PENDAHULUAN
Latar Belakang
Telah kita tahu bahwa pendidikan di Indonesia masih dikatakan
rendah. Hal itu menunjukkan akan kegagalan proses pendidikan yang
dilaksanakan selama ini, termasuk komponen-komponen pendidikan di
dalamnya yang tidak berjalan sebagaimana mestinya.
Komponen-komponen yang yang dimaksud diantaranya adalah
tenaga kependidikan (pendidik, kepala sekolah, pengawas, laboran,
pustakawan, dan tenaga kependidikan lainnya) siswa, orang tua, masyarakat,
sarana dan prasarana, materi (kurikulum), sistem evaluasi, dan aturan-aturan
yang ditetapkan oleh pemerintah.
Idealnya setiap komponen berIungsi sesuai tugas dan Iungsinya.
Salah satu komponen yang berperan paling besar dalam proses pendidikan
adalah komponen tenaga kependidikan. Tenaga kependidikan merupakan
komponen yang paling vital dan strategis dalam menentukan keberhasilan
proses dan hasil pendidikan.
Tenaga kependidikan menentukan kualitas proses pembelajaran serta
hasil belajar yang dialami oleh siswa. Sebagus dan selengkap apapun sarana
dan prasarana yang dimiliki oleh suatu lembaga pendidikan, apabila tenaga
kependidikannya tidak kompeten maka sarana dan prasarana itu pun tidak
akan banyak membantu para siswa dalam melaksanakan proses belajarnya,
sebagus apapun konsep dan isi kurikulum yang dikembangkan oleh
pemerintah, namun apabila tenaga kependidikannya tidak mampu
mengimplementasikannya dengan baik, maka kurikulum itupun tidak akan
berdampak apa-apa pada siswa, pengalaman belajar yang diharapkan
dimiliki siswa pun akan menjadi sangat lemah.
Rumusan Masalah
ari latar belakang tersebut di atas, kami mencoba merumuskan
permasalahan yang akan dibahas sebagai kerangka acuan dalam
pembahasannya. Tema besarnya adalah apa yang menjadi Iungsi dan peran
dari tenaga kependidikan dalam menunjang pelaksanaan proses
pembelajaran di sekolah serta inovasi yang dilakukan untuk meningkatkan
kualitas tenaga kependidikan. Untuk memudahkan pembahasan, tema
tersebut dirinci menjadi beberapa rumusan masalah yang spesiIik,
diantaranya :
1. pa yang dimaksud inovasi tenaga kependidikan?
2. pa saja jenis-jenis tenaga kependidikan?
3. pa saja Iungsi dan peran tenaga kependidikan?
4. pa inovasi yang dilakukan dalam bidang tenaga kependidikan
khususnya pendidik (guru) sebagai pelaksana proses pembelajaran.
Tujuan Makalah
Makalah ini disusun pada dasarnya memiliki banyak tujuan, adapun
yang khusus (spesiIik) dari pembuatan makalah ini adalah sebagai
pemenuhan kewajiban tugas kelompok mata kuliah inovasi pendidikan yang
mana diberi tanggungjawab untuk mengangkat pokok permasalahan di atas.
Sedangkan tujuan yang lebih luasnya adalah :
1. Memberikan wawasan pada mahasiswa tentang pengertian inovasi
tenaga kependidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Inovasi Tenaga Kependidikan
Kata 'innovation (bahasa Inggris) sering diterjemahkan segala hal
yang baru atau pembaharuan (S. Wojowasito, 1972), tetapi ada yang
menjadikan kata innovation menjadikan kata innovation menjadi kata
Indonesia yaitu 'inovasi`. Inovasi kadang pula diartikan sebagai penemuan,
namun berbeda maknanya dengan penemuan dalam arti diskoveri (discovery)
atau invensi (invention). iskoveri mempunyai makna penemuan sesuatu
yang sebenarnya sesuatu itu telah ada sebelumnya, tetapi belum diketahui.
Sedangkan invensi adalah penemuan yang benar-benar baru sebagai hasil
kegiatan manusia.
Inovasi (innovation) adalah suatu ide, barang, kejadian, metode yang
dirasakan atau diamati sebagai suatu hal yang baru bagi seseorang atau
sekelompok orang (masyarakat), baik itu berupa invention maupun diskoveri.
Inovasi diadakan untuk mencapai tujuan tertentu atau untuk memecahkan
suatu masalah.
Thompson dan Eveland (1967) mendeIinisikan inovasi sama dengan
teknologi, yaitu suatu desain yang digunakan untuk tindakan instrumental
dalam rangka mengurangi ketidak teraturan suatu hubungan sebab akibat
dalam mencapai suatu tujuan tertentu. Jadi, inovasi dapat dipandang sebagai
suatu upaya untuk mencapai tujuan tertentu.
