Anda di halaman 1dari 17

DESKRIPSI MATA KULIAH

Mata kuliah Kesulitan Perilaku Dalam Belajar bertujuan : Agar mahasiswa mampu mengerti serta memahami faktor-faktor penyebab, baik intern maupun ekstern yang merupakan resulatan dari prestasi belajar yang rendah/ tidak maksimal. Selain itu agar siswa dengan mudah dapat menyelesaikan perkuliahan oleh karena mengenal secara utuh, baik kelebihan maupun kekurangan akan dirinya.

DESKRIPSI SAJIAN

No 1

Judul Bahan Ajar Masalah Kesulitan Belajar : Faktor-faktor kesulitan belajar, usaha mengatasi kesulitan belajar, peranan guru dalam proses belajar mengajar Bimbingan belajar : Bimbingan dalam belajar, langkah-langkah dalam bimbingan, fungsi bimbingan, teknik-teknik dalam bimbingan Pengajaran Remedial dalam proses belajar : Pengertian tentang belajar, beberapa aktivitas belajar, faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, beberapa sifat murid dalam belajar Pengertian Dasar Pengajaran Remedial : Kaitan pengajaran remedial dalam proses belajar mengajar, perlunya pengajaran remedial, pengertian pengajaran remedial, sifat khusus pengajaran remedial

Waktu Tatap Kegiatan Muka 5X 1. Mengkaji bahan ajar 2. Jawab pertanyaan latihan 3. Mengisi tes formatif

Kemajuan Belajar .. .. ..

4X

1. Mengkaji bahan ajar 2. Jawab pertanyaan latihan 3. Mengisi tes formatif

.. .. ..

4X

1. Mengkaji bahan ajar 2. Jawab pertanyaan latihan 3. Mengisi tes formatif

.. .. ..

4X

1. Mengkaji bahan ajar 2. Jawab pertanyaan latihan 3. Mengisi tes formatif

.. .. ..

MATERI BAHAN AJAR

BAB I MASALAH KESULITAN BELAJAR

A. Pendahuluan Aktivitas belajar bagi setiap individu tidak selamanya dapat berlangsung secara wajar. Kadang-kadang lancer, kadang-kadang tidak, kadang-kadang cepat menangkap apa yang dipelajari maupun tidak. Demikian kenyataan yang sering dijumpai pada setiap anak didik dalam kehidupan keseharian dalam kaitannya dengan aktivitas belajar. Setiap individu memang tidak ada yang sama. Perbedaan individual ini pulalah yang menyebabkan perbedaan tingkah laku belajar di kalangan anak didik dalam keadaan dimana anak didik/ siswa tidak dapat belajar sebagaimana mestinya, itulah yang disebut dengan kesulitan belajar. Kesulitan belajar ini tidak selalu disebabkan oleh factor intelegensi yang rendah (kelainan mental), akan tetapi dapat juga disebabkan oleh faktor-faktor non intelegensi. Dengan demikian IQ yang tinggi belum tentu menjamin keberhasilan belajar (Sarlito W, 2006). Karena itu dalam rangka memberikan bimbingan yang tepat kepada setiap anak didik, maka para pendidik perlu memahami masalahmasalah kesulitan belajar. Macam-macam kesulitan belajar ini dapat dikelompokkan menjadi 4 macam (Asrori, 2005) sebagai berikut :

1. Dilihat dari jenis kesulitan belajar. a. Ada yang berat b. Ada yang ringan 2. Dilihat dari bidang studi yang dipelajari. a. Ada yang sebagian bidang studi, dan b. Ada yang keseluruhan bidang studi 3. Dilihat dari sifat kesulitannya. a. Ada yang sifatnya permanen. Menetap, dan b. Ada yang sifatnya hanya sementara 4. Dilihat dari segi faktor penyebab. a. Ada yang karena faktor intelegensi, dan b. Ada yang karena faktor non intelegensi

B. Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan Belajar Menurut (Abu, 2008) faktor-faktor kesulitan belajar dapat digolongkan ke dalam dua golongan sebagai berikut : 1. Faktor intern (faktor dalam diri manusia itu sendiri) meliputi : a. Faktor fisiologi b. Faktor psikologi 2. Faktor ekstern (faktor dari luar manusia) meliputi : a. Faktor-faktor sosial b. Faktor-faktor non sosial Dalam kamus kependidikan (Smith, 2003) menambahkan metode mengajar dan belajar, masalah sosial dan emosional, intelek dan mental, adalah merupakan faktor penyebab terjadinya kesulitan belajar.

