Disusun Oleh :
Dewi Fadila
01111001087
Ada tiga kategori luas dan cara etika manajerial dapat mempengaruhi kerja orang: 1. Perilaku terhadap Karyawan Kategori ini meliputi materi seperti merekrut dan memecat, menentukan kondisi upah kerja, serta memberikan privasi dan respek. 2. Perilaku terhadap Organisasi Isu etis juga muncul dari perilaku karyawan terhadap majikannya, khususnya dalam kasus seperti konflik kepentingan, kerahasiaan, dan kejujuran. 3. Perilaku terhadap agen ekonomi lainnya Etika juga tampil dalam hubungan antara perusahaan dan karyawannya dengan apa yang disebut agen kepentingan primer- terutama pelanggan, pesaing, pemegang saham, pemasok, penyalur, dan serikat buruh. Dalam, menghadapi agen-agen tersebut, ada peluang terjadinya ambiguitas etis dalam hampir setiap aktivitas- periklanan, laporan keungan, pemesanan dan pembelian, tawar menawar dan perundingan, dan hubungan bisnis lainnya.
2. Karyawan Bisnis yang bertanggung jawab secara sosial terhadap pekerjanya memperlakukan karyawan dengan adil, menganggap pekerja sebagai bagian dari tim, dan menghormati harga diri dan kebutuhan dasar manusia mereka. 3. Investor Untuk mempertahankan sikap mental dan tanggung jawab sosial terhadap para investor, para manajer harus mengikuti prosedur akuntansi yang pantas, memberikan informasi yang tepat kepada pihak berkepentingan mengenai kinerja keungangan perusahaan, dan mengelola perusahaan untuk melindungi hak-hak dan investasi para pemegang saham. 4. Pemasok Hubungan dengan pemasok harus dikelola dengan hati-hati. Oleh karena itu, penting membuat perjanjian yang saling menguntungkan dengan pemasoknya. 5. Komunitas lokal Sebagian besar bisnis berusaha untuk bertanggung jawab secara sosial kepada komunitas lokal mereka, seperti memberikan sumbangan program-program lokal.
besar bagi bisnis. Barangkali globalisasi dan gerakan lingkungan hidup telah membuat bisnis lebih peka terhadap tanggung jawab sosial mereka. Pandangan ini, digabungkan dengan kesejahteraan ekonomi tahun 1980-an dan 1990-an, menandai kembalinya laissez-faire, tetapi epidemik skandal korporasi sekarang ini mengancam kembalinya era 1930-an yang menuntut lebih banyak aturan dan pengawasan.
2. Tanggung jawab terhadap pelanggan Hak konsumen Penetapan harga yang tidak wajar Etika dalam periklanan
3. Tanggung jawab terhadap karyawan Komitmen hukum dan sosial Perilaku tanggung jawab secara sosial terhadap para karyawan memiliki komponen hukum dan sosial. Menurut peraturan, bisnis tidak dapat mempraktekkan berbagai bentuk diskriminasi ilegal terhadap orang-orang dalam setiap segi hubungan kerja. Komitmen etis : Kasus khusus para pengadu (Whistle-Blower) Seorang karyawan yang mendeteksi dan berusaha mengakhiri tindakan perusahaan yang tidak etis, tidak legal, atau tidak memiliki tanggung jawab sosial dengan cara mempublikasikannya (whistle-blower).
4. Tanggung jawab terhadap penanam modal Manajemen finansial yang tidak wajar Organisasi dan manajer bisa merasa bersalah karena kesalahan manajemen keuangan, pelanggaran yang tidak etis namun tidak selalu ilegal. Dalam situasi tersebut, para kreditor sering tidak dapat berbuat banyak dan para pemegang saham memiliki sedikit pilihan. Cek kosong Yaitu, praktek ilegal yang menuliskan cek yang uangnya belum di kreditkan pada bank sewaktu cek tersebut dicairkan. Insider trading Yaitu, praktik ilegal dengan menggunakan informasi rahasia perusahaan untuk mendapatkan keuntungan pribadi.
Sikap proaktif Yaitu, pendekatan tanggung jawab sosial yang diterapkan suatu perusahaan, yaitu secara aktif mencari peluang untuk memberikan sumbangan demi kesejahteraan kelompok dan individu dalam lingkungan sosialnya.