Anda di halaman 1dari 12

KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA KELUARGA PASIEN TBC PARU

“Breaking Bad News”

1. ORIENTASI
Perawat : “Selamat siang, apakah anda keluarga dari Ibu Siti. Sebelumnya
perkenalkan saya dengan perawat Vera. Saya yang bertugas diruangan
ini, dan nantinya saya yang akan bertanggung jawab selama Ibu Siti
dirawat di rumah sakit.” (sambil tersenyum)
K. Px : Iya sus benar ini dengan keluarganya ibu siti (sambil tersenyum)
Perawat : “Maaf bu sebelumnya, apakah Ibu Siti pernah masuk rumah sakit? Jika
iya berapa kali?”
K. Px : Kurang lebihnya udah 3 kali sus
Perawat : ”Apakah ibu sudah tahu mengetahui kondisi Ibu Siti saat ini?”

K. Px : Belum tau sus. Penyakit apa yang menyebabkan adik saya jadi
seperti ini? (sambil kebingungan bertanya-tanya)

Perawat : “Baik bu, untuk menjelaskan kondisi Ibu Siti saat ini mari ibu ikut
saya ke ruangan perawat. Saya akan menjelaskan kondisi terkait Ibu
Siti tidak lama bu, sekitar 15 menit saja. Bagaimana bu, apakah ibu
setuju?”
K. Px : Iya sus saya setuju (berjalan keluar mengikuti perawat ker ruangan
perawat)

2. KERJA
Perawat : “Silahkan duduk bu.“ (perawat mempersilahkan keluarga pasien
duduk)
K. Px : Iya sus terimakasih (sambil duduk)
Perawat : “Baik bu, saya akan menyampaikan beberapa hal tentang kondisi Ibu
Siti saat ini, tapi nanti ada hal yang sedikit membuat kaget. Mohon ibu
tidak terkejut..”
K. Px : Baik sus
Perawat :”Jadi begini, dari hasil lab ternyata Ibu Siti menderita penyakit
TBC/Tuberculosis. Ibu Siti menderita TBC yang menandakan terkena
bakteri Mycobacterium tuberculosis yang menyebabkan gejala-gejala
yang Ibu Siti alami. Penyakit TBC paru adalah jenis penyakit yang
mudah menular, media penularannya bisa melalui cairan di dalam
saluran nafas yang keluar ketika penderita batuk atau bersin kemudian
terhirup oleh orang lain yang berada di lingkungan sekitar penderita
TBC paru tersebut”
Perawat : “ Begini bu, untuk pemeriksaan kasus-kasus seperti ini kami telah
menggunakan alat dengan sensivitas dan spesifisasi yang hampir sama
yaitu 99,99%. Namun apabila Ibu ragu Ibu boleh melakukan tes untuk
kedua kalinya”
K. Px : Apa sus tidak mungkin adik saya terkena penyakit seperti itu (terkejut)
Perawat :”Saya mengerti buk yang ibu rasakan saat ini, banyak orang yang di
luar sana kondisinya seperti Ibu Siti, saya harapkan Ibu Siti tetap
mendapatkan dukungan dari keluarga untuk memotivasinya agar tidak
putus asa.” (sambil menenangkan dan memegang tangannya)
Diagnose: Maka dari itu Ibu Siti akan merasakan susah untuk bernafas dan nyeri
pada dada dan batuk bahkan disertai darah, maka dari itu Ibu Siti
terdiagnosis bersihan jalan nafas tidak efektif karena penumpukan sekret
di paru-paru”
Perawat :”Mungkin untuk saat ini Ibu Siti dalam perawatannya perlu di pantau
oleh tim medis. Untuk makan dan minum tim medis yang akan
memberikan. Mohon agar keluarga tidak memberi makanan atau
minuman tanpa dari ijin tim medis. ”
K. Px : Tapi sus apakah adik saya nantinya bisa sembuh seperti semula sus?
Tindakan khusus: “Tenang ibu, ibu jangan khawatir karena penyakit ini sudah
ada obatnya jenis pengobatan penyakit jangka panjang, biasanya lama
pengobatan 3 sampai dengan 9 bulan dan Ibu Siti harus minum paling
sedikit 3 macam obat. Selama pengobatan, Ibu Siti harus tekun dan
disiplin minum obat dan secara rutin melakukan kontrol ke dokter untuk
memastikan kemajuan pengobatan hingga Ibu Siti benar-benar sembuh
total.”
Kolaborasi : “Makannya nanti akan dipantau oleh dengan tim gizi, untuk
obatnya nanti sendiri dari dokter yang menuliskan resepnya.
Biasanya pasien akan disuruh meminum obat sampai 6 bulan
lamamnya, dan usahakan Ibu Siti mengkonsumsinya setiap hari
ya bu. Nanti semisal ada apa-apa ibu atau keluarga yang jaga
bisa keruang perawat. Apakah ibu sudah mengerti?