C. Usaha Mengatasi Kesulitan Belajar Mengatasi kesulitan belajar, tidak dapat dipisahkan dari faktor-faktor kesulitan belajar sebagaimana diuraikan di atas. Karena itu, mencari sumber penyebab utama dan sumber-sumber penyebab lainnya, adalah menjadi mutlak adanya dalam rangka mengatasi kesulitan belajar. Secara garis besar, langkah-langkah yang diperlukan ditempuh dalam rangka mengatasi kesulitan belajar, dapat dilakukan melalui enam tahap (Sternberg, 2006) yaitu : 1. Pengumpulan data 2. Pengolahan data 3. Diagnosis 4. Prognosis 5. Treatment/ perlakuan 6. Evaluasi

D. Peranan Guru dalam Proses Belajar Dalam proses belajar mengajar, guru mempunyai tugas untuk mendorong, membimbing, dan memberikan fasilitas belajar bagi murid-murid untuk mencapai tujuan. Guru mempunyai tanggung jawab untuk melihat segala sesuatu yang terjadi dalam kelas untuk membantu proses perkembangan anak. Penyampaian materi pelajaran hanyalah merupakan salah satu dari berbagai kegiatan dalam fase dan proses perkembangan anak. Segala lebih rinci tugas guru berpusat pada : 1. Mendidik anak dengan menitikberat memberikan arah dan motivasi

2. Memberi fasilitas pencapaian tujuan melalui pengalaman belajar yang memadai 3. Membantu perkembangan aspek-aspek pribadi seperti sikap, nilai-nilai dan penyesuaian diri.

BAB II BIMBINGAN BELAJAR

A. Bimbingan dalam Belajar Masalah belajar adalah merupakan inti dari kegiatan di sekolah. Sebab semua di sekolah diperuntukkan bagi berhasilnya proses belajar bagi setiap siswa yang sedang studi di sekolah tersebut. Oleh karena itu memberikan pelayanan, bimbingan di sekolah berarti pula memberikan pelayanan belajar bagi setiap siswa. Berbagai macam hal yang harus diketahui dalam pelayanan belajar diantaranya : 1. 2. 3. 4. 5. Tujuan pelayanan bimbingan di sekolah Tujuan pelayanan bimbingan bagi murid Tujuan pelayanan bimbingan dalam belajar Kebutuhan-kebutuhan dalam belajar. Peranan guru dalam bimbingan belajar.

B. Langkah-Langkah dalam Bimbingan 1. Mengumpulkan, mengatur, dan memanfaatkan informasi yang berhubungan dengan lapangan yang telah disebutkan di muka dan menafsirkan untuk siswa, guru maupun orang tua, dan lain-lain 2. Mengembangkan pada siswa, pengertian dan keterampilan dibutuhkan untuk menerukan informasi-informasi Langkah-langkah yang ditempuh dalam bimbingan : a. b. Menentukan masalah Pengumpulan data

c. d. e. f. g.

Analisis data Diagnosis Prognosis Treatment/ terapi Tindak lanjut/ follow up

C. Fungsi Bimbingan Fungsi utama dari bimbingan adalah membantu murid dalam masalahmasalah pribadi dan sosial yang berhubungan dengan pendidikan dan pengajaran atau penempatan dan juga menjadi perantara dari siswa dalam hubungannya dengan para guru, maupun tenaga administrasi. Adapun fungsi bimbingan ada 4 macam. a. Preservatif : memelihara dan membina suasana dan situasi yang baik dan tetap diusahakan terus bagi lancarnya belajar mengajar. b. c. Preventif Kuratif : mencegah sebelum terjadi masalah. : mengusahakan penyembuhan pembentukan dalam

mengatasi masalah. d. Rehabilitasi : mengadakan tindak lanjut secara penempatan sesudah diadakan treatment yang memadai.

