Oleh : M. Irfan Ardhani (24) Okky Wahyu F. (25) Prasetya Ardhana (26) Qisti Ashari (27) Rakhmah Sari I. C.(28) Page 1
XII CIBI
Ketentuan Mawaris
MAWARIS
Hal-hal yang berhubungan dengan waris dan warisan
ILMU FARAID
Ilmu yang mempelajari
Page 2
Pelajarilah ilmu faraid, dan ajarkanlah dia kepada manusia, karena faraid itu separuh ilmu, ia akan dilupakan orang kelak dan ia pulalah yang mula-mula tercabut dari ummatku.
Hadits riwayat Ibnu Majah dan Ad-Dariqutni)
Page 3
LEGALITAS
Orang-orang Arab sebelum Islam datang, hanya memberikan warisan kepada kaum lelaki saja, sedangkan kaum wanita tidak mendapatkannya. Warisan juga diberikan kepada kaum laki-laki yang sudah dewasa, sedangkan anak-anak tidak mendapatkannya. Di samping itu juga ada warisan yang didasarkan pada perjanjian.
Page 4
Allah mensyariatkan bagimu tentang (pembagian pusaka untuk) anak-anakmu. Yaitu : bahagian seorang anak lelaki sama dengan bagahian dua orang anak perempuan[272]; dan jika anak itu semuanya perempuan lebih dari dua[273], Maka bagi mereka dua pertiga dari harta yang ditinggalkan; jika anak perempuan itu seorang saja, Maka ia memperoleh separo harta. dan untuk dua orang ibu-bapa, bagi masingmasingnya seperenam dari harta yang ditinggalkan, jika yang meninggal itu mempunyai anak; jika orang yang meninggal tidak mempunyai anak dan ia diwarisi oleh ibu-bapanya (saja), Maka ibunya mendapat sepertiga; jika yang meninggal itu mempunyai beberapa saudara, Maka ibunya mendapat seperenam. (Pembagian-pembagian tersebut di atas) sesudah dipenuhi wasiat yang ia buat atau (dan) sesudah dibayar hutangnya. (Tentang) orang tuamu dan anak-anakmu, kamu tidak mengetahui siapa di antara mereka yang lebih dekat (banyak) manfaatnya bagimu. ini adalah ketetapan dari Allah. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana. * [272] Bagian laki-laki dua kali bagian perempuan adalah karena kewajiban laki-laki lebih berat dari perempuan, seperti kewajiban membayar maskawin dan memberi nafkah. (Lihat surat An Nisaa ayat 34). * [273] Lebih dari dua Maksudnya : dua atau lebih sesuai dengan yang diamalkan Nabi.
Page 5
Ada 2 masalah pokok yang harus diketahui dalam mawaris, yaitu sebagai berikut : 1. Sebab-sebab ahli waris berhak memperoleh harta warisan o Kekeluargaan, misalnya : anak, cucu, ayah, ibu, dan saudara-saudara, berhak memperoleh harta warisan yang ditinggalkan pewaris karena adanya hubungan kekeluargaan. (An-Nisaa : 7) o Perkawinan, istri mendapat harta peninggalan suaminya, atau sebaliknya. (AnNisaa : 12) o Wala , yaitu berhak atas harta warisan karena memerdekakan hamba sahaya. Sebagimanan sabda Rasulullah : Hubungan orang yg memerdekakan dengan hamba yg dimerdekakannya itu seperti hubungan turunan dengan turunan, tidak dijual dan tidak diberikan.
