Tulisan ini meneliti perbedaan yang signiIikan dalam variasi musiman
konsentrasi polusi udara di perkotaan, industri, daerah komersial dan pertanian Uttarakhand. PM10 (RSPM), partikulat tersuspensi (SPM), sulIur dioksida (SO2) dan oksida nitrogen (NOx) dikumpulkan selama empat lokasi di Haridwar dan Lembah Dehradun, Uttarakhand. Yang pertama, Shivalik Nagar, Haridwar adalah daerah perkotaan. Para SIDCUL kedua situs, yang merupakan salah satu daerah yang paling industri Haridwar. Situs ketiga adalah Clock Tower terkenal Dehradun Valley, salah satu pusat komersial tersibuk. Situs keempat adalah daerah pertanian di mana tingkat polusi sangat rendah, dianggap sebagai situs kontrol. Kesepakatan studi ini dengan eIek industrialisasi, urbanisasi dan emisi mobil pada kualitas udara ambien di Haridwar dan Dehradun Kota. Parameter meteorologi seperti suhu, kelembaban relatiI, kecepatan angin dan curah hujan juga dicatat secara bersamaan selama periode sampling. Variasi bulanan dan musiman dari polusi telah diamati dan dicatat. Rata-rata dan kisaran nilai-nilai tahunan juga telah dihitung. Telah diamati bahwa konsentrasi polutan yang tinggi di musim dingin dibandingkan dengan musim panas atau musim hujan. Dalam penelitian ini, itu adalah menyadari bahwa SPM dan PM10 tingkat di semua lokasi yang dipilih (tidak termasuk Roshnabad) melebihi batas yang ditentukan sebagaimana ditetapkan oleh Dewan Pimpinan Pusat Pengendalian Pencemaran (CPCB) New Delhi, India. Terlepas dari tingkat SO2 dan NOx di daerah perumahan, industri dan komersial tetap di bawah batas yang ditentukan CPCB. |Jurnal Ilmu Amerika 2010; 6 (9) :565-574|. (ISSN: 1545-1003).
Kata kunci: partikel PM1, polusi udara perkotaan, polusi lalu lintas, polusi Industri
A 1 PENDAHULUAN 1.1latar 0lakang Di India kondisi atmosIer ambien telah semakin memburuk akibat urbanisasi, perkembangan industri, kurangnya kesadaran, pemeliharaan yang buruk dari kendaraan bermotor dan kondisi jalan yang buruk. Transportasi kendaraan dan emisi industri adalah sumber utama dari polutan di Haridwar dan Dehradun suasana Lembah, masalah yang telah diperburuk oleh peningkatan luar biasa dalam jumlah sumber ponsel. Di Haridwar dan Dehradun, konsentrasi SO2 dan NO2 selalu di bawah standar kualitas udara India. Tapi konsentrasi PM10 dan SPM melebihi pedoman kualitas udara India di daerah ini (Joshi et al, 2005;. Joshi dan Chauhan, 2008; Chauhan, 2008; Chauhan dan Joshi, 2010; Chauhan, 2010). Jadi, ada kebutuhan untuk mengevaluasi peningkatan kualitas udara di Haridwar dan Lembah Dehradun, Uttarakhand. Di antara partikel, mereka yang memiliki diameter rata-rata lebih tinggi dari 10 pM dihentikan di daerah atas sistem pernapasan. Partikel kecil dengan diameter rata-rata kurang dari 10 pM (PM10) dapat mencapai paru- paru dan memicu masalah pernaIasan (Healy et al., 2007), tergantung pada Iisiko-kimia siIat mereka. Yang terkecil, dengan diameter kurang dari 2,5 pM mencapai alveolus bronkial dan mungkin telah tinggal dalam waktu yang lama, meningkatkan eIek kesehatan,seperti asma dan alergi pernaIasan. WHO / UNEP laporan (1992) mengungkapkan masalah polusi udara di kota-kota metropolitan di India karena beberapa di antara kota yang paling tercemar dari dunia. India memiliki 23 kota besar lebih dari 1 juta orang dan tingkat polusi udara ambien melebihi standar WHO dalam banyak dari mereka (Gupta et al., 2002). Alasan utama untuk penurunan kualitas udara di kota-kota adalah meningkatnya jumlah kendaraan. Polusi kendaraan menyumbang 70 dari total polusi Delhi, 52 di Mumbai dan 30 di Calcutta (CPCB, 2003). Polusi udara perkotaan merupakan ancaman signiIikan terhadap kesehatan manusia, harta benda dan lingkungan di seluruh bagian berkembang dan berkembang di dunia. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperkirakan bahwa 4,9 miliaran penduduk keluar dari 8,1 miliar akan tinggal di kota-kota pada tahun 2030 (UNSCD, 2001). Industrialisasi yang pesat, cepat, peningkatan drastis dalam kendaraan di jalan dan kegiatan lain manusia memiliki mengganggu keseimbangan suasana alami (Chauhan, 2008). Selama bertahun-tahun telah terjadi peningkatan luar biasa dalam populasi manusia, mengangkut jalan, lalu lintas kendaraan dan industri di wilayah Haridwar, telah menyebabkan peningkatan konsentrasi polutan gas dan partikulat di udara ambien (Chauhan dan Joshi, 2007). Makalah ini adalah suatu usaha untuk menyelidiki status kualitas udara dan indeks kualitas udara (AQI) pada lokasi pemantauan yang dipilih Negara Uttarakhand.