K. Px : Iya sus baik saya mengerti

3. TERMINASI
Perawat : “Bagaimana ibu setelah saya jelaskan kondisi Ibu Siti? Apakah Ibu
bisa memahaminya? Apakah ada yang perlu ditanyakan?”
K. Px : Tidak ada sus
Perawat : “Baik bu, tadi mengenai pesan dari saya untuk keluarga apakah ibu bisa
mengulangi hal yang saya sampaikan?”
K. Px : Bisa sus. Penyakit TBC paru adalah TBC paru adalah jenis penyakit
yang mudah menular, media penularannya bisa melalui cairan di dalam
saluran nafas yang keluar ketika penderita batuk atau bersin kemudian
terhirup oleh orang lain yang berada di lingkungan sekitar penderita
TBC paru tersebut”. Biasanya pasien akan mengalami nyeri dada dan
penyakit TBC paru bisa disembuhkan dengan mengikuti pengobatan
selama 6 bulan.
Perawat : ”Untuk saat ini sampai waktu yang ditentukan oleh tim medis Ibu Siti
dirawat di ruang isolasi. Jadi keluarga mohon bersabar ya bu” (sambil
tersenyum
K. Px : Baik sus lakukan yang terbaik untuk adik saya ya sus saya mohon sus
Perawat :”Iya bu kami akan melakukan yang terbaik untu pasien selanjutnya kita
serahkan kepada yang diatas ya bu, jika ada info selanjutnya saya akan mengabari
ibu atau pihak keluarga yang lain”.
K.Px : Iya sus
Perawat: “Untuk keluarga Ibu Siti dihimbau untuk berhati-hati Ibu Siti sendiri
sudah terjangkit penyakit tersebut untuk mencegah keluarga lain tidak terkena
penyakit seperti Bu Siti. Mencegahnya dengan cara pola hidup, lingkungan,
makanan bergizi, serta hindari kontak dengan pasien TB paru
Perawat: “Keluarga diharapkan tetap tabah untuk menghadapi Ibu Siti, tetap
dibimbing untuk meminum obatnya dengan rutin dan melakukan kontrol ke dokter
dan berikanlah support untuk ibu siti agar beliau bisa melewati semuanya ini ya
bu, agar imunnya juga tetap baik supaya sembuhnya bisa dengan cepat ya bu
(sambil tersenyum)"
K. Px : Iya sus baik, terimakasih ya sus
Perawat : Iya buk sama-sama

Teknik Penyampaian Prognosis Pada Keluarga Pasien TBC Paru

1. Orientasi
Perawat : “Selamat pagi bu, saya dengan perawat Vera yang bertanggung jawab
atas Ibu Siti. Ini dengan keluarga Ibu Siti yang dirawat di ruang isolasi
?” (sambil tersenyum)
K. Px :Iya sus benar saya keluarga dari ibu siti
Perawat : “Sebelumnya apakah ibu sudah mengetahui perkembangan kondisi
dari Ibu Siti untuk sekarang ini?”
K. Px : Belum sus
Perawat : “Apakah ibu sudah mencoba bertanya kepada dokter mengenai
kondisi Ibu Siti untuk sekarang ini?”
K. Px : Sudah sus, adik saya terkena penyakit TBC Paru
Perawat : ”Jadi begini ya bu, saya perwakilan dari tim medis ingin
mendiskusikan mengenai kondisi Ibu Siti saat ini, kira-kira membutuhkan waktu 15-
20 menit diruang perawat bagaimana bu? Apakah ibu bersedia?”
K. Px : Iya sus saya bersedia

