Anda di halaman 1dari 6

BAB I

DASAR FORMULASI
I.1 Dasar pembuatan sediaan
I.1.1 AIasan pembuatan sediaan emuIsi
1. Emulsi merupakan suatu campuran yang tidak stabil secara
termdinamis, dari dua cairan yang pada dasarnya tidak saling
bercampur, yang menunjukkan shelf-life yang dapat diterima,
mendekati temperatur kamar.
Penggunaan emulsi yang diberikan secara oral terletak dalam
kemanjurannya, yakni absorpsi atau bioavailabilitas dari obat
tersebut. Hal ini telah menunjukkan bahwa beberapa obat menjadi
lebih mudah diabsorpsi bila oat-obat tersebut diberikan secara
oral dalam bentuk emulsi. Bahkan telah dilaporkan bahwa
makromolekul-makromolekul yang secara normal tidak dapat
diabsorpsi, seperti insulin dan heparin, menjadi diabsorpsi bila
insulin dan heparin dimasukkan ke dalam emulsi.(1)
2. Sediaan emulsi dapat menutupi rasa yang tidak enak, walaupun
yang diberikan sebenarnya merupakan zat aktif yang tidak enak
rasanya, tetapi dengan penambahan pemanis dan pengaroma
maka dapat diterima oleh pasien.(2)
3. Sediaan emulsi dapat diberikan kepada pasien yang susah
menelan dan juga tidak mengiritasi lambung(3)
4. Sediaan dalam bentuk emulsi lebih disenangi oleh farmasis
karena dapat diterima oleh pasien karena rasa dan baunya yang
enak(4)
5. (5)
O Dalam emulsi, efek terapeutik dan kemampuan tersebarnya
bahan-bahan ditingkatkan.
O Rasa dan bau yang tidak menyenangkan dari minyak dapat
ditutupi sebagian atau seluruhnya dengan emulsifikasi. Tehnik
penutupan kedua tersedia untuk formulator tapi harus
digunakan dengan hati-hati. Jika pengaroma dan bahan
pemanis ditambahkan dalam emulsi, hanya dalam jumlah
minimal digunakan untuk mencegah gangguan nausea atau
lambung yang diakibatkan oleh pemberian yang dalam jumlah
besar.
O Absorpsi dan penetrasi dari bahan obat dapat dikontrol lebih
mudah jika digabung dalam bentuk emulsi.
O Aksi emulsi diperpanjang dan efek emollient yang lebih besar
jika dibandingkan dengan sediaan lain.
O Air merupakan pembawa yang tidak mahal dan suatu pelarut
untuk berbagai obat dan pengaroma yang. dicampur dalam
emulsi.

