Anda di halaman 1dari 12

praktikum organik 1 modul 3

Oleh widastra
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kata organik merupakan istilah yang digunakan pada awal perkembangan ilmu kimia yang
ditandai dengan adanya pengelompokan senyawa-senyawa kimia menjadi dua golongan
besar, yaitu senyawa organik dan senyawa anorganik.
Senyawa organik yang merupakan satu golongan besar senyawa yang dikaji secara khusus
dalam kimia organik, banyak manIaatnya dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu senyawa
organik adalah hidrokarbon.
Senyawa organik adalah golongan besar senyawa kimia yang molekulnya mengandung
karbon, kecuali karbida, karbonat, dan oksida karbon. Studi mengenai senyawaan organik
disebut kimia organik. Banyak di antara senyawaan organik, seperti protein, lemak, dan
karbohidrat, merupakan komponen penting dalam biokimia.
Di antara beberapa golongan senyawaan organik adalah senyawa aliIatik, rantai karbon yang
dapat diubah gugus Iungsinya; hidrokarbon aromatik, senyawaan yang mengandung paling
tidak satu cincin benzena; senyawa heterosiklik yang mencakup atom-atom nonkarbon dalam
struktur cincinnya; dan polimer, molekul rantai panjang gugus berulang.
Pembeda antara kimia organik dan anorganik adalah ada/tidaknya ikatan karbon-hidrogen.
Sehingga, asam karbonat termasuk anorganik, sedangkan asam Iormat, asam lemak pertama,
organik.
Nama 'organik merujuk pada sejarahnya, pada abad ke-19, yang dipercaya bahwa senyawa
organik hanya bisa dibuat/disintesis dalam tubuh organisme melalui vis vitalis liIe-Iorce.
Hidrokarbon adalah senyawa organik yang hanya terdiri dari atom karbon dan atom hidrogen.
Golongan senyawa ini amat penting peranannya dalam abad teknologi ini. Karena begitu
banyak produk yang dapat diturunkannya.
Dua sumber utama hidrokarbon adalah minyak bumi dan gas alam serta batu bara. Minyak
bumi adalah campuran senyawa yang kompleks terutama dari hidrokarbon aliIatik,
hidrokarbon aromatik terutama diperoleh dari batubara.
Dalam senyawa hidrokarbon juga terdapat gugus Iungsi. Masing-masing gugus Iungsi dapat
mempengaruhi siIat Iisika dan kimia senyawa hidrokarbon tersebut.
1.2. Tujuan
Tujuan dalam kita melakukan percobaan ini adalah :
1. Mengenal perbedaan golongan senyawa organik berdasarkan gugus Iungsinya.
2. Membandingkan siIat Iisik dan kimia dari golongan senyawaan organik yaitu hidrokarbon,
alkohol, Ienol, asam karboksilat dan senyawa aromatik.
3. Menguji reaksi gugus Iungsi yang penting dalam bidang kimia, biokimia dan Iisiologi.
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1. Dasar Teori
Kimia organik adalah percabangan studi ilmiah dari ilmu kimia mengenai struktur, siIat,
komposisi, reaksi, dan sintesis senyawa organik. Senyawa organik dibangun terutama oleh
karbon dan hidrogen, dan dapat mengandung unsur-unsur lain seperti nitrogen, oksigen,
IosIor, halogen dan belerang.
DeIinisi asli dari kimia organik ini berasal dari kesalahpahaman bahwa semua senyawa
organik pasti berasal dari organisme hidup, namun telah dibuktikan bahwa ada beberapa
perkecualian. Bahkan sebenarnya, kehidupan juga sangat bergantung pada kimia anorganik;
sebagai contoh, banyak enzim yang mendasarkan kerjanya pada logam transisi seperti besi
dan tembaga, juga gigi dan tulang yang komposisinya merupakan campuran dari senyama
organik maupun anorganik.
Hidrokarbon adalah senyawa organik yang molekulnya tersusun dari atom-atom karbon dan
hidrogen. Ada tiga golongan senyawa yang termasuk hidrokarbon, yaitu hidrokarbon aliIatik
(alkana, alkena dan alkuna), hidrokarbon alisiklik (silkloalkana dan siklohalkena) dan
hidrokarbon aromatik (benzena dan turunannya).
Gugus Iungsional adalah kelompok gugus khusus pada atom dalam molekul, yang berperan
dalam memberi karakteristik reaksi kimia pada molekul tersebut. Senyawa yang bergugus
Iungsional sama memiliki reaksi kimia yang sama atau mirip.
