Mikroorganisme atau mikroba adalah organisme yang berukuran sangat kecil sehingga untuk
mengamatinya diperlukan alat bantuan.
|1| Mikroorganisme disebut juga organisme mikroskopik. |1| Mikroorganisme seringkali bersel tunggal (uniseluler) maupun bersel banyak (multiseluler) |1| . Namun, beberapa protista bersel tunggal masih terlihat oleh mata telanjang dan ada beberapa spesies multisel tidak terlihat mata telanjang. |7::,3| Virus juga termasuk ke dalam mikroorganisme meskipun tidak bersiIat seluler. |1|
Ilmu yang mempelajari mikroorganisme disebut mikrobiologi. |1| Orang yang bekerja di bidang ini disebut mikrobiolog. |7::,3|
Mikroorganisme biasanya dianggap mencakup semua prokariota, protista, dan alga renik. |7::,3|
Fungi, terutama yang berukuran kecil dan tidak membentuk hiIa, dapat pula dianggap sebagai bagiannya, meskipun banyak yang tidak menyepakatinya. |7::,3| Kebanyakan orang beranggapan bahwa yang dapat dianggap mikroorganisme adalah semua organisme sangat kecil yang dapat dibiakkan dalam cawan petri atau inkubator di dalam laboratorium dan mampu memperbanyak diri secara mitosis. |7::,3|
Mikroorganisme berbeda dengan sel makrooganisme. |7::,3| Sel makroorganisme tidak bisa hidup bebas di alam melainkan menjadi bagian dari struktur multiselular yang membentuk jaringan, organ, dan sistem organ. |7::,3| Sementara, sebagian besar mikrooganisme dapat menjalankan proses kehidupan dengan mandiri, dapat menghasilkan energi sendiri, dan bereproduksi secara independen tanpa bantuan sel lain. |1|
!engertian Identifikasi dan Klasifikasi Mikroorganisme Mikroorganisme merupakan suatu kelompok organisme yang tidak dapat dilihat dengan menggunakan mata telanjang, sehingga diperlukan alat bantu untuk dapat melihatnya, seperti mikroskop, lup dan lain-lain. Cakupan dunia mikroorganisme sangat luas, terdiri dari berbagai kelompok dan jenis, sehingga diperlukan suatu cara pengelompokan atau pengklasiIikasian. (Budiyanto, 2010) KlasiIikasi adalah suatu istilah yang berkaitan dan seringkali digunakan atau dipertukarkan dengan taksonomi. Taksonomi adalah ilmu mengenai klasiIikasi atau penataan sistematika organism ke dalam kelompok atau kategori yang disebut taksa (tunggal ; takson). Tetapi penyusunan taksonomi mikroorganisme mansyaratkan diidentiIikasi sebagaimana mestinya dan diberi nama. Kegiatan secara keseluruhan, yakni tentang pengklasiIikasian, penamaan, dan pengidentiIikasian mikroorganisme, disebut sebagai sistematika mikroba. (Budiyanto, 2010) Penelaahan mengenai organisme untuk menetapkan suatu sistem klasifikasi yang mencerminkan dengan sebaik-baiknya semua kesamaannya dan kelainannya itu dinamakan taksonomi. KIasifikasi Mikroorganisme Taksonomi ialah ilmu mengenai klasifikasi atau penataan sistematik organisme ke dalam kelompok atau kategori yang disebut taksa (tunggal : takson). Kegiatan pengklasifikasian, penamaan, dan pengidentifikasian disebut sistematika mikrobe. Proses tersebut yaitu : 1. Taksonomi (klasifikasi), yaitu penataan teratur unit-unit ke dalam kelompok satuan yang lebih besar. 2. Nomenklatur, yaitu penamaan satuan-satuan yang dicirikan dan dibatasi oleh klasifikasi. 3. Identifikasi, yaitu penggunaan kriteria yang ditetapkan untuk klasifikasi dan nomenklatur tersebut di atas untuk mengidentifikasi mikroorganisme dengan membanding-bandingkan ciri-ciri yang ada pada satuan yang belum diketahui dengan satuan-satuan yang sudah dikenal. Sistem klasifikasi ialah mengelompokkan organisme dengan sedemikian rupa, sehingga mencerminkan semua kesamaan maupun perbedaannya. Sebelum tahun 1700, para ahli biologi memisahkan dunia kehidupan menjadi 2 (dua), yaitu Animalia dan Plantae. Tahun 1750-an Carolus Linnaeus seorang naturalis dari Swedia, membagi lagi kedua dunia tersebut menjadi pengelompokan yang dapat diidentifikasi dan yang berkerabat. Dimana skema Lennaeus ini masih digunakan sampai sekarang yaitu nomenklatur sistem biner (dua bagian). Konsep Mengenai Spesies Spesies adalah satuan atau kelompok dasar dalam semua sistem klasifikasi organisme, termasuk mikroorganisme. Spesies didefinisikan sebagai suatu kelompok individu yang berkerabat dekat yang: 1. Dapat dibedakan dari individu-individu kelompok lain yang serupa 2. Semuanya dapat saling dipertangkarkan (interbreeding) dengan anggota-anggota lain dalam kelompok tersebut. Kategori Taksonomi (Taksa) Sistem klasifikasi biologi didasarkan pada hierarki taksonomi atau penataan kelompok atau kategori yang menempatkan spesies pada satu ujung dan dunia di ujung lainnya dalam urutan sebagai berikut : - Spesies, yaitu sekelompok organisme berkerabat dekat (untuk tujuan kita jasad renik) yang individu-individunya di dalam kelompok itu serupa dalam bagian terbesar ciri- cirinya. - Genus, yaitu sekelompok spesies yang serupa. - Famili, yaitu sekelompok genus yang serupa. - Ordo, yaitu sekelompok famili yang serupa. - Kelas, yaitu sekelompok ordo yang serupa. - Filum atau divisi, yaitu sekelompok kelas yang berkerabat. - Dunia, yaitu seluruh organisme di dalam hierarki ini. Penamaan Mikroorganisme-NomenkIatur Sistem Biner Mikroorganisme, dimana bentuk-bentuk kehidupan yang lainnya selalu diberi nama berdasarkan nomenklatur sistem biner. Tujuan utama suatu nama ialah uentuk memberi cara pengacuan suatu mikroorganisme, namun bukan untuk memeriksanya. Setiap organisme ditandai dengan nama genus dan epitet spesies (berasal dari bahasa Latin atau dilatinkan). Nama genus selalu ditulis dengan huruf besar dan epitet spesies selalu ditulis dengan huruf kecil. Kedua komponen tersebut disebut nama ilmiah (genus dan epitet spesies) dan selalu dicetak miring, misalnya Neisseria gonorrhoeae, yaitu bakteri yang menyebabkan penyakit