Anda di halaman 1dari 3

Apakah NKRI Harga Mati?

Kalau tidak salah, Indonesia adalah negeri dimana aturan hampir tidak ditegakkan,
dimana banyak rakyat di daerah terpencil maupun tidak yang rawan sekali terserang wabah`
kelaparan, dan di negeri ini antar kampung pun bisa menjadi perang besar. Dua ujung penting
wilayah Indonesia yang termashyur karena merupakan bagian dari lagu Dari Sabang Sampai
Merauke` pernah mengalami gejolak karena kelompok tertentu yang mengajukan isu
separatisme. Kini, salah satu ujung masih dalam proses dan banyak yang berpendapat tentang
sebab hal itu bisa terjadi. Masalah tersebut akan lebih jelas bila diuraikan dalam sebuah kalimat
tanya, Apakah Integritas yang kita harapkan bisa terjadi 202,3 bisa terjadi?`
Sekarang, bayangkan bila semua orang Indonesia mendapatkan keadilan hukum, bila
semua orang Indonesia kenyang, dan bila semua orang Indonesia saling menghargai dan
mendapatkan rasa aman, masihkah ada alasan untuk memisahkan diri, membentuk kelompok
separatis?
Karena ketika suatu kelompok mengajukan diri untuk bercerai dengan NKRI, beberapa
kasus menunjukkan betapa solusi NKRI Harga Mati`, memang dilaksanakan sedemikian
literalis. Bahwa beberapa waktu yang lalu, sepasukan TNI memang dikirimkan untuk mati
berperang dengan mereka yang mengibarkan bendera lain, mereka yang pada dasarnya adalah
saudara kita juga.
Ada sebuah cerita di televisi, ketika seorang sumber ditanya mengenai apa yang
sebenarnya terjadi di Papua. Bahkan sekarang seorang anak almarhum pahlawan nasional pun
ikut mengankat senjata melawan bendera yang dulu diperjuangkan ayah dan ibunya.
Pertanyaannya, kenapa?
Karena NKRI Harga Mati` yang mulai memudarkah? Atau karena ada harga mati lain
yang membuat orang-orang tersebut berani mati?
Ada banyak cerita yang hampir menjadi haIalan wajib kita di kelas-kelas di jam-jam
akademis. Cerita tentang era penjajahan merupakan Iocus disini. Bahwa dalam kadar tertentu
NKRI Harga Mati` bukan berarti berani mati berdarah-darah untuk mengibarkan sang merah
putih lalu mendaItarkan diri menjadi anggota PBB.
Sekarang, bayangkan bila di era penjajahan Belanda semua orang Indonesia diberi
perlakuan yang adil, bila semua orang Indonesia kenyang, dan bila semua orang Belanda dan
Indonesia saling menghargai? Masihkah ada alasan kuat untuk berperang melawan mereka yang
memberi kita keadilan, memberi kita kesejahteraan, dan hidup damai?
Tapi kenyataannya tidakkan? Maksudnya, kenapa Belanda diberi nama Penjajah` adalah
karena mereka membiarkan kita kelaparan, memperlakukan kita dan orang-orang pribumi
semena-mena tanpa keadilan, dan mengadu domba kita, bahkan hanya menikmati ketika terjadi
perang saudara. Sekarang, apa bedanya dengan pemerintahan sebuah negara yang membiarkan
keadaan tersebut berlarut-larut? Apa bedanya?
Yang perlu digarisbawahi adalah, meskipun kita merasa sakit atas apa yang dilakukan
saudara-saudara kita yang berkhianat dari sang Merah Putih`, bukan berarti mereka
melakukannya dengan senang hati. Ada poin-poin tertentu dimana tidak semuanya bisa dicap
benar dan salah, bahkan dalam kacamata doktrin nasional.
Sampai disini, tidak berarti kita perlu mendukung kelompok separatis dalam
perjuangannya. Kita hanya perlu mengerti untuk memberikan solusi yang sesuai. Untuk datang
bersama pasukan NKRI Harga Mati` yang membawa keadilan, makanan murah, dan rasa aman,
alih-alih todongan senjata yang memperuncing jurang antar saudara.
Perlu diingat, bahwa cerita tentang era penjajahan adalah salah satu hal yang patut
dijadikan pedoman dan pelajaran bahkan dalam kacamata global. Karena apa yang dilakukan
para pahlawan kita, bukan semata-mata bertujuan untuk mendirikan sebuah negara bernama
Indonesia. Apa yang mereka lalukan adalah lebih dari itu. Mereka menunjukkan pada kita
semua, mengenai rasa kemanusiaan kita, sebuah bentuk harga mati akan kemanusiaan.
Bendera merah-putih hanyalah symbol, begitu jugan dengan atribut kenegaraan yang lain.
Persatuan kita lebih dari itu, dijalin atas kesadaran perlawanan melawan tindakan yang
mencederai kemanusiaan kita.
adi ini merupakan tugas berat kita. Apa yangdilakuakan separatisan adalah akibat
kesalahan kita sebagai bangsa dan pemerintah sebagai lembaga yang berwenang. Agak miris
ketika kemarahan akan kebijakan yang dilakukan pemerintah direspon dengan menurunkan
bendera merah-putih, symbol perlawanan kita. Ada dua hal sebagai penutup disini. Pertama,
kebijakan pemerintah yang tidak sejalan dengan perjuangan para pahlawan yang menimbulkan
akibat berupa perlawanan harga mati` yang dilakukan oleh mereka yang merasa terjajah. Kedua
, ke-apatis-an kita sebagai sebuah bangsa dan manusia yang meliteralkan NKRI Harga Mati`
m,enjadi semacam tentara yang siap menembak siapa saja yang melawan.

Anda mungkin juga menyukai