LEADER APPROACH 1. Teori x dan y (McGregor) 2. Penelitian IOWA University 3. Teori Kontinum Kepemimpinan 4. Penelitian OHIO State University 5. Penelitian University Of Michigan 6. Teori Kisi Kepemimpinan (Uviversity of Texas) FOLLOWER-LEADER APPROACH 1. Teori Vertical Dyad Linkage (VDL) 2. Teori Leader-Member Exchange 3. Teori Partneship Building 4. Teori Sistem dan Jaringan Kerja 5. Teori Kepemimpinan Kharismatik 6. Teori Kepemimpinan Transformasional SITUASIONAL APPROACH 1. Model Kontigensi Fiedler 2. Teori Situasional Hersy dan Blatcchard 3. Teori Path-Goal 4. Model Kontigensi Vroom-Jago
TEORI X dan Y
Pemimpin berpikir dan bertindak dipengaruhi persepsi dan asumsinya tentang organisasi, pengikut dan lingkungan eksternalnya Persepsi dan asumsi menjadi dasar reaksi dan perilaku pemimpin Efek teori x dan y adalah munculnya fenomena ramalan yang terpenuhi dgn sendirinya (selffullfilingprophecy) Pemimpin berasumsi (berprasangka) dan bertindak seolah-olah asumsinya benar sehingga perilaku pemimpin mempengaruhi bawahannya untuk memunculkan dan makin memperkuat asumsi tsb. Menurut McGregor asumsi pemimpin kepada pengikut bersifat Bipolar
3.
4.
Pemimpin menyimpulkan
Asumsi teori x
Pekerjaan adalah sesuatu yg tidak menyenangkan dan pengikut berusaha menghindarinya Pengikut lebih suka diperintah dan seringkali hrs dipaksa dgn hukuman dan hadiah Pengikut dipandang sbg org yg malas, tdk ingin maju dan menghindari tanggungjawab Pengikut dipandang sbg org yg dimotivasi dgn uang dan kebutuhan rasa aman Pengikut dipandang sbg org yg hrs selalu dikendalikan krn tdk mampu menyelesaikan masalahnya
Asumsi teori Y
Pemimpin memandang Pengikut sebagai org yg berpendapat bahwa pekerjaan adalah sesuatu yg menyenangkan dan alamiah sperti bermain Pemimpin memandang pengikut sbg org yg memiliki pengendalian diri dan pengawasan diri jika terlibat pekerjaan Pemimpin memandang pengikut sbg org yg berambisi, ingin maju dan menginginkan tanggungjawab dan melaksanakannya dgn baik Pengikut dipandang termotivasi oleh kebutuhan yg lebih tinggi drpd sekedar uang dan rasa aman (ingin prestasi, pengakuan dan aktualisasi) Pengikut dipandang sbg org yg mampu scr mandiri menyelesaikan masalah dlm lingkup tugasnya secara bertanggungjawab dan kreatif (tdk perlu pengawasan ketat)
Penelitian dilakukan oleh Ronald Lippit dan Ralph K White dibimbing oleh Kurt Lewin (1930) Menghasilkan 3 gaya kepemimpinan (Autokratis, Laissez Faire dan Demokratis) Pemimpin Autokratis adalah pemimpin yg memegang kekuasaan scr penuh, kekuasaan sentralistik, penekanan pd kekuasaan jabatan, dilaksanakan secara paksaan, hadiah dan hukuman. Pemimpin Demokratis adalah pemimpin yg mendelegasikan kewenangan, mendorong partisipasi, pengambilan keputusan bersama, pemimpin memperoleh penghargaan krn pengaruh. Pemimpin Laissez Faire adalah pemimpin yg memberi kebebasan penuh kepada pengikutnya utk berbuat apa saja (pemimpin jenis ini tdk memberikan kepemimpinan kepada pengikutnya)
Penelitian dilakukan dgn membagi 2 kelompok anak-anak yg dipimpin oleh org dewasa dgn memerankan 2 gaya kepemimpinan yaitu : Autokratis dan Demokratis HASIL PENELITIAN : KELOMPOK PEMIMPIN AUTOKRATIS : Kinerja kelompok tinggi selama pemimpin ada memberikan arahan Dampak negatif : rasa tidak puas, ketakutan, kebencian dan kinerja turun drastis jika tidak ada pemimpin KELOMPOK PEMIMPIN DEMOKRATIS : Kinerja kelompok tinggi Suasana lebih positif, kepuasaan dan kinerja tetap walau tdk ada pemimpin
