Anda di halaman 1dari 1

ABSTRAK

Nofasari, Ista. 2011. Penentuan Posisi Sumbatan Pada Gorong-Gorong Di Desa Glanggang RT 29 RW 07 Kecamatan Pakisaji Kabupaten Malang dengan Metode Ground Penetrating Radar (GPR). Skripsi, Program Studi S1 Fisika, Jurusan Fisika, FMIPA Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Drs. Sutrisno, M.T., (II) Samsul Hidayat, S.Si, M.T. Kata kunci: posisi sumbatan, gorong-gorong, Metode Ground Penetrating Radar (GPR) Seiring dengan perkembangan jaman dan cuaca yang tidak menentu seperti musim penghujan yang berkepanjangan seperti sekarang ini, sering mengakibatkan terjadinya banjir di berbagai kawasan kota Malang. Penyebab banjir salah satunya yaitu kondisi gorong-gorong yang tidak mampu menampung debit aliran air dan adanya sumbatan pada gorong-gorong. Untuk mengantisipasi penyebab akibat kebuntuan gorong-gorong, sebaiknya dilakukan pengecekan pada gorong-gorong. Salah satu metode yang bisa digunakan yaitu dengan menggunakan metode Ground Penetrating Radar (GPR) Penelitian ini menggunakan pemodelan gorong-gorong yang berada di desa Glanggang, Pakisaji, Malang dengan tujuan bisa menentukan posisi sumbatan pada gorong-gorong dan membandingkan kondisi gorong-gorong yang tidak tersumbat dengan gorong-gorong yang tersumbat. Pengambilan data dilakukan dua kali, pertama saat gorong-gorong belum disumbat dan yang kedua saat gorong-gorong sudah disumbat dengan luasan 3 x 9 meter. Scan line dilakukan tiga kali pada masing-masing kasus dan perpindah line ke arah kiri dari scan line sebelumnya. Pengolahan data dilakukan untuk mengetahui perbedaan antara goronggorong yang tidak tersumbat dengan gorong-gorong yang tersumbat dari intepretasi warna yang dihasilkan oleh software Future 2005. Citra yang diperolah berupa warna biru pada gorong-gorong yang tidak tersumbat yang berarti itu menunjukkan cavity (rongga). Untuk gorong-gorong yang tersumbat citra yang dihasilkan berupa warna hijau yang berarti native soil (tanah) dan itu menunjukkan posisi sumbatan berada.

Anda mungkin juga menyukai