gonorea. Kode (Sandi) NomenkIatur Awal tahun 1900 para ahli botani dan zoologi membuat suatu peraturan yang diterima secara internasional untuk penamaan organisme dan diikuti oleh para biologiwan di semua negara, dengan tujuan agar memperoleh penamaan yang konsisten dan seragam bagi organisme. Sandi nternasional untuk Nomenklatur Zoologi untuk pertama kali diterbitkan pada tahun 1901, sedangkan Sandi nternasional untuk Nomenklatur Botani untuk pertama kali terbit pada tahun 1906. Tahun 1947 Gabungan nternasional Perhimpunan Mikrobiologi memakai Sandi nternasional untuk Bakteri dan Virus. Dimana pada saat ini dikenal dengan Kode nternasional Nomenklatur Bakteri, secara sinambung dimodifikasi dalam suatu usaha untuk memperbaiki dan menjelaskan peraturan dan pengaturannya. Edisi yang paling mutakhir diterbitkan pada tahun 1975. Prinsip NomenkIatur Beberapa prinsip umum yang mendasari sandi-sandi dalam zoologi, botani, dan bakteriologi yaitu : 1. Setiap macam organisme yang nyata disebut sebagai spesies. 2. Spesies ditandai dengan kombinasi biner Latin, dengan tujuan untuk memberinya label yang seragam dan dipahami secara nternasional. 3. Nomenklatur organisme diatur oleh organisasi pengawas internasional yang sesuai "the nternasional Association of Microbiological Societies. 4. Hukum prioritas menjamin penggunaan nama sah tertua yang tersedia bagi suatu organisme. Nama yang pertama diberikan kepada mikroorganisme itulah nama yang benar, asalkan mengikuti prosedur yang semestinya. 5. Penunjukkan kategori diperlukan untuk klasifikasi organisme. 6. Kriteria ditetapkan untuk pembentukan dan publikasi nama-nama yang baru.
Nama IImiah dan Nama Umum Beberapa contoh organisme yang disebut dengan nama umum dan nama ilmiah, yaitu : NAMA UMUM NAMA ILMIAH Anjing anis familiaris Lalat rumah Musca domestica Oak putih Quercus alba Kapang roti Neurospora crassa Gonokokus Neisseria gonorrhoeae Basil tuberkulosa Mycobacterium tuberculosis Keuntungan menggunakan nama-nama umum ialah untuk memudahkan dalam berkomunikasi yang lebih efektif antara dokter dan pasien. Perkembangan Mutakhir daIam Taksonomi Mikrobe Dua perkembangan yang relatif baru telah muncul untuk digunakan dalam taksonomi mikrobe dengan berbagai cara akan membuat keputusan-keputusan yang lebih obyektif. Kedua taksonomi itu adalah : 1. Tasonomi Numeris Taksonomi numeris sering disebut juga taksonomi komputer. Taksonomi numeris mensyaratkan tersedianya sejumlah besar informasi mengenai mikroorganisme yang bersangkutan, sebanyak mungkin informasi mengenai ciri-ciri yang tidak berkaitan yang mungkin diperoleh. Setiap ciri diberi bobot yang sama dalam membentuk taksa. Taksonomi numeris mempunyai dua keuntungan. Pertama, dapat dibuat objektif yaitu prasangka (bias) taksonomiwan tidak terbawa di dalam prosedur, sehingga hasilnya tidak terbuka untuk dipertentangkan. Kedua, bahwa hasil penemuannya dapat diulang-ulang yaitu taksonomiwan yang lain yang mengikuti prosedur yang sama dengan data yang sama akan memperoleh hasil yang sama pula. 2. Taksonomi Genetik Bahan genetik bakteri yaitu DNA. Derajat kekerabatan atau kesamaan DNA pada berbagai mikroorganisme dapat ditentukan dengan percobaan hibridisasi. Dalam teknik ini utasan tunggal DNA mikroorganisme dipertemukan dengan utasan tunggal DNA mikroorganisme yang lain. Derajat kembali utasan-utasan tunggal ini mencerminkan derajat kesamaannya. Pengubahan Konsepsi Taksonomi Contoh yang menggambarkan sifat beberapa perubahan yang terjadi dalam penataan taksonomi, yaitu: Bergey's manual of Determinative Bacteriology, edisi ke 8 (1974) merupakan sumber informasi yang secara umum diterima bagi taksonomi bakteri. Diterbitkan tahun 1923, dengan memasukkan berbagai jumlah spesies untuk berbagai genus. Beberapa ahli mikrobiologi yang bekerja dalam bidang taksonomi disebut sebagai "pemecah, mereka menetapkan spesies-spesies baru berdasarkan perbedaan-perbedaan yang kecil saja diantara kelompok yang berkerabat. Mikrobiologi lain yang menekuni taksonomi dinamakan "pemersatu, mereka tidak menganggap perbedaan-perbedaan kecil itu cukup untuk mendirikan spesies-spesies yang baru. http://winnypoenya.blogspot.com/2011/05/klasiIikasi-mikroorganisme.html Kebidupan Mikroorganisme dalam Air osLed by mawar praLlwl under kullah | 1ags alr alr sumur bakLerl pencemar mlkroblologl mlkroblologl alr mlkroorganlsme pencemaran alr | 27 CommenLs ir merupakan komponen esensial bagi kehidupan jasad hidup. kan tetapi dapat juga merupakan suatu substansia yang membawa malapetaka, karena air dapat membawa mikroorganisme patogen dan zat-zat kimia yang bersiIat racun (Tarigan, 1988). Faktor-Iaktor biotis (dalam hal ini mikroba) yang terdapat di dalam air, menurut Suriawiria (1985) terdiri dari: 1.Bakteri 2.Fungi (jamur) 3.Mikroalga 4.Protozoa 5.Virus Menurut Dwidjoseputro (1989), air tanah mangandung zat-zat anorganik maupun zat-zat organic yang merupakan tempat yang baik bagi pertumbuhan dan perkembangan mikroorganisme (kehidupan mikroorganisme). Mikroorganisme yang autotroI merupakan penghuni pertama dalam air yang mangandung zat-zat anorganik. Sel-sel yang mati merupakan bahan organic yang memungkinkan kehidupan mikroorganisme yang heterotroI. Temperatur juga ikut menentukan populasi mikroorganisme di dalam air. Pada temperature sekitar 30oC merupakan temperatur yang baik bagi kehidupan bakteri pathogen yang berasal dari hewan maupun manusia. Sinar matahari (terutama sinar ultraviolet) memang dapat mematikan bakteri, akan tetapi daya tembus sinar ultraviolet ke dalam air tidak maksimal. ir yang berarus deras kurang baik bagi kehidupan bakteri. Hal ini berkaitan dengan tidak maksimalnya perkembangbiakan bakteri, karena kebanyakan