I.1.2 AIasan pemiIihan tipe emuIsi
1. Emulsi untuk oral yaitu tipe emulsi minyak dalam air, karena
dapat menutupi bau dan rasa yang tidak enak.(3)
2. Untuk emulsi yang diberikan secara oral, tipe emulsi minyak
dalam air memungkinkan pemberian obat yang harus dimakan
tersebut mempunyai rasa yang lebih enak walaupun yang
diberikan sebenarnya minyak yang tidak enak rasanya, dengan
menambahkan pemanis dan pemberi rasa pada pembawa airnya,
sehingga mudah dimakan dan ditelan sampai ke lambung.(2)
3. Dalam sediaan yang akan dibuat ini tipe emulsinya adalah emulsi
tipe M/A. Karena sediaan ini akan digunakan secara oral
sehingga untuk memudahkan terabsorpsinya bahan obat
menggunakan air sebagai fase eksternalnya(6)
4. Untuk penggunaan secara oral emulsi tipe minyak dalam air
mempermudah bioavailabilitas dan abosprsi bahan obat, dengan
menggunakan pembawa air.(5)
5. Pada emulsi minyak ikan digunakan tipe emulsi minyak dalam air
karena dapat menutupi rasa dan bau yang tidak enak dan juga
absorpsi zat aktifnya lebih cepat.(7)
I.2 Dasar PemiIihan zat aktif
a.Oleum iecoris
1. Merupakan sumber vitamin A dan D, memperkecil resiko
penyakit jantung, SLE, rematik, peradangan usud kronis,
menjamin perkembangan optimal fungsi otak anak.(8)
2. Oleum iecoris mengandung vitamin A dan D
3
untuk mencegah
anak-anak dari rachitis dan untuk pertumbuhan anak.(9)
3. Oleum lecoris aseli (minyak ikan, levertran) diperoleh dari hati
segar ikan Gadus morhua (cod, kabeljauw). Kandungan kadar
vitamin A dan vitamin D
3
agak tinggi, masing-masing minimal
600 dan 85 U/g. Begitu pula mengandung sejumlah poly-
unsaturated fatty acids (PUFA), termasuk k.l. 18% asam lemak
omega-3 (EPA, DHA), yang berkhasiat menurunkan kadar
kolesterol.(6)
4. Oleum ecoris merupakan sumber vitamin A dan D. (10)
5. Minyak ikan adalah salah satu zat gizi yang mengandung asam
lemak kaya manfaat itu, karena mengandung sekitar 25% asam
lemak jenuh dan 75% asam lemak tidak jenuh. Asam lemak tak
jenuh ganda (polyunsaturated fatty acid/PUFA ) di dalamnya
akan membantu proses tumbuh-kembang otak (kecerdasan),
serta perkembangan indera penglihatan dan sistem kekebalan
tubuh bayi dan balita.
Ada 2 jenis PUFA yang sangat terkenal, yakni DHA dan EPA,
dimana gabungan konfigurasi atom karbon keduanya dikenal
sebagai omega-3. Jenis ikan laut yang "kaya kandungan
omega-3 antara lain salmon, tuna (khususnya tuna sirip biru,
tuna sirip kuning, dan albacore ), sardin, herring , makerel, dan
kerang-kerangan.
Minyak ikan juga mengandung vitamin A dan D dua jenis
vitamin yang larut dalam lemak dalam jumlah tinggi. Manfaat
vitamin A membantu proses perkembangan mata, sementara
vitamin D untuk proses pertumbuhan dan pembentukan tulang
yang kuat. Nah, kadar kedua vitamin ini dalam tubuh ikan akan
meningkat sejalan dengan bertambah umurnya. Umumnya,
kadar vitamin A dalam minyak ikan berkisar antara 1.000
1.000.000 S (Standar nternasional) per gram, sementara
vitamin D sekitar 5030.000 S per gram.(11)
b) Vitamin B
O Vitamin B
1

1.
O Vitamin B
2

O Vitamin B
6

Vitamin B memiliki banyak manfaat bagi tubuh, khususnya
pertumbuhan anak. Vitamin B1 berperan dalam karbksilasi asam
piruvat. Vitamin B2 pemeliharaan kesehatan kulit, mata,otak dan
tulang. Vitamin B6 berperan penting dalam metabolism asam
amino.
a) Obat-obat penting :851
Vitamin B berfungsi sebagai ko-enzim pada metabolism
karbohidrat, asam-asam amino dan lemak



I.3 AIasan pemiIihan zat aktif daIam bentuk sediaan
1) Jurnal leveteran : 6
Salah satu zat aktif dalam sediaan ini adalah minyak ikan yang
tidak dapat bercampur dengan air, maka dari itu dibuat sediaan
emulsi.














LABORATORIUM FARMASETIKA
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HASANUDDIN

LAPORAN LENGKAP EMULSI
EMULSI MINYAK IKAN DAN MULTIVITAMIN"

OLEH :
KELOMPOK V
GOLONGAN SENIN
ASISTEN : IRMAYANI


MAKASSAR
2011

Anda mungkin juga menyukai