Anda di halaman 1dari 7

GLAUKOMA Disusun Sebagai Tugas Mata Kuliiah Konsep Dasar Dalam Keperawatan Dosen Pembimbing : Chori Elsera,S.Kep.

Ns

Disusun Oleh :

S1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ( STIKES ) MUHAMMADIYAH KLATEN 2010/2011

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Dalam dunia kesehatan kita selalu mengkaji dan berusaha untuk mendapatkan informasi yang berhubungan dengan kesehatan dan itu semua tidak lain bertujuan untuk tercapainya visi misi kita yaitu menciptakan masyarakat yang sehat jasmani maupun jiwaninya. Dan salah satu cara yang dilakukan dalam pengkajian ini adalah meliputi pengkajian tanda-tanda vital yang berhubungan dengan klien. Dalam pengkajian ini diharapkan terjalin kerjasama yang kooperatif guna mendukung dalam kegiatan tersebut dan tidak kalah pentingnya yaitu dengan didukung tenaga medis yang berilmu dan berpengatahuan serta berpengalaman agar hasil dapat maksimal. 2. Rumusan Masalah 1) apakah fisiologi tanda vital itu ? 2) apa sajakah faktor-faktor yang mempengaruhi tanda vital ? 3) Gangguan apa saja yang terjadi ? 4) dimanakah tempat pengukuran tanda vital ? 3. Tujuan 1) Mengetahui fisiologi tanda vital 2) Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tanda vital 3) Mengetahui gangguan yang terjadi 4) Mengetahui tempat pengukuran tanda vital

PEMBAHASAN

1. Fisiologi tanda vital Pemeriksaan fisik atau pemeriksaan klinis adalah sebuah proses dari seorang ahli medis memeriksa tubuh pasien untuk menemukan tanda klinis penyakit. Hasil pemeriksaan akan dicatat dalamrekam medis. Rekam medis dan pemeriksaan fisik akan membantu dalam penegakkan diagnosis dan perencanaan perawatan pasien. Biasanya, pemeriksaan fisik dilakukan secara sistematis, mulai dari bagian kepala dan berakhir pada anggota gerak. Setelah pemeriksaan organ utama diperiksa dengan inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi, beberapa tes khusus mungkin diperlukan seperti test neurologi. Dengan petunjuk yang didapat selama pemeriksaan riwayat dan fisik, ahli medis dapat menyususn sebuah diagnosis diferensial,yakni sebuah daftar penyebab yang mungkin menyebabkan gejala tersebut. Beberapa tes akan dilakukan untuk meyakinkan penyebab tersebut. Sebuah pemeriksaan yang lengkap akan terdiri diri penilaian kondisi pasien secara umum dan sistem organ yang spesifik. Dalam prakteknya, tanda vital atau pemeriksaan suhu,

denyut dan tekanan darah selalu dilakukan pertama kali.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi tanda vital Faktor-faktor yang mempengaruhi suhu tubuh a) Kecepatan metabolisme basal Kecepatan mekanisme basal tiap individu berbeda-beda. Hal ini memberi dampak jumlah panas yang diproduksi tubuh menjadi berbeda pula b) Rangsangan saraf simpatis c) Hormon pertumbuhan d) Hormon tiroid e) Hormon kelamin f) Demam (peradangan)

g) Status gizi h) Aktifitas

i) j)

Gangguan organ Lingkungan

Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya tekanan darah a) Usia b) jenis kelamin