!roI. is mengartikan inovasi sebagai langkah mengintrodusir suatu
gagasan maupun teknologi baru, inovasi merupakan genus dari change yang
berarti perubahan.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa inovasi merupakan tindakan atau
langkah menciptakan atau memodiIikasi suatu ide, barang, pelayanan, dan
cara-cara atau metode bersiIat baru yang memiliki tingkat eIektiIitas dan
eIisiensi yang lebih baik dari sesuatu sebelumnya.
Inovasi pendidikan adalah suatu perubahan yang baru dan kualitatiI
berbeda dari hal (yang ada sebelumnya) serta sengaja diusahakan untuk
meningkatkan kemampuan guna mencapai tujuan tertentu dalam pendidikan.
Menurut !asal 1 Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem
!endidikan, tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang
mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan
pendidikan.
Sehingga dengan pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan
bahwa inovasi dalam tenaga kependidikan merupakan suatu perubahan yang
baru yang berbeda dari hal sebelumnya dalam bidang pendidikan yang
melibatkan anggota masyarakat yang mengabdikan dirinya nutuk menunjang
penyelenggaraan pendidikan.
Inovasi di dalam lingkungan pendidikan akan mampu meningkatkan
kualitas pendidikan. Khususnya pada metode pendidikan, penginovasian
didalam metode pendidikan dapat dijadikan alat atau cara baru dalam
memecahkan masalah yang dihadapi dalam kegiatan pendidikan. engan
demikian metode baru atau cara baru dalam melaksanakan metode yang ada
seperti dalam proses pembelajaran dapat menjadi suatu upaya meningkatkan
eIektivitas pembelajaran.
1enis-jenis Tenaga Kependidikan
alam !eraturan !emerintah (!!) Nomor 38Tahun 1992 pasal 3 ayat
1-3 disebutkan beberapa jenis dalam lingkup ketenagaan pendidikan, yaitu
sebagai berikut :
1. Tenaga kependidikan terdiri atas tenaga pendidik, pengelola satuan
pendidikan, penilik, pengawas, peneliti dan pengembangdi bidang
pendidikan, pustakawan, laboran, teknisi sumber belajar, dan penguji.
2. Tenaga pendidik terdiri atas pembimbing, pengajar, dan pelatih.
2. Laboran
Laboran adalah petugas non guru yang membantu guru untuk
melaksanakan kegiatan praktikum/peragaan (meliputi penyiapan bahan,
membantu pelaksanaan praktikum serta mengemasi/ membersihkan
bahan dan alat setelah praktikum). Selain itu, laboran adalah teknisi yang
membantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar yang
berupa peragaan atau praktikum.
dapun Iungsi laboran adalah:
O !engaturan jadwal praktikum (bersama tim kurikulum sekolah) dan
pendaItaran praktikum (untuk siswa).
O Bertanggung jawab dalam penyusunan dan pengadaan bahan dan
peralatan (bukan alat utama), termasuk merawat dan perbaikan alat.
O Mempersiapkan bahan dan alat praktikum sebelum praktikum
dijalankan
O !resensi/absensi siswa dan mengawasi jalannya praktikum dan
memberi layanan keperluan praktikum.
O Mengemasi, membersihkan dan menata peralatan praktikum setelah
praktikum selesai.
O Tugas tambahan: mengumpulkan laporan praktikun dan
menyerahkan ke guru yang bersangkutan.
Tugas dan tanggungjawab seorang laboran sangat besar dan
memiliki andil yang cukup signiIikan dalam menunjang kelancaran dan
eIektiIitas pembelajaran disekolah. Sehingga seorang laboran dituntut
untuk memiliki kompetensi yang berkualitas agar mampu menunjang
tugas dan tanggungjawabnya. Namun realitasnya dilapangan, kekurangan
tenaga ahli sebagai laboran yang dilibatkan disekolah-sekolah
menyebabkan tenaga laboran terkesan asal-asalan dalam rekruitmennya.
dapun kondisi umum kompetensi yang ada disekolah-sekolah kaitannya
dengan laboran sebagai berikut:
O Belum ada peraturan/pengaturan khusus tentang laboran.