bakteri memerlukan media/substrat yang tenang untuk perkembangbiakannya (Dwijoseputro, 1989). ir sumur pada umumnya lebih bersih daripada air permukaan, karena air yang merembes ke dalam tanah itu telah diIiltrasi (disaring) oleh lapisan tanah yang dilewatinya, namun kebersihan air secara kasat mata belum tentu mengindikasikan terbebasnya air tersebut dari kontaminasi bakteri, kebersihan dan kontaminasi bakteri pada air sumur sangat berkaitan erat dengan lingkungan sekitar sumur (Nurdin, 2007). Temperature yang optimum sepanjang tahun di Indonesia ini menyebabkan air di alam terbuka selalu mengandung mikroorganisme Kandungan mikroorganisme dalam air alami sangat berbeda tergantung pada lokasi dan waktu. pabila air merembes dan meresap mealalui tanah akan membawa sebagaian mikroorganisme bagian tanah yang lebih dalam. ir tanah pada umumnya paling sedikit mengandung mikroorganisme dan air tanah yang terdapat pada bagian yang dalam sekali hampir tidak mengandung mikroorganisme. Sebaliknya air permukaan sering banyak mengandung mikroorganisme yang berasal dari tanah dan dari organisme yang terdapat di danau-danau dan sungai-sungai. Kehadiran mikroba di dalam air akan mendatangkan keuntungan dan kerugian (Dwijoseputro, 1989). Mikroorganisme !atogen yang dapat Mengkontaminasi Air Mikroorganisme patogen dalam air dapat masuk ke dalam tubuh dengan perantaraan air minum atau inIeksi pada luka yang terbuka. Mikroorganism ini umumnya tumbuh dengan baik di dalam saluran pencernaan keluar bersama Ieses, bakteri ini disebut bakteri coliIorm (Tarigan, 1988). danya hubungan antara tinja dengan coliIorm,maka bakteri ini dijadikan indikator alami kehadiran materi Iekal. rtinya, jika pada suatu substrat atau benda didapatkan bakteri ini maka langsung ataupun tidak langsung substrat atau benda tersebut sudah dikenal atau dicemari oleh materi Iekal. Selain itu dijelaskan pula bahwa ada kesamaan siIat dan kehidupan antara bakteri coliIorm dengan bakteri lain penyebab penyakit perut, tiIus, paratiIus, disentri dan kolera. Oleh karena itu kehadiran bakteri coliIorm dalam jumlah tertentu didalam sutau substrat ataupun benda, misalnya air dan bahan makanan sudah merupakan indikator kehadiran bakteri penyakit lainnya. Kelompok bakteri coliIorm antara lain Eschericia coli, Enterrobacter aerogenes, dan Citrobacter Iruendii. Keberadaan bakteri ini dalam air minum juga menunjukkan adanya bakteri patogen lain, misalnya Shigella, yang bisa menyebabkan diare hingga muntaber (Kompas Cyber Media, 2003 dalam Kompas.com). Menurut Supardi dan Sukamto (1999), bakteri coliIorm dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu. a)ColiIorm Iekal, misalnya E. coli, merupakan bakteri yang berasal dari kotoran hewan atau manusia. b)ColiIorm non-Iekal, misalnya E. aeroginosa, biasanya ditemukan pada hewan atau tanaman yang telah mati. Bakteri E. coli memiliki kemampuan untuk memIermentasikan kaldu laktosa pada temperatur 37 Celcius dengan membentuk asam dan dan gas dalam waktu 48 jam. Sejak diketahui bahwa E. coli tersebar dalam semua individu, analisis bakterialogis terhadap air minum ditunjukkan dengan kehadiran bakteri tersebut. Walaupun adanya bakteri tersebut tidak dapat memastikan adanya bakteri patogen secara langsung, namun dari hasil yang didapat memberikan kesimpulan bahwa E. Coli dalam junlah tertentu dalam air dapat digunakan sebagai indikator adanya bakteri yang patogen. erobacter dan Klebsiela yang biasa disebut golongan perantara, memiliki siIat Coli, dan lebih banyak didapatkan dalam habitat tanah dan air daripada dalam usus, sehingga disebut 'nonIekal dan umumnya tidak patogen. Pencemaran bakteri Iekal tidak dikehendaki, baik dari segi estetika, sanitasi, maupun kemungkinan terjadinya inIeksi yang berbahaya. Jika dalam 100 ml air minum terdapat 500 bakteri Coli, mungkin terjadi penyakit gastroenteritis yang segera dapat mengalahkan mekanisme pertahanan tubuh, sehingga dapat tinggal dalam blander (cystitis) dan pelvis (pyelitis), ginjal dan hati. eberapa macam mikroorganisme patogen yang mengkontaminasi air, antara lain: 1.Salmonella typhi, adalah bakteri gram negatiI berbentuk batang, tidak membentuk spora namun bersiIat patogen, baik pada manusia ataupun hewan. Dapat menyebabkan demam typhoid (typoid Iever). Sebenarnya penyakit demam typoid dapat dipindahkan dengan perantara makanan yang terkontaminasi dan dengan kontak langsung dengan si penderita. Namun yang paling umum sebagai Iakta penyebab adalah air. ir dapat terkontaminasi oleh bakteri ini karena kesalahan metode pemurnian air atau kontaminasi silang (Cros contaminant) antara pipa air dengan saluran air limbah (Tarigan, 1988). 2.Clostridium preIringens adalah bakteri gram positiI pembentuk spora yang sering ditemukan dalam usus manusia, tetapi kadang-kadang juga ditemukan di luar usus manusia (tanah, debu, lingkungan dan sebagainya)(Dewanti, Tanpa tahun). 3.Escherichia coli adalah bakteri gram negatiI berbentuk batang yang tidak membentuk spora dan merupakan Ilora normal di dalam usus. E.coli termasuk bakteri komensal yang umumnya bukan patogen penyebab penyakit namun bilamana jummlahnya melampaui normal maka dapat pula menyebabkan penyakit (Dewanti, Tanpa tahun). E. Coli merupakan salah satu bakteri coliIorm. 4.Leptospira merupakan bakteri berbentuk spiral dan lentur yang merupakan penyebab penyakit leptosporosis. Penyakit ini merupakan penyakit zoonosis atau penyakit hewan yang bisa berpindah ke manusia. Pada umumnya penyebaran bakteri ini adalah pada saat banjir.(nonim, Tanpa tahun). 5.Shigella dysentriae adalah basil gram negatiI, tidak bergerak. Bakteri ini menyebabkan penyakit disentri (mejan). Spesies lain seperti S. Sonnei dan S. Paradysentriae juga menyebabkan penyakit disentri (Dwijoseputro, 1976). 