Penelitian dilakukan oleh Tannembaum dan Schmidt Perilaku pemimpin muncul dlm bentuk kontinum tergantung pada partisipasi pengikut dan situasi kelompok Pusat kontinum berada antara Boss-centered sampai Subordinate-centered Jarak antara Boss-centered sampai Subordinatecentered berubah-ubah tergantung situasi organisasi dan pemimpin menyesuaikan perilakunya agar sesuai dgn situasi organisasi
HASIL PENELITIAN : Jika waktu membebani pemimpin dan pengikut terlalu lama untuk belajar mengambil keputusan maka pemimpin cenderung akan bergaya AUTOKRATIS dan jika cepat maka pemimpin cenderung bergaya DEMOKRATIS Semakin besar perbedaan kemampuan antara pemimpin dan pengikut maka Pemimpin cenderung semakin bergaya AUTOKRATIS
Universitas OHIO,1945, mengunakan kuesioner perilaku pemimpin (the leader Discription questionere-LBDQ), untuk menganalisa kepemimpinan dgn berbagai type Kelompok & Situasi Bagaimana Pemimpin menjalankan aktivitasnya dalam 15 item. Hasil Penelitian menghasilkan 2 katagori dimensi perilaku pemimpin, yaitu : Dimensi Pertimbangan (Consideration) dan Inisiasi Struktur (Initiating structure)
Meneliti dimensi perilaku pemimpin terhadap produktifitas kelompok Mencari mana perilaku pemimpin yg efektif dan tidak efektif HASIL PENELITIAN : Ada 2 dimensi perilaku pemimpin, yaitu berpusat pada bawahan (Employee-Centered) dan berpusat pada tugas (Job-Centered) Pemimpin yang berpusat pada bawahan (Employee-Centered) : menekankan pada kebutuhan anak buah sbg manusia (memberi dukungan, perhatian, motivasi) menciptakan hubungan emosional yg dekat dan memenuhi segenap kebutuhan anak buah) Pemimpin yang berpusat pada tugas (Job-Centered) : menekankan pd penelesaian tugas secar efesein, perencanaan kerja, memberi instruksi dan pengawasan ketat serta memaksa pengikut untuk berprestasi Pemimpin tidak bisa memiliki kedua dimensi kepemimpinan sekaligus Kinerja kelompok tidak hanya ditentukan oleh type kepemimpinan tetapi juga oleh fasilitas kerja, perilaku bertujuan dukungan dan fasilitas interaksi
Penelitian Blake dan Mounton (1964) menemukan ada 2 dimensi perilaku pemimpin, yaitu :
1. 2. Berorientasi pada orang (Concern for People) Berorientasi pada hasil (Concern for results)
Concern for People cenderung akan mempertahankan hubungan baik jika terjadi konflik, lebih dekat, hangat dan komunikatif dgn bawahan Concern for results pemimpin cenderung mengesampingkan hubungan baik, bersikap formal, menetapkan tugas2 dan menetapkan tujuan prestasi kerja tinggi Interaksi 2 perilaku pemimpin tersebut menghasilkan 5 gaya kepemimpinan
Bawahan memiliki tingkat-tingkat kesiapan dan kematangan Pemimpin harus mampu menyesuaikan gaya kepemimpinannya dgn tingkat kesiapan dan kematangan bawahan Menurut Hersey dan Blatcchard ada 4 gaya kepemimpinan yg hrs diadopsi seorang pemimpin disesuaikan dgn kesiapan dan kematangan bawahan Gaya kepemimpinan tersebut : 1. Telling (Memberitahukan) .S1 2. Selling (Mempromosikan) .S2 3. Participating (Berpartisipasi) S3 4. Delegating (Pendelegasian) ..S4