Anda di halaman 1dari 2

Judul Buku Penulis Penerbit Tahun Terbit Jumlah Halaman Kategori

: Layar Terkembang : Sutan Takdir Alisjahbana : Balai Pustaka : Cetakan Pertama, 1936 : 166 halaman : Roman

Nama Sutan Takdir Alisjahbana pasti sudah tidak asing bagi dunia sastra Indonesia. Peraih gelar Doctor Honoris Causa dari Universiti Sains Malaysia ini adalah seorang penulis fiksi maupun nonfiksi yang legendaris dan juga seorang editor. Karya pertamanya, sebuah roman berjudul Tak Putus Dirundung Malam yang diterbitkan pada tahun 1929 menjadi awal karirnya dalam dunia sastra Indonesia. Novelnya yang berjudul Layar Terkembang adalah karyanya yang paling terkenal diantara sekian banyak karya-karya lainnya yang juga terkenal. Layar Terkembang menceritakan dua orang kakak adik berbeda perangai yang bernama Tuti dan Maria. Tuti, sang kakak, adalah seorang yang disiplin, tegas, bijaksana, dan aktif dalam berbagai organisasi wanita. Sedangkan Maria, sang adik, adalah seorang remaja yang periang dan lincah. Pada permulaan cerita, dikisahkan ketika Tuti dan Maria tengah berjalan-jalan di pasar ikan, mereka bertemu dengan seorang mahasiswa Sekolah Tabib Tinggi yang tampan bernama Yusuf. Pertemuan itu menghasilkan benih-benih cinta antara Yusuf dan Maria sehingga mereka menjadi sering bertemu dan akhirnya menjadi sepasang kekasih. Hal ini membuat Tuti merasa cemburu karena sampai pada usianya yang sudah diatas 25 tahun, ia belum juga memiliki seorang kekasih. Perasaan cinta Yusuf dan Mara serta konflik perasaan Tuti menjadi sorotan utama dalam cerita sekaligus merupakan nilai lebih roman ini yang mampu membuat pembaca seolah-olah ikut merasakan apa yang dirasakan oleh tokoh. Setelah melewati tahap-tahap perkenalan, pertemuan dengan keluarga, dan kunjungan oleh Yusuf, akhirnya diadakanlah ikatan pertunangan antara Yusuf dan Maria. Namun, jalan cerita mendadak berubah karena menjelang hari pernikahan, Maria terserang Malaria dan TBC sehingga harus dirawat di sanitorium Pacet. Karena merasa tidak mampu sembuh dari penyakitnya, Maria meminta Yusuf dan Tuti untuk dating mengunjunginya ketika liburan semester. Saat kunjungan Yusuf dan Tuti pada liburan itulah Maria mengutarakan keinginannya

agar Tuti dan Yusuf bisa bersatu sebagai sepasang suami istri. Baik Yusuf dan Tuti tidak ada yang menolak. Tidak lama kemudian, Maria meninggal dunia. Kisah ini disudahi dengan pernikahan Yusuf dan Tuti. Sayangnya, banyak penggambaran latar yang terlalu kompleks menyebabkan jalan cerita menjadi terkesan berbelit-belit dan monoton. Tetapi, itulah ciri khas karya-karya dari Sutan Takdir Alisjahbana. Tidak ada salahnya memaklumi sedikit kekurangan dalam buku ini untuk mendapatkan makna yang tersirat di dalamnya. Secara keseluruhan, novel Layar Terkembang merupakan sebuah roman yang menyentuh dan sarat akan makna bahwa kita tidak boleh meremehkan sesuatu, karena terkadang sesuatu yang kita remehkan itu adalah sesuatu yang sangat penting yang tidak kita sadari akan mengganggu kita. Kita juga tidak boleh menjadi terlalu ambisius karena hidup itu indah sebagaimana adanya bila kita menikmatinya. Tak heran, sampai saat ini Layar Terkembang dijadikan buku wajib bagi siswa sekolah menengah, dibaca oleh ribuan orang, dan dicetak orang sampai saat ini.

Anda mungkin juga menyukai