6.Vibrio comma adalah bakteri yang berbentuk agak melengkung, gram negatiI dan monotrik. Bakteri ini menyebabkan penyakit kolera yang endemis di indonesia dan sewaktu-waktu berjangkit serta memakan banyak korban (Dwijoseputro, 1976). Kualitas Air Pengadaan air bersih untuk kepentingan rumah tangga harus memenuhi persyaratan yang sudah ditentukan sesuai peraturan Internasional (WHO dan PH). Kualitas air bersih di Indonesia sendiri harus memenuhi persyaratan yang tertuang di dalam peraturan Menteri Kesehatan RI No. 173/Men. Kes/Per/VIII/77. Menurut Suriawiria (1985), kualitas tesebut menyangkut: 1.Kualitas Fisik, meliputi kekeruhan, temperatur, warna, bau, dan rasa. 2.Kualitas Kimia, yaitu yang berhubungan dengan adanya ion-ion senyawa ataupun logam yang membahayakan dan pestisida. 3.Kualitas Biologi yaitu berhubungan dengan kehadiran mikroba patogen (penyebab penyakit), pencemar, dan penghasil toksin. Kandungan bakteri E. Coli dalam air berdasarkan ketentuan WHO (1968) dalam Dwijoseputro (1989), dalam hal jumlah maksimum yang diperkenankan per 100 ml adalah 1000, air untuk kolam renang 200, dan air minum 1. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas air secara biologis ditentukan oleh kehadiran bakteri E. Coli di dalamnya. Sumur merupakan salah satu penampungan air yang utama bagi penduduk perkampungan. Dengan demikian air dalam sumur tersebut harus memnuhi syarat air yang baik untuk dikonsumsi. gar air dalam sumur tersebut berkualitas baik maka sebaiknya jarak sumur dan septitank kurang lebih 10 meter. Menurut Setyawati (2007) dalam penelitianya menjelaskan bahwa kandungan bakteri yang terdapat dalam air sumur dipengaruhi oleh konstruksi sumur, aktivitas domestik sekitar sumur, cara penggunaan sumur, dan pemeliharan sumur. Berdasarkan hasil penelitian tersebut konstruksi sumur paling berpengaruh terhadap kandungan bakteri di dalam air sumur. Analisis Mikrobiologi Air Permukaan air yang kelihatannya jernih dan bersih, belum tentu air tersebut bebas dari kontaminan. Bisa saja air ini terkontaminasi oleh mikroorganisme patogen yang dapat membahayakan kesehatan manusia. Mikroorganisme kontaminan tersebut dapat dideteksi dengan menggunakan metode-metode laboratorium. Pengujian macam-macam mikroorganisme patogen dalam air minum tidaklah praktis (langsung). nalisis yang digunakan dalam pemeriksaan mikrobiologi antara lain: 1.Total Count Total count bakteri, ditentukan berdasarkan penanaman bahan dalam jumlah dan pengenceran tertentu ke dalam media yang umum untuk bakteri. Setelah diinkubasikan pada suhu kamar selama waktu maksimal 4 x 24 jam, dilakukan perhitungan koloni. Total count Iungi, dilakukan dengan metode yang sama kecuali suhu inkubasi 28 1oC. Pada permukaan media pertumbuhan untuk Iungi ditambahkan asam laktat 3 sebelum memasukkan sampel untuk mencegah pertumbuhan bakteri. 2.Penentuan Nilai IPB (Indeks Pencemar Biologis) Makin tinggi nilai IPB, maka makin tinggi kemungkinan deteriosasi/korosi materi di dalam sistem pabrik (logam-logam yagn mengandung Fe dan S) ataupun terhadap kemungkinan adanya kontaminasi badan air oleh organisme patogen. !erhitungan Nilai Total Coliform ColiIorm total ditentukan dengan teknik MPN (Most Probable Number) atau JPT (Jumlah Perkiraan Terdekat) dan dengsan metode penyaring membran. MPN merupakan metode penentuan jumlah bakteri yang tumbuh pada pengenceran beberapa seri tabung dengan tabel MPN coliIorm. Metode MPN ini lebih baik bila dibandingkan dengan metode hitung cawan, karena lebih sensitiI dan dapat mendeteksi coliIorm dalam jumlah yang sangat rendah di dalam sampel air (Supardi dan Sukamto, 1999). Uji kualitas ColiIorm terdiri dari tiga tahap, yaitu: (1) Uji pendugaan, (2) Uji penegasan, (3) Uji lengkap. Menurut Iardiaz (1993), uji kualitas koliIorm tidak harus dilakukan swecara lengkap seperti di atas. Hal ini twergantung dari berbagai Iaktor, seperti waktu, mutu, sampel yang diuji, biaya, tujuan analisis, dam Iaktor-Iaktor lainnya. Metode MPN ini menggunakan medium cair di dalam tabung reaksi, yang perhitungannya dilakukan berdasarkan jumlah tabung yang positiI setelah diinkubasi pada suhu dan waktu tertentu. Pengamatan tabung positiI dapat dilihat dengan mengamati timbulnya kekeruhan atau terbentuknya gas pada tabung Durham untuk mikroba pembentuk gas, seperti E. coli. Metode MPN ini biasanya dilakukan untuk menghitung jumlah mikroba di dalam sampel cair, dapat pula dilakukan untuk menghitung jumlah mikroba untuk sampel yang bentuknya padat, dengan terlebih dahulu membuat suspensi 1:10 dari sampel tersebut (Siswandi, 2000). Perhitungan jumlah bakteri coliIorm dilakukan dengan rumus : MPN mikroba Nilai MPN X 1/pengenceran tabung di tengah. http://mawarmawar.wordpress.com/2009/03/15/kehidupan-mikroorganisme-dalam-air/ karena [eramlnya sendlrl sudah LerdapaL spora mlkroorganlsmenya sehlnnga kalau dlLambahkan alr akan berubah darl fase spora men[adl fase akLlfnya 2 namanya kalau Lldak salah aramaeclum sp
!engamatan Mikroskopis Mikroorganisme Written on Dec-7-10 11:47pm2010-12-07T08:47:26 - Not yet published to a wikizine From: contohmakalah.co.cc Preparat yang yang bersiIat basah yang disiapkan memungkinkan anda mengamati bentuk dan ukuran mikroorganisme secara individu, dan motilitasnya dalam keadaan alamiah. Selama pengamatan ini, anda harus membedakan pergerakan sejati dengan pergerakan yang disebabkan oleh arus cairan. keadaan ini disebabkan preparat basah yang anda buat mengandung gelembung udara atau tidak tersegel dengan baik, sehingga timbul arus udara yang menyebabkan mikroorganisme yang anda amati bergerak mengalir mengikuti arus cairan tersebut.
