dari rahim yang menonjol ke puncak liang senggama (vagina). Penyebabnya belum diketahui secara pasti, tetapi 95% kasus ditemukan HPV (Human Pappiloma Virus) positif. Kanker Leher Rahim merupakan kanker peringkat pertama angka kejadian kanker di Indonesia. Gejala pada tahap pra kanker /dini biasanya belum timbul. Kalaupun timbul, biasanya berupa keluar keputihan yang tidak khas. Pada tahap selanjutnya dapat ditemukan gejala seperti :
Menikah atau melakukan hubungan seksual pada usia muda (< 17 tahun)
Sering berganti-ganti pasangan seksual dan berhubungan seksual dengan pria yang sering berganti-ganti pasangan seksual
Wanita perokok memiliki risiko dua kali lebih besar dibandingkan wanita bukan perokok
Untuk melakukan deteksi dini Kanker Leher Rahim, diantaranya dengan melakukan Papsmear. Papsmear merupakan pemeriksaan leher rahim (serviks) menggunakan alat yang dinamakan speculum dan dilakukan oleh bidan ataupun ahli kandungan. Pemeriksaan ini untuk mengetahui adanya HPV ataupun sel karsinoma penyebab Kanker Leher Rahim. Pemeriksaan ini murah, cepat dan dapat dilakukan di pelayanan kesehatan terdekat seperti : Puskesmas, Rumah Bersalin, Rumah Sakit, Bidan, Klinik, Praktek dokter, dll. Pemeriksaan ini dapat dilakukan kapan saja, kecuali sedang haid atau sesuai petunjuk dokter. Papsmear sebaiknya dilakukan 1 kali setahun oleh setiap wanita yang sudah melakukan hubungan seksual. Apabila hasil pemeriksaan papsmear positif, yaitu terdapat sel-sel yang tidak normal, sebaiknya konsultasi kepada petugas kesehatan terdekat untuk dilakukan pemeriksaan dan pengobatan lebih lanjut oleh ahli kandungan. Lakukan Papsmear secara rutin agar Kanker Leher Rahim lebih cepat ditemukan dan lebih besar kemungkinan sembuh.