Kita mulai dengan klasiIikasi hidrokarbon yang merupakan senyawa yang hanya tersusun
oleh karbon dan hidrogen. Sedangkan senyawa karbon lainnya dapat dipandang sebagai
turunan dari hidrokarbon. Hidrokarbon masih dapat dibagi menjadi dua kelompok utama:
hidrokarbon aliIatik, termasuk di dalamnya adalah yang berantai lurus, yang berantai cabang,
dan rantai melingkar, dan kelompok kedua, hidrokarbon aromatik yang mengandung cincin
atom karbon yang sangat stabil.
Hidrokarbon aliIatik masih dapat dibagi menjadi dua kelompok berdasarkan kelipatan ikatan
karbon-karbon; hidrokarbon jenuh yang mengandung ikatan tunggal karbon-karbon; dan
hidrokarbon tak jenuh yang mengandung paling sedikit satu ikatan rangkap dua karbon-
karbon atau ikatan rangkap tiga.
Senyawa hidrokarbon terdiri atas karbon dan hidrogen. Bagian dari ilmu kimia yang
membahas senyawa hidrokarbon disebut kimia karbon. Dulu ilmu kimia karbon disebut kimia
organik, karena senyawa-senyawanya dianggap hanya dapat diperoleh dari tubuh makhluk
hidup dan tidak dapat disintesis dalam pabrik. Akan tetapi sejaka Friedrich Wohler pada
tahun 1928 berhasil mensintesis urea (suatu senyawa yang terdapat dalam air seni) dari
senyawa anorganik, amonium sianat dengan jalan memanaskan amonium sianat tersebut.
O
,,
NH4 CNO- H2N C NH2
Begitu keberhasilan Wohler diketahui, banyaklah sarjana lain yang mencoba membuat
senyawa karbon dari senyawa anorganik. Lambat laun teori tentang daya hidup hilang dan
orang hanya menggunakan kimia organik sebagai nama saja tanpa disesuaikan dengan arti
yang sesungguhnya. Sejaka saat itu banyak senyawa karbon berhasil disintesis dan hingga
sekarang lebih dari 2 juta senyawa karbon dikenal orang dan terus bertambah setiap harinya.
Selain perbedaan jumlah yang sangat mencolok yang menyebabkan kimia karbon dibicarakan
secara tersendiri , karena memang terdapat perbedaan yang sangat besar antara senyawa
karbon dan senyawa anorganik seperti yang dituliskan berikut ini.
Senyawa karbon Senyawa anorganik
membentuk ikatan kovalen
dapat membentuk rantai karbon
non elektrolit
reaksi berlangsung lambat
titik didih dan titik lebur rendah
larut dalam pelarut organik membentuk ikatan ion
tidak dapat membentuk rantai karbon
elektrolit
reaksi berlangsung cepat
titik didih dan titik lebur tinggi
larut dalam pelarut pengion
Hidrokarbon merupakan segolongan senyawa yang banyak terdapat di alam sebagai minyak
bumi. Indonesia banyak menghasilkan minyak bumi yang mempunyai nilai ekonomi tinggi,
diolah menjadi bahan bakar motor, minyak pelumas, dan aspal.
Alkohol
Metanol atau metil alkohol, CH3OH adalah anggota keluarga alkohol yang paling sederhana.
Walaupun demikian etanol, CH3CH2OH lebih sering dikenal sebagai anti septik, pelarut
obat-obatan, zat kimia dan pengawet. Etanol adalah cairan jernih yang bersiIat menarik air
baunya khas, warna nyalanya biru.
H R R
R C OH R C OH R C OH
H H R
Alkohol Primer Alkohol Sekunder Alkohol Tersier
Berdasarkan struktur kerangka karbonya, alkohol dibagi menjadi alkohol primer, alkohol
sekunder dan alkohol tersier. KereaktiIan ketiga jenis alkohol tersebut terhadap pereaksi
sangat berbeda, misalnya dalam reaksi oksidasi, semua jenis alkohol dapat melepas air
(dehidrasi) menghasilkan alkena apabila dipanaskan dengan zat penarik air seperti H2SO4
pekat oksidasi dan dehidrasi alkohol adalah reaksi penting dalam biokimia, misalnya dalam
metabolisme karbohidrat dan lipid serta sentesis lipid.
Etilena glikol dan gliserol (gliserin) adalah contoh alkoholyang mempunyai lebih dati satu
gugus hidroksil, OH. Etilena glikol adalah bahan pendingin dalam radiator mobil
sedangkan gliserol dijimpai dalam pembuatan sabun dari lemak dan minyak.
CH2 CH2 CH2 CH CH2
OH OH OH OH OH
Etilena Glikol Gliserol
Fenol
Dipandang dari strukturnya, Ienol mirip engan alkohol. Namun, siIatnya sangat berbeda.