D. Teknik-Teknik dalam Bimbingan Teknik bimbingan (counseling) dapat dibagankan sebagai berikut : 1. Teknik individual, terdiri dari : a. Directive counseling

b. c. 2.

Non-directive counseling Elective counseling

Teknik kelompok, terdiri dari : a. b. c. d. e. f. g. h. i. Home room Field drip Group Discussion Kegiatan kelompok Organisasi murid Sosiodrama Psikodrama Upacara Papan bimbingan

BAB III PENGAJARAN REMEDIAL DALAM PROSES BELAJAR

A. Pengertian tentang Belajar Menurut pengertian secara psikologi, belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan di dalam tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan-perubahan tersebut akan dinyatakan dalam seluruh aspek tingkah laku. Pengertian belajar dapat didefinisikan sebagai berikut : Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan.

B. Beberapa Aktivitas Belajar Meskipun orang telah memilih set yang tepat untuk merealisasi tujuan itu, namun tindakan-tindakan untuk mencapai tujuan sangat dipengaruhi oleh situasi. Setiap situasi dimanapun dan kapan saja member kesempatan belajar kepada seseorang. Situasi ini ikut menentukan set belajar yang dipilih. Berikut ini dikemukakan beberapa contoh aktivitas belajar dalam belajar situasi. 1. Mendengarkan 2. Memandang 3. Meraba, membau, dan mencicipi/ mengecap 4. Menulis atau mencatat 5. Membaca

6. Membuat ikhtisar atau ringkasan dan menggarisbawahi 7. Mengamati table-tabel, diagram-diagram, dan bagan-bagan 8. Menyusun paper atau kertas kerja 9. Mengingat 10. Berpikir 11. Latihan atau praktek

C. Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Prestasi belajar yang dicapai seseorang merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang mempengaruhinya baik dari dalam diri (faktor internal) maupun dari luar diri (faktor eksternal) individu. Pengenalan terhadap faktor-faktor yang

mempengaruhi prestasi belajar penting sekali artinya dalam rangka membantu murid dalam mencapai prestasi belajar yang sebaik-baiknya.

D. Beberapa Sifat Murid dalam Belajar Di atas telah dibahas bahwa murid sebagai pelajar merupakan subjek yang terlibat dalam proses belajar. Karena setiap individu memiliki keunikan sehingga dalam proses belajarnya pun terdapat keunikan pula. Ada murid yang cepat dalam belajar, ada yang lambat, ada yang kreatif. Semua itu terjadi karena keunikan individu masing-masing.

BAB IV PENGERTIAN DASAR PENGAJARAN REMEDIAL

A. Hubungan Pengajaran Perbaikan dalam Proses Belajar Mengajar Dalam kurikulum sekolah-sekolah dewasa ini metode dan system penyampaiannya dipergunakan pendekatan dengan Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional (PPSI). Pendekatan ini dianggap merupakan salah satu system yang efisien dan efektif untuk mencapai tujuan yang optimal dengan melalui satuan pelajaran. Satuan pelajaran adalah kegiatan belajar mengajar guna membahas suatu bahan atau satuan bahasan, dalam rangka pencapaian tujuan yang lebih khusus (tujuan instruksional khusus). Tujuan instruksional khusus ini hendaknya dirumuskan dengan jelas, dapat diukur, serta dalam bentuk tingkah laku murid.

B. Perlunya Pengajaran Perbaikan Seperti pada uraian tersebut, dalam hubungannya, kegiatan-kegiatan proses belajar mengajar maka pengajaran perbaikan ini merupakan pelengkap dari proses pengajaran secara keseluruhan. Karena itu, pengajaran perbaikan ini perlu dikuasai setidak-tidaknya dikenal oleh guru bidang studi dan petugas bimbingan yang menyuluh. Dengan demikian pengajaran perbaikan ini perlu dapat dilihat dari segi : a. Siswa b. Guru c. Proses pendidikan

