PENELITIAN ETNOGRAFI
Elizabeth Marshall misalnya, seorang gadis Amerika yang mengadakan perjalanan bermil-mil bersama keluarganya dan beberapa ilmuwan penelitian, melintasi Gurun Kalahari, sehingga sampai ke lingkungan Suku Bushmen. Hal pertama yang dilakukan adalah mempelajari kebiasaan suku ini, mulai adat saat pertemu. Elizabeth mencoba menemukan bagaimana orang Bushmen mengidentifikasikan keluarganya dan makna budaya hubungan kekerabatan mereka. Koentjaraningrat menyebutkan di Indonesia terdapat 577 suku bangsa dan bahasa yang masih aktif. Hal ini menandakan kemajemukan bangsa atau kebudayaan Indonesia. Perhatian dan kajian etnografi (kebudayaan) di Indonesia sendiri sudah dimulai sejak abad ke -16, yang dapat dibuktikan dan diketahui hasilnya melalui muatan buku-buku bibliografi. Dari abad ke 16 sampai awal tahun 1970-an tercatat ada 80 buku bibliografi. Salah satu bibliografi yang penting adalah
tidak ahli. Namun ada juga yang bagus seperti C Snouck Hurhronje yang menulis tentang bangsa Aceh Inti dari etnografi adalah upaya memperhatikan makna tindakan dari kejadian yang menimpa orang yang ingin kita pahami. Beberapa makna ini terekspresikan secara langsung dalam bahasa, dan banyak yang diterima dan disampaikan hanya secara tidak langsung melalui kata dan perbuatan.
Kebudayaan
Definisi kebudayaan sangat beragam, Marvin Harris misalnya mengemukakan konsep kebudayaan sebagai suatu kebiasaan yang dilakukan oleh kelompok masyarakat tertentu, seperti adat atau cara hidup masyarakat. Kebudayaan merujuk pada pengetahuan yang diperoleh dan digunakan untuk menginterpretasikan pengalaman dan tingkah laku sosial. Ex : Kebiasaan masyarakat betawi untuk menyalakan petasan pada acaraacara tertentu, yang ini bisa diinterpretasikan golongan masyarakat lain dengan nilai negatif (kekerasan). Seorang etnografer tidak hanya melihat fenomena tingkah laku dalam masyarakat, namun lebih dari itu yaitu melihat maknanya. Etnografer mengamati dan mencatat berbagai kondisi emosional, lebih dari itu dia
merupakan alat utama untuk menyebarkan kebudayaan ke generasi berikutnya dan kebanyakan kebudayaan dituliskan dalam bentuk linguistik. Penyampaian budaya dengan mempergunakan bahasa secara langsung, sehingga kita dapat membuat kesimpulan secara mudah, misalnya perintah terhadap anak-anak untuk cuci tangan sebelum makan, Fokus dari buku spradley adalah penggunaan bahasa dalam membuat kesimpulan. Salah satu yang dilakukan adalah dengan melakukan wawancara, karena dengan wawancara dapat membuat orang mudah berbicara tentang sesuatu yang dia ketahui.