Sebenarnya Ienol adalah nama kelompok senyawa yang memiliki gugus OH melekat
langsung pada cincin aromatik, tetapi nama ini digunakan pula untuk anggotanya yang paling
sederhana, C6H5OH. Kebanyakan Ienol berbau tajam dan dapat di asosiasikan dengan
desinIektan. Bahan yang mengandung campuran kompleks dari keluarga Ienol, antara lain o-
benzil-p-kloroIenol. Fenol dalam larutan pekat sangat beracun bagi semua jenis sel. Senyawa
ini dapat menimbulkan luka bakar.
Fenol berlaku sebagai asam lemah (lebih lemah dari asam karboksilat), sehingga debgan basa
dapat menghasilkan garam yang disebut Ienoksida. Fenol dapat juga menghasilkan ester.
Suatu siIat Ienol yang khas ialah warna yang ditimbulkannya dengan besi (III) klorida
(FeCl3), tetapi warna itu berlainan untuk masing-masing jenis Ienol. Atom H pada cincin
Ienol lebih mudah diganti dibanding pada benzena. Sehingga Ienol dengan air brom yang
cukup, segera membentuk endapan putih tribromoIenol. Reaksi ini juga dapat digunakan
untuk menguji adanya Ienol.
Asam karboksilat
Asam karboksilat adalah asam lemak, karena itu hanya sedikit mengurai dalam air
memberikan H dan anion karboksilat. Salah satu anggota keluarga asam karboksilat, yaitu
asam asetat. Asam asetat adalah cairan jernih berbau sangat asam dan umumnya digunakan
sebagai larutan cuka asam. Asam asetat kadarnya 100 pada suhu 16,6 0C akan membeku
menjadi kristal yang menyerupai es, dalam keadaan ini disebut juga cuka es.
Di alam dijumpai pula asam Iormat, atau sam semut, HCOOH. Asam Iormat yang murni juga
merupakan cairan tak berwarna dan berbau menyengat, serta terasa perih bila terkena kulit.
Senyawa ini larut dalam air, alkohol dan eter pada segala perbandingan. Di laboratorium anda
dapt mensintesisnya dengan mengoksidasi metanol atau dengan menghidrolisis kloroIrom
dengan hidroksida encer. Asam Iormat mudah dioksidasi menjadi CO2 dan H2O, dan mudah
mereduksi kalium permanganat. Apabila raksa (II) oksida dikocok dengan asam Iormat, maka
sebagian melarut sebagai raksa (II) Iormat. Reaksi ini dapat digunakan sebagai uji kualitatiI
untuk asam Iormat.
Berlawanan dengan asam karboksilat, ester yang merupakan turunan asam karboksilat
mempunyai bau dan rasa sedap, sering diasosiasikan dengan buah-buahan dan bunga.
Pengesteran asam karboksilat dengan suatu alkohol adalah reaksi yang dpat balik. Umumnya
hanya 60-70 ester terbentuk pada kesetimbangan.
2.2. Karakteristik Bahan Yang Digunakan
Benzena
Senyawa aromatis yang paling sederhana dan berasal dari batu bara dan minyak bumi. SiIat
Iisika : cairan, td. 80oC, tak berwarna, tak larut dalam air, larut dalam kebanyakan pelarut
organik, mudah terbakar dengan nyala yang berjelaga dan berwarna (karena kadar C tinggi).
Pengunaan Benzena :
Dahulu sebagai bahan bakar motor
Pelarut untuk banyak zat
Sintesis : stirena, Ienol, nilon, anilin, isopropil benzen, detergen, insektisida, anhidrida asam
maleat, dsb
Alkohol
Alkohol : tersusun dari unsur C, H, dan O. Struktur alkohol : R-OH primer, sekunder dan
tersier
SiIat Iisika alkohol :
Titik didh alkohol ~ Titik didh alkena dengan jumlah unsur C yang sama (etanol 78oC,
etena -88,6oC).
Umumnya membentuk ikatan hydrogen.
Berat jenis alkohol ~ Berat Jenis alkena.
Alkohol rantai pendek (metanol, etanol) larut dalam air (polar).
Penggunaan Alkohol :
Metanol : pelarut, antiIreeze radiator mobil, sintesis Iormaldehid, metilamina, metilklorida,
metilsalisilat, dll
Etanol : minuman beralkohol, larutan 70 sebagai antiseptik, sebagai pengawet, dan
sintesis eter, koloroIorm, dll.
BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.1. Alat dan Bahan
Gelas Ukur Pipet Tetes
Tabung Reaksi Gelas Kimia
- Sikloheksana - CCl4
- Bromida - Kertas Lakmus
- Toulena - Etanol
- HNO3 (pekat) - Larutan Benzena
- Nitrobenzena - Asam SulIat
3.2. Prosudur Kerja
A. Hidrokarbon
1. SiIat Fisik Hidrokarbon
- Memasukkan masing-masing dalam tabung reaksi yang bersih dan kering
- Menambahkan 10 tetes air pada masing-masing tabung reaksi
- Mengocok dan memperhatikan yang terjadi
- engulangi percobaan tapi air digantikan dengan n-heksan
- Mengocok dan memperhatikan yang terjadi
2. Reaksi dengan KmnO4
- Masing-masing memasukan dalam tabung berisi 2 ml etanol
- Menambahkan 2 tetes KMnO4 2
- Membiarkan beberapa menit
- Mengamati
B. Benzena
- Memasukan dalam tabung reaksi
- Mendinginkan dibawah air kran
- Menambahkan 1 ml lartan Benzena
- Mengokocok
- Menuangkan dalam gelas kimia berisi air
C. Alkohol
- Memperhatikan kelarutan
- Menambahkan beberapa tetes H2SO4 pekat
- Menambahkan beberapa butir kalsium atau natrium dikromat
- Memanaskan
- Memcatat bau yang terbentuk
- Memasukan dalam tabung rx
- Menambahkan beberapa tetes H2SO4 pekat
- Kocok
- Memanaskan diatas penangas air
- Menuangkan dalam air
- Mengamati
- Memasukan dalam tabung rx
- Menambahkan kristal kalsium hidrogen sulIat
- Sebayak 2x gliserol
- Memanaskan
- Memamsukan dalam tabung reaksi
- Menambahkan beberapa tetes amil alkohol sambil di aduk
- Mengamati kelarutan alkohol dalam air
- Memasukan dalam tabung rx
- Menambahkan beberapa tetes H2SO4 pekat
-
- Menaruh dalam air yang mendidih selama 10 menit
- Menuangkan kedalam geals kimia berisi air
- Mengamati bau
D. Fenol
- Memasukan dalam tabung rx berisi air
- Mengocok
- Mengamati kelarutannya
- Membiarkan
- Memanaskan
- Mengocok
- Membagi dua
- larutan NaOH tetes demi tetes - Mengencerkan
- Membagi dua
- larutan FeCl3 - air Brom
- HCl
E. Asam Karboksilat
a. Asam Format
- Menambahkan larutan NH4OH
- Mengocok sampai bau amoniak tercium
- Mendidihkan 2-3menit
- Mendinginkan
- Menambahkan larutan AgNO3
- Memanaskan
b. Asam Asetat
- Menambahkan beberapa tetes asam asetat pekat
- menambahkan Kalium permanganat secukupnya
- Memanaskan
- Mengamati
F. Uji Kelarutan
- Memasukan dalam tabung rx
- Menambahkan 5 tetes senyawa yang kelarutannya akan diuji
- Mengaduk
- Menguji dengan H2SO4 dalam tabung rx
BAB IV
HASIL PENGEMATAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Pengamatan
A. Hidrokarbon
1. SiIat Fisik Hidrokarbon
Contoh Kelarutan dalam
Air n-heksan
Sikloheksana Tidak larut Larut
Toluena Tidak larut larut
2. Reaksi dengan KmnO4
Contoh Pengamatan
Bereaksi dalam 1 menit Tanda adanya reaksi
Sikloheksana Ya Warna ungu menjadi warna coklat
Toluena Tidak Warna ungu menjadi warna coklat
B. Benzena
1. Tuliskan persamaan reaksi nitrasi :
Jawab : C6H6 HNO3 C6H5NO2 H2O
2. Apa yang teramati bila benzena ditambahkan berlebih dan apabila panas reaksinya terlalu
tinggi?
Jawab : Bila benzena ditambahkan berlebih (3 ml) sedikit benzena terapung diatas air. Ya,
panas. Larutan tersebut terlalu tinggi dengan reaksi.
C. Alkohol
1. Bagaimana kelarutan etanol dalam air?
Jawab : Etanol dapat larut dalam air dalam waktu yang agak lama.
2. Pembuatan asetaldehida
Tuliskan persamaan reaksi pembuatan asetaldehida, bagaimana baunya?
Jawab : C2H5OH O2 C2H4O2 H2O
3. Pembuatan etil asetat
Tuliskan mekanisme reaksi yang terjadi, bagaimana baunya?