Pergerakan sejati mikroorgnisme disebabkan adanya Ilagella (bakteri, bebrapa ganggang dan protozoa), adanya silia atau pseudopodia (pergerakan amuboid) pada beberapa protozoa. Flagella mungkin sukar untuk diamati dengan mikroskop cahaya. Pewarnaan khusus atau pengamatan dengan menggunakan mikroskop elektron, Ilagella ini akan mudah diamati.
Percobaan 7. Pengamatan Mikroorganisme Tujuan Percobaan : Mengamati mikroorganisme (protista) air tawar lat : Mikroskop, objek glass, cover glass, pipet tetes Bahan : ir kolam dan air rendaman jerami. Prosedur Kerja: mbil setetes air rendaman jerami/air kolam, letakkan di atas objek glass Usapkan sedikit vaselin di ujung jari tangan kiri anda sehingga membentuk lapisan tipis. Sentuhkan vaselin tersebut pada keempat sisi gelas penutup rahkan kaca penutup yang sudah diolesi vaselin menghadap ke arah objek glass, secara berlahan letakkan kaca penutup dalam media dan tekan perlahan sehingga tersegel baik. mati di bawah mikroskop, gambar dengan lengkap dan beri keterangan. http://www.zimbio.com/member/iikhsanu/articles/TpGRIGqIFEi/PengamatanMikro skopisMikroorganisme
Bakteri, dari kata Latin bacterium (jamak, bacteria), adalah kelompok raksasa dari organisme hidup. Mereka sangatlah kecil (mikroskopik) dan kebanyakan uniselular(bersel tunggal), dengan struktur sel yang relatiI sederhana tanpa nukleus/inti sel, cytoskeleton, dan organel lain seperti mitokondria dan kloroplas. Struktur sel mereka dijelaskan lebih lanjut dalam artikel mengenai prokariota, karena bakteri merupakan prokariota, untuk membedakan mereka dengan organisme yang memiliki sel lebih kompleks, disebut eukariota. Istilah "bakteri" telah diterapkan untuk semua prokariota atau untuk kelompok besar mereka, tergantung pada gagasan mengenai hubungan mereka. Bakteri adalah yang paling berkelimpahan dari semua organisme. Mereka tersebar (berada di mana-mana) di tanah, air, dan sebagai simbiosis dari organisme lain. Banyak patogen merupakan bakteri. Kebanyakan dari mereka kecil, biasanya hanya berukuran 0,5-5 lm, meski ada jenis dapat menjangkau 0,3 mm dalam diameter (Thiomargarita). Mereka umumnya memiliki dinding sel, seperti sel hewan dan jamur, tetapi dengan komposisi sangat berbeda (peptidoglikan). Banyak yang bergerak menggunakan Ilagela, yang berbeda dalam strukturnya dari kelompok lain. 1. Sejarah Bakteri pertama ditemukan oleh nthony van Leeuwenhoek pada 1674dengan menggunakan mikroskop buatannya sendiri. Istilah bacterium diperkenalkan di kemudian hari oleh Ehrenberg pada tahun 1828, diambil dari kata Yunani bajtgqiom yang memiliki arti "small stick". 2. Struktur bakteri yang paling penting adalah dinding sel. Bakteri dapat digolongkan menjadi dua kelompok yaitu Gram positiI dan Gram negatiI didasarkan pada perbedaan struktur dinging sel. Bakteri Gram positiI memiliki dinding sel yang terdiri atas lapisan peptidoglikan yang tebal dan asam teichoic. Sementara bakteri Gram negatiI memiliki lapisan luar, lipopolisakarida-terdiri atas membran dan lapisan peptidoglikan yang tipis terletak pada periplasma (di antara lapisan luar dan membran sitoplasmik). Banyak bakteri memiliki struktur di luar sel lainnya seperti Ilagela dan Iimbriayang digunakan untuk bergerak, melekat dan konjugasi. Beberapa bakteri juga memiliki kapsul atau lapisan lendir yang membantu pelekatan bakteri pada suatu permukaan dan bioIilm Iormation. Bakteri juga memiliki kromosom, ribosomdan beberapa spesies lainnya memiliki granula makanan, vakuola gas dan magnetosom. Beberapa bakteri mampu membentuk endospora yang membuat mereka mampu bertahan hidup pada lingkungan ekstrim. 3.MorIologi/bentuk bakteri dibagi menjadi tiga golongan besar, yaitu: - Kokus (Coccus) adalah bakteri yg berbentuk bulat seperti bola, dan mempunyai beberapa variasi sebagai berikut: ~ Mikrococcus, jika kecil dan tunggal ~ Diplococcus, jka bergandanya dua-dua ~ Tetracoccus, jika bergandengan empat dan membentuk bujursangkar ~ Sarcina, jika bergerombol membentuk kubus ~ Staphylococcus, jika bergerombol ~ Streptococcus, jika bergandengan membentuk rantai. ~ Basil (Bacillus) adalah kelompok bakteri yang berbentuk batang atau silinder, dan mempunyai variasi sebagai berikut: ~ Diplobacillus, jika bergandengan dua-dua ~ Streptobacillus, jika bergandengan membentuk rantai . ~Spiril (Spirilum) adalah bakteri yang berbentuk lengkung dan mempunyai variasi sebagai berikut: Vibrio, (bentuk koma), jika lengkung kurang dari setengah lingkaran. ~ Spiral, jika lengkung lebih dari setengah lingkaran. Bentuk tubuh/morIologibakteri dipengaruhi oleh keadaan lingkungan, medium dan usia. Oleh karena itu untuk membandingkan bentuk serta ukuran bakteri, kondisinya harus sama. Pada umumnya bakteri yang usianya lebih muda ukurannya relatiI lebih besar daripada yang sudah tua.