Page 6
Hubungan seagama, yakni sama-sama Islam. Rasulullah saw bersabda yang artinya: Saya (Rasulullah saw) menjadi waris bagi pewaris yang tidak mempunyai ahli waris. (HR, Ahmad dan Abu Daud) 2. Sebab-sebab ahli waris berhak memperoleh harta warisan o Budak belian, karena apabila ia diberi harta waris, maka harta waris itu akan menjadi milik tuannya. o Membunuh, sebagaimana sabda Rasulullah : Yang membunuh tidak berhak mewarisi harta peninggalan keluarga yang dibunuhnya. (HR. An-Nasaa i) o Murtad o Beda agama, sabda Rasulullah saw : seorang muslim tidak berhak mewarisi harta peninggalan orang kafir dan orang kafir tidak berhak pula mewarisi harta peninggalan orang Islam. (HR. Al-Jama ah) Page 7
o
Ketentuan Mawaris
e el arta aris i a ika , e ak ya ikel arka t k ke erl a erik t : 1. Zakat izakati a a al tela Jika arta arisa el e ca ai syarat aji ya, aka e ak ya arta it izakati l se el a ika k a li aris. 2. Biaya pengurusan jenazah e erti e eli kai kafa , e ye a a la s, iaya e aka a . Bisa j a i aka t k iaya era ata se akt sakit. 3. Utang He ak ya ta ari al ar ata al ar a il asi e a arta e i ala
Page 8
4. Wasiat o Wasiat adalah pesan pewaris sebelum meninggal dunia agar sebagian harta peninggalannya, kelak setelah ia meninggal dunia, diserahkan kepada seseorang atau suatu lembaga Islam. o Wasiat itu boleh dilaksanakan asal tidak melebihi 1/3 dari harta peninggalan, kec. bila disetujui oleh semua ahli waris. o Tidak dibenarkan berwasiat kepada ahli waris, seperti anak kandung dan kedua orang tuanya, karena ahli waris tersebut sudah tentu akan mendapat bagian waris yg ditetapkan syara . Sebagaimana sabda Rasulullah saw : Tidak boleh berwasiat bagi ahli waris, kecuali bila ahli waris yg lain menyetujuinya. (HR. AdDaruqutni) Jika syrat-syarat di atas telah terpenuhi, maka barulah hrta waris tersebut boleh dibagikan kepada ahli waris yang berhak menerimanya.
Page 9
Ahli Waris
Ditinjau dari segi kelamin, ahli waris dibagi dua golongan yaitu: AHLI WARIS LAKI-LAKI AHLI WARIS PEREMPUAN
Page 10
Jika lima belas orang ahli waris tersebut semuanya ada, maka yang memperoleh bagian dari harta warisan hanya tiga orang, yaitu: ayah (bapak), suami, dan anak laki-laki
Page 12
Page 13
Jika sepuluh orang ahli waris tersebut semuanya ada , maka yang memperoleh bagian harta warisan hanya lima orang yaitu: anak perempuan, cucu perempuan (anak perempuan dari anak laki-laki), ibu, saudara perempuan seibu sebapak, dan istri
Page 14
Jika ahli waris laki-laki dan perempuan yang berjumlah dua puluh lima orang tersebut semuanya ada, maka yang berhak mendapatkan harta warisan hanya lima orang saja, yaitu: anak laki-laki, anak perempuan, ibu, bapak, dan suami/istri
Page 15
Bila ditinjau dari segi ketentuan perolehan bagian dari harta warisan, ahli waris dibagi menjadi 2 golongan yaitu ZAWIL FURUD/AHLUL FURUD ASABAH
Page 16
Zawil Furud
Zawil furud adalah ahli waris yang perolehan bagian harta warisannya sudah ditentukan oleh syara (Al-Quran dan Hadits). Di antara mereka ada yang memperoleh bagian: , , 1/8, 1/3, 2/3, dan 1/6 dari harta warisan
Page 17
Anak perempuan tunggal Cucu perempuan tunggal dari anak laki-laki Saudara perempuan tunggal yang seibu sebapak (QS. An-Nisa, 4:176) Saudara perempuan tunggal yang sebapak Suami, apabila pewaris (istrinya) tidak meninggalkan anak atau cucu baik laki-laki maupun perempuan (QS. An-Nisa, 4:12)
Page 18
Ahli waris yang bagiannya 1/8 apabila Istri, seorang atau lebih,
pewaris (suami) meninggalkan cucu dari anak laki-laki
Page 20
Ahli waris yang bagiannya 2/3 atau Dua orang anak perempuan
lebih, jika tidak ada anak laki-laki (QS. An-Nisa, 4:11) Dua orang cucu perempuan atau lebih dari anak laki-laki, bila anak perempuan tidak ada Dua orang saudara perempuan atau lebih yang seibu sebapak (QS. AnNisa, 4:176) Dua orang saudara perempuan atau lebih yang sebapak Page 21