Jawab : CH3 CH2OH CH3COOH CH3C O CH2CH3 H2O
O
Seperti bau balon pipa
4. Bagaimana kelarutan gliserol dalam segala perbandingan dengan air?
Jawab : Larut dalam segala perbandingan
D. Fenol
1. bagaimana bau zat tersebut? Gambarkan struktrunya!
Jawab : Menyengat
2. Bagaimana kelarutan dalam air dan sampai penambahan beberapa Ienol tetap larut dalam
air?
Jawab : larut dalam air, sampai penambahan ke-6 terjadi 2 lapisan. Fenol mengapung pada
bagian atas larutan. Ketika dikocok terjadi perubahan warna putih susu.
3. Tuliskan persamaan reaksi pembentukan natrium Ienolat?
Jawab : C6H5OH NaOH C6H5ONa H2O
E. Asam Karboksilat, (Asam Iormat, HCOOH)
1. Bagaimana bau zat ini dan kelarutannya dalam air?
Jawab : Baunya menyengat, asam karboksilat larut dalam air.
2. Tuliskan persamaan reaksi yang terjadi hingga terbentuk endapan logam perak yang
berwarna hitam!:
Jawab : HCOOH NH4OH HCOONH4 H2O
HCOOH AgNO3 AgCOOH hitam NH4NO3
3. Apa yang terjadi jika asam Iormat direaksikan dengan HgCl2 dan tuliskan persamaan
reaksinya?
Jawab : Adanya perubahan larutan terdapat endapan putih
4. Tuliskan mekanisme reaksi yang terjadi dan amati pula reduksi dari ion permanganat!
Jawab : HCOOH KMnO4 HCOOK HMnO4
F. Uji Kelarutan
Jenis senyawa senyawa H2O NaOH 2 M NaHCO3 jenuh HCl 1 M H2SO4
Alkana Heksana Tak larut Tak ada gas Tak larut Tak larut Tak larut
Etanol Etanol Larut Larut ada gas Larut Tak larut Tak larut
Asetal
dehida Asetal
dehida Tak larut Tak larut ada gas Tak larut Larut Larut
Aseton Aseton Tak larut Larut tak ada gas Larut Larut Tak larut
4.2. Pembahasan
Hidrokarbon merupakan segolongan senyawa yang banyak terdapat di alam sebagai minyak
bumi. Indonesia banyak menghasilkan minyak bumi yang mempunyai nilai ekonomi tinggi,
diolah menjadi bahan bakar motor, minyak pelumas, dan aspal. Dalam bidang kimia,
hidrokarbon adalah sebuah senyawa yang terdiri dari unsur karbon (C) dan hidrogen (H).
Seluruh hidrokarbon memiliki rantai karbon dan atom-atom hidrogen yang berikatan dengan
rantai tersebut.
Pada percobaan ini kita akan menguji siIat kimia dan Iisika dari hidrokarbon baik yang
memiliki gugus Iungsi ataupun tidak.
SiIat Fisik Hidrokarbon
Dalam menentukan siIat Iisik dari hidrokarbon kita mengunakan air dan n-heksan untuk
mengujinya dan hidrokarbon yang akan diuji adalah sikloheksana dan toluena sebagai
perwakilan.
Kita mengambil 10 tetes sikloheksana dan toluena. Masing-masing kita masukan dalam
tabung reaksi. Masing-masing tabung reaksi kita menambahkan 10 tetes air. Sikloheksana
dan toluena tidak larut dalam air. Lalu kita mengambil kembali 10 tetes silkoheksana dan
toluena. Memasukan masing-masing dalam tabung reaksi. Menambahkan 10 tetes n-heksan.
Sikloheksana dan toluena larut dalam n-heksan. Karena n-heksan bersiIat non polar sehingga
sikloheksana dan toluena larut dalam n-heksan dan sikloheksana dan toluena bersiIat non
polar sedangkan air bersiIat polar sehingga tidak larut dalam air.
Senyawa organik yang bersiIat non polar bisa larut dalam pelarut non polar. Dan senyawa
yang bersiIat polar hanya bisa larut dalam pelarut polar juga. Jadi sikloheksana dan toluena
tidak bisa larut dalam pelarut polar dan hanya bisa larut dalam pelarut non polar. Untuk
melarutkan sikloheksana dan toluena harus menggunakan pelarut non polar.
Reaksi dengan KMnO4
Dalam reaksi dengan KMnO4 kita menggunakan sampel yaitu sikloheksana dan toluena.
Mengambil 6 tetes sikloheksana dan toluena dan memasukkan dalam tabung reaksi yang
berbeda. Menambahkan 2 ml etil alkohol sebagai pelarut. Menambahkan 2 tetes KMnO4 2.
