Tanda Tangan :
Dokter Pembimbing : Drg.Yohanes Rudi IDENTITAS PASIEN Nama Umur Agama Status Perkawinan Pekerjaan Alamat : Tn.Sugeng : 47th : Islam : Menikah : Karyawan : Purwosari-Kudus Pendidikan : SMA Jenis Kelamin : Laki-laki Suku Bangsa : Jawa
Riwayat Penyakit Sekarang : Ada Tonjolan tulang yang keras ditengah-tengah langit-langit mulut pasien . berukuran diameter kurang lebih 2 cm sebanyak 4 benjolan.pasien tidak begitu memperhatikan apakah bertambah besar atau tidak . kurang lebih muncul sejak beberapa tahun belakangan ini.pasien merasa sedikit terganggu .namun tidak ada keluhan yang signifikan yang pasien rasakan.pasien mengaku di keluarganya tidak ada yang seperti ini. Riwayat Penyakit Dahulu : Riwayat Diabetes Mellitus (-) Riwayat Hipertensi (-) 1
B. PEMERIKSAAN FISIK a. Ekstra oral Inspeksi Palpasi b. Intra oral Inspeksi Palpasi c. Status Gigi : terlihat benjolan ,tidak merah pada bagian palatum :nyeri tekan (-),teraba benjolan sebanyak 4lobus 2cm : muka simetris, tidak terlihat adanya bengkak,tidak merah : nyeri tekan (-), fluktuasi (-), tidak terasa panas
RINGKASAN Pasien pria umur 47 tahun datang ke poliklinik gigi dengan keluhan Ada Tonjolan tulang yang keras ditengah-tengah langit-langit mulut pasien . berukuran diameter kurang lebih 2 cm sebanyak 4 benjolan.pasien tidak begitu memperhatikan apakah bertambah besar atau tidak . kurang lebih muncul sejak beberapa tahun belakangan ini.pasien merasa sedikit terganggu .
DIFERENTIAL DIAGNOSA 1. Gingival fibrosis 2. granuloma abses. 3. oral neufibroma. 4. fibrous dysplasia. 5. osteoma 6. pagets disease.
D. Pemeriksaan yang dianjurkan Diagnosa didapatkan dari pemeriksaan klinis. Biopsi, oral radiographs dan CT scan untuk menegakkan diagnosa.
E. Penatalaksanaan: Bila tidak ada keluhan maka torus palatinus tidak memerlukan perawatan. Bila ada keluhan maka Konsul Bedah Mulut Pembedahan pada torus palatinus diperlukan apabila torus ini mengganggu dalam pembuatan protesa gigi tiruan. Prosedur pengambilannya adalah sebagai berikut : 1. lakukan anastesi yaitu anastesi untuk nervus palatinus anterior dan nervus insisivum. 2. lakukan insisi pada pertengahan palatal (langit2) dimulai 1 cm di depan garis vibrasi dan dilanjutkan ke depan tepat dibelakang papila insisiva. 3. insisi serong bagian anterior membentuk huruf V. 4. insisi V pada posterior untuk memperlebar jalan masuk (hati2 mengenai a. Palatina mayor). 5. flap mukoperiosteal dibuka ke arah bukal (lateral). 6. untuk memungkinkan retraksi dan jalan masuk yang aman, flap ini dijahit sementara pada puncak linggir residual. 7. torus di bur dengan menggunakan bur fissure sampai kedalaman tertentu disertai dengan irigasi larutan salin steril, kemudian dibuat segmen2. 8. segmen2 dikeluarkan dengan osteotom. 9. penghalusan dengan bur bulat atau bur akrilik. 10. irigasi/ inspeksi. 11. jaringan lunak yang berlebihan dibuang. 12. dilakukan penutupan flap dengan jahitan matras horizontal terputus.
PERAWATAN PASCA BEDAH 1. pasien kembali setelah 2 hari kontrol. 2. luka dibersihkan. 3. setelah 5 hari jahitan dibuka.