Anda di halaman 1dari 2

Glaukoma

Dapat menimbulkan kebutaan menetap


Dapat dicegah dengan deteksi dini dan terapi tepat.
Glaukoma adalah penyebab kebutaan nomor 2 di Indonesia setelah katarak, biasanya terjadi
pada usia lanjut. Dibeberapa negara 2 penduduk usia diatas 40 tahun menderita Glaukoma,
dan di Indonesia Glaukoma sebagai penyebab kebutaan yang tidak dapat dipulihkan.
Glaukoma salah satu penyakit mata yang diakibatkan karena kenaikan tekanan bola mata dan
menimbulkan kerusakan saraI penglihatan, sedangkan Iungsi saraI mata akan meneruskan
bayangan yang dilihat ke otak. Diotak bayangan akan digabungkan dipusat penglihatan dan
membentuk benda (vision).
Penyebab
Didalam bola mata bagian depan terdapat cairan jernih yang disebut humor akuwos. Cairan
ini dengan teratur akan mengalir dari tempat pembentukan kesaluran luarnya.
Tekanan tinggi disebabkan karena produksi cairan bola mata (humor akuwos) yang
berlebihan, atau dapat juga apaila saluran pembuangan keluar yang disebut jaringan trabekula
tersumbat.
Mekanisme terjadinya Glaukoma
Aliran humor akuwos lemah
Tekanan bola mata tinggi/ Glaukoma
Kerusakan saraI penglihatan
Kehilangan penglihatan menetap
Macam-macam Glaukoma
Glaukoma dibagi menjadi 2, yaitu:
Glaukoma Primer
Dewasa Sudut tertutup
a. Akut
b. Kronis
Sudut terbuka
Kongenital
Glaukoma Sekunder
Glaukoma ini disebabkan bilik mata depan rusak, sehingga menyebabkan tekanan bola mata
tinggi karena berbagai macam penyakit yang tidak ditangani, seperti katarak, dan peradangan
atau pemakaian tetes mata / zalI Kortikosteroid yang berlebihan.
Gejala
Glaukoma Akut
Gejala cukup berat, sakit mata mendadak, penglihatan kabur, mata merah, disertai dengan
sakit kepala, serta mual atau muntah. Pada umumnya penderita memerlukan pertolongan
darurat untuk sakit kepalanya dan mengabaikan keluhan mata.
Glaukoma Kronis
Penyakitnya lebih tenang, tanpa sakit kepala, sehingga penderita tidak merasakan adanya
kehilangan penglihatan sedikit demi sedikit. Awalnya kehilangan penglihatan malam dan
tepi, sedang penglihatan lurus dan dekat masih baik. Umumnya penderita tidak menghiraukan
penglihatannya, sehingga memburuk sampai buta.
Deteksi
Pemeriksaan oleh dokter spesialis mata secara teratur adalah jalan terbaik untuk deteksi dini
Glaukoma secara dini.
Pemeriksaan mata yang dilakukan:
Mengukur tekanan bolamata (dengan tonometer aplanasi / schiotz)
Melihat sudut bilik depan mata (dengan goniolens)
Memeriksa lapang pandangan (dengan perimetri)
Penanganan
Tujuan penanganan adalah untuk menurunkan tekanan bola mata dan mencegah kerusakan
saraI penglihatan.
Peneganan tergantung jenis Glaukoma, mungkin dengan:
Obat-obatan (lokal mata atau sistemik dengan diminum atau injeksi intravena)
Operasi untuk memperlancar aliran humor akuos, atau
Dengan laser
Tindakan operasi
Glaukoma sudut sempit dapat dilakukan:
Iridektomi PeriIer
Operasi Filtrasi, misalnya: Trabekulektomi, Scheie, Trepanasi, dan Iridenklesis.
Iridektomi PeriIer dilakukan pada:
Stadium Prodromal
Goniosinechie yang belum banyak pada mata sebelahnya / sehat (kontralateral) disebut
Iridektomi Propilaksis.
Pada Glaukoma Sudut Terbuka:
Iridotomi (dengan laser)
Operasi Filtrasi
Trabekuloplasti (dengan laser).

Anda mungkin juga menyukai