Dalam 1 menit sikloheksana terjadi reaksi dengan ditandai adanya perubahan warna dari
ungu menjadi coklat. Tapi untuk toluena membutuhkan waktu yang lebih dari 1 menit untuk
dapat bereaksi dengan KMnO4.
Karena sikloheksana lebih reaktiI dibandingkan dengan toluena dan struktur hidrokarbon
alisiklik kurang stabil dibandingkan dengan hidrokarbon aromatik. Jadi sikloheksana kurang
stabil dibandingkan dengan toluena sehingga untuk bereaksi dengan KMnO4 dibutuhkan
waktu yang lebih lama.
Benzena
Mencampurkan 1 ml HNO3 pekat dengan 2 ml H2SO4 pekat dalam tabung reaksi.
Mendinginkan tabung reaksi di bawah air kran yang mengalir. Karena antara HNO3 pekat
dengan H2SO4 pekat dereaksikan akan sangat panas. Menambahkan 1 ml benzena dan
dikocok dengan teliti. Memasukkan campuran tadi ke dalam gelas kimia yang berisi air kira-
kira 200 ml. Terbentuk minyak kuning yang kental dan mengendap pada dasar gelas kimia.
Menambahkan benzena secara berlebih dan sebagian dari benzena terapung diatas air. Karena
senyawa yang akan bereaksi dengan benzena tidak mampu lagi untuk bereaksi.
Alkohol
Melarutkan etanol dalam air sedikit demi sedikit meneteskan etanol pada air. Etanol larut
dalam air meskipun memerlukan waktu yang cukup lama. Karena dalam etanol terjadi ikatan
hidrogen.
Memipet 1 ml etanol ke dalam tabung reksi dan menambahkan beberapa tetes H2SO4 pekat
dan beberapa butir natrium dikromat. Kemudian kita memanaskan larutan tersebut.
Memipet 1 ml etanol dan menambbahkan dengan 1 ml asam asetat dalam tabung reaksi.
Menambahkan beberapa tetes H2SO4 , kemudian kita mengocok dan memanaskan diatas
penangas air selama 10 menit. Kemudian menuangkan dalam gelas kimia yang telah berisi
air. Dalam hal ini yang terbentuk adalah etil asetat dan terdapat bau yang sangat khas.
Fenol
Memgambil 2 ml air dan memasukkan dalam tabung reaksi. Menambahkan kristal Ienol
sedikit demi sedikit sambil mengocok setiap kali penambahan dan mengamati yang terjadi.
Mula-mula Ienol larut dalam air tapi setelah penambahan Ienol yang ke-6 Ienol tidak larut
dalam air dan membentuk dua lapisan. Yang lapisan bagian bawah adalah larutan antara Ienol
dan air. Dan Ienol yang lain mengapung pada bagian atas. Hal itu karena air telah jenuh
sehingga tidak mau lagi bereaksi dengan Ienol. Dan setelah dikocok terjadi perubahan warna
menjadi putih susu.
Mengambil 2 ml etanol ke dalam tabung reaksi. Kemudian menambahkan tetes demi tetes
NaOH. Fenol larut dengan NaOH dan membentuk natrium Ienolat.
Asam Karboksilat
Dalam hal ini kita menggunakan asam Iormat. Mengambil beberapa tetes dan melarutkan
dalam air. Asam Iormat larut dalam air dan memiliki bau yang sangat menyengat. Asam
Iormat dapat larut dalam air karena asam Iormat memiliki gugus hidroksil, -OH yang dapat
berikatan hidrogen dengan air. Sehingga asam Iormat yang bersiIat non polar dapat larut
dalam air. Bau yang menyengat merupakan siIat Iisik dari asam Iormat.
Memipet beberapa tetes asam Iormat dalam tabung reaksi. Menambahkan NH4OH
secukupnya kemudian dikocok. Menghasilkan bau yang sangat khas. Artinya asam Iormat
bereaksi dengan NH4OH. Kemudian kita panaskan diatas penangas air sehingga kelebihan
amoniak akan hilang dan menghasilkan kembli asam Iormat. Menambahkan AgNO3
secukupnya. Setelah direaksikan dengan AgNO3 terdapat endapan putih tetapi setelah
dipanaskan menjadi endapan hitam.
Mengambil ml HgCl2 dan menambahkan beberapa tetes asam Iormat dan kemudian
dipanaskan. Setelah dipanaskan adanya perubahan larutan dan menghasilkan endapan putih.
Memipet ml H2SO4 encer dan menambahkan beberapa tetes asam Iormat. Kemudian
menmbhakn KMnO4. Menghasilkan warna merah jambu. H2SO4 hanya sebagai katalis.
