Anda di halaman 1dari 3

URINARY BLADDER

Urinary Bladder adalah organ muscular berongga yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan urine.Kapasitas urine antara 700-800 ml. Letaknya, pada laki-laki di posterior dari simfisis pubis dan anterior dari rectum sedangkan pada wanita terletak di inferior uterus dan posterior vagina. Trigonum adalah area halus, triangular, dan relative tidak dapat berkembang yang terletak secara internal di bagian dasar kandung kemih. Sudut-sudutnya terbentuk dari tiga lubang. Di sudut atas trigonum, dua ereter bermuara ke kandung kemih. Urethra keluar dari kandung kemih di bagian apeks dari trigonum. Bagian dari otot tgrigenum yang mengelilingi jalan keluar uretra berfungsi sebagai spincter urethral interna yang menjaga saluran tetap tertutup. Otot ini diinervasi oleh neuron parasimpatis. Spincter uretra eksternal terbentuk ileh serabut otot rangka dan otot parineal transversa yang berada di bawah kwndali volunter. Bagian pubokoksigeus pada otot levator ani juga berkontribusi dalam pembentukan spincter. Melalui mikroskop terlihat dindingnya terdiri dari 3 bagian, yaitu mukosa, muskularis dan serosa. Mukosanya dilapisi epitel transisional dan lamina propianya lebih lebar daripada ureter.apabila kosong kuboid sedangkan apabila terisi akan berbentuk gepeng. Muskularisnyaterdiri dari jaringan otot longgar dan serosanya terdiri dari jaringan ikat superficial dan mesotel peritoneum.

MIKTURISI/ BERKEMIH Mikturisi adalah proses pengosongan kandung kemih setelah terisi dengan uri. Mikturisi melibatkan 2 tahap utama: 1. Pertama: kandung kemih terisi secara progressive hingga tegangan pada dindingnya meningkat melebihi ambang batas. 2. Kedua: reflek saraf ( reflek mikturisi) yang akan mengosongkan kansung kemih, jika gagal setidaknya akan menimbulkan keinginan berkemih yang disadari. Anatomi, Fisiologi dan Hubungan Persarafan pada Kandung Kemih Kandung kemih terdiri dari 2 bagian utama: 1. Bagian korpus: bagian utama, tempat pengumpulan urin 2. Bagian leher: berbentuk corong, merupakan perluasan bagian korpus, berjalan ke bawah dan k e depan menuju segitiga urogenital dan berhubungan dengan uretra. Otot polos kandung kemih disebut juga otot detrusor. Serabut ototnya meluas ke segala arah dan ketika berkontraksi meningkatkan tekanan hingga 40-60 mmHg. Jadi kontraksi otot detrusor merupakan tahap utama pada pengososngan kandung kemih. Potensial aksi dapat menyebar ke seluruh otot detrusor menyebabkan kontraksi seluruh kandung kemih pada saat yang bersamaan.

PERSARAFAN KANDUNG KEMIH Persarafan utama berasal dari saraf-saraf pelvis,yang berhubungan dengan medulla spinalis melalui pleksus sakralis (S3-S4) dari medulla spinalis. Saraf sensorik: mendeteksi derajat regangan dalam dinding kandung kemih. Sinyal regangan merupakan sinyal yang kuat terutama berperan untuk memicu reflek pengosongan kandung kemih. Saraf motorik: merupakan saraf parasimpatik. Saraf ini berakhir d sel ganglion yang terletak di dalam dinding kandung kemih. Mempersarafi otot detrusor ( kontraksi kandung kemih). Selain saraf pelvis, terdapat 2 persarafan lain, yaitu serabut motorik skeletal yang dibawa melalui saraf pudendus ke spincter eksterna kandung kemih. Saraf ini mengatur otot rangka volunter pada spincter tsb. Selain itu juga mendapatkan persarafan simpatis dari saraf hipogastrik terutama berhbungan dengan L2 dari

medulla spinalis. Serabut simpatis merangsang pembuluh darah dan memberi sedikit efek terhadap proses kontraksi kandung kemih.

REFLEKS MIKTURISI Refleks mikturisi merupakan sebuah siklus yang lengkap yterdiri dari: 1. Kenaikan tekanan secara cepat dan progresif 2. Periode tekanan menetap 3. Kembalinya tekanan kandung kemih ke nilai tonus basal. Bila reflex mikturisi tidak dapat mengosongkan kandung kemih,elemen persarafan pada refkleks ini biasanya akan tetap dalam keadaan terinhibisi sampai beberapa saat hingga satu jam. Bila kandung kemih terus diisi maka reflex mikturisi semakin kuat. Bila refleksnya sudah cukup kuat, akan memicu reflex lain yang berjalan melalui saraf pudendus ke spincter eksterna untuk menghambatnya. Jika inhibisi lebih kuat daripada sinyal konstriksor volunter ke spinter eksterna, maka akan terjadi pengeluaran urin. FASILITASI/INHIBISI PROSES MIKTURISI OLEH OTAK Refleks mikturisi adalah reflex medulla spinalis yang bersifat otonom, tetapui dapat dihambat oleh pusat di brain. Pusatnya meliputi pusat fasilitasi dan inhibisi di spons dan pusat di korteks serebri. Refleks mikturisi merupakan penyebab dasra berkemih, tetapi biasanya pusat yang lebih tinggi akan melakukan kendali sbb: 1. Menjaga agar reflex mikturisi tetap terhambat sebagian kecuali bila mikturisi diinginkan 2. Dapat mencegah mikturisi dengan cara spincter eksterna terus melakukan kontraksi tonik hingga saat yang tepat datang. 3. Pada saat berkemih, pusat kortikal memfasilitsi pusat mikturisi sacral dan menghambat spincter eksterna hingga pengeluaran urin dapat terjadi. Pengeluaran urin secara volunter dimulai dengan cara sbb: Mula-mula orang tersebut secara volunter mengkontraksikan ototmperutnya yang akan meningkatkan tekanan di kandung kemih dan memungkinkan urin tambahan masuk ke leher kandungn kemih dan uretra posterior dalam keadaan di bawah tekanan sehingga meregangkan dindingnya. Hal ini mencetuskan reflex mikturisi dan menghambat spincter eksterna. Biasanya seluruh urin dapat dikeluarkan dan sisanya 5-10 ml di kandung kemih.

Anda mungkin juga menyukai