4. lat gerak bakteri Gambar alat gerak bakteri: -Monotrik; B-LoIotrik; C-mIitrik; D-Peritrik; Banyak spesies bakteri yang bergerak menggunakan Ilagel. Hampir semua bakteri yang berbentuk lengkung dan sebagian yang berbentuk batang ditemukan adanya Ilagel. Sedangkan bakteri kokus jarang sekali memiliki Ilagel. Ukuran Ilagel bakteri sangat kecil, tebalnya 0,02 - 0,1 mikro, dan panjangnya melebihi panjang sel bakteri. Berdasarkan tempat dan jumlah Ilagel yang dimiliki, bakteri dibagi menjadi lima golongan, yaitu: trik, tidak mempunyai Ilagel. Monotrik, mempunyai satu Ilagel pada salah satu ujungnya. LoIotrik, mempunyai sejumlah Ilagel pada salah satu ujungnya. mIitrik, mempunyai sejumlah Ilagel pada kedua ujungnya. Peritrik, mempunyai Ilagel pada seluruh permukaan tubuhnya. 5. Pengaruh lingkungan terhadap bakteri Kondisi lingkungan yang mendukung dapat memacu pertumbuhan dan reproduksi bakteri. Faktor-Iaktor lingkungan yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan reproduksi bakteri adalah -suhu, -kelembaban, -cahaya. . S U H U Berdasarkan kisaran suhu aktivitasnya, bakteri dibagi menjadi 3 golongan: - Bakteri psikroIil, yaitu bakteri yg hidup pada daerah suhu antara 0- 30C, dgn suhu optimum 15C. - Bakteri mesoIil, yaitu bakteri yg hidup di daerah suhu antara 15 - 55C, dgn suhu optimum 25 - 40C. -Bakteri termoIil, yaitu bakteri yg dapat hidup di daerah suhu tinggi antara 40 - 75C, dgn suhu optimum 25 -40C Pada tahun 1967 di Yellow Stone Park ditemukan bakteri yg hidup dalam sumber air panas bersuhu 93 - 94C. B. KELEMBBN Kelembaban Pada umumnya bakteri memerlukan kelembapan yang cukup tinggi, kira-kira 85. Pengurangan kadar air dari protoplasma menyebabkan kegiatan metabolisme terhenti, misalnya pada proses pembekuan dan pengeringan. C. C H Y Cahaya sangat berpengaruh pada proses pertumbuhan bakteri.Umumnya cahaya merusak sel mikroorganisme yg tdk berkloroIil. Sinar ultraviolet dapat menyebabkan terjadinya ionisasi komponen sel yg berakibat menghambat pertumbuhan atau menyebabkan kematian. Pengaruh cahaya terhadap bakteri dapat digunakan sebagai dasar sterilisasi atau pengawetan bahan makanan. Jika keadaan lingkungan tidak menguntungkan seperti suhu tinggi, kekeringan atau zat-zat kimia tertentu, beberapa spesies dari Bacillus yg aerob dan beberapa spesies dari Clostridium yg anaerob dpt mempertahankan diri dengan spora. Spora tersebut dibentuk dlm sel yg disebut endospora. Endospora dibentuk oleh penggumpalan protoplasma yg sedikit sekali mengandung air. Oleh karena itu endospora lebih tahan terhadap keadaan lingkungan yg tdk menguntungkan dibandingkan dgn bakteri aktiI. pabila keadaan lingkungan membaik kembali, endospora dpt tumbuh menjadi satu sel bakteri biasa. Letak endospora di tengah-tengah sel bakteri atau pada salah satu ujungnya. 6.Bakteri menguntungkan ~Bakteri pengurai Bakteri saproIit menguraikan tumbuhan atau hewan yang mati, serta sisa-sisa atau kotoran organisme. Bakteri tersebut menguraikan protein, karbohidrat dan senyawa organik lain menjadi CO2, gas amoniak, dan senyawa-senyawa lain yang lebih sederhana. Oleh karena itu keberadaan bakteri ini sangat berperan dalam mineralisasi di alam dan dengan cara ini bakteri membersihkan dunia dari sampah-sampah ~Bakteri nitriIikasi Bakteri nitriIikasi adalah bakteri-bakteri tertentu yang mampu menyusun senyawa nitrat dari amoniak yang berlangsung secara aerob di dalam tanah. NitriIikasi terdiri atas dua tahap yaitu: Oksidasi amoniak menjadi nitrit oleh bakteri nitrit. Proses ini dinamakan nitritasi. ~Reaksi nitritasi Oksidasi senyawa nitrit menjadi nitrat oleh bakteri nitrat. Prosesnya dinamakan nitratasi. Reaksi nitratasi Dalam bidang pertanian, nitriIikasi sangat menguntungkan krn menghasilkan senyawa yg diperlukan oleh tanaman yaitu nitrat. Tetapi sebaliknya di dalam air yg disediakan untuk sumber air minum, nitrat yg berlebihan tdk baik karena akan menyebabkan pertumbuhan ganggang di permukaan air menjadi berlimpah. Bakteri nitrogen adalah bakteri yang mampu mengikat nitrogen bebas dari udara dan mengubahnya menjadi suatu senyawa yang dapat diserap oleh tumbuhan. Karena kemampuannya mengikat nitrogen di udara, bakteri-bakteri tersebut berpengaruh terhadap nilai ekonomi tanah pertanian. Kelompok bakteri ini ada yang hidup bebas maupun simbiosis. Bakteri nitrogen yang hidup bebas yaitu: -zotobacter chroococcum, -Clostridium pasteurianum, dan - Rhodospirillum rubrum. Bakteri nitrogen yang hidup bersimbiosis dengan tanaman polong-polongan yaitu Rhizobium leguminosarum, yang hidup dalam akar membentuk nodul atau bintil-bintil akar. Tumbuhan yang bersimbiosis dengan Rhizobium banyak digunakan sebagai pupuk hijau seperti Crotalaria, Tephrosia, dan IndigoIera. kar tanaman polong-polongan tersebut menyediakan karbohidrat dan senyawa lain bagi bakteri melalui kemampuannya mengikat nitrogen bagi akar. Jika bakteri dipisahkan dari inangnya (akar), maka tidak dapat mengikat nitrogen sama sekali atau hanya dapat mengikat nitrogen sedikit sekali. Bintil-bintil akar melepaskan senyawa nitrogen organik ke dalam tanah tempat tanaman polong hidup. Dengan demikian terjadi penambahan nitrogen yang dapat menambah kesuburan tanah. 