Uji Kelarutan
Memasukan 2 ml pereaksi kedalam tabung reaksi dan menambahkan 5 tetes senyawa yang
akan diuji. Untuk alkohol yaitu etanol larut dalam air karena etanol mengandung gugus
hidroksil sehingga dapat bereaksi dengan air dan karena adanya ikatan hidrogen. Untuk
aldehid yaitu asetal dehid tidak larut dalam air, begitu pula untuk aseton yang tidak larut
dalam air tapi untuk asam karboksilat dapat larut dalam air.
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Dari percobaan ini dapt kita tarik kesimpulan bahwa :
Senyawa non polar hanya dapat larut dengan pelarut non polar
Setiap senyawa organik memiliki bau yang khas
Setiap gugus Iungsi dapat mempengaruhi siIat Iisik dan kimia hidrokarbon
5.2. Kemungkinanan Kesalahan
Kurang telitinya praktikan dalam mengamati reaksi yang terjadi
Kurang telitinya praktikan dalam menggunakan alat-alat praktikum
DaItar Pustaka
Team teaching. 2010. Penuntun praktikim kimia organik I. Gorontalo: Universitas Negeri
Gorontalo
http://opensource.telkomspeedy.com/repo/abba/v12/sponsor/Sponsor-
Pendamping/Praweda/Kimia/0236d20Kim202-13d.htm
http://id.wikipedia.org/wiki/Hidrokarbon
http://opensource.telkomspeedy.com/repo/abba/v12/sponsor/Sponsor-
Pendamping/Praweda/Kimia/0236i20Kim202-13i.htm
http://wapedia.mobi/id/Kimiaorganik
http://id.wikipedia.org/wiki/Senyawaorganik
kloroform merupakan sebuah pelaruL yang umum dl laboraLorlum karena relaLlf Lldak reakLlf laruL
dengan kebanyakan calran organlk dan nyaman yang mudah menguap kloroform dlgunakan
sebagal pelaruL dalam lndusLrl farmasl dan unLuk memproduksl pewarna dan pesLlslda kloroform
adalah pelaruL yang efekLlf unLuk alkalold dalam benLuk basls mereka dan dengan demlklan bahan
Lanaman umumnya dleksLraksl dengan kloroform unLuk pengolahan farmasl Sebagal conLoh
dlgunakan dalam perdagangan unLuk mengeksLrak morfln darl oplum dan skopolamln darl Lanaman
uaLura kloroform yang mengandung deuLerlum (hldrogen beraL) CuCl3 merupakan sebuah pelaruL
yang umum dlgunakan dalam spekLroskopl nM8 Pal lnl dapaL dlgunakan unLuk poLongan obllgasl
darl kaca akrlllk ([uga dlkenal dengan nama dagang erspex dan kaca) Sebuah pelaruL fenol
kloroform 23241 alkohol lsoamyl dlgunakan unLuk melaruLkan nonasam nukleaL blomolekul
dalam unA dan 8nA eksLraksl
SunLlng Sebagal pereaksl dalam slnLesls organlk

0nggolongan kristal - Pr0s0ntation Transcript
1 LnCCCLCnCAn k8lS1AL
k8lS1AL MCLLkuLA8
k8lS1AL kCvALLn
k8lS1AL lCnlk
k8lS1AL LCCAM
2 k8lS1AL MCLLkuLA8
SeLlap LlLlk klsl dlLempaLl oleh molekul
krlsLal molekular dapaL LerbenLuk darl senyawa kovalen polar aLau senyawa kovalen
nonpolar yang mengkrlsLal
ualam krlsLal molekul polar LerdapaL gaya Larlk dlpoldlpol permanen dan/aLau lkaLan
hldrogen conLohnya SC2 (s) nP3(s) P2C (s)
ualam krlsLal molekul non polar beker[a gaya dlpoldlpol sesaaL conLohnya Ar C2 (s) CC2
(s) l2 (s) S8 4 (unLuk Ar gaya aLraksl anLar aLom)
Caya aLraksl anLar molekul leblh lemah darlpada lkaLan kovalen
AklbaL gaya aLraksl anLar molekul yang lemah zaL padaL krlsLalln molekular umumnya lunak
dan mempunyal LlLlk leleh rendah
3 Sulfur S8
krlsLal lodlum l2
ConLoh krlsLal Molekular
krlsLal alr
4 krlsLal kovalen
ualam krlsLal kovalen aLom saLu dengan LeLangga berlkaLan kovalen membenLuk sLrukLur
[arlngan (neLwork) sehlngga membenLuk molekul Lunggal
Cleh karena membenLuk sLrukLur [arlngan yang berlkaLan kovalen padaLannya keras dan
LlLlk lelehnya sangaL Llnggl
3 ConLoh krlsLal kovalen
CraflL
lnLan
