Risiko jangka pendek hipoglikemia termasuk situasi berbahaya yang bisa timbul saat seseorang
hipoglikemik, baik di rumah atau di tempat kerja (misalnya mengemudi, mengoperasikan mesin). Selain
itu, koma yang berkepanjangan kadang dikaitkan dengan gejala neurologis sementara, seperti paresis,
kejang dan encephalopathy. Potensi komplikasi jangka panjang hipoglikemia berat adalah gangguan
intelektual ringan dan gejala neurologis permanen, seperti hemiparesis dan disfungsi pontin. Yang
terakhir jarang dan telah dilaporkan hanya dalam studi kasus. Hipoglikemia berulang dapat mengganggu
kemampuan individu untuk merasakan hipoglikemia selanjutnya. (Yale, 2018)
Pengobatan
Tujuan pengobatan pada prinsipnya untuk mengembalikan kadar glukosa darah kembali normal,
sesegera mungkin.
A. Pada penderita hipoglikemia dengan gambaran klinis ringan, sadar, dan kooperatif, penanggulangan
biasanya akan cukup efektif dengan memberikan makanan atau minuman yang manis mengandung
gula dengan pilihan di bawah ini:
2-3 tablet gulukosa, atau 2-3 sendok teh gula atau madu
120-175 jus jeruk
Segelas (+ 200 cc) susu ‘non fat’ (lemak dan coklat akan memperlambat absorpsi glukosa di
usus)
Setengah kaleng ‘soft drink’ misalnya coca cola, dll.
Pada umumnya dalam 20 menit keadaan hipoglikemia telah teratasi, kadar glukosa kembali normal.
Bila dengan cara di atas tidak teratasi, maka dilanjutkan ke pengobatan tahap lanjut. (Manaf, 2014)
B. Pada hipoglikemi tahap lanjut, terutama yang telah memperlihatkan gejala neuroglikopeni,
memerlukan pengobatan lebih intensif:
Infus larutan dextrose, dianggap sebagai firs line treatment karena paling efektif dalam waktu
cepat.
Bila tidak berhasil, ditambahkan suntikan glucagon intravena atau intramuskuler. Biasanya
dalam 10 menit akan mengembalikan keadaan penderita. Glucagon akan lebih efektif apabila
sebelumnya pada penderita masih tersedia cadangan glikogen dan kurang atau tidak efektif
pada mereka yang sebelumnya telah dalam keadaan puasa dalam jangka waktu lama.
Untuk insufisiensi adrenal, suntikan hidrokortison intramuskuler berperan dalam memacu
proses glukoneognensis.
Terutama pada anak-anak: suntikan growth hormone
Jika masih gagal, diaxozide (Proglycem), atau streptozotocin (Zanosar) yang berkhasiat
menekan sekresi insulin oleh sel beta. Diazoxide efektif untuk pengobatan hipoglikemia akibat
sekresi insulin berlebihan oleh tumor
Tindakan operatif untuk penyebab tumor (insulinoma), atau non islet cel tumor hypogicemia
(NICTH). (Manaf, 2014)
Pencegahan
Penting untuk memberkan pengertian mengenai penyebab kejadian hipoglikemia, gejala yang
ditimbulkannya dan pengetahuan tentang cara mengatasi keadaan tersebut kepada mereka yang
berisiko. Edukasi terhadap penderita diabetes mengenai apa itu diabetes dan apa efek yang ditumbukan
obat-obatan terhadap kadar glukosa darah, haruslah termasuk dalam bagian dari pengelolaan. (Manaf,
2014)
Bibliography
Karla, S., & Mukherjee, J. J. (2013). Hypoglicemia: The neglected complication. Indian J Endocrinol
Metab., 819-834.
Manaf, A. (2014). Hipoglikemi: Pendekatan Klinis dan Penatalaksanaan. In S. Setiati, I. Alwi , A. Sudoyo, &
B. Setiyohadi, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Ed. VI (pp. 2355-2358). Jakarta: Interna Publishing.