Page 22
Bapak atau kakek apabila ada anak atau cucu Ibu, apabila ada anak atau cucu atau ada 2 orang saudara (lebih) Nenek, seorang atau lebih bila tidak ada ibu Seorang saudara seibu baik laki-laki maupun perempuan Cucu perempuan, seorang atau lebih apabila ada seorang anak perempuan tetapi apabila anak perempuannya lebih dari seorang, maka cucu perempuan tidak akan mendapat apa-apa Seorang saudara perempuan sebapak atau lebih apabila ada seorang saudara perempuan sekandung, tetapi apabila saudara sekandungnya lebih dari seorang maka saudara-saudara perempuan sebapak terhalang
Page 23
Asabah
Asabah adalah ahli waris yang bagian dari harta warisannya tidak tertentu, asabah dibagi menjadi tiga, yaitu Asabah binafsihi Asabah bigairihi Asabah maa gairihi
Page 24
Asabah binafsihi
Anak laki-laki Cucu laki-laki dari anak laki-laki Bapak Kakek Saudara laki-laki seibu sebapak Saudara laki-laki sebapak Anak laki-laki dari saudara laki-laki seibu sebapak Anak laki-laki dari saudara laki-laki sebapak Paman yang seibu sebapak dengan bapak Paman yang sebapak dengan bapak Anak laki-laki paman yang seibu sebapak dengan bapak Anak laki-laki paman yang sebapak dengan bapak Laki-laki yang memerdekakan si pewaris ketika masih menjadi budak
Page 25
Asabah bigairihi
Anak perempuan dengan sebab adanya anak laki-laki Cucu perempuan dari anak laki-laki dengan sebab adanya cucu laki-laki dari anak laki-laki Saudara perempuan seibu sebapak dengan sebab adanya saudara lakilaki seibu sebapak Saudara perempuan sebapak dengan sebab adanya saudara lakilaki sebapak Page 26
Asabah maagairihi
Saudara perempuan sekandung apabila bersama dengan anak perempuan atau cucu perempuan dari anak laki-laki Saudara perempuan sebapak, apabila bersama-sama dengan anak perempuan atau cucu perempuan anak laki-laki
Page 27
Hijab
Hijab berarti tabir atau penghalang bagi ahli waris untuk menerima harta warisan karena ada ahli waris yang lebih dekat atau lebih berhak. Hijab Nuqsan Hijab Hirman
Page 28
Hijab Nuqsan
Hijab Nuqsan adalah hijab yang dapat mengurangi bagian dari harta warisan bagi ahli waris tertentu pula. Misalnya, jika pewaris hanya meninggalkan ahli waris istri dan ahli waris lain, tetapi tidak meninggalkan anak/cucu, besarnya bagian warisan istri adalah dari harta warisan. Meskipun demikian, apabila pewaris meninggalkan juga anak/cucu, bagian istri bisa berubah menjadi 1/8 dari warisan. Dalam hal ini anak/cucu menjadi hijab Nuqsan bagi istri.
Page 29
Hijab Hirman
Hijab Hirman adalah hijab yang menyebabkan ahli waris kehilangan haknya atas warisan karena terhalang oleh ahli waris yang lebih dekat atau lebih berhak, antara lain sebagai berikut: Cucu laki-laki tidak berhak memperoleh harta warisan, apabila ada anak laki-laki. Kakek tidak tidak berhak menerima warisan selama ada ayah. Nenek tidak tidak berhak menerima warisan selama ada ibu. Saudara seibu sebapak tidak berhak menerima warisan selama ada anak laki-laki dan bapak. Sudara laki-laki/perempuan sebapak tidak berhak menerima warisan apabila ada anak laki-laki, cucu lakilaki, bapak, saudara laki-laki sekandung, dan saudara perempuan sekandung jika berasabah bersama-sama dengan anak perempuan (cucu perempuan). Page 30
Sangat dibutuhkan ilmu hitung agar pembagian harta warisan mudah dilakukan. Contohnya saja KPK.
PERHITUNGAN WARISAN
Page 31
Contoh perhitungan :
Si A meninggal dunia. Meninggalkan harta warisan senilai Rp24.000.000,00 Ahli waris terdiri dari: bapak, suami, dan ank laki laki. Hitunglah bagian masing-masing! 1 Ibu 1/6 2/12 x Rp24.000.000,00 Rp4.000.000,00
Suami
1/4
3/12 x Rp24.000.000,00
Rp6.000.000,00
3.