c) Aktivitas d) Emosi Faktor-faktor yang mempengaruhi denyut nadi a) Usia; peningkatan usia, nadi berangsur-angsur menurun b) Jenis Kelamin; pria sedikit lebih rendah daripada wanita (P=60-65 x/mnt ketika istirahat, W=7-8 x/mnt lebih cepat) c) Circadian rhythm; rata-rata menurun pada pagi hari dan meningkat pada siamg dan sore hari d) Bentuk tubuh; tinggi, langsing biasanya denyut jantung lebih pelan dan nadi lebih sedikit dibandingkan orang gemuk e) Aktivitas dan exercise; nadi akan meningkat dengan aktivitas dan exercise dan menurun dengan istirahat f) Stress dan emosi; rangsangan syaraf simpatis dan emosi seperti cemas, takut, gembira meningkatkan denyut jantung dan nadi. g) Nyeri, adalah stressor yang dapat memacu nadi lebih cepat h) Suhu Tubuh; setiap peningkatan 1F nadi meningkat 10x/mnt, peningkatan 1C nadi meningkat 15x/mnt. Sebaliknya bila terjadi penurunan suhu tubuh maka nadi akan menurun i) j) Volume darah; kehilanngan darah yang berlebihan akan menyebabkan peningkatan nadi Obat-obatan; beberapa obat dapat menurunkan atau meningkatkan kontraksi jantung. Golongan digitalisdan sedatifmenurunkan HR, Caffeine, nicotine,cocaine, hormon tyroid, adrenalin meningkatkan HR

Faktor-faktor yang mempengaruhi pernafasan a) Aktivitas b) Peningkatan metabolisme c) Stress d) Peningkatan suhu lingkungan

e) Suplai oksigen menurun f) Penggunaan obat-obatan

3. Gangguan yang terjadi Gangguan yang terjadi pada suhu tubuh suhu normal berkisar 370C

Pireksia atau demam adalah terjadinya kenaikan suhu tubuh diatas normal dan merupakan gejala umum penyakit. Naiknya suhu tubuh membantu tubuh melawan penyakit/menghacurkan bakteri. Hiperpireksia terjadi jika suhu > 410C dan dalam keadaan ini sel-sel otak dapat mengalami kerusakan dan jika suhu > 430C maka individu tidak dapat bertahan untuk hidup. Hipotermia adalah kondisi sebaliknya dimana suhu berada dibawah rata-rata normal. Kematian biasanya terjadi apabila suhu turun sampai dibawah 340C. Gangguan yang terjadi pada tekanan darah Seseorang dewasa muda rata-rata tekanan darah normalnya adalah 120/80 mmHg. Hipertensi : Sistolik diatas 140 mmHg Diastolik diatas 90 mmHg Hipotensi : Sistolik dibawah 90 mmHg dengan tanda-tanda pusing dan peningkatan nadi. Gangguan yang terjadi pada denyut nadi Kecepatan denyut nadi Normal 50-100 x/menit Takikardia > 100 x/menit Bradikardi < 50 x/menit Irama denyut nadi ada beberapa macam yaitu: irama normal (jika selang waktu antar denyut sama), irama tidak teratur (aritmia), pulsus intermiten (denyut yang mengalami periode irama yang normal kemudian terganggu oleh periode yang tidak teratur). Gangguan yang terjadi pada pernafasan

Naiknya kecepatan bernafas disebut polypnea. Jika suhu badan naik, kecepatan bernafas bertambah karena tubuh berusaha melepasakan diri dari kelebihan panas.

Setiap keadaan yang menyebabkan akumulasi CO2 dan kekurangan O2 dalam darah mengakibatkan bertambahnya kecepatan dan kedalaman pernafasan. Bernafas yang semakin dalam disebut Hyperpnea. Secara normal bernafas dilakukan secara otomatis dan tidak mengeluarkan suara, teratur dan tanpa upaya khusus.

Pernafasan yang sulit disebut dyspnea yang ditandai oleh pernafasan cuping hidung, wajah tenang dan bernafas menggunakan otot-otot tambahan.

4. Tempat pengukuran tanda vital Tempat pengukuran suhu Mulut/oral Rektal Aksila Aural (telinga) Tempat pengukuran tekanan darah Arteri brakialis Tempat pengukuran denyut nadi Temporal Carotid Apikal Bracial Radial Femoral Popliteal Posterior Pedal Tempat pengukuran pernafasan Inspeksi cara bernafas klien Inspeksi formasi dada

DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Pemeriksaan_fisik http:/id.pdf.org/pdf/tanda-tanda vital

Anda mungkin juga menyukai