersaing dengan Lebah Madu Eropa, Kookaburra, dan possum untuk mendapat lubang sarang.

Sulawesi Masked Owl (Tyto rosenbergii) Burung hantu lumbung Sulawesi merupakan burung hantu lumbung endemik di pulau Sulawesi dan beberapa pulau kecil disekitarnya di Indonesia. Mereka dapat mencapai panjang 41 sampai 50 cm. Hampir mencapai ukuran burung hantu lumbung Australia, namun burung hantu ini memiliki banyak garis-garis melintang di sayapnya dan memiliki wajah berwarna keputihan dengan batas coklat kemerahan. Tubuh bagian atasnya berwarna coklat dan hitam ke abu-abu an, (dengan bintik hitam dan putih) dan bagian bawahnya berwarna coklat keemasan pada bagian dada sampai perut (dengan banyak bintik-bintik hitam) dan pada bagian paha berwarna keputihan. Habitatnya merupakan area hutan hujan, daerah pepohonan yang agak terbuka, dan juga di dekat lahan pertanian dan pemukiman dekat hutan. Penyebaran mereka mulai dari dataran rendah sampai ketinggian 1.100 meter di atas permukaan laut. Makanan burung hantu ini belum sepenuhnya diselidiki. Dan mungkin seperti halnya burung hantu lain, berupa hewan pengerat dan reptilia kecil. Tingkat reproduksinya juga sedikit yang diketahui, jumlah mereka pun masih belum pasti. Namun, burung hantu lumbung Sulawesi merupakan spesies yang umum di Sulawesi, tidak menderita begitu parah dari penggundulan hutan yang berlangsung di pulau-pulau tempat tinggalnya.

Anda mungkin juga menyukai