7.Bakteri denitriIikasi Jika oksigen dalam tanah kurang maka akan berlangsung denitriIikasi, yaitu nitrat direduksi sehingga terbentuk nitrit dan akhirnya menjadi amoniak yang tidak dapat dimanIaatkan oleh tumbuhan. Contoh bakteri yang menyebabkan denitriIikasi adalah Micrococcus denitriIicans dan Pseudomonas denitriIicans. 6. 2. 3. Bakteri patogen Merupakan kelompok bakteri parasit yang menimbulkan penyakit pada manusia, hewan dan tumbuhan. NO Nama bakteri !enyakit yg ditularkan 1 Salmonella typhosa Thypus 2 Shigella dysenteriae Disentri basiler 3 Vibrio Comma Kolera 4 Haemophilus influenza Influenza 5 Diplococcus pneumonia !neumoniae(radang paru2) 6 Mycobacterium tuberculosis Tbc paru 7 Clostridium tetani Tetanus 8 Niseria meningitis Meningitis ( radang selaput otak ) 9 Niserria gonorrhoae Gonorhoeae( kencing nanah ) 10 Treponema pallidum SiIilis 11 Mycobacterium leprae Lepra(kusta) 12 Treponema perteneu puru Patek
8.Dekomposisi Dekomposisi Bakteri bekerja secara terstruktur dalam proses degradasi organisme atau proses pembusukan mayat. Proses pembusukan berawal dari mikroorganisme, misalnya bakteri-bakteri yang hidup di dalam usus besar manusia. Bakteri tersebut mulai mendegradasi protein yang terdapat dalam tubuh. Jika seluruh jenis ikatan protein sudah terputus, beberapa jaringan tubuh menjadi tidak berIungsi. Proses ini disempurnakan bakteri yang datang dari luar tubuh mayat, bisa berasal dari udara, tanah, ataupun air. Seluruh jenis bakteri ini menyerang hampir seluruh sel di tubuh dengan cara menyerang sistem pertahanan tubuh yang tidak lagi aktiI, menghancurkan jaringan otot, atau menghasilkan enzim penghancur sel yang disebut protease. Kemudian dengan berbagai jenis metabolisme, mikroorganisme mulai memakan jaringan mati dan mencernanya. Tak jarang kerja proses ini dibantu reaksi kimia alami yang terjadi dalam organisme mati. bakteri-bakteri penyebab penyakit,mulai dr spesies-spesiesnya, derajat kemampuannya dlm menyebabkan penyakit dan cr mengidentiIikasi & mendiagnosanya. Istilah-istilah sering dipakai Patogenesis proses terjadinya penyakit Patogenitas Kemampuan bakteri dalam menimbulkan penyakit InIeksi Penyakit yang ditimbulkan oleh mikroorganisme Virulensi Derajat kemampuan mikroorganisme dalam menyebabkan penyakit. Senjata yang dimiliki bakteri dalam menginIeksi : 1. Enzim 2. Toksin 3. Pili 4. Kapsul Faktor yang menyebabkan terjadinya inIeksi bakteri: 1.Dosis inIektiI sejumlah bakteri yg masuk kedalam tubuh, tdk bisa ditanggulangi oleh Iaktor kekebalan tubuh dan menyebabkan sakit. 2. Kekebalan / Immunologis. 3.Faktor Keturunan/alergi JENIS-JENIS BKTERI Jenis bakteri - Bakteri 1. Gram () Kokus Staphylococcus sp. Streptococcus sp. Pneumococcus sp. 2. Gram (-) Kokus Neiserria gonorhoeae Neiserria meningitidis 3. Gram () Batang Bacillus sp. Clostridium sp. (jejuni, botunilum, perIringens) Corynebacterium sp. Mycobacterium sp. 4. Gram (-) Batang Enterobacteriaceae (Salmonella sp. Shigella sp. Klebsiella sp. Escherichia coli) Pseudomonas sp. Proteus Vibrio Cholera STREPTOCOCCUS
Ciri-Ciri Diplococcus: Mikroskopik: -bentuk coccus - susunan 2-2 (diplo) - kapsul positiI - siIat, gram positiI - seperti lancet - sel tua bisa memberikan siIat gram negatiI SiIat Biakan: Hemodisgesti seperti Streptococcus alpha atau viridans Mudah lisis spontan. Patogenitas: Pneumococcus patogen bila memiliki kapsul. Berdasarkan tipe kapsul yang dimilikinya, dibagi : 1. tipe yang patogen terutama pada anak-anak yaitu tipe 1sampai 8 2. tipe yang patogen terutama pada dewasa yaitu tipe 6, 14, 19 dan 23 Untuk pemeriksaan kapsul dapat dilihat dengan Quellung test. Kapsul bisa terlihat jelas menggembung dengan uji ini. STPHYLOCOCCUS