2. Kerja
Perawat : “Silahkan duduk ibu” (sambil tersenyum)
K. Px : Iya sus, terimakasih
Perawat : “Baik bu, disini saya akan mendiskusikan kondisi ibu lina saat ini.
Sering kali diluar sana banyak yang mengalami kondisi seperti Ibu Siti.
Saya memahami mungkin ibu akan sedikit terkejut setelah saya
menjelaskannya, saya mohon agar ibu tetap tenang ya (sambil
mengepuk-ngepuk pundak)
K. Px : Baik sus”
Perawat : “Bagaimana bu, bisa saya jelaskan sekarang? Ibu mohon jangan
terkejut ya ketika saya sudah menjelaskannya.”
K. Px : Iya sus bisa dijelaskan sekarang
Perawat : “Menurut pemantauaan dari tim medis saat ini Ibu Siti mengalami
kesulitan dalam makan jadi kami harus memasang NGT untuk
kebutuhan nutrisi atau asupan makan untuk Ibu Siti. NGT itu adalah
tindakan dimana nanti akan di masukkan selang plastik melalui hidung
Ibu Siti sampai lambungnya. Bagaimana ibu, apa pihak dari keluarga
setuju atau tidak dengan tindakan NGT yang akan diberikan kepada
Ibu Siti?”
K. Px : Saya setuju sus, lakukanlah yang terbaik apapun itu demi adik saya
ya sus (sambil menangis). Saya serahkan semuanya kepada semua tim
medis sus, saya yakin adik saya bisa sembuh berkat kalian, lalu apakah
dengan pemasangan itu adik saya bisa selamat sus?
Perawat : ”Ibu kami bukanlah yang terbaik dalam menentukan berapa lama
umur seseorang, meskipun kami bisa memperkirakan tersebut,
semuanya ada di tangan tuhan, tetapi kami akan berusaha memberikan
yang terbaik untuk Ibu Siti. Kami juga meminta bantuanya kepada ibu
beserta keluarga untuk berdoa, menyerahkan semua kepada Tuhan”
K. Px : Baik sus, terimakasih
3 Terminasi
Perawat : “Bagaimana bu setelah saya jelaskan mengenai kondisi Ibu Siti?”
K. Px : Iya sus saya paham meskipun sangat mengagetkan saya dengan
keadaanya yang sekarang ini
Perawat : “Apakah mungkin ada yang ingin ibu tanyakan atau kurang jelas mengenai
kondisi Ibu Siti?”
K. Px : Alhamdulillah tidak ada sus, saya sudah memahaminya
Perawat : “Baik bu, tadi apa pesan yang saya sampaikan? Bisa diulangi bu?”
K. Px : Akan dilakukan pemasangan NGT karena untuk kebutuhan nutrisi atau
asupan makan untuk Ibu Siti. NGT itu adalah tindakan dimana nanti akan di masukkan
selang plastik melalui hidung sampai lambungnya.
Perawat : “Betul bu, saya hanya menyampaikan kabar ini saja. Terimakasih untuk
waktunya. Semoga selalu diberikan yang terbaik.”
K. Px : Iya sus terimakasih
Perawat : “Jika ada info selanjutnya, ibu akan saya panggil ke ruangan ini lagi, jadi
mohon kesabarannya ya bu” (sambil tersenyum)
K. Px : Iya sus terimakasih banyak ya sus (sambil tersenyum)

KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA KELUARGA/PASIEN PALIATIF MENJELANG