kuarsa SlC2 (CrlsLoballLe)
kuprlL (Cu2C)
6 krlsLal lonlk
ualam krlsLal lonlk lonlon LerleLak pada LlLlkLlLlk klsl dan aLraksl anLar parLlkel (lon)
dlsebabkan oleh gaya elekLrosLaLlk yang kuaL aklbaLnya LlLlk leleh Llnggl dan cukup keras
krlsLal lonlk merupakan penghanLar llsLrlk yang buruk karena lonlon Lerpaku eraL pada klsl
yang kaku namun [lka dllelehkan men[adl penghanLar llsLrlk yang balk karena lonlon
dapaL bergerak bebas
7 krlsLal Logam
ada krlsLal logam lon poslLlf LerleLak pada LlLlkLlLlk klsl krlsLal yang dlkellllngl oleh elekLron
valensl darl semua aLom logam dalam klsl lLu ALraksl elekLrosLaLlk Ler[adl anLara lonlon
poslLlf dan lauLan elekLron
!adl pada krlsLal logam elekLron berada dalam keadaan Lerdelokallsasl pada seluruh klsl
krlsLal aklbaLnya logam merupakan penghanLar llsLrlk yang balk
SLrukLur logam dapaL berupa kemasan rapaL ccp dan hcp aLau bukan kemasan rapaL bcc
(seperLl Lelah dl[elaskan sebelumnya)
8. The chemical compound potassium chlorid0 (KCl) is a metal halide salt composed oI
potassium and chlorine. In its pure state, it is odorless and has a white or colorless
vitreous crystal appearance, with a crystal structure that cleaves easily in three
directions. Potassium chloride crystals are Iace-centered cubic. Potassium chloride
was historically known as "muriate oI potash," this name is occasionally still
encountered in association with its use as a Iertilizer. Potash varies in color Irom pink
or red to white depending on the mining and recovery process used. White potash,
sometimes reIerred to as soluble potash, is usually higher in analysis and is used
primarily Ior making liquid starter Iertilizers. KCl is used in medicine, scientiIic
applications, and Iood processing. It occurs naturally as the mineral sylvite and in
combination with sodium chloride as sylvinite.
ont0nts
hlde

Anda mungkin juga menyukai

  • Jenis Dan Fungsi Pupuk
    Jenis Dan Fungsi Pupuk
    Dokumen4 halaman
    Jenis Dan Fungsi Pupuk
    Rahman Agrotek
    Belum ada peringkat
  • Ulumul Hadist
    Ulumul Hadist
    Dokumen2 halaman
    Ulumul Hadist
    Lyanaa Rahmawati
    Belum ada peringkat
  • Sabtu
    Sabtu
    Dokumen7 halaman
    Sabtu
    Lyanaa Rahmawati
    Belum ada peringkat
  • PUISI BERANTAI TENTANG IBU Part 1
    PUISI BERANTAI TENTANG IBU Part 1
    Dokumen11 halaman
    PUISI BERANTAI TENTANG IBU Part 1
    Lyanaa Rahmawati
    100% (1)
  • Jenis Dan Fungsi Pupuk
    Jenis Dan Fungsi Pupuk
    Dokumen4 halaman
    Jenis Dan Fungsi Pupuk
    Rahman Agrotek
    Belum ada peringkat
  • Pencemaran Udara
    Pencemaran Udara
    Dokumen11 halaman
    Pencemaran Udara
    Lyanaa Rahmawati
    Belum ada peringkat
  • Polimer
    Polimer
    Dokumen3 halaman
    Polimer
    Lyanaa Rahmawati
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen7 halaman
    Bab I
    Lyanaa Rahmawati
    Belum ada peringkat
  • Aldehida
    Aldehida
    Dokumen3 halaman
    Aldehida
    Lyanaa Rahmawati
    Belum ada peringkat
  • CC CCCC
    CC CCCC
    Dokumen12 halaman
    CC CCCC
    Lyanaa Rahmawati
    Belum ada peringkat
  • CC CCCC
    CC CCCC
    Dokumen12 halaman
    CC CCCC
    Lyanaa Rahmawati
    Belum ada peringkat
  • 66
    66
    Dokumen1 halaman
    66
    Lyanaa Rahmawati
    Belum ada peringkat
  • Dyan
    Dyan
    Dokumen3 halaman
    Dyan
    Lyanaa Rahmawati
    Belum ada peringkat
  • Li
    Li
    Dokumen3 halaman
    Li
    Lyanaa Rahmawati
    Belum ada peringkat