C. Pengertian Pengajaran Perbaikan Remedial teaching atau pengajaran perbaikan adalah suatu bentuk pengajaran yang bersifat menyembuhkan atau membetulkan atau dengan singkat pengajaran

yang membuat menjadi baik. Maka pengajaran perbaikan atau remedial teaching itu adalah bentuk khusus pengajaran yang berfungsi untuk menyembuhkan,

membetulkan atau membuat menjadi baik. Seperti telah kita ketahui bahwa dalam proses belajar mengajar siswa diharapkan dapat mencapai hasil sebaik-baiknya sehingga bila ternyata ada siswa yang belum berhasil sesuai dengan harapan maka diperlukan suatu proses pengajaran yang membantu agar tercapai hasil yang diharapkan. Dengan demikian perbaikan diarahkan kepada pencapaian hasil yang optimal sesuai dengan kemampuan masing-masing siswa melalui keseluruhan proses belajar mengajar dan keseluruhan pribadi siswa.

D. Sifat Khusus Pengajaran Perbaikan Kekuasaan pengajaran perbaikan disesuaikan dengan karakteristik kesulitan belajar yang diderita siswa. Tekanannya pada usaha perbaikan keseluruhan proses belajar mengajar menyangkut masalah cara belajar, metode belajar, materi, alat, lingkungan yang turut serta mempengaruhi proses belajar mengajar. Sehubungan dengan masalah ini, maka perlu kiranya dipahami oleh para guru atau petugas bimbingan, setidak-tidaknya diketahui prinsip-prinsipnya masalahmasalah yang menyangkut : a. Cara belajar siswa b. Kondisi belajar c. Strategi pengajaran d. Hubungan guru siswa e. Pengelolaan kelas f. Bidang studi.

BIAYA KEGIATAN PENULISAN BAHAN AJAR

1. 2. 3. 4. 5. 6.

Persiapan ATK Buku Referensi Transportasi Honorarium Pelaporan TOTAL

: Rp. : Rp. : Rp. : Rp. : Rp. : Rp. : Rp.

1.750.000,1.500.000,2.500.000,2.250.000,5.000.000,2.000.000,15.000.000,-

Terbilang : Lima Belas Juta Rupiah

DAFTAR PUSTAKA

Abu Ahmadi (2008) Psikologi Umum, Surabaya : Bina Ilmu Asrori M. (2005) Psikologi Belajar, Bandung : Diponegoro Sarlito Wirawan (2006) Pengantar Umum Psikologi, Jakarta : Bulan Bintang Smith (2003) Kamus Pendidikan, Jakarta : Rafika Jaya Sternberg Robert J. (2006) Cognitive Psychology, 4th edition Belmont, CA : Thomson Higher Education

PROPOSAL

BAHAN AJAR MATA KULIAH KESULITAN PERILAKU DALAM BELAJAR

Oleh : Drs. Jasin Taher, M.Pd NIP. 19590404 198603 1 002

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MANADO 2011

HALAMAN PENGESAHAN

1.

Kegiatan

: Bahan Ajar Mata Kuliah Bobot Jur./ Prodi : Kesulitan Perilaku Dalam belajar : 2 SKS : PPB/Psikologi

2.

Identitas Penulis : a. Nama b. NIP c. Pangkat/ Golongan d. Jabatan Fungsional e. Jurusan/ Prodi f. Universitas : Drs. Jasin Taher, M.Pd : 19590404 198603 1 002 : Pembina/ IV a : Lektor Kepala : PPB/ Psikologi : Universitas Negeri Manado : 2011 : PNBP : Rp. 15.000.000,(Lima Belas Juta Rupiah)

3. 4. 5.

Tahun Pelaksanaan Sumber Dana Dana yang diusulkan

Tondano, Mengetahui : Ketua Prodi Psikologi Penulis

Juli 2011

Dra. Selfia S.P. Siwu, M.Si NIP. 19620819 198602 2 001

Drs. Jasin Taher, M.Pd NIP. 19590404 198603 1 002

Mengetahui : Dekan FIP UNIMA

Menyetujui : Ketua LP2AI UNIMA

Dra. D. A. Katuuk, M.Pd NIP. 19610401 198503 2 004

DR. Jefry H. Tamboto, M.Pd NIP. 19600928 198602 1 001

Anda mungkin juga menyukai