AJAL

1. ORIENTASI
Perawat : ”Selamat siang” (sambil tersenyum) sebelumnya perkenalkan dulu
nama saya perawat Vera saya yang bertugas di ruangan ini apa benar ini dengan
keluarganya Ibu Siti diruang isolasi?”
K. Px : Iya sus benar, saya kakaknya
Perawat : “Apakah ibu sudah tahu kondisi Ibu Siti saat ini?”
K. Px : Belum sus, setahu saya kemarin terkena penyakit TBC paru saja
Perawat : “ Iya bu, untuk menjelaskan kondisi Ibu Siti saat ini mari ikut saya ke
ruang perawat. Saya jelaskan kondisi terkait Ibu Siti, tidak lama bu
kurang lebih sekitar 15 menit saja. Bagaimana bu apakah ibu bersedia
?”
K. Px : Iya sus saya bersedia
Perawat : “Mari bu, ikut saya ke ruangan .” (lalu beranjak berdiri dan pergi)
K. Px : Iya sus (lalu berdiri dan pergi keluar ruangan)
2. KERJA
Perawat : “Silahkan duduk bu”. (perawat mempersilahkan keluarga pasien
duduk )
K. Px : Iya sus terimakasih (sambil tersenyum lalu duduk)
Perawat : “Baik bu, disini saya akan menyampaikan beberapa hal tentang kondisi dari
Ibu Siti saat ini , tapi nanti ada hal yang mungkin sedikit membuat ibu
kaget. Mohon ibu tidak terkejut ya”
K. Px : Iya sus
Perawat : “ Begini ya bu, keadaan Ibu Siti semakin parah dan saya sangat mengerti
posisi yang ibu alami dan Ibu Siti alami salah satu orang yang hebat jika
bisa melewati hal ini, insyaalloh semua usaha yang di lakukan Ibu Siti dan
tim medis akan membuat Ibu Siti bisa melewati hal ini, kematian
merupakan hal yang normal dalam kehidupan, bu saya yakin ibu dan
keluarga kuat dalam menghadapi semua ini, saya minta doa dari pihak
untuk kebaikan Ibu Siti, saya dan tim medis akan berusaha semaksimal
mungkin untuk memberikan yang terbaik.”
K. Px : Apa sus? (terkejut)
Perawat : “ Iya ibu, maka dari itu tolong kabar ini disampaikan ke keluarga lainnya
mungkin keluarga ingin menyampaikan pesan untuk Ibu Siti, semoga
ikhlas dan tabah dalam menghadapi kondisi seperti ini.” (sambil
menenangkan keluarga px)
K. Px : Baik sus nanti akan saya sampaikan kepada keluarga adik saya.
Insyaallah keluarga juga akan bisa menerimanya

3. TERMINASI
Perawat : “Bagaimana bu, setelah saya jelaskan kondisi dari pasien ? Apakah
ada yang perlu ditanyakan?”
K. Px : Tidak ada sus. Insyaallah keluarga juga akan bisa menerimanya
Perawat : “Iya bu, alhamdulillah jika keluarga bisa menerima kondisi ini. Untuk
saat ini sampai ada perkembangan dari kondisi Ibu Siti tim medis akan
merawat Ibu Siti di ruang isolasi, jadi mohon bersabar.”
K. Px : Iya sus
Perawat : “Jika ada info selanjutnya saya akan beri info keluarga, saya hanya
menyampaikan kabar ini saja. Terimakasih untuk kesediaannya semoga selalu
diberikan yang terbaik.” (sambil tersenyum)
K. Px : Iya sus terimakasih (tersenyum)
KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA KELUARGA/PASIEN MANAJEMEN NYERI
NON FARMAKOLOGI

1. ORIENTASI

Perawat: “Selamat pagi ibu, perkenalkan saya dengan perawat Vera yang bertugas merawat
ibu pada pagi hari ini. Apakah benar ini dengan ibu Siti?” (sambil tersenyum)

PX : Iya sus benar

Perawat: “Bagimana keadaanya hari ini ibu?

Perawat: Apakah nyeri pada bagian dada ibu sudah berkurang? Seperti apa ibu rasa nyerinya,
apakah seperti ditusuk-tusuk dan ditekan bu? Jika diberi skala 1-10 yang ibu rasakan
sekarang skala keberapa? Apakah rasanya hilang timbul atau tidak ya bu?”

Px : Rasanya seperti tertekan benda tajam sus, lalu untuk skala nyeri saya kira-kira 7, dan
rasanya itu hilang timbul sus (sambil memegang dadanya)

Perawat: “Apa yang sudah ibu lakukan untuk mengurangi nyeri ibu?”

Px : Saya hanya berbaring ditempat tidur saja sus

Perawat:”Baiklah saya akan memeriksa ibu, dengan tujuan agar nyerinya berkurang, untuk
waktunya tidak lama kok kira-kira hanya 10 menit saja, ibu bisa sambil tiduran saja” (sambil
tersenyum)

Px : Iya sus

2. KERJA

Perawat:”Baik bu saya akan memeriksa ibu, apakah ibu sudah siap?”