5. !endidik
!endidik adalah orang-orang yang dalam melaksanakan tugasnya
akan berhadapan dan berinteraksi langsung dengan para peserta didiknya
dalam suatu proses yang sistematis, terencana, dan bertujuan. !enggunaan
istilah dalam kelompok pendidik tentu disesuaikan dengan lingkup
lingkungan tempat tugasnya masing-masing. Guru dan dosen, misalnya,
adalah sebutan tenaga pendidik yang bekerja di sekolah dan perguruan
tinggi.
alam pasal 39 UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem !endidikan Nasional,
yang menyatakan bahwa pendidik merupakan tenaga proIesional yang
bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai
hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta
melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi
pendidik pada perguruan tinggi.
Salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh para pendidik jelas telah
dirumuskan dalam pasal 24 ayat (1), (4), dan (5) !! No. 19 tahun 2005
tentang Standard Nasional !endidikan. alam !! tersebut dinyatakan bahwa
pendidik harus memiliki kompetensi pedagogik, yaitu kemampuan
mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap
peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil
belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai
potensi yang dimilikinya.
Inovasi yang Dilakukan dalam Bidang Tenaga Kependidikan
Khususnya Pendidik (Guru)
ari Iungsi dan peran tenaga kependidikan yang telah dijelaskan di
atas, pendidik (guru) merupakan orang yang sangat penting dan strategis
dalam usaha meningkatkan mutu pendidikan di setiap satuan pendidikan.
Guru adalah orang yang berinteraksi langsung dengan peserta didik. Berapa
pun besarnya investasi yang ditanamkan untuk memperbaiki mutu
BAB III
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Kesimpulan
Inovasi dalam tenaga kependidikan merupakan suatu perubahan
yang baru yang berbeda dari hal sebelumnya dalam bidang pendidikan yang
melibatkan anggota masyarakat yang mengabdikan dirinya nutuk menunjang
penyelenggaraan pendidikan. Tenaga kependidikan menentukan kualitas
proses pembelajaran serta hasil belajar yang dialami oleh siswa.
alam !eraturan !emerintah (!!) Nomor 38Tahun 1992 pasal 3
ayat 1-3 disebutkan beberapa jenis dalam lingkup ketenagaan pendidikan,
yaitu sebagai berikut :
1. Tenaga kependidikan terdiri atas tenaga pendidik, pengelola satuan
pendidikan, penilik, pengawas, peneliti dan pengembangdi bidang
pendidikan, pustakawan, laboran, teknisi sumber belajar, dan penguji.
2. Tenaga pendidik terdiri atas pembimbing, pengajar, dan pelatih.
3. !engelola satuan pendidikan terdiri atas kepala sekolah, direktur, ketua,
rector, dan pimpinan satuan pendidikan luar sekolah.
Komponen tenaga kependidikan yang lebih banyak berperan dalam
proses pendidikan adalah kepala sekolah, laboran, pustakawan, tenaga
administrasi sekolah, dan pendidik.
!endidik (guru) merupakan orang yang sangat penting dan
strategis dalam usaha meningkatkan mutu pendidikan di setiap satuan
pendidikan. Guru adalah orang yang berinteraksi langsung dengan peserta
didik. Mengingat pentingnya peran guru tersebut inovasi-inovasi untuk
tenaga pendidik diperlukan untuk meningkatkan mutu pendidikan di
Indonesia.
Rekomendasi
Tenaga kependidikan merupakan komponen yang paling vital dan
strategis dalam menentukan keberhasilan proses dan hasil pendidikan.
Tenaga kependidikan menentukan kualitas proses pembelajaran serta hasil
belajar yang dialami oleh siswa. Inovasi-inovasi pun diperlukan dalam
bidang tenaga kependidikan guna meningkatkan mutu pendidikan di
Indonesia yang saat ini masih dikatakan minim. Inovasi-inovasi tersebut
dilakukan baik oleh pemerintah maupun tenaga kependidikan itu sendiri yang
berusaha untuk selalu inovatiI dan kreatiI menciptakan suatu pembaharuan
pendidikan.
an sebaiknya, inovasi-inovasi yang telah dibuat tersebut tetap
dipantau dan dievaluasi untuk mengetahui kekurangan-kekurangannya
sehingga dapat membuat inovasi-inovasi selanjutnya yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
anim, Sudarwan. (2002). nova8i Pendidikan dalam Upaya Peningkatan
Profe8ionali8me Tenaga Kependidikan. Bandung : !ustaka Setia.
Saud, SaeIudin. (2006). nova8i Pendidikan. Bandung : U!I !ress.
media.diknas.go.id/media/document/5434.pdI
www.kpi.or.id/index2.php?optioncomcontent&dopdI1.
http://www.ui.edu/download/kliping/050702/KepalaSekolahipilihLewatUji
Kelayakan.pdI
potiklan.net/search/mengapaguruperluberinovasi