Staphylococcus sp. adalah bakteri kelompok gram positiI yang memiliki bentuk coccus atau berbentuk bulat. Staphylococcus sp. kebanyakan adalah mikroIlora yang normal hidup pada manusia. Sering ditemukan di kulit dan selaput mukosa seperti usus & mulut. Spesies yg sering dijumpai: 1. Staphylococcus aureus 2. Staphylococcus epidermis / epidermidis 3. Staphylococcus saIropitis / saIroIitidis Suhu Optimum pertumbuhan 35-37C Suhu Minimum pertumbuhan 10C Suhu Maksimum pertumbuhan 42C Suhu Lethal 62C 30-60 menit Suhu Lethal 72C 15 menit Perbedaan berdasarkan perubahan warna koloni pada media gar Darah - S. aureus kuning emas - S. albus putih - S. citrus kuning sitrus Tahan garam 7-10, seringkali Staphylococcus aureus ditemukan pada ikan asin yang kurang asin, karena kemampuannya untuk hidup dalam suasana asin atau konsentrasi garam yang tinggi. Diameter koloni 2-3mm / 24 jam. Diameter koloni 7mm / 2-3x24 jam Dapat melisiskan eritrosit dengan toksin hemolysin. Cara penularan Staphylococcus 1. Droplet 2. Udara 3. Keracunan Makanan toksin enterotoksik Karena siIat komensal Staphylococcus, maka ia mudah untuk menginIeksi. Salah satu gejala inIeksi Staphylococcus berupa kemerahan pada kulit atau Pyoderma Enterotoksin yang dihasilkan oleh Staphylococcus memiliki dosis toksik sebesar 10ug/ml. Keracunan yang terjadi karena enterotoksin disebut Intoksikasi. Enterotoksin menyerang SSP. Gejala yang sering timbul yaitu mata kunang-kunang, pegal pada tangan dan kaki, lunglai dll. Patogenitas 1. InIeksi Permukaan : - Bisul (Furunkel sampai Karbunkel) - Jerawat/cne - Korengan - Paranochya - Hordeoleum - Mastitis Puerpuralis - PemIigus 2. InIeksi Organ Dalam: - Endocarditis - Osteomyelitis - rthritis - InIeksi Ginjal - InIeksi Paru-paru - InIeksi Saluran Kemih Produk-produk Ekstraseluler Staphylococcus aureus: 1. Leukosidin 2. Koagulase 3. Streptokinase 4. Hemolisin 5. Lipase 6. Hialuronidase 7. Glikopeptida HL2 YG HRS DIPERHTIKN DLM IDENTIFIKSI Hal hal yg perlu diperhatikan dlm melakukan IdentiIikasi bakteri: - Dalam melakukan identiIikasi sering kali pasien menolak untuk diperiksa sensitiIitasnya terhadap antibiotik mungkin karena alasan biaya. Namun menurut konsensus ahli mikrobiologi, pemeriksaan mikrobiologi klinik harus dilakukan sampai dengan pengujian kepekaan / sensitiIitas untuk menghindari resistensi kuman terhadap antibiotik. Pasien yang bandel seringkali menghentikan pengobatan antibiotiknya sebelum obat tersebut habis padahal kelalaian tersebut akan menimbulkan mutasi bakteri yang mengarah kepada resistensi bakteri terhadap antibiotik tertentu. - Uji Serologi merupakan uji reaksi antara antigen dengan antibodi yang akan menimbulkan aglutinasi. Uji serologi menggunakan antiserum spesiIik sehingga sensitiIitas atau ketepatan uji serologi relatiI tinggi. - Pewarnaan Basil Tahan sam (BT) merupakan uji makroskopik yang memiliki nilai diagnosa yang tinggi karena pemeriksaan tersebut dapat memangkas isolasi bakteri yang akan memakan waktu sampai 8 minggu. - Cara pengambilan spesimen harus di perhatikan, contohnya dalam pengambilan sampel darah bukan hanya harus dilakukan secara aseptik untuk menghindari kontaminasi, namun juga harus diperhatikan waktu pengambilannya, karena inIeksi bakteri memiliki siklus tertentu. - Hati-hati dengan hasil Ialse positive dan Ialse negative. False positiI maksudnya dalam sampel seharusnya tidak ditemukan bakteri namun dalam pelaporan / pengerjaan ditemukan bakteri. Hal ini bisa terjadi bila dalam pengerjaan terjadi kontaminasi. False negatiI maksudnya dalam sampel seharusnya terdapat bakteri namun dalam pengerjaan / pelaporan tidak ditemukan bakteri. Hal ini bisa terjadi karena kurangnya ketelitian dalam penggunaan ose LNGKH2 DLM IDENTIFIKSI identiIikasi dan isolasi bakteri dlm spesimen klinik dr manusia contohnya urin dan cairan dahak. Langkah-langkah dlm melakukan identiIikasi yaitu: 1. Pemeriksaan Mikroskopik Pemeriksaan spesimen menggunakan instrumen mikroskop dgn preparat yg telah dilakukan pewarnaan sesuai dgn keperluan. Pewarnaan sediaan yg sering dilakukan antara lain pewarnaan Gram atau pewarnaan spesiIik seperti pewarnaan BT (Basil Tahan sam) menggunakan metode Ziehl Nelsen atau Kinyoun Gabbet. 2. Isolasi / Penanaman Isolasi dikalukan pada media yang sesuai tergantung dari pemeriksaan mikroskopik yang telah dilakukan. Media yang umum dipakai yaitu gar Darah, MS (Manitol Salt gar) dll. 3. Uji biokimia dilakukan untuk melihat aktiIitas biokimiawi bakteri dalam media-media yg disediakan. Bakteri akan mensintesis zat-zat kimia tertentu tergantung dgn kemampuannya. Uji biokimia yang digunakan yaitu bontrey pendek, bontrey panjang atau imvic. 4. Uji Serologi Uji serologi meliputi tes aglutinasi menggunakan plasma koagulasi spesiIik, Uji katalase dengan indikasi pembentukan gas oksigen, dll. 4. Uji Serologi Uji serologi meliputi tes aglutinasi menggunakan plasma koagulasi spesiIik, Uji katalase dengan indikasi pembentukan gas oksigen, dll. 5. Uji Kepekaan / Sensitivity Yaitu tes yang digunakan untuk menguji kepekaan suatu bakteri terhadap antibiotik. Dengan dilakukannya tes ini akan diketahui eIektiIitas dari beberapa antibiotik yg diujikan utk melihat kemampuannya membunuh bakteri. 6. Uji Patogenitas Uji kekuatan bakteri dalam menyebabkan penyakit dgn menggunakan hewan percobaan. Dalam uji patogenitas juga termasuk uji Toksisitas untuk melihat racun yang dapat dihasilkan oleh bakteri tertentu.
Sumber pustaka - wikipedia - majalah kesehatan http://antiserra.wen.su/coccus.html