Px : Iya sus saya sudah siap

Perawat:”Jadi begini ibu, berdasarkan hasil pemeriksaan ibu sebelumnya, dan dari keluhan
yang ibu rasakan dan gejala yang ditimbulkan, nyeri tersebut muncul karena itu merupakan
gejala dari penyakit TBC paru yang ibu alami, akibat dari batuk yang sering ibu rasakan bisa
menekan dada ibu, dan ibu akan merasakan nyeri ketika bernafas ataupun batuk karena hal
itu”.
Perawat:”Disini saya akan mengajarkan ibu beberapa teknik untuk mengurangi nyeri ibu
tersebut, tujuannya untuk mengurangi nyeri pada bagian dada ibu dan ibu bisa sedikit lebih
nyaman. Apakah ibu bersedia?”

Px : Iya sus saya bersedia

Perawat:” Yang pertama yaitu Teknik relaksasi: Berikan posisi yang nyaman sehingga ibu
Siti rileks, tanpa beban pikiran. Posisikan duduk atau berbaring terlentang. Instruksikan
pasien untuk bernafas dalam melalui hdung dan mengeluarkannya lewat mulut. Tknik
distraksi: Memfokuskan pandangan pasien pada sesuatu selain pada nyeri bisa melalui
menonton tv, mendengarkan musik, membaca buku, bermain HP. Kalau nyeri belum
berkurang bisa juga dengan dikompres dengan air hangat dan jika belum berkurang juga
nyerinya pihak keluarga bisa menghubungi perawat yang bertugas menjaga Ibu Siti untuk
memberikan obat analgetik untuk mengurangi nyeri. Bagaimana ibu apakah ada yang perlu
ditanyakan?”

Px : Iya sus tidak ada

3. TERMINASI

Perawat:”Bagimana bu apakah ada yang perlu dipertanyakan?

Px : Tidak ada sus

Perawat: Apakah sudah jelas dengan yang saya jelaskan tadi?

Px : Alhamdulilah sudah sus

Perawat: Dan apakah ibu sudah bisa menerapkan teknik relaksasi dan distraksi semdiri ibu?”

Px : Insyaallah sudah bisa sus

Perawat:”Apabila ibu masih merasakan nyeri kami akan melakukan pengobatan seperti
morfin, dan memberikan terapi tindak lanjut secara efektif ya bu”.

Px : Iya sus baik terimakasih

Perawat:”Saya harap ibu tidak pernah lelah dan jangan menyerah dalam menjalankan proses
pengobatan ini saya yakin ibu pasti akan mendapat dukungan yang penuh dari keluarga dan
orang-orang yang menyayangi ibu”.
Px : Iya sus terimakasih banyak ya sus atas nasehatnya

KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA KELUARGA/PASIEN DENGAN


MANAJEMEN STRESS

1. FASE ORIENTASI

Perawat: Selamat pagi bu, perkenalkan saya perawat Vera, bagaimana keadaan ibu hari ini?”

Px : Selamat pagi sus (lalu ersenyum)

Perawat:”Bagaimana kondisi ibu hari ini, kelihatannya ibu tampak cemas dan pucat apa
sarapannya belum dimakan?

Px : Tidak sus (sambil melamun)

Perawat: Kenapa belum dimakan bu? Apakah ibu memikirkan sesuatu sehinggaa ibu tidak
nafsu makan?”

Px : Iya sus (tatapan kosong)

Perawat:”Ibu tadi sudah mencoba makan ya, tetapi tidak nafsu makan ya?”