Anak lakilaki
Rp14.000.000,00
Jumlah
Rp24.000.000,00
Page 33
Contoh perhitungan :
Si A wafat. Meninggalkan harta warisan senilai Rp24.000.000,00 Ahli waris : Bapak, istri, dan anak perempuan.
Rp24.000.000,00
Page 34
Tsulutsul Baqi
Apabila ahli waris terdiri dari a. Bapak , ibu, dan suami atau b. Bapak, ibu, dan istri maka bagian ibu haruslah 1/3 sisa, bukan 1/3 biasa. Contoh: A meninggalkan warisan senilai Rp24.000.000,00 Hitunglah bagian masing-masing! 1. 2. 3. Bapak Ibu Suami Ashabah 1/3 1/2 4/12 x Rp12. 000.000,00 6/12 x Rp24.000.000,00 Jumlah Rp8.000.000,00 Rp4.000.000,00 Rp12.000.000,0 0 Rp24.000.000,0 0
Urutan penghitungannya : Pertama bagian suami, kedua bagian ibu, ketiga bagian Bapak.
Page 35
1.
Bapak
Ashabah
2.
Ibu
1/3
3.
Istri
1/4
3/12 x Rp24.000.000,00
Rp6.000.000,00
Jumlah
Rp24.000.000,0 0
Urutan penghitungannya : pertama bagian istri, kedua bagian ibu, ketiga bagian bapak. Page 36
Warisan senilai Rp24.000.000,00 Ahli waris terdiri dari anak laki-laki dan seorang anak perempuan Hitunglah bagian masing-masing! Anak laki-laki dan anak perempuan = Ashabah bil ghair, laki-laki : perempuan adalah 2:1dengan jumlah perbandingan 2 + 1 = 3
1. 2.
2 bagian 1 bagian
Page 37
2 bag 2/3 x Rp 20.000.000,00 dari sisa 1 bag 1/3 x Rp 20.000.000,00 dari sisa Jumlah
Page 38
Aul
Aul adalah lebih (bertambah). Hanya kurang adalah mengurangi bagian untuk diterima oleh waris, yang melebihi dari asal pokok masalah agar cukup bagian mereka masing-masing. Contoh : A meninggal dunia dan meninggalkan harta warisan senilai Rp 42.000.000,00 . Ahli waris terdiri dari suami dan anak perempuan 2 orang. 1. 2. Suami 2 Orang saudara perempuan bagian = 3/6 menjadi 2/3 bagian = 4/6 menjadi 3/7 Rp Rp 42.000.000,00 18.000.000,00 4/7 x Rp Rp 42.000.000,00 24.000.000,00 Jumlah Rp 42.000.000,00
Apabila terjadi kelebihan, maka penyebut harus disesuaikan dengan jumlah pembilang dari suami dan 2 orang perempuan yaitu 3 + 4 = 7 Page 39
Rad
Pengembalian sisa harta warisan kepada ahli waris itu sendiri sebab setelah diadakan penghitungan ternyata ada kelebihan harta.
Contoh : Si A meninggal dunia, harta warisannya sejumlah 24.000.000,00 Ahli waris terdiri dari seorang anak perempuan dan ibu.
1. Seorang anak perempuan Ibu bagian = 3/6 bagian menjadi 1/6 bagian menjadi 1/6 x Rp 24.000.000,00 x Rp 24.000.000,00 Jumlah Rp 18.000.000,00 Rp 6.000.000,00 Rp 24.000.000,00
2.
Penyebut harus disesuaikan dengan jumlah pembilang dari seseorang anak perempuan dan ibu yakni 3:1 = 3+1 = 4
Page 40
Page 41
Hikmah Mawaris
Pembagian sesuai prinsip keadilan akan memperkuat keyakinan bahwa Allah maha adil. Mematuhi hukum islam dengan dilandasi rasa ikhlas kepada Allah akan menghilangkan sifat tercela yang mungkin timbul pada para ahli waris Prinsip keadilan mawaris :
Semua ahli waris ang memiliki hubungan darah secara langsung akan mendapat bagian Suami mendapat bagian dari harta peninggalan istrinya dan istri mendapat bagian dari harta peninggalan suaminya Anak laki-laki mendapat bagian yang lebih banyak karena kewajiban dan tanggung jawabnya lebih besar
Page 42