Anda di halaman 1dari 8

1

DETERMINISTIC FINITE STATE AUTOMATA DAN NON DETERMINISTIC FINITE AUTOMATA

3.1 DETERMINISTIC FINITE AUTOMATA


Pada sebuah DFA dari suatu state ada tepat satu state berikutnya untuk setiap symbol masukan yang diterima. Sebagai contoh kita memiliki sebuah automata pada gambar 3.1 berikut :
a a b b b

q0

q1
a

q2

Gambar 3.1 Konfigurasi DFA diatas secara formal dinyatakan sebagai berikut : Q = { q0, q1, q2 } = { a, b } S = q0 F = { q2 } Fungsi transisi yang ada sebagai berikut : (q0,a) = q0 (q0,b) = q1 (q1,a) = q1 (q1,b) = q2 (q2,a) = q1 (q2,b) = q2 Fungsi sungsi tersebut bisa disajikan dalam table transisi berikut : q0 q1 q2 a q0 q1 q1 b q1 q2 q2

Perhatikan bahwa pada table transisi DFA diatas kita mempunyai sebuah state berikutnya yang unik untuk setiap pasangan state-input. Jadi untuk sebuah state dan input yang
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR UMB
Puji Catur Siswipraptini S.Kom Teori Bahasa Otomata

berlaku, kita bisa menentukan tepat satu state berikutnya. Suatu string x dinyatakan diterima bila (S,x) berada pada state akhir. Biasanya secara formal dikatakan bila M adalah sebuah Finite State Automata, M=(Q, , , S, F) , menerima bahasa yang disebut L(M), yang merupakan himpunan {x (S,x) didalam F}. Misal pada gambar 3.1 kita input-kan string abb pada mesin tersebut, maka : (q0,abb) = (q0, bb) = (q1, b) = q2 karena q2 termasuk di state akhir, maka abb berada pada L(M). Namun jika gambar 3.1 dimasukkan string baba maka : (q0, baba) = (q1, aba) = (q1, ba) = (q2, a) = q1 karena q1 tidak termasuk dalam state akhir, maka baba tidak berada dalam L(M). contoh lain pada gambar 3.2
1

0 1

q0
1

q1
1

q2

Gambar 3.2 Buat table transisinya?

3.2 NON DETERMINISTIC FINITE AUTOMATA


Pada Non Deterministic Finite Automata (NFA) dari suatu state bisa terdapat 0, 1, atau lebih busur keluar (transisi) berlabel symbol input yang sama. NFA didefinisikan pula oleh 5 tupel M = (Q, , , S, F) denngan arti yang sama pada DFA. Disini perbedaan ada pada fungsi transisinya, dimana untuk setiap pasangan state-input, kita bisa memiliki 0 atau lebih pilihan untuk state berikutnya. Contoh :
a a

q0

q1

gambar 3.3

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR UMB

Puji Catur Siswipraptini S.Kom Teori Bahasa Otomata

table transisi dari gambar 3.3 diatas adalah :

q0 q1

a q1 q1

b q0

Terlihat dari q0 tidak ada state berikutnya bila menerima input b atau dinyatakan dengan Kita lihat contoh berikutnya :
a b

q0

q1
b

q2

Gambar 3.4 Terlihat dari q0 bila menerima input a maka akan berpindah ke state q1 atau q2. Bila disajikan dalam table transisi sebagai berikut :

q0 q1 q2 3.3 EKIVALENSI ANTAR DFA

a {q1, q2} {q1} {q2}

b {q0} {q0} {q1}

Misalkan terhadap 2 buah Deterministic Finite Automata, M1 dan M2, yang masing masing menerima bahasa L(M1) dan L(M2). Jika L(M1) = L(M2) maka 2 DFA tersebut dikatakan ekivalen. Sebagai contoh DFA M1 dan M2 memiliki diagram transisi seperti pada gambar 3.5 dan 3.6

q0

q1 Puji Catur Siswipraptini S.Kom Teori Bahasa Otomata

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR UMB

4
a

Gambar 3.5 DFA M1


a

q0

q1

Gambar 3.6 DFA M2

3.4 REDUKSI JUMLAH STATE PADA FINITE STATE AUTOMATA


Untuk suatu bahasa regular kemungkinan ada sejumlah DFA yang dapat menerimanya. Perbedaannya umumnya adalah pada jumlah state yang dimiliki oleh otomata-otomata yang saling ekivalen tersebut. Tentunya secara praktis FSA dengan jumlah state yang lebih sedikit merupakan FSA yang paling efisien. Untuk mendapatkan FSA yang efisien maka perlu dievaluasi dan direduksi jumlah state dari FSA tersebut dengan tidak mengurangi kemampuan semula dalam menerima suatu bahasa. Setiap pasangan state didalam suatu FSA dapat dikelompokan atas : indistinguishable state distinguishable state Distinguishable state adalah pasangan state yang dapat dibedakan, sedangkan indistinguishable state adalah pasangan state yang tidak dapat dibedakan. Untuk state-state yang indistinguishable pada prinsipnya dapat digabungkan menjadi satu state. Reduksi jumlah state dapat dilakukan dengan pendekatan tersebut.