Px : (mengangguk)

Perawat:”Baiklah ibu, apakah ibu ingin bercerita dengan saya? Jika iya saya siap
mendengarkan keluh kesah ibu dan saya akan memberikan sedikit penjelasan dan solusi
sesuai pengetahuan saya tentang apa yang ibu keluh kesahkan, semoga saya bisa membantu
mengurangi beban ibu sekarang. Untuk waktunya tidak lama bu kira-kira sekitar 20-30 menit
jika nanti dirasa waktunya kurang ibu bisa leluasa menyampaikan apa yang ibu keluhkan,
saya akan menjaga privasi ibu, jika ibu menginginkan ruangan yang lain, saya persilahkan
ruangan yang ibu inginkan yang mana?” (berbicara dengan lembut dan sambil tersenyum)

Px : Disini saja sus


2. TAHAP KERJA

Perawat:”Mohon maaf ibu, kalau boleh tahu ibu sekarang tidak nafsu makan? Apakah ada
sesuatu yang sedang ibu pikirkan sehingga mengganggu nafsu makan ibu? Silahkan ibu
menceritakan apa yang ibu rasakan”

Px : Saya terkena penyakit TBC paru sus dan rasanya badan saya sakit semua

Perawat:”Jadi ibu tidak nafsu makan dan terlihat depresi setelah ibu mengetahui kalau ibu
terkena penyakit TBC paru yang sangat menyiksa tubuh ibu?”

Px : Iya sus

Perawat:”Biasanya ibu ketika sedih hal apa yang akan ibu lakukan?”

Px : Saya biasanya merenungkan diri ditempat yang sepi sus agar fikiran saya fresh
kembali

Perawat:”Apakah ibu sudah melakukannya?Jika ibu ingin menangis silahkan jika itu bisa
mengurangi beban ibu sampai ibu merasakan nyaman”.

Px : Iya sus (sambil meneteskan air mata)

Perawat:”Ibu saya mempunyai beberapa teknik untuk menghilangkan stress ibu, yang
pertama yaitu ibu bisa tarik nafas lalu hembuskan melalui mulut agar ibu lebih tenang dan
rileks. Selain cara yang tadi saya akan membantu ibu melakukan hipofisis 5 jari, kalau boleh
tau apa hobi ibu? Jadi hobi ibu menyanyi? Baik sekarang ibu atur posisi yang senyaman
mungkin lalu ibu pejamkan mata ibu dan tarik nafas dalam lalu hembuskan perlahan.

 Yang pertama, tautkan ibu jari pada telunjuk dan bisa ibu bayangkan ketika tubuh ibu
sehat
 Yang keduaa, tautkan ibu jari pada jari tengah dan bayangkan ketika ibu sedang
bernyanyi lagu kesukaan ibu
 Yang ketiga tautkan ibu jari pada jari manis dan rasakan bahwa ibu sedang menikmati
momen-momen yang sangat indah
 Yang terakhir tautkan ibu jari pada kelingking ibu, bayangkan bahwa ibu tidak ingin
momen-momen tersebut terlewati. Ibu selanjutnya bisa tarik nafas dalam lalu
hembuskan perlahan dan ibu bisa buka mata ibu kembali.
Perawat:”Ibu jika boleh saya sarankan lagi untuk menghilangkan stress yang ibu rasakan
karena kondisi ibu sekarang, ibu bisa setelah ini mengambil air wudhu dan ibu bisa sholat,
mengaji dan ibu bisa berdzikir dan berdoa kepada sang pencipta, saya yakin ibu adalah orang
yang kuat dan sabar menjalani semua ini, yakinlah bahwa tuhan tidak akan pernah memberi
cobaab diluar batas kemampuan hambanya”.

Px : Iya sus

3. TAHAP TERMINASI

Perawat:”Bagaimana ibu perasaanya setelah apa yang kita lakukan tadi?Apakah ada yang
ingin ditanyakan?”

Px : Tidak ada sus

Perawat:”Bagaimana bu setelah saya jelaskan tadi? Saya berharap ibu bisa memahami apa
yang saya sampaikan dan ibu bisa mengulanginya sendiri dengan cara yang kita lakukan
tadi”.

Px : Iya sus terimakasih sekarang fikirian saya sedikit tenang dan rileks

Perawat:”Baik bu, saya akan kembali lagi kira-kira 30 menit lagi, dan saya berharap semoga
stress ibu berkurang ya agar ibu lebih semangat menjalani setiap perawatan dan pengobatan”
(tersenyum)

Px : Iya sus

Perawat:”Baik bu kalau begitu terimakasih atas waktunya, saya pamit terlebih dahulu ya bu,
selamat pagi”.

Px : Selamat pagi, terimakasih banyak sus

Perawat: Iya bu sama-sama (berdiri lalu pergi meninggalkan ruangan px)

Anda mungkin juga menyukai