Anda di halaman 1dari 4

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang dilakukan maka dapat diambil suatu kesimpulan sebagai berikut: 1. Berdasarkan pengujian dengan menggunakan model regresi logistik diperoleh bukti empiris bahwa variabel kualitas audit tidak berpengaruh secara signifikan terhadap opini audit going concern. Hal ini dapat di lihat dari nilai koefisiennya sebesar 0,450 dengan probabilitas sebesar 0,42 lebih besar dari 0,05 (5%). Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Ramadhany (2004) dimana variabel skala auditor (Big Four dan Non Big Four) tidak berpengaruh signifikan atas kemungkinan penerbitan opini audit going concern oleh auditor. Bukti tersebut juga konsisten dengan penelitian Ulung (2009). 2. Berdasarkan pengujian dengan menggunakan model regresi logistik diperoleh bukti empiris bahwa variabel debt default berpengaruh secara signifikan terhadap opini audit going concern. Hal ini dapat di lihat dari nilai koefisiennya sebesar -0,58 dengan probabilitas sebesar 0,01 lebih kecil dari 0,05 (5%). Penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Mutchel (1997), Praptitorini dkk (2007) dan Ulung (2009).

62

63

3. Berdasarkan pengujian dengan menggunakan model regresi logistik diperoleh bukti bahwa variabel kondisi keuangan perusahaan

berpengaruh secara signifikan terhadap opini audit going concern. Hal ini dapat di lihat dari nilai koefisiennya sebesar 0,03 dengan probabilitas sebesar 0,04 lebih kecil dari 0,05 (5%). Penelitian ini sesuai dengan dengan Ramadhany (2004) yang membuktikan bahwa kondisi keuangan perusahaan berpengaruh signifikan terhadap opini audit going concern. Penelitian ini juga selaras dengan penelitian yang dilakukan olek Eko Budi Setyarno (2005), dalam penelitiannya kondisi keuangan perusahaan diproksikan dengan empat rasio keuangan yaitu likuiditas, profitabilitas, aktivitas, dan leverage. 4. Berdasarkan pengujian dengan menggunakan model regresi logistik diperoleh bukti bahwa variabel pertumbuhan perusahaan tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap opini audit going concern. Hal ini dapat di lihat dari nilai koefisiennya sebesar -0,00 dengan probabilitas 0,06 lebih besar dari 0,05 (5%). Hasil penelitian ini selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh Sholikah (2007), Santoso dan Wedari (2007). 5. Berdasarkan pengujian dengan menggunakan model regresi logistik di peroleh bukti bahwa variabel opini audit tahun sebelumnya tidak berpengaruh secara signifikan terhadap opini audit going concern. Hal

64

ini dapat di lihat dari nilai koefisiennya sebesar 0,04 dengan probabilitas 0,00 lebih kecil dari 0,05 (5%). B. Keterbatasan Penelitian ini memiliki keterbatasan yang dapat diperbaiki oleh penelitian selanjutnya. Keterbatasan penelitian ini antara lain: 1. Bayaknya sampel yang mengalami laba bersih setelah pajak yang negatif yaitu sebesar 61,72% atau 100 perusahaan daru 162 perusahaan. 2. Sampel perusahaan yang digunakan adalah hanya perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur. 3. Penelitian ini hanya menggunakan 5 variabel yaitu 2 variabel keuangan dan 3 variabel non keuangan. C. Saran Dengan berbagai telaah dan analisis yang telah penulis lakukan, serta berdasarkan keterbatasan dari peneliti, maka dapat diberikan saran sebagai berikut: 1. Kepada para investor dan calon investor yang hendak melakukan investasi sebaiknya berhati-hati dalam memilih perusahaan dan sebaiknya tidak berinvestasi pada perusahaan yang mendapat opini audit going concern. 2. Kepada manajemen perusahaan hendaknya dapat mengenali lebih dini tandatanda kebangkrutan usaha dengan melakukan analisa terhadap laporan keuangannya sehingga dapat mengambil kebijakan sesegera mungkin guna

65

mengatasi masalah tersebut dan terhindar dari penerimaan opini going concern. 3. Bagi Auditor hendaknya mewaspadai kondisi keberlanjutan usaha auditee serta berhati-hati dalam memberikan opini going concern. 4. Bagi Peneliti yang akan datang, dapat memasukkan variabel tambahan seperti size, auditor changes dan memperpanjang tahun pengamatan sehingga dapat melihat kecenderungan trend penerbitan opini audit going concern.

Anda mungkin juga menyukai