InDistinguishable State
Dua buah state p dan q dari sebuah FSA dikatakan indistinguishable jika : (q, w) F dan (q, w) F begitu pula (p, w) F untuk semua w * begitu pula (p, w) F

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR UMB

Puji Catur Siswipraptini S.Kom Teori Bahasa Otomata

Distinguishable State
Dua buah state p dan q dari sebuah FSA dikatakan distinguishable jika ada string w * sedemikian sehingga : (q, w) F sedangkan (p, w) F

Relasi-relasi
Pasangan dua buah state memiliki salah satu kemungkinan : distinguishable atau indistinguishable tetapi tidak kedua-duanya. Dalam hal ini terdapat sebuah relasi : Jika dan maka p dan q q dan r p, q, dan r indistinguishable, juga indistinguishable indistinguishable

Dalam melakukan eveluasi state, didefinisikan suatu relasi : Untuk Q adalah himpunan semua state D adalah himpunan state-state distinguishable, dimana D Q N adalah himpunan state-state indistinguishable, dimana N Q maka x N jika x Q dan x D

IMPLEMENTASI REDUKSI
Implementasi reduksi state dari suatu FSA dapat dilakukan sebagai berikut : 1. Hapuslah semua state tidak dapat dicapai dari state awal (useless state) 2. Indentifikasi state-state yang indistinguishable dan gabungkan Secara lebih detil tahapan-tahapanya adalah sebagai berikut : 1. Hapuslah semua useless state
2.

Buatlah semua pasangan state (p, q) yang distinguishable, dimana p F dan q F. Catat semua pasangan-pasangan state tersebut. Untuk semua state lakukan pencarian state lainnya yang distinguishable dengan aturan: Untuk semua (p, q) dan semua a , hitunglah (p, a) = pa dan (q, a) = qa . Jika pasangan (pa, qa) adalah pasangan state yang distinguishable maka pasangan (p, q) juga termasuk pasangan yang distinguishable.

3.

4. Semua pasangan state yang tidak termasuk sebagai state yang distinguishable, adalah state-state indistinguishable. 5. Beberapa state yang indistinguishable dapat digabungkan menjadi satu state. 6. Sesuaikan transisi dari state-state gabungan tersebut.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR UMB
Puji Catur Siswipraptini S.Kom Teori Bahasa Otomata

Sebagai contoh adalah sebagai berikut :

0 0

q1
0

0,1 1

q0 q2
1 0

q4

q3

q5

Secara bertahap dilakukan reduksi sebagai berikut : State q5 tidak dapat dicapai dari state awal dengan jalan apapun (useless state). Hapus state q5 1. Catat state-state distinguishable, yaitu : q4 F sedang q0, q1, q2, q3 F sehingga pasangan (q0, q4) (q1, q4) (q2, q4) dan (q3, q4) adalah distinguishable. 2. Pasangan-pasangan state lain yang distinguishable diturunkan berdasarkan pasangan dari langkah 2, yaitu : Untuk pasangan (q0, q1)

(q0, 0) = q1 dan (q1, 0) = q2 belum teridentifikasi (q0, 1) = q3 dan (q1, 1) = q4 (q3, q4) distinguishable maka (q0, q1) adalah distinguishable. Untuk pasangan (q0, q2)

(q0, 0) = q1 dan (q2, 0) = q1 belum teridentifikasi (q0, 1) = q3 dan (q2, 1) = q4 (q3, q4) distinguishable maka (q0, q2) adalah distinguishable. Untuk pasangan (q0, q3)

(q0, 0) = q1 dan (q3, 0) = q2 belum teridentifikasi (q0, 1) = q3 dan (q3, 1) = q4 (q3, q4) distinguishable maka (q0, q3) adalah distinguishable. Untuk pasangan (q1, q2) (q1, 0) = q2 dan (q2, 0) = q1 belum teridentifikasi dan q1, q2 F (q1, 1) = q4 dan (q2, 1) = q4 q4 F, maka (q1,q2) mungkin
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR UMB
Puji Catur Siswipraptini S.Kom Teori Bahasa Otomata

indistinguishable. Untuk pasangan (q1, q3) (q1, 0) = q2 dan (q3, 0) = q2 belum teridentifikasi dan q2 F (q1, 1) = q4 dan (q3, 1) = q4 q4 F, maka (q1,q3) mungkin indistinguishable. Untuk pasangan (q2, q3) (q2, 0) = q1 dan (q3, 0) = q2 belum teridentifikasi dan q1, q2 F (q2, 1) = q4 dan (q3, 1) = q4 q4 F, maka (q1,q2) mungkin indistinguishable. Karena berdasarkan relasi-relasi yang ada, tidak dapat dibuktikan (q1, q2), (q1, q3) dan (q2, q3) distinguishable, indistinguishable. 3. Karena q1 indistinguishable dengan q2, q2 indistinguishable dengan q3, maka dapat disimpulkan q1, q2, q3 saling indistinguishable dan dapat dijadikan satu state. Berdasarkan langkah 1 s/d 4, dapat digambarkan DFA yang sudah direduksi statenya sebagai berikut. sehingga disimpulkan pasangan-pasangan state tersebut

0
0,1

q0

0, 1

q12
3

q4

Kedua mesin sebelum dan sesudah direduksi akan tetap menerima bahasa yang sama.

Latihan 1. Gambarkan diagram transisi dari DFA berikut : Q = { q0, q1, q2 }


PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR UMB
Puji Catur Siswipraptini S.Kom Teori Bahasa Otomata

= { a, b } S = q0 F = { q0 } Fungsi transisi dari DFA berikut : q0 q1 q2


2.

a q1 q2 q2

b q2 q0 q2

Gambarlah diagram transisi untuk NFA berikut : Q = {q0, q1, q2, q3, q4 } = {0 , 1 } S = q0 F = {q2, q4} Fungsi transisi dari NFA berikut : q0 q1 q2 q3 q4 0 {q0, q3} 1 {q0, q1}
{q2}

{q2} {q4} {q4}

{q2}

{q4}

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR UMB

Puji Catur Siswipraptini S.Kom Teori Bahasa Otomata

Anda mungkin juga menyukai