Anda di halaman 1dari 1

Mendeteksi Adanya Kista Ovarium Mendeteksi Adanya Kista Ovarium

Salah satu gangguan yang ditakuti oleh kaum wanita adalah adanya kista di ovarium. Kista sebenarnya juga salah satu jenis tumor. Penyebab pastinya sendiri masih belum diketahui, walaupun ada dugaan seringnya mamakai obat kesuburan. Umumnya lebih sering terjadi pada wanita yang belum pernah hamil.

Kista sebenarnya bisa timbul di berbagai organ tubuh. Dan berbeda dengan kista yang ada di organ tubuh lainnya, kista ovarium atau indung telur bisa hilang dengan sendirinya. Kista banyak diklaim sebagai penyebab seorang wanita susah untuk hamil. Kista yang bentuknya seperti kantung-kantung berisi caritan ini sebenarnya merupakan hasil ovulasi (pelepasan sel telur dari ovarium) yang normal terjadi setiap bulan saat seorang perempuan mengalami menstruasi. Kista itu biasanya akan menghilang dengan sendirinya.

Namun, kadangkala, kista tersebut bisa saja justru terus berkembang dan semakin membesar. Bahkan, muncul kista-kista lain yang tidak ada kaitannya dengan proses ovulasi. Kista seperti inilah yang perlu diwaspadai sehingga dibutuhkan pemeriksaan lebih lanjut guna mengetahui apakah berbahaya atau tidak, serta menentukan penanganan yang harus dilakukan. Kista yang normal (fisiologis) dengan tidak (patologis) bisa dilihat dari diameternya melalui pemeriksaan ultrasonografi (USG). Kista yang fisiologis berdiameter kurang dari lima sentimeter dan bukan cairan biasa, misalnya yang terjadi pada kista endometriosis. Kista yang fisiologis umumnya akan menghilang dengan sendirinya dalam waktu tiga bulan. Namun biasanya tetap diamati apakah kista tersebut mengalami pembesaran atau tidak. Sering tanpa Gejala Pada yang patologis, pembesaran bisa terjadi relatif cepat, yang kadang tidak disadari si penderita. Karena, kista tersebut sering muncul tanpa gejala seperti penyakit umumnya. Itu sebabnya diagnosa awalnya agak sulit dilakukan. Gejala-gejala seperti perut yang agak membuncit serta bagian bawah perut yang terasa tidak enak biasanya baru dirasakan saat ukurannya sudah cukup besar. Jika sudah demikian biasanya perlu dilakukan tindakan pengangkatan melalui proses laparoskopi, sehingga tidak perlu dilakukan pengirisan di bagian perut penderita. Setelah diangkat, pemeriksaan rutin tetap perlu dilakukan untuk mengetahui apakah kista itu akan muncul kembali atau tidak.

Anda mungkin juga menyukai